Anda di halaman 1dari 17

GD-3103 HIDROGRAFI I

Metode dan Teknik


Pemeruman
Metode dan Teknik Pemeruman

• Pengertian Sistem Tinggi dan Datum Kedalaman

• Konsep Penentuan Kedalaman dan Ringkasan


Teknik Pengukuran Kedalaman

• Desain Pemetaan Batimetri, Spesifikasi IHO, dan


Pemilihan Alat

• Akurasi, Skala, dan Resolusi

Eka Djunarsjah, 2009


Pengertian Sistem Tinggi

• Sistem yang berkaitan dengan penentuan posisi vertikal


titik-titik yang ada di permukaan bumi, baik yang tidak
digenangi air laut (daratan) maupun yang tergenang air
laut (lautan)

• Posisi vertikal di darat disebut dengan Ketinggian


• Posisi vertikal di laut disebut dengan Kedalaman

Eka Djunarsjah, 2009


Pengertian Datum Kedalaman

• Datum Kedalaman pada dasarnya merupakan bidang


referensi kedalaman

• Terdapat dua jenis Datum Kedalaman :


− Sounding Datum : merupakan Datum Kedalaman yang
bersifat sementara (misalnya, digunakan pada saat
survei)
− Chart Datum : merupakan Datum Kedalaman yang
digunakan pada peta-peta laut

Eka Djunarsjah, 2009


Datum Pasut (1)
• Pertimbangan pemilihan bidang referensi berdasarkan pasut (Datum Pasut) :
― Maksud dan tujuan masing-masing aplikasi, seperti : perencanaan dan perancangan
pelabuhan, keselamatan pelayaran, penetapan batas laut, dll.

• Datum pasut yang digunakan dalam kegiatan pemeruman disebut Datum Kedalaman :
― Sounding Datum
― Chart Datum

Jenis dan cara penentuan bidang referensi kedalaman :


― Chart Datum - pengamatan pasut 15/29 hari atau lebih tergantung Model CD
― Sounding Datum - pengamatan pasut 25/39 jam

Metode alternatif penentuan Sounding Datum :


― Interpolasi jarak
― Data Chart Datum yang telah ada
― Penggunaan Tabel Pasut

Eka Djunarsjah, 2009


Datum Pasut (2)
Mean Sea Level (MSL) adalah muka laut rata-rata dari pengamatan setiap jam pada suatu
periode pengamatan yang dilakukan, sebaiknya selama 18,6 tahun untuk mendapatkan
harga yang tetap
Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi
Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah
Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi
harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air tinggi terjadi pada satu
hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi tertinggi
Mean Lower High Water (MLHW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air tinggi
harian pada suatu periode waktu yang panjang
Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah
harian pada suatu periode waktu yang panjang

Eka Djunarsjah, 2009


Datum Pasut (3)
Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air
rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air rendah
terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah
terendah
Highest Astronomical Tide (HAT) adalah permukaan laut tertinggi, yang dapat
diramalkan terjadi di bawah pengaruh keadaan meteorologis rata-rata dan
kombinasi keadaan astronomi
Lowest Astronomical Tide (LAT) adalah permukaan laut terendah, yang dapat
diramalkan terjadi di bawah pengaruh keadaan meteorologis rata-rata dan
kombinasi keadaan astronomi

HAT/LAT tidak akan dicapai pada setiap tahun dan bukan permukaan laut
ekstrim yang dapat terjadi, karena storm surges atau tsunami mungkin saja
menyebabkan muka laut yang lebih tinggi dan lebih rendah

Eka Djunarsjah, 2009


Konsep Penentuan Kedalaman

• Penentuan Kedalaman pada dasarnya adalah menentukan


jarak vertikal titik-titik dasar laut terhadap bidang referensi
kedalaman (Chart Datum)
• Oleh karena pengukuran kedalaman dilakukan pada saat
kedudukan Muka Laut Sesaat (MLS), maka diperlukan
Reduksi Pasut dan koreksi lainnya
• Peralatan yang umum digunakan saat ini adalah Echosounder
• Terdapat suatu jenis kedalaman yang tidak dapat diduga
hingga saat ini. Apa itu ?

