TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman
Tanaaman pisang dapat tumbuh pada iklim
im tropis basah, lembab dan
panas.
panaas. Taksonomi tanaman
tanaman pisang
aman pis
isang antara
ang ant ra lain yaitu kingdom
nta k ngdom Plantae,
ki
divisi
divisi Spermatophyta,
Spermatophyyta, sub divisi Angiospermae,
atop Angio
i sp
sper maee, kelas Monocotylae,
erma Monoc
ocot
o ylae, ordo
Musales,
Muusa
sale s, familii Musaceae,
les, Musaceae, genus Musa ddan spesies
ies Musa
an spesi paradisiaca
Mu parada isiaca
(Suyanti
(Suy
(Suyantii ddan
an Supriyadi, 2008).
oleh
ol pokok pisang yang berfungsi untuk menghasilkan buah
ah ppisang.
isang.
is
tertentu atau sp
spesis
spes is ttertentu
esis t ntu jumlah ttandan
erte
er anda
andan
n da
dan jjantung
n ja pisang
ntung pisa melebihi
ang meleb
bih
hi
Gambar 1. Jantung Pi
Pisangg (Musa paradisiaca)
(Sumber : www.sitkes.com)
www.sitkess.c
. om)
Kulit luar jantung pisang keras dan akan terbuka apabila sampai
6
7
bunga berben
entuk jejari di antara kulit tersebut
berbentuk tersebu
butt dan di tengahnya yang
lemb
but
ut. Jantung pisangg mempunyai
lembut. mem
empu
puny
nyai
a cairan
cairan berwarnaa jernih dan akan
menjadi pudar
puda
darr wa
war
rnanya apabila jantu
warnanya t ng ppisang
jantung isan
isang terkena ud
dar
a a dari luar
udara
ling
gku
kung
ngaan sekitarnya
lingkungan sekit
itar
arnya (Novitasari dkk., 20
013
13).
).
2013).
Ja
Jantung pisang pada umumnya dibuan
ang.
dibuang. Pad
adah
ahal
a
Padahal dap
a at
dapat
dima
manfaatkan sebagai pangan alternatif (Lingga, 2010). Semua
dimanfaatkan Sem
mua tanaman
tanaman
an
pi
pisang dapat memproduksi jantung pisang, tetapi tidak semua
semu
se ua ja
jant
n ung
jantung
pisang klutuk.
klutu
uk. Jantung
Jan
antu
tung
ng pisang dari
ri jjenis
enis
enis pisang
pis
isang ambon ti
tiddak da
tidak apa
patt
dapat
Kand
ndun
unga
gan nutris
Kandungan isii per
nutrisi per 100
100 gram jantung
jan
antu
tung
ng pisang
piisang segarr menurut
men
menurut
D rektor
Di orat
at Gizi
Direktorat Gizi Departemen
Departemeen Keseh
hatan RI (1992)) : energi
Kesehatan ene
nerg
gi 31 kkkal,
kal, protein
gond
dok (Dinas Kehutana
gondok an Pr
Kehutanan Prov
o in
insi
si JJawa
Provinsi awaa Barat, 2014).
aw
B. Manfaat
Ma
anf
nfaa
aatt Serat pa
padda Bahan Pangan
pada
yang
ng terdapat dalam bahan pangan. Serat atau polisakarida
polisak
kar
a idaa yang
yan
ya ng tidak
tidaak
da
dapat dicerna adalah selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin dan
dan gu
gum.
m. P ada
Pada
yang bersifat larut dan ada yang tidak larut dalam air. Selulosa
a, lignin
Selulosa, n dan
n
hemiselulosa ttermasuk
erma
ermasu
sukk se
sserat
rat yang tid
dak ddapat
tidak apat
apat llarut,
a ut, sedangka
ar an pektin
sedangkan pektin dan
dan
strukt
kturall yyang
struktural angg te
an rdapat
d
terdapat ppada
adaa di
ad dind
ndin
ing sel, yaitu
dinding yai
aitu
tu selulosa,
selulosa,
l hemisellul
ulos
osaa dan
hemiselulosa
su
substans
nsii pektat;
substansi pektat; (2) non-polisakarida
non
n-polisaka
karida strukturall yang
ya g sebagian
seb
ebag
agian besar
panggan
a , tterdapat
Dalam kimia pangan, erdapat istilah serat kasar dan serat
makanan
makanan. Serat kasar adalah
h residu dari bahan pangan yang telah
adalah bagian dari komponen bahan pangan nabati yang tidak dapat
9
2010).
