KOTA MALANG
SMA NEGERI 10 MALANG
Jl Danau Grati 1, Sawojajar Kode Pos 65139. Malang, Jawa Timur
Phone: 0341-719300. Fax. : 0341-717300.
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik :
3.4.1 Mampu mengidentifikasi 5 komponen kebugaran jasmani (kekuatan, kelentukan, daya
tahan, kelincahan, dan kecepatan)
3.4.2 Mampu menjelaskan definisi kelentukan dan kekuatan serta cara melakukan latihannya
dan pengukuran pada aktivitas kebugaran jasmani.
3.4.3 Mampu menganalisis pengukuran kelentukan pinggang dengan (Test sit and reach)
dan menganalisis pengukuran kekuatan otot lengan dan otot perut (push up dan sit up)
selama 60 detik
4.5.1 Mampu memposisikan tangan,badan dan kaki saat latihan kelentukan dan kekuatan
dengan tepat
4.5.1 Mampu mempraktikkan teknik pengukuran kelentukan pinggang melelui (Test sit and
reach) dengan benar
4.5.2 Mampu mempraktikkan teknik pengukuran kekuatan otot lengan dan otot perut
melalui (Push up dan sit up) dengan benar selama 60 detik.
D. Materi Pembelajaran
1. Kelentukan
Kelentukan adalah kemampuan dari suatu individu untuk menggerakkan tubuh dan bagian-
bagiannya di mana lebar bidang gerakan tanpa merasakan ketegangan pada artikulasi-artikulasi
dan pemasangan-pemasangan otot
Test Sit and Reach
Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas pung-gung bawah dan hamstring. Alat yang
digunakan adalah bench/meja sit and reach yang dilengkapi oleh penggaris/skala.
Prosedur pelaksanaan :
a. Duduk dengan tungkai lurus tanpa sepatu dan kaos kaki, kemudian kedua kaki rapat dengan
alat tersebut.
b. Membungkuk sejauh mungkin sehingga kedua jari tangan bergeser diatas garis skala tersebut.
c. Mencatat hasil yang dijangkau yaitu ujung tangan
Tes ini dilakukan seba-nyak 3 kali, dan jarak terbaik dicocokkan de-ngan tabel sit and reach tes.
2.Kekuatan
Kekuatan adalah kapasitas kontraksi dari otot, yang merupakan gerakan otot dari gerakan pertamanya
sampai jarak gerakan sepenuhnya dan mengulangi kemampuan tersebut terhadap perlawanan ; sedapat
mungkin mendekat pada ketahan stress yang maksimal.
Latihan kekuatan otot perut ( sit-up )
Sikap awal
(1) Tidur terlentang.
(2) Kedua lutut ditekuk.
(3) Kedua tangan diletakkan dibelakang kepala.
Pelaksanaan gerak
(1) Angkat badan keatas sampai mencium lutut.
(2) Menurunkan lagi badan sampai posisi berbaring.
(3) Kedua tangan tetap memegang leher.
Pelaksanaan akhir (Kembali ke sikap semula)
(1) Posisi badan tidur terlentang dan tetap rileks.
(2) Kedua tangan tetap memegang leher bagian belakang.
(3) Kedua lutut tetap ditekuk.
E. Metode
Pembelajaran
1. Demonstrasi.
2. Timbal-balik (Resiprokal).
3. Pengamatan
4. Periksa sendiri (Selfcheck).
5. Penugasan.
6. Drill
7. Model pembelajaran Discovery Learning.
8. Pendekatan Scientific.
G. Sumber Belajar
1. Buku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Cetakan Ke-1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan Guru : (25 menit)
Orientasi
Religius 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik
Sopan
Apersepsi
santun 3. Menyanyikan yel-yel / lagu supaya siswa bersemangat untuk
menunjukkan sikap disipin.
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
5. Guru meminta 2 perwakilan peserta didik untuk
memperagakan gerakan cara melatih kebugaran jasmani yang
mereka ketahui
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
Rasa ingin pelajaran yang akan dilakukan.
tahu “Gerakan apa yang telah dilakukan oleh kedua temanmu tadi?
Motivasi
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
8. Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Cara melatih kebugaran jasmani (kekuatan dan kelentukan)
serta cara pengukurannya
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
10. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
12. Pembagian kelompok belajar
13. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
14. Melakukan pemanasan dan permainan
1) Peserta didik dibariskan menjadi 4 saf melakukan
pemanasan untuk melatih sikap disiplin peserta didik
Teknis
pelaksanaan:
Guru mempersiapkan siswa dengan membagi menjadi dua
kelompok sama banyak.
Kemudian siswa di minta untuk berbaris dan saling
bergandengan tangan dengan teman satu kelompoknya.
Setelah itu setiap kelompok di beri holahup pada pemain yang
berada di ujung kelompok.
Ketika ada peluit permainan di mulai degan setiap tim
mengalirkan hulahup ke pemain di ujung kelompok.