Eka Djunarsjah, 2009


Reduksi Pasut (1)

• Besarnya reduksi pasut tergantung pada :


― Kedudukan muka laut pada saat pemeruman (MLS)
― Kedudukan muka laut rata-rata (MSL)
― Argumen untuk memperoleh Chart Datum (Zo)

Besarnya Reduksi Pasut (Kp) :


Kp (t) = H (t) - So + Zo

dimana,

H (t) - tinggi muka laut saat t terhadap nol palem


So - tinggi muka laut rata-rata (MSL) terhadap nol palem
Zo - kedudukan Chart Datum di bawah MSL

Eka Djunarsjah, 2009


Reduksi Pasut (2)

• Fungsi :
― Koreksi terhadap data ukuran kedalaman
― Penentuan kedalaman terhadap Chart Datum

Tahapan Penentuan Reduksi Pasut :


― Plot pada kertas grafik dalam sistem kartesian :
o waktu pengamatan (sumbu X)
o tinggi muka laut (sumbu Y)

― Tentukan kedudukan MSL dan Chart Datum terhadap nol palem


berdasarkan data tinggi MSL dan Zo

Eka Djunarsjah, 2009


Teknik Pengukuran Kedalaman

• Konvensional
− Tongkat Penduga (Sounding Pole)
− Tali Perum (Lead Line)

• Penggunaan Gelombang Akustik


− Echosounder Single Beam
− Echosounder Multi Beam

• Penggunaan Gelombang Elektromagnetik


− LIDAR (LIght Detecting And Ranging)
− LADS (Laser Airborne Depth Sounder)

Eka Djunarsjah, 2009


Desain Pemetaan Batimetri

• Desain terkait dengan Kartografi Kelautan


• Pemetaan terkait dengan Pembuatan Peta

• Batimetri terkait dengan Informasi Kedalaman, yang dapat


disajikan dalam bentuk :
− Angka Kedalaman
− Garis Kontur Kedalaman (Isobath)
− Degradasi Warma

Eka Djunarsjah, 2009


Spesifikasi IHO

• Standar Pembuatan Peta secara Internasional yang


ditetapkan oleh IHO (International Hydrographic
Organization)

• Contoh Standar yang dimaksud :


− International Chart No. 1 (INT1)
− Regulations of the IHO for International Charts and Chart
Specifications of the IHO (M-4)

Eka Djunarsjah, 2009


Pemilihan Alat

• Pemilihan Alat berkaitan dengan Manajemen Survei untuk


mencapai hasil yang optimal dengan penggunaan sumber
daya seefektif dan seefisien mungkin

• Apa yang terjadi apabila salah dalam Pemilihan Alat ?

• Pertimbangan dalam Pemilihan Alat :


− Kondisi perairan
− Ketersediaan waktu dan biaya
− Apa lagi ?

Eka Djunarsjah, 2009


Akurasi

• Akurasi berkaitan dengan …

• Apa bedanya dengan Presisi dan Ketelitian ?

• Standar yang digunakan adalah Standar Ketelitian


Survei Hidrografi dari IHO (SP-44)
− Posisi
− Kedalaman
− Pasut

Eka Djunarsjah, 2009


Skala

• Skala : Perbandingan jarak di peta dan jarak bersangkutan


di lapangan

• Letak perbedaan antara Skala Survei dan Skala Peta ?

• Pertimbangan dalam penentuan skala :


− Detail informasi
− Luas wilayah pemetaan
− Jumlah lembar peta
− Lainnya ?

Eka Djunarsjah, 2009


Resolusi

• Kemampuan dalam memisahkan dua titik pada peta


• Apa hubungannya dengan Ketelitian ?

• Aplikasi dalam penentuan kedalaman :


− Penentuan Model Batimetri
− Pengukuran kedalaman dengan Echosounder Multi
Beam
− Penggunaan Teknologi Remote Sensing
− Lainnya ?

Eka Djunarsjah, 2009

Anda mungkin juga menyukai