Berb
bag
agai metode telah dikembangkan uuntuk
Berbagai ntuk menganalisis serat
kasarr ddan
an serat pangan.. Se
eraat kasar
Serat kasa
kasarr di
ite
t ntukan dengan
ditentukan n cara menentukan
residu setelah
h con
onto
t h bahan pangan ddiperlakukan
contoh iper
iperla
laku
kuka
kan dengan asam
asa
sam dan basa
kuat
at. Sedangkan
kuat. Seda
Sed ngkaan serat makanan dapat ditentukan
dite
ditent
n ukan
n dengan
den
enggan mene
nentukan
menentukan
kada
kadar acid
kadar accid detergent fiberr (ADF) dan neutral detergent
deterggen
e t fi
fibe
berr (NDF).
fiber (ND
NDF). ADF
ADF
seba
agian besar terdiri dari selulosa dan lignin dan hanya
sebagian hanyya seba
bagi
gian kec
sebagian cil
i
kecil
he
hemiselulosa dan substansi pektat. Umumnya ADF dianggap
dian
nggap
p sebagai
seba
seb gaii
substansi pekat)
peka
kat)
t) dapat
dap
apat
at dditentukan
i entukan dengan
it deng
ngan
an m etod
etodee lain, misalnya
metode ya penetap
pan
penetapan
sp
pektrofotometri. Kadar hemiselulosa diperoleh dengan m
spektrofotometri. eng
nghi
hitu
tung
menghitung
seli
lisih
ih kadar
selisih kada
darr NDF
NDF dengan
an kadar
kad
adar
ar ADF, kadar
ADF, k da
kadarr se
sellullosa diperoleh
selulosa diperoleh
eh dengan
dengan
me
m ngghitu
tung
ng selisih kadarr ADF dan
menghitung dan kadar lignin,
ligniin,
n sedangkan
sed
e ang
gkan
an ttotal
otal serat
akan serat jika bahan pangan tersebut mengandung minimal 5 gram serat
10
per 100 gram produknya. Produk pangan merupakan sumber serat yang
baik jika pada penyajiannya mengandung 2,5 gram – 4,9 gram serat.
Menurut Shen
ng dk
Sheng dkk. (2011)
), jjantung
(2011), antung pisang memiliki kandungan
an
prog
gra
ram diet dan men
program enjaaga bberat
menjaga erat
er at bad
adan. Selain itu,
badan. itu
tu,, jantung pisang
memberikan efek
efek kkenyang
enyang yang lebih lama
lama ddibandingkan
ibaandingkan deng
ib ngan nasi dan
dengan
berk
rkha
hasi
siat
at untuk
berkhasiat uk melancarkan pencernaan
n ma
m nusi
siaa (D
manusia (Din
i as Keh
(Dinas ehutanan
Kehutanan
Pr
Prov
ovinsii
Provinsi Jawa Barat, 2014). Menurut Wick
Wic ramaara
rach
chch
c i
Wickramarachchi dan
Rana
namukhaarachchi (2005), serat kasar yang terdapat pada
Ranamukhaarachchi d janntu
tung
n pisang
jantung ng
se
segar adalah 20,31 ± 1,38 gram/ 100 gram, sedangkan serat
serrat ka
kasa
sarr yyang
kasar ang
terdapat pada jantung pisang kering adalah 17,41 ± 1,42 gram// 100 gram.
