Pengarang
Prof. Dr. H. Edy Sutrisno, M.Si.
Tahun Terbit
Cetakan ke-8, Januari 2016
Penerbit
PRENADAMEDIA GROUP
Jl.Tambra Raya No.23 Rawamangun – Jakarta 13220
Telp: (021) 478-64657 Faks: (021) 475-4134
E-mail: pmg@prenadamedia.com
INDONESIA
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas kasih dan
anugerah-Nya yang senantiasa menyertai saya sehingga Tugas ini bisa selesai
dengan tepat waktu dan materi yang dibahas mengenai MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA.
Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan
penyempurnaan materi ini sangat saya harapkan. Kritik dan saran sekecil apapun
akan saya perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Siti Hasanah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PERAN MSDM DALAM ORGANISASI
A. PERAN MSDM
Peran sumber daya manusia (SDM) dalam menentukan keberhasilan
perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja, mengapa demikian? Jeffrey Pfeffer
(1994), berargumentasi bahwa sumber daya manusia merupakan sumber
keunggulan daya saing yang mampu menghadapi berbagai tantangan.ia
membandingkan kedudukan istimewa sumber daya ini dengan sumber daya
keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti
teknologi produk dan proses produksi
Sumber daya manusia dapat tetap bertahan karena mereka memiliki
kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi
perusahaan serta kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan sumber
daya-sumber dayalain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi
perusahaan. Dalam rangka operasional, kompetensi tersebut membuat sumber
daya manusia mampu menggali potensi sumber daya-sumber daya lain yang
dimiliki perusahaan, mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses produksi
di dalam perusahaan serta mampu menghasilakan produk yang memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Kesemuanya ini pada akhirnya memberikan
nilai tambah bagi perusahaan dalam bentuk keuntungan saya saing.
Kompetensi manajerial tidak dapat datang begitu saja, melainkan harus
diciptakan terutama melalui pengelolaan sumber daya manusia yang efektifdan
efisien. Pengelolaan yang dimaksud didasarkan pada tiga prinsip (Soetjipto,
1996) yaitu :
1. Pengelolaan dengan orientasi padalayanan.
2. Pengelolaan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada sumber
daya manusia untuk berperan sertaaktif di dalam perusahaan.
3. Pengelolaan sumber daya manusia yang mampu menumbuh kembangkan
jiwa entrepreneur dalam diri setiap individu di perusahaan.
1
Bidang pekerjaan pertama adalah perencanaan sumber daya manusia yang
meliputi kegiatan perencanaan kualitas dan kuantitas sember daya manusia serta
kegiatan perancangan pekerjaan bagi sumber daya manusia yang paling
mengandung (job design).
Kedua adalah pendekatan ergonomis yang merancang pekerjaan
berdasarkan dimensi fisik tubuh manusia.
Ketiga adalah pendekatan motivasional. Menurut pendekatan ini
perancangan harus didasarkan pada job characterictics model.
2
Untuk mempermudah penyusunannya, manajemen sumber daya manusia
bisa menggunakan dua macam jalur karier versi Haneman (1994) sebagai acuan,
Yaitu:
a) Jalur karier tradisional dimana urutannya merupakan kombinasi dari
pergerakan vertical ke atas (promosi atau kenaikan jabatan ketingkat yang
lebih tinggi) dan horizontal (transfer atau perpindahan kejabatan yang
memiliki tingkatan yang sama).
b) Jalur karier inovatif karena urutannya merupakan kombinasi pergerakkan
vertical ke atas, vertical ke bawah (demosi atau penurunan jabatan ke
tingkat yang lebih rendah) dan horizontal.
Hasil penyusunan jalur karier sumber daya manusia menentukan
kemampuan-kemampuan kerja seperti apakah yang perlu dikembangkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dimasa mendatang. Disinilah kegiatan pendidikan
dan pelatihan. Pendektan yang selama ini digunakan untuk merancang suatu
program diklat disebut pendekatan sistematik. Tahap pertama dari perancangan
program diklat adalah analisis kebutuhan diklat.
Ada banyak alternative metode diklat yang tersedia. Secara umum metode-
metode tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1) On the job training (OnJT) dimana sumber daya manusia peserta program
diklat memerhatikan rekan sejawat mereka suatu pekerjaan yang nantinya
akan menjadi tanggung jawab mereka dan kemudian diberi kesempatan
untuk melakukannya sendiri di bawah bimbingan rekan sejawatnya.
2) On-site-training (OST) merupakan alternative bagi on the job training karena
OST dilaksanakan setelah jam kerja dengan tetap mempertahankan situasi
kerja yang sesungguhnya.
3) Off job training (OfJT) yang dapat menjadi alternative apabila OnJT dan OST
tidak memungkinkan atau memang tidak diperlukan.
Dalam setiap tahap pendekatan sistematik, selalu diadakan evaluasi namun
yang terpenting adalah evauasi pasca pelaksanaan program diklat karena dapat
memberikan umpan baik kepada sumber daya manusia terhadap pelaksaan
program diklat secara keseluruhan. Metode evaluasi adalah salah satu atau
kombinasi dari 3 tiga metode berikut ini :
3
1) Cost benefit analysis, yang membandingkan besarnya biaya pelaksanaan
program diklat dengan manfaat-manfaat yang diperoleh khususnya manfaat-
manfaat finasial.
