“BUAHAGIA ROLLS”
Disusun oleh
Dosen Pembimbing : Dr. Tjahja Muhandri STP MT
General Manager : Valerian Aldo (F24140119)
Golongan Praktikum : P1
Anggota :
Rahma Fadilla (F24140025) Prisilia May A (F24140020)
Nabila Sabrina (F24140006) Sheina Aulia R (F24140008)
Marini Zatil A (F24140027) Johanes Michael(F24140115)
Jafar Nursalim (F24140128) Eko Susanto (F24130051)
Taufik Rizalah (F24140116) Yeni Katon S (F24140019)
Lailatul Badriyah(F24140021) Suci Pusfa S (F24140014)
Ilham Billy N (F24149002) Hafsah Safira F (F24140018)
B. Identifikasi Masalah
a. Musim panen yang berlangsung secara serentak menyebabkan harga jual buah
segar menurun drastis. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan pengolahan
terhadap buah guna mendapatkan nilai tambah.
b. Buah termasuk komoditas yang mudah rusak, susut, dan cepat busuk. Oleh
karena itu, diperlukan penanganan pasca panen yang tepat. Salah satunya
dengan pengolahan. Gagasan ini terbukti menguntungkan, sebab bila dijadikan
produk olahan, akan diperoleh keuntungan yang lebih banyak. Selain
menyelamatkan hasil panen, pengolahan buah juga dapat memperpanjang umur
simpan, diversifikasi pangan, dan meningkatkan kualitas maupun nilai
ekonomis buah tersebut.
c. Pengolahan produk dapat memperpanjang shelf life karena menyebabkan
kandungan Aw menjadi rendah.
d. Proses pembuatan produk sederhana dan mudah sehingga UKM (Usaha Kecil
dan Menengah) juga dapat mengembangkan produk tersebut.
e. Fruit rolls masih belum populer di Indonesia.
f. Meningkatkan popularitas dan penggunaan buah khas Indonesia.
g. Meningkatkan nilai jual buah lokal Indonesia.
h. Memberdayakan petani lokal Indonesia.
i. Buah memiliki kandungan vitamin dan serat tinggi, namun belum banyak
dikembangkan olahannya sebagai produk pangan komersial.
j. Produk pangan yang bernilai gizi seringkali dikaitkan dengan makanan berat
saja sehingga dibutuhkan pengembangan produk pangan ringan (snack) yang
bernilai gizi.
k. Karakter adonan fruit rolls yang kompak dan tidak lengket dibutuhkan agar
dapat dicetak dengan waktu produksi yang tetap efektif.
l. Pengovenan dengan suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan adonan buah
menjadi gosong dan menyebabkan kerusakan.
m. Adanya pengaruh dari jenis kemasan menjadi tolak ukur pada perubahan
kualitas produk selama penyimpanan
C. Tujuan Kegiatan
a. Memberi alternatif jajanan yang kaya akan serat.
b. Memberi modifikasi buah agar lebih disukai masyarakat.
c. Buah yang sulit dikonsumsi seperti nanas diubah agar praktis dikonsumsi.
d. Membuat kemasan yang lebih menarik sehingga dapat meningkatkan nilai
produk.
e. Menjadikan fruit roll sebagai pangan yang disukai oleh konsumen
D. Target Luaran
a. Menghasilkan produk pangan baru yang dapat dijadikan alternatif pilihan
lain dari pangan olahan buah
b. Menyediakan makanan ringan yang dapat meningkatkan konsumsi serat dan
vitamin masyarakat Indonesia.
c. Menghasilkan produk yang dapat memaksimalkan penggunaan produksi
buah di Indonesia
d. Membuka peluang usaha baru di bidang pangan lokal
e. Membantu membuka lapangan pekerjaan baru dengan membuat produk
yang padat karya
PROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan berdiri pada awal bulan Mei 2017 sebagai salah satu bagian dari
praktikum Teknologi Pengolahan Pangan sub topik Pengembangan Produk
Pangan Baru. FoodWorks memiliki budaya yang disesuaikan dengan visi misi
perusahaan dan diterpkan oleh pekerja yang tergabung dalam perusahaan ini.
Disini kami memiliki empat budaya kerja sebagai tuntutan perilaku kerja dari
perusahaan yaitu:
1. Profesionalisme
2. Kreativitas
3. Teamwork
4. Pengembangan Tiada Henti
Sistem produksi dilakukan dengan penerapan Good Manufacturing
Practices dan komitmen halal yang dipegang oleh seluruh karyawan. Manajemen
pemasaran dilaksanakan dengan sistem product branding untuk memposisikan
produk sebagai pangan yang disukai konsumen, wholesome, unik dan khas
dengan harga terjangkau.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan FoodWorks adalah manisan kering
yang berbahan baku buah indigenous khas Indonesia dengan merk dagang
Buahagia. Produk ini memiliki Tagline “Buah apa yang membahagiakan?
