Anda di halaman 1dari 10

MUSEUM PANGLIMA BESAR TNI JENDRAL SUDIRMAN KARANGLEWAS

BANYUMAS

LAPORAN OBSERVASI
Disusun Sebagai Tugas Pada Mata Kuliah Museum dan Kearsipan
Dosen Pengampu: Aris Nurrohman, S.H.I, M. Hum.

Oleh:
1. Abdul Kodir 1817503001
2. Afik fathur Rohman 1817503002
3. Iid Saefulloh Anwar 181750300
4. M. Sahal Makhfud 1817503023
5. Shohifatun Nur Arifin 1817503034
6. Yachya Mutohir 1817503047

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Museum merupakan salah sartu tempat paling penting dalam upaya pelestarian
sejarah. Musuem juga berfungsi sebagai pengarsipan benda-benda atau koleksi-
koleksi yang penting, mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan
warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian, dan kesenangan atau
hiburan. Pengelolaan catatan maupun benda yang memiliki sumber informasi yang
tentu memiliki kegunaan dengan teratur dan terencana dengan baik, itulah pentingnya
kearsipan di museum.
Dengan demikian, museum memilikifungsi besar, yaitu sebagai tempat
pelestarian. Salah sartu dari beribu-ribu museum di Indonesia yaitu adalah Musuem
Panglima Besar TNI Jendral Sudirman atau Monumen Panglima Besar TNI Jendral
sudirman yang terletak di karanglewas Banyumas.
Dari uraian diatas, menjadi menarik untuk penyusun melakukan kunjungan
atau penelitian terhadap musudem, guna mengetahui koleksi, perawatan terhadap
koleksi, model layanan museum. Pelaksanaan kunjungan Museum Jendral Sudirman
di Karanglewas banyumas adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Museum dan Kearsipan di Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Prof. KH.
Saifuddin Zuhri Purwokerto.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penyusun perlu merumuskan
permasalahan laporan ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian Musuem?
2. Dimana letak geografis Musuem Panglima Besar TNI Jendral Sudirman?
3. Bagaimana perkembangan & kearsipan di Musuem Panglima Besar TNI
Jendral Sudirman?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendiskripsikan pengertian Musuem.
2. Untuk mengetahui letak geografis Musuem Panglima Besar TNI Jendral
Sudirman.
3. Untuk mengetahui perkembangan & kearsipan di Musuem Panglima Besar
TNI Jendral Sudirman.\

D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan.
2. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh adalah wawancara, dan dokumentasi
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah metode verfikasi, yaitu dari
hasil wawancara diolah dan ditambah dengan kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Museum
Museum merupakan tempat preservasi dan meneliti koleksi yang mereka
miliki untuk kemudian diinformasikan kepada masyarakat dan museum menyadari
perannya di tengah masyarakat. Museum merupakan wahana untuk mengabadikan
dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan maupun peristiwa-peristiwa dan benda-
benda bersejarah (Kukuh Pamuji, 2020: 16-17).
Monumen dan sekaligus Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman
merupakan salah satu obyek wisata sejarah di Purwokerto. Monumen ini memiliki dua
lantai yang pada lantai bawah menceritakan sejarah perjuangan Panglima Besar
Jenderal Sudirman saat merebut Yogyakarta kembali sebagai Ibukota Indonesia (pada
saat itu) dari Kolonial Belanda. Dan pada lantai dua terdapat patung Jenderal
Soedirman duduk diatas kuda, patung ini terbuat dari bahan perunggu seberat 5,5 ton
dan tinggi 4,5 meter. Pada lantai bawah cerita sejarah menggunakan diorama dengan
keterangan dibawahnya agar pengunjung lebih menjiwai sejarah pada masa perjalanan
hidup Panglima Jenderal Soedirman (foto lengkap diorama). Di bawah patung
Jenderal Soedirman yang menunggang kuda, terdapat relief-relief sejarah perjuangan
bangsa Indonesia pada tahun 1945. Dan di belakang patung terdapat lambang Negara
Indonesia yakni Garuda Pancasila adapun didirikannya Monumen atau Museum
jenderal Soedirman antara lain karena Jenderal Soedirman merupakan putra asli
Banyumas beliau lahir di desa Rawalo Kecamatan Tipar dan kemudian diadopsi oleh
pamannya di Rembang (Wawancara, 2 Desember 2021).