kesehatan ditu
tunj
njuk
ukan
an m
ditunjukan elalui efek fi
melalui fisi
siol
olog
ogis
fisiologisis ddari
ari masing-m
masing je
masing-masing eni
niss
jenis
ddarahhnya. Ka
darahnya. Kada
darr kkolesterol
Kadar olesterrol yyang
ang
an g ti
tinnggi mer
tinggi rup
upak
akan
a ffaktor
merupakan akt
ktor resiko
o ppenyakit
en
nyakit
ja
jantung,
g, kkarena
arena itu kon
nsumsi serat
konsumsi serat larut dapat
dap
pat menur
urun
unk
kan kadar
menurunkan
C. Reaksi Browning
g pada Bahan
n Pangan
pada bahan pangan secara alami atau karena proses tertentu, dan bukan
11
pencokelatan
an enzimatik. Hal ini disebabkan
n banyaknya kandungan
seny
yaw
awa fenolik padaa buah
senyawa bua
uah
h apel.
apel
ap el.. Selain
Se senyyaw
a a katekin dan
itu, senyawa
tturunannnya
urunannnya se
epe
pert
r i tirosin, asam ka
seperti kafe
feat
at, asam klorogenat,
kafeat, kloro
oge
genat, serta
leuk
ukoa
oant
ntos
o ianin,
n, juga
leukoantosianin, juga dapat menjadi substrat
subs
b tr
trat
at padaa proses
pros
proses
e pencokelatan
penco
okelatan
(C
(Che
heng da
(Cheng dan Crisosto, 2005).
fe
fenolase paada buah
(polifenol oksidase) dan oksigen. Pencokelatan pada bua
uah
h apell
fenol, yangg se
sela
lanj
njut
utny
nyaa diubah kem
selanjutnya mba
bali
li m
kembali enja
enjadi O-kuinon
menjadi n. G
O-kuinon. ugus O
Gugus O--
kketikka pH
ti
ketika H an
anta
tara
ra 5 ddan
antara an 77.. Lo
Loga
gam seperti
Logam sepeert
rtii besi
besii dan
dan tembaga
tembaaga dapat
dapat
me
m ninggka
katk
tkan kecepatan rreaksi
meningkatkan e ksi enzimatis
ea enzi
zimatis ini (Valero
(Vallerro dk
dkk., 1991
991)).
1991).
Browning
g (pencokelatan)
(pencok
kelatan) me
erupakan proses pembentukan pigmen
merupakan
pada sayur dan buah, senyawa fenol dan kelompok enzim oksidase
Pencokelatan en
nzima
mati
t s dapat
enzimatis dapa
dap t terjadi karenaa adanya jaringan
ttanaman
anaman yangg terluka,
ter
e lu
luka, misalnya pemoton
onga
gan,
n, penyikatan,
pemotongan, penyikatan, dan
dan perlakuan
lain
n yang
yan
angg dapat
dapa
patt mengakibatkan kerusak
kan
n integri
kerusakan ita
tass ja
integritas jari
r ngan ttanaman
jaringan a aman
an
(Che
(Cheng ddan
(Cheng an Crisosto, 2005). Adanya kerusakan
n jari
inga
gan
n se
jaringan sseringkali
ring
gka
k li
meng
ngakibatkan enzim kontak dengan substrat. Enzim ya
mengakibatkan yang bbertanggung
erta
ertanggung
ng
ja
awab dalam reaksi pencokelatan enzimatis adalah oksidasee yang
jawab ng ddisebut
isebut
is
Substrat untuk
uk PPO
PPO dalam
dal
a am tanamann biasanya
bia
iasa
sany
nyaa asam amino tirosin
tir
irosin dan
dan
dihi
dihiddrokksila
ilasi
dihidroksilasisi menjadi
men
enjjadi 3,4-dihidroksifenilalanin
3,4-
4-di
dihi
hidr
drok
oksi
siffenilala
lani
ninn da
dan kkemudian
emud
dian ddioksidasi
ioks
ioksidasi
m njadi
me j i qu
menjadi qui
inon yang akan
quinon n membent
ntuk warna cok
membentuk kela
lat.
t.
cokelat.
Pencokelatan en
nzimatis
enzimatis dalam
dalam pangan biasanya dianggap
pencok
okelata
tan enzimatis tidak terlalu mempengaruhi
masyarakat walaupun pencokelatan
sehingga mengurang
gi pe
mengurangi penncokelatan (C
pencokelatan (Che
heng dan Crisosto, 2005).
