OLEH :
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga ka mi dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tanpa hambatan.
Kemampuan dan usaha telah kami curahkan untuk menyusun makalah ini
. Semoga usaha kami tidak sia-sia dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kai susun ini jauh dari kata
sempurna , karena kami menyusun makalah ini dalam rangka mengembangkan
kemampuan diri . oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
baik lisan maupun tulisan sangat kami harapkan.
Hormat kami,
Tim Penulis
Kata Pengantar........................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................... 2
Bab II Permbahasan................................................................................... 4
2.2 Koleksi................................................................................................. 5
2.3 Fasilitas................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 7
3.2 Saran.................................................................................................... 7
Daftar Pustaka........................................................................................... 8
Lampiran................................................................................................... 8
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman berada dipintu masuk kota Purwokerto
dari arah barat tepatnya sebelah timur Sungai Logawa. Minumen ini terdiri dari dua lantai.
Pada lantai bawah berisi foto-foto perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam
merebut Yogyakarta kembali sebagai Ibukota Indonesia (pada saat itu) dari kolonial Belanda.
Pada lantai dua berisi relief sejarah bangsa Indonesia dalam Perang kemerdekaan 1945 dan
patung Jenderal Soedirman duduk diatas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat
5,5 ton dengan tiggi 4,5 meter.
Jika pada awalnya pada lantai bawah cerita sejarah menggunakan foto-foto, saat ini
sudah digantikan dengan diorama dengan keterangan dibawahnya agar pengunjung lebih
menjiwai sejarah pada masa itu. Di bawah patung Jenderal Soedirman yang menunggang
kuda, terdapat relief-relief sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada tahun 1945. Dan di
belakang patung terdapat lambang Negara Indonesia yakni Garuda Pancasila.
Selain obyek utama monumen dan museum, juga tersedia fasilitas penunjang lain seperti
mainan anak-anak, tempat duduk di bawah pepohonan hijau yang rimbun, di belakang juga
terlihat tempat lomba kicau burung, Mushola dan toilet yang berdampingan dengan kantor,
kios kecil yang menyediakan makanan dan minuman dan lainnya. Untuk mainan umum
semuanya bisa digunakan gratis kecuali sepeda roda empat, atv mainan, dan kereta. Jadi
selain sebagai wisata sejarah, tempat ini juga cocok untuk rekreasi keluarga atau joging di
sore hari, saat week end maupun liburan. Dan di dekat area ini juga ada rumah makan,
restoran dan penjual jajanan khas Purwokerto / Banyumas, saat artikel ini ditulis juga baru
dibuka Rumah Makan Logawa yang di belakangnya sedang dibangun tempat rekreasi baru
WaterPark.
2.2 Koleksi
2.3 Fasilitas
- Komputer informasi
- Buku-buku bacaan dan referensi
- Tempat mainan anak-anak di luar museum
- Mushola
- Toilet
- Kantor
- Memberikan informasi sejarah dan riwayat hidup Pangsar Jenderal Soedirman dengan
bentuk diorama yang cukup singkat dan jelas
- Memamerkan duplikat tandu yang pernah digunakan Pangsar Jenderal Soedirman saat
perang gerilya, sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung museum
- Terdapat tempat bermain untuk anak-anak dan bangku untuk beristirahat di taman,
sehingga pengunjung yang datang bisa menikmati keindahan sekitar musium sambil
bersantai.
- Lingkungan sekitar museum cukum rindang , sehingga udaranya agak sejuk.
- Kurangnya pintu keluar pada museum . di dalam museum hanya terdapat satu pintu
yang dipergunakan untuk jalur masuk dan keluar.
- Tidak ada proyektor untuk menceritakan dokumentasi sejarah secara digital seperti
film perjuangan pada masa penjajahan .
5|Makalah Jatidiri Unsoed
- Tidak ada tour guide sehingga pengunjung yang datang tidak bisa memahami apa
yang ada di dalam museum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.boombastis.com/jenderal-soedirman/61997
http://dinporabudpar.banyumaskab.go.id/news/18948/monumen-panglima-besar-
jenderal-soedirman#.W50gviQzbIV
https://www.lihat.co.id/wisata/museum-panglima-besar-jenderal-
soedirman.html#Sejarah_Museum_Panglima_Besar_TNI_Jenderal_Soedirman
LAMPIRAN