B. Letak Geografis Museum Jendral Sudirman


Museum Pangsar Jenderal Soedirman terletak menuju pintu masuk Kota
Purwokerto dari arah barat dan sebelah timur Sungai Logawa Beralamat di jalan
Patimura, Karanglewas kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas. Dalam
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten Banyumas No 8 Tahun 2008
Museum Pangsar Soedirman masuk sebagai salah satu Satuan wilayah Pengembangan
Pariwisata (SWPP) Sub. 1.3 sebagai pengembangan kawasan wisata sejarah yang ada
di Kabupaten Banyumas yang terdapat di Kecamatan Karanglewas. Museum Pangsar
Jenderal Soedirman ini menjelaskan tentang perjalanan hidup Jenderal Soedirman
semasa hidupnya. Museum ini awalnya di bangun dan didirikan oleh Yayasan
Serulingmas pada tahun 1990, yang diketuai oleh Jenderal Dr. Susilo Soedirman. lalu
pada tahun 1995 Museum Jenderal Soedirman diresmikan dan diserahkan kepada
Perda Banyumas yang selanjutnya dikelola oleh Dinas Teknis pada waktu itu
DIPARTA (Dinas Pariwisata) Kabupaten Banyumas. Yang sampai saat ini berubah
menjadi DINPORABUDPAR (Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata)
Kabupaten Banyumas (Wawancara, 2 Desember 2021).
C. Perkembangan Museum Jendral Soedirman
Museum Jenderal Soedirman pada tahun 1984 pada awalnya hanyalah
berbentuk monumen lalu dikembangkan menjadi museum yang dikelola oleh
Yayasan Seruling Mas (Seruan Eling Banyumas). Pada tanggal 10 Oktober 2001
diserahkan kepada pemerintah daerah dan diresmikan. Fasilitas yang ada sekarang
berupa “Monumen Pangsar Soedirman” dimaksudkan sebagai penghormatan
terhadap jasa-jasa Pak Dirman, putra bangsa yang mengharumkan nama Banyumas.
Dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten
Banyumas 2006-2015, lokasi obyek wisata Taman Rekreasi Pangsar
Soedirman berada di Satuan Wilayah Pengembangan Pariwisata (SWPP) I.3
yang merupakan bagian dari kantong pengembangan kawasan wisata peninggalan
sejarah Banyumas.
Taman Rekreasi Pangsar Soedirman merupakan salah satu obyek dan daya
tarik wisata budaya – fisik utama sebagai pembentuk identitas kawasan. Aktivitas
pendidikan dan ketersediaan atraksi yang tidak monoton diharapkan dapat
menjadi keunggulan yang akan selalu dikembangkan di sini. Direncanakan untuk
dikembangkan ke depan adalah pameran tetap dan temporer, menonton film dan
sejenisnya, fasilitas perpustakaan yang baik, dan fasilitas permainan yang
membutuhkan gerak aktif, permainan individu maupun kelompok, maupun
kegiatan yang melatih kemampuan motorik halus misal menggambar, bermainbalok,
dan sebagainya. Tentunya dikembangkan pula kegiatan pendukung seperti akomodasi,
makan-minum, penjualan hasil kerajinan lokal, perparkiran, keamanan,
kebersihan, dan perawatan rutin. Perkembangan kunjungan museum jenderal
soedirman relatif stabil dengan jumlah pengunjung perhari sekitar 21-25 orang.
Pengunjung lebih banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa, hal ini dikarenakan
museum itu sendiri merupakan tempat wisata edukasi.

1. Koleksi Museum Jendral Sudirman


Koleksi yang dimiliki oleh museum antara lain:
a. Miniatur-miniatur
b. Tandu yang digunakan Jendral Sudirman
c. Poto-foto perjuangan,
d. Mobil Tank Tempur
e. Persenjataan asli saat perjuangan dahulu, dan
f. Adanya buku-buku tentang Jenderal Soedirman

Adapun jumlah koleksi museum yaitu: 22 buah diorama, 42 foto-foto,


21 buku Jenderal soedirman, 15 senjata dan 2 tank perang (Wawancara, 2
desember 2021).

2. Perawatan Terhadap Koleksi di Museum Jendral Sudirman


Perawatan di museum Jendral Sudirman tidak membutuhkan
perawatan secara khusus. Museum Jendral Sudirman ini hanya memiliki
benda-benda yang diperoleh secara nasional. koleksi antara lain ada Tandu
perawatannya dengan cara di dilap, Pistol perawatannya dengan memanggil
Orang yang ahli dan dengan kerjasama Korem, Tank perawatannya dengan
memanggil Orang yang ahli dan dengan kerjasama dari Korem. Dan koleksi
tersebut adalah peninggalan asli dari Jenderal Sudirman (Wawancara, 2
desember 2021).

3. Hambatan dan Kendala dalam Merawat Koleksi


Hambatan dan kendala antara lain Peninggalan Jenderal Sudirman
yang tidak lengkap di Museum Jendral Sudirman Karanglewas, hanya berupa
peninggalan Nasional. Dan untuk perawatan tank masih dipantau atau
kerjasama oleh pihak Korem (Wawancara, 2 desember 2021).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan, Museum adalah rumah bagi koleksi
banyak objek menarik, baik bersejarah atau unik, yang akan menambah pengetahuan
dan wawasan yang kita miliki dan Berinteraksi dengan orang lain Museum juga bisa
menjadi tempat kita berinteraksi dengan orang lain. Di dalam museum kita akan
menemukan staf museum dan pengunjung museum. Kita dapat berinteraksi dengan
staf museum untuk belajar tentang museum dan objek museum.

B. Saran
Semoga laporan yang dituliskan ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan
pembaca. Untuk kedepannya diharapkan dapat memperkaya lagi sumber data yang
digali. Memperhatikan waktu pencarian informasi dan memperkaya landasan teori
untuk bisa dikaitkan dengan hasil informasi yang didapat.
Daftar Pustaka

Toni. 2021. Observasi Museum Jenderal Soedirman. Wawancara: 2 Desember 2021.


Pamuji, Kukuh. 2020. Menyelidik Museum Istana Kepresidenan Jakarta. Jakarta: Tim
Kreasi Cendekia Pustaka.
Lampiran-lampiran

Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan Observasi Gambar 3. Tang Mobil Tank Tempur

Gambar 2. Lukisan Jendral Sudirman


Gambar 4. Tandu Duplikat Jendral Suriman

Anda mungkin juga menyukai