(Cheng
Padaa uumumnya
mumnya ada tiga macam reaksi ppencokelatan
encokelatan nonenzimatik
en
yaituu karamelisasi,
karamelisasi, reaksi
reak
ksi
s ma
mail
lla
lard
rd,, da
maillard, an pencokelatan aakibat
dan kibat vitamin C.
Dalam suasan
Dalam na as
suasana asa
am, cincin lakton asam
asam, am ddehidroaskorbat
ehid
ehidroaskorbat terurai
ter
e urai secara
irre
eve
vers
rsib
iblle den
irreversible enggan membentuk suatu se
dengan seny
nyawa di
senyawa dike
keto
t gulonaaat
a , dan
diketogulonaat,
kemu
kem dian
an berlangsunglah reaksi Maillardd dan proses
kemudian proses pencokelatan.
penc
pencokellatan.
Kara
ramelisasi terjadi pada suatu larutan sukrosa yang diuap
Karamelisasi apka
kan mak
diuapkan ka
maka
ko
konsentrasinya akan meningkat, begitu juga titik didih
hny
n a sehingga
didihnya sehi
sehin
ngga
seluruh air akan menguap semua. Bila keadaan tersebut telah tercapai ddan
an
terd
diri da
pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri ari ai
dari ir
air
tetapi cairan su
sukr
kros
osaa ya
sukrosa yang
n melebur. Reaksi
Reak
Reaksi
si ma
mail
i lardd berlangsung
maillard berlangsu
sunng melal
a ui
melalui
amino atau dengan suatu gugus amino dari protein sehingga menghasilkan
meng
mengha
hasi
silk
lkan
b sa SSchiff.
ba
basa chi
hiff
ff.
f Pe
Peru
ruba
bahan te
Perubahan terj
rjad
adii me
terjadi menu
nurut ak
menurut ksi A
aksi m dorii ssehingga
mo
Amodori ehi
hingg
ga me
menjadi
a ino ke
am
amino keto
tosa. Dehidrasi da
ketosa. ddari
ri hasill selanjutnya menghasilkan
men
engh
ghasilkan
n ha
hasil antara
Pencegahan rea
eaks
ksii browningg dilakukan
reaksi dil
ilak
a ukan agar kualitas bahan pangan
1. As
Asam
Penggunaan
Peeng gunnaan antioksidan, seperti
nggu sepeert vitamin
rtii vi
vita
tam senyawa
min C atau sen
enya
y wa sulfit,
da
dapa
patt menceg
dapat egah
ah oksidasi komponen-kom
mencegah mpo
ponen fe
komponen-komponen feno
ola
latt menjad
fenolat di kuinon
menjadi
yangg berwarna
berwarna gelap. Sulfit dapat menghambat enzim
enzim fenolase
fen
enol
olas
a e secara
seeca
c ra
la
langsung atau mereduksi hasil oksidasi kuinon. Asa
Asam askorbat
am askorb
bat
jaringan buah-buahan
bua
uahh-bu
buah
ahan
a untuk mem
min
inim
imal
alis
isas
asi aktivitas dari
meminimalisasi daari fenolase.
fenolas
ase.
e.
22. Garam
Garam
Perendaman dengan
Perendaman den
engan air ggaram
aram dilakukan
dilakuka
kan
n un
untuk mencegah
menc
mencegah buah
33. Air
air dapat membatasi jumlah oksigen yang kontak dengan jaringan buah
(Friedman, 1996).
4. Pemanasan
Pe
Pemanasan juga dapat menghambatt pencokelatan
pe dengan cara
me
menginaktivasi enzim
im fen
enol
olas
ase.
e. Enz
fenolase. nzim umumnya bbereaksi
Enzim ereaksi optimum
pada suhuu 30
30-40
4 ºC. Pada suhu 45
5 ºC eenzim
nzim
nz im mulai terdenaturasi
terde
dena
n turasi dan
1997
7). Blanching adalah suatu proses pemana
1997). nasan ya
pemanasan yang
ng ddiberikan
iberrik
i an
te
terhadap suatu bahan yang bertujuan untuk mengin
inaktiiva
vasi
si enzim
menginaktivasi m,
enzim,
Blanchingg se
sela
lama
ma 3 menit dapat m
selama engh
en ghas
asil
ilka
menghasilkank n warna yang
ng llebih
ebih bbaik
aik
aik
air
i panass ((hot
hott water blanching).
ho blan
bl anch
chin
ing
g).