Buahagia!”. Pemilihan buah indigenous Indonesia bertujuan melestarikan dan
memajukan komoditas lokal serta memberikan ciri khas yang membedakan dari
pesaing lain sehingga memberikan peluang pasar yang bagus.
METODE PELAKSANAAN
A. Alat
a. Pisau
b. Talenan
c. Baki
d. Wajan
e. Blender
f. Kompor
g. Timbangan
h. Loyang cetakan
i. Solet
j. Oven pengering
B. Bahan
a. Buah nanas
b. Gula
c. Madu
d. Gelatin
e. Margarin
3. Penimbangan Bahan
● Menyalakan timbangan
● Menempatkan wadah yang akan digunakan dalam menimbang bahan
● Men-tera timbangan
● Menimbang bahan-bahan sesuai dengan formulasi yang diinginkan
5. Pemasakan
● Puree nanas dipanaskan hingga suhu 60-70oC
6. Mixing
● Memisahkan sedikit puree nanas untuk melarutkan gula hingga larut,
kemudian ditambahkan kembali ke puree nanas yang sedang dimasak.
● Menambahkan madu dan gelatin
7. Pemasakan
● Pemasakan hingga suhu 80oC, dan dipertahankukan selama 5 menit
untuk memastikan seluruh bahan telah larut sempurna serta pasteurisasi
tercapai.
9. Pengovenan
● Suhu oven digunakan 60-70oC dengan udara pengering selama 24 jam.
11. Pengemasan
● Pengemasan primer menggunakan plastik mika, yang kemudian di seal
● Diberi sticker logo dan nama produk
● Pengemasan sekunder, menggunakan toples. 1 toples berisi 18 fruit roll
Sistem Marketing dan Analisis Pasar
Sistem Marketing
A. Analisis SWOT
1) STRENGTHS (S)
a. Memanfaatkan sumber daya buah local yang melimpah di Indonesia
b. Tersedia dalam berbagai varian rasa buah lokal (nanas, apel malang, dan
mangga kweni)
c. Produk mengandung vitamin dan serat
d. Mudah dalam pengolahan
2) WEAKNESSES (W)
a. Kesulitan dalam mensupply beberapa buah secara berkelanjutan karena tumbuh
musiman.
b. Pengeringan produk lama
3) OPPORTUNITIES (O)
a. Produk ini masih belum populer di Indonesia
b. Cocok sebagai oleh-oleh bagi turis domestik dan luar negeri karena produk
terbuat dari buah lokal khas Indonesia
c. Produk mempermudah konsumen dalam mengkonsumsi buah dengan umur
simpan yang lebih lama dari buah segar
4) THREATS (T)
a. Produk mudah ditiru
b. Masyarakat enggan membeli jenis produk baru
Strengths (S) Weaknesses (W)
1. Memanfaatkan sumber 1. Kesulitan dalam
daya buah lokal yang mensupply beberapa
melimpah di Indonesia. buah secara
2. Tersedia dalam berbagai berkelanjutan karena
varian rasa buah lokal tumbuh musiman.
(nanas, apel malang, dan 2. Pengeringan produk
mangga kweni. lama.
3. Produk mengandung
vitamin dan serat.
4. Pengolahannya mudah.
Opportunities (O) SO OW
1. Produk ini masih belum 1. Mengiklankan produk 1. Membagi pekerjaan
populer di Indonesia. baik secara langsung kepada anggota
2. Cocok sebagai oleh-oleh maupun tidak langsung dengan jelas
bagi turis domestik dan dengan bantuan sosial berdasarkan job desk
luar negeri karena media. nya agar proses
produk terbuat dari buah 2. Menggunakan trik produksi lebih efisien
lokal khas Indonesia. pemasaran yang menarik dan efektif.
3. Produk mempermudah agar konsumen 2. Bantuan dari mitra
konsumen dalam penasaran. kerja untuk
mengkonsumsi buah mengiklankan
dengan umur simpan Buahagia Rolls.
yang lebih lama dari
buah segar
Threats (T) ST WT
1. Produk mudah ditiru. 1. Optimalisasi kualitas 1. Meningkatkan
2. Masyarakat enggan produk Buahagia Rolls. inovasi produk.
membeli produk baru. 2. Menjaga kekonsistenan 2. Strategi promosi
produk agar kepercayaan yang lebih efektif.
pelanggan tetap terjaga.