Tim yang paling cepat mengalirkan hulahup maka tim tersebut
memenangkan pertandingan tersebut.
Inti Mengamati (Stimulus) (90 menit)
1. Peserta didik mengamati video “latihan kelentukan pinggang
dan kekuatan otot lengan dan perut
Menanya (Identifikasi Masalah)
Critical 2. Peserta didik merumuskan pertanyaan terkait hal-hal yang
Thingking, belum diketahui tentang berbagai keterampilan gerak untuk
HOTS dan
Literasi
Critical
Collaborati
Thingking
on
melatih kelentukan dan kekuatan.
3. Guru memfasilitasi peserta didik dalam melakukan tanya
jawab terkait hal-hal yang belum diketahui dan memancing
pertanyaan terkait materi yang dipelajari, terkait :
Bagaimana cara melatih kelentukan pinggang dan kekuatan
otot lengan dan perut?
Bagaimana cara melakukan pengukarannya?
b.
1 1
2 2 3 3
Mengkomunikasikan (Menyimpulkan)
11. Peserta didik mempresentasikan / mempraktikkan hasil analisis
Critical dalam diskusinya
Thingking 12. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran tentang
and latihan kekuatan dan kelentukan serta cara mengukurnya.
comunicati 13. Salah satu kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi
on 14. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru (post
test)
15. Peserta didik Bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran kebugaran jasmani yang sudah dipelajari
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Penutup 1. Pendinginan. 20 menit
2. Guru melakukan refleksi (penguatan) bersama peserta didik
dengan bertanya jawab terkait pembelajaran yang telah
dipelajari
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam pembelajaran
remidi, progam pengayaan atau memberikan tugas individu
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
5. Berbaris dan berdoa
c. Keterampilan
No Teknik Bentuk Contoh butir Waktu Ket.
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Praktik Tugas Mampu memposisikan Pada saat Pencapaian
(keterampilan) tangan,badan dan kaki pembelajaran pembelajaran
saat latihan kelentukan (assessment of
dan kekuatan dengan learning)
tepat
Mengetahui,
Kepala Sekolah
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
............................................................................................................................
LAMPIRAN 1
Penilaian Sikap
Penilaian Pembelajaran
a. Penilaian kompetensi Sikap
b. Penilaian kompetensi Pengetahuan
c. Penilaian kompetensi Keterampilan
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi Sosial
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar siswa yang dinilai.
B. Pedoman Observasi Sikap
1. Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosialsiswa.
2. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh siswa.
Keterangan :
Sangat Baik (A) : apabila memperoleh Skor Akhir 86-100
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir 76-85
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir 71-75
Kurang (D) : apabila memperoleh Skor Akhir ≤ 70
Pengukuran Nilai
Jenis
No Nama kekuatan
kelamin
Puss up Sit up Puss up Sit up
1
2
dst
LAMPIRAN 2
BAHAN AJAR
KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki cadangan energi yang dapat digunakan
secara mendadak setiap saat atau mengisi waktu luang.
Tes Kelenturan
Harrris(1969) mengkoleksi data lebih dari 50 macam fleksibilitas. Dia menyimpulkan
bahwa fleksibilitas bukan merupakan faktor yang umum. Artinya banyak faktor yang berpengaruh
terhadap penampilan fleksibilitas seseorang, misalnya, faktor anatomis, faktor cedera dan
sebagainya. Namun fleksibilitas seseorang dapat ditingkatkan melalui latihan peregangan khusus.
Evaluasi dapat dilakukan dengan pengambilan data dari berbagai macam tes fleksibilitas.