55. Bawang
Bawa
wang
ng Merah
bawang merah pada buah akan mempengaruhi aroma dari buah apel
((Arenga pinnata
pinnata)) dapa
patt m
dapat enghasilk
kan nira
menghasilkan nira aren yang dapat diolah menjadi
batang
ng aren seringkalii ddiolah
iola
iol h me
menj
jad
adi makanan. Secara
menjadi Sec
e ara tradisional,
me
eng
ngel
elup
upas kulit
mengelupas kul
ulit
it luar sehingga didapatkan
didap
pat
atkan batang
bata
batang
ng dalam
m yang
me
men
ngandu
dung pati. Pati yang didapat, digerus dan dire
mengandung ema
m s de
diremas deng
ngan
an ttangan
dengan angaan di
dala
am air hingga terbentuk presipitat berwarna putih
dalam h (Wh
his
istl
tler dkk
(Whistler k.,
dkk.,
19
1984).
fotosintesis. Pati
Pati berbentuk
ber
erbe
bent
ntuk butiran atau
ataau gr
gran
anul
ulaa be
granula bberwarna
rwarna putih
ih m engkil
ilaat,,
mengkilat,
panjang
j
panjang kkarbonnya
arb
rbon
onny
nya (Winar
arno
no,, 19
(Winarno, 1989
89)).
1989).
α-1 4-glikosidik
polimer linier yang terdiri dari 200-300 monomer α-1,4-glikosidik
film dan pembuatan gel yang kuat (Krochta dkk., 1994). Amilopektin
17
kondisi ekst
stri
rim beberapa pati hanya sedikit mengandung
ekstrim m ngandung amilosa dan
me
hamp
mpir
ir seluruhnya amil
hampir ilop
opek
ekti
t n, m
amilopektin, isalny
is n a pati dari waxy
misalnya waaxy
x corn, jewawut
llilin
ilin (waxy bbarley),
arle
ar l y), dan beras ketan. Am
Amil
ilop
opektin berper
Amilopektin eran
a terhadap
berperan
keke
kent
ntal
alan
a larut
kekentalan utan
an pada keadaan panas (C
larutan (Cah
ahyadi, 20
(Cahyadi, 2006
06).
) Perba
2006). and
n ingan
Perbandingan
ka
kalo
lori, ka
kalori, karbohidrat dan protein pati aren dengan bbahan
a an ppangan
ah anga
angan
n lain
nny
n a
lainnya
dapa
pat dilihat pada Tabel 1.
dapat
Ta
Tabel 1. Perbandingan Kalori, Karbohidrat, dan Protein ppada a a Be
ad Bebe
berapa
Beberapa
Jenis Bahan Pangan
Jenis Bahan Pangan Dalam 100 gram bahan kering
Kalori (kkal) Karbohidrat (gram) Pr Protein
rotein (gram)
(g
gram)
m)
Ketela Pohon 390 92,5 3,2
3,,2
Pati Aren 396 97,2 0,7
0,,7
Ubi Jalar 398
39 88,6
88 ,6
6 5,7
5, 7
Giling
Beras Gi
Gili ling
ng 401
40 1 90,7
90 ,7
7 7,8
Pati Beras 401 90,9 8
Tepung 405 87,8 10,1
Jagung
Jagu
Ja g ng Kuning 407 82,8 10,4
10 ,4
4
S
Sumber
umbe
um berr : Direktorat
Dire
Di rekt
ktor
orat
at G
Gizi
izii De
iz Depa
Departemen
p rtem
men K
Kesehatan
eseh
es ehat
atan
an R
RII (1
(199
(1992)
992)
2)
Sala
Salah sa
Salah sat
tu fungs
satu gsi pati
fungsi ti padaa pengol
olah
ahan ppangan
pengolahan anga
an gan
n ad
adal
alah
ah dalam
adalah
beb
eberapa kali dari volume sebelum dilakukan
mulai mengembang menjadi beberapa
yang ditambahkan pati. Ciri-ciri utama pati yang menentukan 12 fungsi ini
18
mul
ulaa-mula terjadi
Gelatinisasi mula-mula di pada
pad
a a daerah yang amorf. Perubahan
kena
aik
ikan kejernihan da
kenaikan dan
n kekentalannya.