2) Goals achievement analysis, yang mengkaji seberapa jauh tujuan-tujuan
program diklat yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai.
3) Four levels analysis, yang mengukur keberhasilan suatu program diklat
secara berjenjang mulai dari kepuasan para peserta kemudian peningkatan
keterampilan/keahlian mereka dan perubahan perilaku mereka kea rah
perilaku yang lebih kondusif terhadap pekerjaan, serta akhirnya dampak
program diklat terhadap kinerja perusahaan.
4
BAB II
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
5
perencanaan sumber daya manusia menurut organisasi modern. Langkah-
langkah tersebut meliputi:
1. Pengumpulan dan analisi data untuk meramalkan permintaan maupun
persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan
bisnis masa depan.
2. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia.
3. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat
memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya
manusia.
4. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan.
Rothell (1995), menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya
manusia yang meliputi beberapa tahap, yaitu:
1. Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, dan organisasional.
2. Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand sumber
aya manusia saat ini dan masa depan.
3. Perencanaan bagi rekrutmen, pelatihan, promosi, dan lain-lain.
4. Utilisasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan
feedback bagi proses awal.
Sementara itu pendekatan yang digunakan dalam merencanakan sumber
daya manusia adalah dengan action driven, yang memudahkan organisasi untuk
memfokuskan bagian tertentu dengan labih akurat atau skill need daripada
melakukan perhitungan numeric dengan angka yang besar untuk seluruh bagian
organisasi.
Pendekatan ini diawali dari strategic drive korporasi saat ini, atau masalah
bisnis yang terjadi dari tingginya biodata tenaga kerja, pelayanan konsumen tang
rendah, dan berupaya untuk merencanakan solusi yang masuk akal. Agar efektif,
pendekatan harus didasarkan pada diagnosis masalah secara akurat dan analisis
alternative rencana. Dalam hal ini, teknik kuantitatif masih diperlukan. Misalnya
biaya tingginya tenaga kerja dapat berasal dari :
Teknik rekrutmen yang baik/buruk yang menyebabkan tingginya tingkat
perpindahan karyawan atau rendahnya kualitas karyawan.
Penggunaan keterampilan atau waktu kerja yang tidak efektif.
Tingginya tingkat absensi, dan reward yang tidak sesuai pendekatan “action
driven” akan memudahkan organisasi memfokuskan secara lebih akurat
6
bagian tertentu atau keterampilan yang dibutuhkan daripada memproduksi
perhitungan numeric dalam skala besar bagi keseluruhan. Pada umumnya,
yang perlu diperhatikan dalam awal perencanaan sumber daya manusia
adalah pengamatan lingkungan.
7
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERENCANAAN SDM
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi baik oleh faktor yang
berasal dari dalam organisasi itu sendiri (faktor internal) maupun faktor yang
berasal dari luar organisasi (faktor eksternal).
1. Faktor-faktor Internal
Adapun berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu sendiri,
seperti:
Rencana strategi
Anggaran
Estimasi produksi dan penjualan
Perluasan usaha atau kegiatan baru
Rancangan organisasi dan tugas pekerjaan
Disamping itu, faktor-faktor internal juga dapat dipilihkan berdasarkan
sistemnya, seperti:
Sistem informasi manajemen dan organisasi
Sistem manajemen keuangan
Sistem marketing dan pasar
Sistem manajemn pelaksanaan
2. Faktor-faktor eksternal
Merupakan berbagai faktor yang pertumbuhan dan perkembangannya
berada diluar kemampuan, yang termasuk faktor-faktor eksternal, yaitu:
Situasi ekonomi
Sosial-budaya
Politik
Peraturan perundang-undagan
Teknologi
pesaing
E. PROSES PERENCANAAN
Perencanaan sumber daya manusia terdapat empat tahapan yang meliputi :
1. Pengumpulan, analisis, dan peramalan data dalam rangka mengembangkan
perkiraan pasokan SDM dan permintaan SDM (membuat sistem informasi
SDM).
8
2. Menetapkan tujuan dan kebijakan SDM, mendapatkan persetujuan, dan
dukungan dari manjemen puncak.
3. Merancang dan mengimplementasikan rencana dan program tindakan dalam
berbagai bidang kegiatan seperti rekrutmen, pelatihan dan promosi yang
memungkinkan organisasi mampu mencapi tujuan SDM-nya.
4. Mengendalikan dan mengevaluasi rencana dan program kepegawaian untuk
memfasilitasi kemajuan kea rah tujuan SDM.
9
Jumlah dan jenis karyawan yang dibutuhkan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap biaya kompensasi yang dikeluarkan oleh organisasi, misalnya:
perencanaan sumber daya manusia memproyeksikan kebutuhan jenis tenaga
kerja yang langka, maka anggaran kompensasi akan menjadi tinggidikarenakan
untuk menarik tenaga kerja yang berpotensi.
6. Hubungan Perencanaan dengan Pelatihan
Program-program pelatihan merupakan akibat dari pada usaha-usaha
perencanaan sumber daya manusia. Program-program pelatihan dapat
digunakan untuk memenuhi jabatan-jabatan kosong oleh karyawan yang sudah
ada.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-8. Jakarta:
Prenadamedia Group
11