Beberapa tes yang sangat dikenal menggunakan alat goniometer dan flexsometer,
Goniometer dan fleksometer mengukur derajat keluasan sendi dengan dengan rentang derajat 0 s/d
180 0 . Bentuk ini sangat absolute mengukur keluasan rentang sendi. Namun perlu diingat bahwa
penampilan fleksibilitas seseorang merupakan gabungan dari bermacam kerjasama faktor
fleksibilitas sendi dan faktor khusus lainnya. Sehingga diturunkan berbagai macam tes yang
sifatnya relatif namun sangat dapat dilakukan dan menyerupai bentuk ketrampilan yang
sesungguhnya. Beberapa bentuk tes yang dapat dilakukan dengan alat sederhana berupa penggaris
panjang berukuran cm m dan mudah, dilakukan yaitu:
a. Bentuk tes kerjasama persendian pinggang dan tungkai yang sudah baku menggunakan tes sit
and reach. Tes ini mengukur keluasan sendi punggung dengan mengukur jarak raihan ujung jari
pada box dengan satuan cm. Pelaksanaan tes seperti dalam gambar dibawah ini
Konsep Kelentukan
Pengertian
Kelentukan, sebagai suatu komponen kebugaran fisik, adalah kemampuan dari suatu
individu untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagiannya di mana lebar bidang gerakan tanpa
merasakan ketegangan pada artikulasi-artikulasi dan pemasangan-pemasangan otot. Ketika kita
berbicara tentang kelentukan, tidak terelakkan kita mendengar istilah seperti: pembelokan (flexion),
yakni yaitu gerakan ruas tubuh yang menyebabakan pengurangan (memperkecil) sudut sendi pada
sumbu tranversal/horizontal atau bidang sagital; perluasan(extension), yakni gerakan ruas tubuh
kearah kebalikan dari flexion yang menyebabkan penambahan (pembesaran) sudut
sendi;hyperextension, yakni di mana sudut dari suatu sambungan persendian diperluas di luar
cakupannya yang normal; persendian ganda , yakni suatu kondisi yang hampir tidak ada, tetapi
meskipun demikian istilah tersebut digunakan ketika mengacu pada seseorang dengan kelentukan
yang tidak biasa di dalam posisi-posisi tertentu; dan akhirnya, musclesboundness (otot tak berbatas),
yakni satu istilah yang digunakan untuk menguraikan kasus-kasus dari kekakuan (tak memiliki
kelentukan) yakni ketika seseorang mengalami perkembangan otot yang bagus sekali. Dengan
mengabaikan bagaimana Anda menggambarkan atau menguraikannya, kelentukan menyediakan
dimensi-dimensi lain kinerja yang membiarkan suatu tingkat kebebasan gerakan dan kesenangan
gerakan yang lebih tinggi digabungkan dengan beberapa implikasi penting akan keselamatan yang
lebih besar dari cidera. Lebih dari itu, pengukuran kelentukan menyoroti konsep-konsep lain yang
harus dikenali dengan baik guna memilih dan memberi penilaian (sore) test-test yang tersedia.
Contoh, kelihatan perlu mengidentifikasi dua jenis test kelentukan:
Tes Kelentukan Relatif, dirancang menjadi relatif dengan panjangnya atau lebar dari suatu
tubuh yang spesifik memisahkan inci-inci menguji pengukuran anda tidak hanya gerakan, namun
juga panjang atau lebar dari bagian tubuh yang mempengaruhi.
Tes Kelentukan Absolut , di mana pengukuran anda hanya gerakan yang berhubungan
dengan sasaran/tujuan kinerja yang absolut. Sebagai contoh, pada pemisahan anda menentukan
jarak antara lantai (yang menjadi sasaran) dan duduk seseorang.
Lebih lanjut, skor kelentukan mungkin dilaporkan sebagai hasil pengukuran linier, di mana
skor-skor terjadi dalam ukuran inci-inci atau milimeter-milimeter seperti yang ditentukan dari
penggunaan ukuran pita, ukuran, atau flexomeasure,; dan pengukuran berputar, di mana skor-skor
terjadi di dalam tingkat perputaran seperti yang ditentukan oleh pemakaian busur derajat, pengukur
sudut, atau flexometer. Meski kelentukan menghubungkan dengan beberapa kemampuan motor
secara minimal, ia biasanya dianggap sebagai satu faktor penting di dalam aktivitas tertentu, seperti
diberikan contoh oleh kelenturan penyelam dan membentang di udara; atau oleh perenang yang
melaksanakan gaya kupu-kupu dengan tendangan ekor ikan dolfin. Karena sulit untuk menentukan
berapa banyak perluasan pembelokan adalah baik atau jelek untuk perorangan, pelatih dan siswa
harus mengevaluasi tingkat yang diperlukan pada setiap sambungan spesifik di dalam bidang
merampas kinerja dan keselamatan di dalam aktivitas atau bagian dari tubuh yang terlibat.
Kelentukan biasanya juga disebutkan ketika seseorang sedang menggambarkan kebugaran fisik.
Kehilangan kelentukan sering kali dicatat sebagai salah satu tanda pertama mengeluarkan bentuk.
a. Sit and Reach
Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas pung-gung bawah dan hamstring. Alat yang
digunakan adalah bench/meja sit and reach yang dilengkapi oleh penggaris/skala.
Prosedur pelaksanaan :
a. Orang coba duduk dengan tungkai lurus tanpa sepatu dan kaos kaki, kemudian kedua kaki rapat
dengan alat tersebut.
b. Orang coba diminta untuk membungkuk sejauh mungkin sehingga kedua jari tangan bergeser
diatas garis skala tersebut.
c. Jika alat memiliki serambi 15 cm maka jarak yang dicapai oleh ujung jari tengah ditambah
dengan panjang serambi.
Tes ini dilakukan seba-nyak 3 kali, dan jarak terbaik dicocokkan de-ngan tabel sit and reach tes.
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA
Anggota : 1………………………… 3…………………………….
2 ………………………… 4…………………………….
JUMLAH GERAKAN / 60
DETIK
Kategori penilaian pengukuran menggunakan test sit and reach