B. Analisis STP
A. Segmentation
● Geografis: Kota Bogor, Perumahaan, Kos-Kosan Mahasiswa, Daerah
Kampus IPB, dan Wilayah dekat pasar
● Demografis: Bisa dinikmati oleh seluruh kalangan umur, namun kurang
dianjurkan bagi penderita diabetes dan orang lansia.
● Psikografis: Semua orang baik ekonomi rendah sampai ke atas dapat
menikmati produk ini.
● Perilaku: Halal, Unik, dan Inovasi
B. Targeting
Setelah melakukan Segmentasi yang ada, kami memiliki targeting yang
cukup sederhana, kami menargetkan kepada siapa saja laki-laki perempuan segala
umur yang tertarik dalam menikmati sebuah inovasi segar dari buah, namun
kurang dianjurkan bagi penderita diabetes serta lansia karena kandungan gula dari
buah kami. Kami menerima berbagai macam jenis buah yang akan kami
kembangkan dari komentar para pelanggan kami nantinya.
C. Positioning
BUAHAGIA, mengandalkan ke-UNIK-kan dalam usahanya. Kami
memposisikan diri kami dalam kuliner unik dan pelayanan yang unik. Dimana
kami akan melayanin dengan jujur dan sesuai dengan standard kami.
Berlandaskan slogan kami yaitu “Bahagia bersama BUAHAGIA” akan membuat
para konsumen kami lebih menyukai dan terus membeli produk kami.
BUAHAGIA juga dengan kemasan yang uniknya akan semakin disukai oleh
seluruh kalangan karena harganya yang juga cukup murah.
D. Baur Pemasaran
1. Produk
Buahagia dibuat dengan bahan baku aneka buah yaitu nanas, mangga
kweni dan apel. Kacang hijau memakan hampir 50% dari bahan baku produk.
Buah nanas, mangga kweni dan apel mengandung vitamin dan protein yang
cukup tinggi. Komposisi Buahagia telah dikaji dan sudah melewati beberapa
trial, sampai akhirnya ditemukan formulasi dengan ketebalan sama dan tekstur
yang kompak. Sejauh ini tekstur dari Buahagia disukai oleh konsumen dan rasa
buah yang identik dengan rasa berbeda sesuai buahnya ini menjadi ciri khas
produk. Karena tingkat kesukaan konsumen yang berbeda, kami menghadirkan
empat varian rasa pada produk buahagia, yaitu nanas, mangga kweni dan apel.
Dari segi kemasan, buahagia dikemas dengan dua kali pengemasan.
Pertama adalah kemasan primer dengan bahan plastik PP yang diseal setiap roll
produk agar kadar air tidak berubah dan kerenyahan produk tetap terjaga.
Kemasan kedua adalah kemasan mika, kemasan mika ditujukan untuk
melindungi dari lingkungan kontaminan luar. Sejauh ini menurut pengamatan
secara organoleptik dengan pengemasan seperti ini, produk dapat tahan hingga
satu minggu tanpa mengalami penyimpangan rasa.
2. Harga
Buahagia dapat dibeli dengan jumlah satuan, dengan harga satuan
2000 rupiah untuk satu roll dengan berat 10 gram dan untuk pembelian satu
kemasan mika toples dengan jumlah isi 18 roll seharga 30000 rupiah dengan
netto 180 gram.
3. Tempat
Penjualan diawali di sekitar Fakultas Teknologi Pertanian dan meluas
sekitar kampus Institut Pertanian Bogor. Secara menjajakan dan contact person
untuk pemesanan. Tahap selanjutnya penjualan dilakukan ke seluruh penjuru
indonesia dengan sistem pemesanan. Promosi kami lakukan secara on line
lewat media official line dan instagram.
4. Promosi
Pada tahap awal, promosi dilakukan dengan penjualan dapat mencoba
merasakan tester sebelum membelinya dengan harga untuk membeli satuan
2000 rupiah.
Untuk produksi selanjutnya penjualan dilakukan dengan sistem
jemput pembeli, kami menawarkan pada orang-orang sekitar Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Setiap karyawan buahagia
bergerak untuk mepromosikan pada teman-teman sekitar kampus IPB dramaga,
sehingga Produk buahagia terkenal sampai sekitar kampus. Langkah
selanjutnya dengan sistem penjualan online dengan media sosial line dan
instagram.