k ke
kekent
ntal
alan
nny
n a. Gelatinisasi
Gelatinisas
asi mengakibatkan
peningkatan kelarutan
kela
laru
utan dan kedapat-cernaan
kedapat-cern
naa
aan
n pa
pat
ti. Oleh sebab
pati. ab itu pangan
berp
rpat
atii umumnya
berpati umumny
um nyaa menjadi enak atau dikatakan
dikata
taka
kan suda
dah
h ma
sudah masak sete
ela
l h pati
setelah
menngalam
me ami gelatinisasi (Whistler dkk., 1984). Jika
mengalami ka suspens
nsii pati
suspensi pa kental
ken
ental
mend
ndingin, antar granula pati dan antar pecahan pati m
mendingin, e beent
em ntuk
membentuk uk ikata
an
ikatan
dengan retrogr
grad
adas
asii. P
retrogradasi. emanasan pati pa
em
Pemanasan pada
da pH
pH 5 atau
a au kurang, atau
at ata
tau pada ppH
H
k kenttalan
ke l ggel
kekentalan el ((Graham,
Graham, 19
Gr 1977
77).
).
1977).
F De
F. D skrips
psii d
Deskripsi an Karakteris
dan istik Cookies
Karakteristik Cook
kies
merupakaan makanan
Biskuit merupakan n ringan yang disenangi karena enak,
waktu yang lama dan mudah dibawa dalam perjalanan, karena volume dan
19
1971).
Menurut Faridi
di ((1994),
1994), bisku
kuit
it merupakan produk yang berasal
biskuit
dari tepungg te
terigu halus dan dalam formulanya
formulany
nyaa mengandung gula dan
lema
ak yang tinggi, tapii mengandung
lemak m ng
men an
andu
dung
n sedikit
sedikit air. Menurut
Menu
nurut BSN (1992),
bbiskuit
iskuit adalah
ah ssejenis
e enis makanan yang di
ej ddibuat
buat
bu at ddari
ari tepung ter
erigu dengan
terigu
pena
namb
mbah
ahan bbahan
penambahan ahan makanan lain, dengan
ah den
nga
gan pros
osess ppemanasan
proses emanassan
a dan
pe
penc
ncetak
kan. Menurut BSN (1992), biskuit diklasifikasikan
pencetakan. diklasifik
kas
a ikan m enja
enjadi em
menjadi mpat
empat
ad
adalah jenis biskuit yang berbentuk pipih, berkadar lema
ak ti
lemak ing
nggi
gi atau
tinggi
Crackers adalah biskuit yang dibuat dari adonan keras melaluii ferme
entassi
fermentasi
dan memiliki
ki struktur
str
truk
uktu
turr yang
y ng berlapis-lapis.
ya berlapi
pis-
s-la
lapi
piss. Wafer
Wafer adalah je
jeni
nis bisk
jenis kuitt
biskuit
berongga.
Menu
nuru
rutt K
Menurut ristian
ni (2
Kristiani (200
004)
4), bbiskuit
(2004), iskuiit at
atau
au cooki
kies atau cr
cookies cra
ackers
crackers
me
m rupa
p ka
kann bbentuk
merupakan entuk yang be
berbeda da
dari produk roti atau
ata
tau
u cake. Pe
Perb
rbedaannya
Perbedaannya
terletak pada kadar air. P roduk roti mempunyai kadar air sekitar 35-40%,
Produk
Cookies adalah salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan
penampang potong bertekstur padat (BSN, 1992). Adonan yang keras dan
pembuatany
ya ditambahkan bahan yang mempunyai
pembuatanya mempu
punyai aktifitas fisiologis
deng
gan memberikan efek
dengan ek ppositif
osittif bbagi
os agi ke
ag kkesehatan
sehatan tubuh,
h misalnya cookies
yang diperka
aya ddengan
diperkaya engan serat, kalsium atau
en ata
tau
u pr
pro
ovitamin A (M
provitamin Muchtadi dan
(Muchtadi
Wi
ija
jaya
ya, 1996).
Wijaya, 1 96). Sy
19 Syarat mutu cookies sepert
ti ya
seperti yang ter
rte
tera
ra ppada
tertera ada syar
rat
a mutu
syarat
bisk
biskuit menurut
biskuit menurut SNI 01-2973-1992, dapat dilihat pada
da Tab
bell 22..
Tabel
Tabe
bel 2. Syarat Mutu Cookies
Tabel
No. Kriteria Uji
No Satuan Persyaratan
Persyara
ata
t n
1 Keadaan
1.1 Bau - Normal
1.2 Rasa - Normal
1.3 Warna - Normal
2 Kadar air (b/b) % Maks. 5
3 Protein (N ൈ 6,25) (b/b) % Min. 5
Min. 4,5 *)
Min. 3 **)
Mi
4 Asam lemak beb
bebas
ebas
as % Maks. 0,5
(sebagai asam oleat)
(b/b)
5 Cemaran
Cema
Ce mara
rann lo
loga
logam
gam
m
5.1 Timb
Timbal
mbalal ((Pb)
Pb)) mg/kg
kg Maks. 0,5
Maks.
M
5.22 Ka
5. Kadmium
Kadm
dmiuium (Cd) mg/kg
m g/kg Maks.
Maks
Maks.. 0,
0,2
2
55.3
.33 Ti
Timah (Sn) mg/kg
m g/kg Maks.
Maks
Maks. 40
5.4 Merkuri (Hg) mg/kg
m g/kg Maks. 0,05
6 Arsen (As) mg/kg
m g/kg Maks 0,5
7 Cemaran mikrobia
7.1 Angka Lempeng To Total
ota
t l Koloni/g
K oloni/g Maks. 1ൈ104
7.2 Angka Kapang Kham Khamir
mir Koloni/g Maks. 1ൈ104
Sumber : Badan Standardisasii NaNasional (1992)
adonannya, cookies dapat dibagi menjadi dua, yaitu batter type (kue kering
1992).
G. Baha
an Baku Pembuatan
Bahan an Cookies
Coo
ooki
kies
es
Bahan-bahan
Bahan-
n-ba
baha
han yang digunakan
digunak
kan
n ddalam
alaam
al pembuatan
pembuat
atan
a cookies
dikl
klas
asif
ifik
ikasikan
diklasifikasikann menjadi
menjadi bahan pengikat da
dan
n pe
ppengempuk,
ngem
mpu
puk,
k, yang se
emu
m anya
semuanya
te
terg
rgantu
ung pada efek yang diharapkan pada produk
tergantung k aakhir.
khir. Ba
Baha
han
n peng
Bahan gikat
pengikat
berf
fungsi untuk memberikan struktur pada cookies dalam
berfungsi dallam
a m eng
en geraskan
an
mengeraskan
st
struktur. Bahan pengikat seperti tepung, susu padat, dan
an put
utih
ih ttelur.
putih elur.
1. Tepung
gT erig
eriguu
Terigu
ddengan
engan iistilah
stil
st ilah
ah soft wheat
whe
heat
att atau
ata
tau
u te
teri
rigu lunak
terigu ak)) (K
lunak) (Kement
terian
i Neg
(Kementerian egar
araa R
Negara iset
Riset
dan Te
Tekn
knologi, 2006). Tujuannn
Teknologi, nnya adalah untu
Tujuannnya tuk
k me
untuk m ng
ghasi
silk
lkan produk
menghasilkan
22. Gula
penampakan, dan cita rasa produk akhir. Gula halus paling baik
22
(Kementerian Neg
egar
ara Riset da
Negara dan
n Teknologi, 2006). Gula pada
pembuata
tann cookies akan mempengaruhi peny
pembuatan nyebaran. Cookies dengan
penyebaran.
mengemba
bang
ng secara
mengembang secara melebar daripada
dariipaada ccookies
ook
o ies dengan gu
ggula
la dengan
juml
jumlah
ah sedikit
jumlah sedik
kit ((Matz,
Matz, 1992).
ppencokelatan
encokelatan pada cookies. Karamelisasi dari gula tterjadi
e jadi
er di ppada
a a suhu
ad hu
cookies se
ehi
hing
ngga
ga ttekstur
sehingga ekstur yang diha
ek hasi
silk
lkan
an tidak
dihasilkan tid
idak pecah-pecah
pecah-peca
cah
h (Benni
nion
on
(Bennion
3. Lemak
Lema
Lemakk
Lemak berf
fun
ungs
gsii
berfungsi seba
sebagai
sebagai ba
baha
han
n
bahan pengemulsi ssehingga
ehiingga
eh
meng
ngha
hasilkan cookies yyang
menghasilkan ang renyah.
reny
nyah. Lemak yang
ng digunakan
dig
gunakan
kan antara lain
shortening
g dan margarin
marga
garin (Keme
enterian Negara Riset dan Teknologi,
(Kementerian
lemak, 16% air, laktosa 0,5%, abu sekitar 0,1-3% dan sebagian besar
(Hoseney, 1994).
4. Telur
Te
Tel
lur memiliki sifat yang dapat mengikat
Telur meng
ngik
ikat udara, sehingga akan
di
dip
peroleh kue kering
diperoleh ng yyang
an
ng le
lebi
bih
lebihh me
mengembang jik
ka digunakan dalam
jika
jumlah yang
yan
angg banyak.
b nyak. putih telur da
ba dapa
patt di
dapat dittambahkan da
ditambahkan dalam jumlah
se
secu
cuku
kupnya uuntuk
secukupnya ntuk menghasilkan ad
adon
onan yyang
adonan ang
ang lebih ko
kkompak.
mpak.
kkering
ering yang lembut, tetapi strukturnya tidak sebaik
k jikaa digunakan
dig
igunakan
an
akhir kare
rena
na m
karena enga
en gand
n ung protein,
mengandung n, llemak,
emak
emak, da
ddan
n mineral (K
Kementeri
rian
an
(Kementerian
memben
b ntu
tukk bu
membentuk busa kketika
etik
etikaa di
diko
koco
cok
k. Sed
dikocok. dan
angk
gkan
an kkuning
Sedangkan uniing telurr be
berp
rperan
berperan
seba
baga
gaii pengemulsi dan
sebagai an pengem
mpuk (Matz, 19
pengempuk 992
92).
).
1992).
5. Susu Skim
dan membuat adonan menjadi lebih kuat dan lengket. Susu biasanya
digunakan dalam kecil, yaitu sekitar 5 % dari berat tepung terigu. Susu
24
6. Bahan Pengembang
ng
umumnyaa adalah
ad
dal
alaah natrium bikarbonat,
bikarbonaat, yyang
ang
an g ppopuler
opuler digunakan
diguna
nakan karena
harg
hargan
anya m
harganya urah dan toksisitasnya sangat
ur
murah san
anga
gat rend
ndah
ah.. Baking
rendah. B king ppowder
Ba owder
adalah
ah bahan pengembang yang terdiri atas se
eny
nyawa as
senyawa asam
am,, natr
asam, riu
i m
natrium
bbikarbonat
ikarbonat dan pati. Bahan ini akan melepaskan gas
as kar
rbo
bond
ndioksid
da
karbondioksida
H. Hipotesis
mik
ikrobio
biolo
logi
giss ddan
mikrobiologis an orga
gano
nole
lept
ptik
organoleptikik ccookies.
ookies.
22. Kombinasi
Komb
mbin
inasi tepung terigu,
terig
igu, pati batang
batang aren dan
n te
tepu
p ng
tepungg jjantung
antu
antung pisang