ANALISIS FINANSIAL DENGAN BEP
TFC TVC
Harga Harga
Jumlah Kuantita Jumlah
Kuantitas satuan satuan
(Rp) s (Rp)
(Rp) (Rp)
buah
Pisau 5 12.500 75.000 100 15.000 150.000
nanas
baskom
6 7.500 45.000 madu 7,2 l 50.000 360.000
plastik
kompor gas
2 450.000 900.000 gelatin 0.8 kg 250.000 200.000
2 tungku
oven
2 1.000.000 2.000.000 gas 5 16.000 80.000
pengering
4.595.000 4.122.000
Jika satu hari dapat menjual 50 buah buahagia pt buahagia akan balik
modal dalam waktu 7 bulan estimasi produksi pada hari sabtu minggu, dan
penjual efektif dari hari senin -jumat
TFC TVC
Harga Harga
Jumlah Kuantita Jumlah
Kuantitas satuan satuan
(Rp) s (Rp)
(Rp) (Rp)
buah
Pisau 5 12.500 75.000 100 15.000 150.000
nanas
baskom
6 7.500 45.000 madu 7,2 l 50.000 360.000
plastik
kompor
gas 2 2 450.000 900.000 gelatin 0.8 kg 250.000 200.000
tungku
oven
2 1.000.000 2.000.000 gas 5 16.000 80.000
pengering
4.595.000 5.679.500
Jika satu hari dapat menjual 10 toples buahagia pt buahagia akan balik
modal dalam waktu 3 bulan estimasi produksi pada hari sabtu minggu, dan
penjual efektif dari hari senin -jumat
Lampiran 1
STUKTUR ORGANISASI
FOODWORKS CO.
b. Tempe Spread :
(-) Masih bingung terkait teknis produksinya. Karakteristik sensorinya belum
terbayang. Terkait penerimaan konsumen juga masih dipikirkan.
(+) Potensial untuk skala industri
c. Bakso coating : Bakso dibalut coating. Jadi crispy diluar, kenyal di dalam
(-) Masih belum kebayang gimana coatingnya
(+) Potensial skala industri
d. Infuse Tea : Minuman semacam infuse water tapi pake teh. Inovasi
minuman kesehatan.
(+) Rasanya ingin dibuat tawar supaya lebih pas dari segi kesehatan
(-) Sudah ada minuman sejenis sperti kombucha, jadi masih dipikirkan inovasi
nya lebih lanjut
4. Timeline terdekat Selasa, 25 April 2016 kumpul lagi, ketika jeda kuliah
praktikum anpang. Setiap divisi lapor pergerakan divisinya dan bayar
10.000/orang untuk modal awal pengembangan R&D nanti
5. Akan dibuat google form terkait penerimaan konsumen terhadap produk ini
NOTULENSI 2 P3B
2. Untuk tempe spread, ketika sudah jadi....warna dan teksturnya msh tidak
menarik walaupun rasanya lumayan. Bingung juga terkait proses aplikasinya
karena jika dikonsumsi sebagai lauk, masih kurang pas tapi kalau dimakan begitu
saja juga aneh.
5. Penggunaan madu sebagai pemanis tambahan membuat aroma fruit rolls jadi
kurang enak, seperti bau pedas...
6. Trial selanjutnya dilaksanakan 1 Mei 2017. Rencananya buat fruit rolls dari
mangga, nanas dan jambu
NOTULENSI 3 P3B
1. Ada 2 perlakuan pada Trial 2 yaitu penggunaan gelatin dan penggunaan agar .
Hasil trialnya masih gagal karena proses pengeringannya menggunakan oven pada
suhu tinggi (170oC) sehingga fruit rolls cepat gosong permukaannya padahal
bagian dalam masih basah. Fruit rolls juga menempel pada kertas almunium foil
nya.
2. Gula yang digunakan adalah gula pasir. Trial selanjutnya akan digunakan gula
yang sudah dilarutkan pada air karena kristal gulanya masih tidak merata kalau
dicampurkan dalam keadaan buah sudah diblender.
3. Buah yang digunakan dalam trial 2 adalah buah mangga. Mangga nya terlalu
mentah sehingga flavornya juga kurang tercium. Rasanya juga terlalu asam. Trial
selanjutnya akan menggunakan mangga campuran antara yang matang dengan
yang masih mengkel.
5. Pengeluaran untuk trial 2 adalah Rp 106.000 dan trial 3 akan dilaksanakan pada
tanggal 3 Mei 2017 di IPB. Oven yang digunakan adalah oven dengan suhu
rendah sekitar 70oC
6. Divisi marketing dimohon untuk mulai merancang desain kemasan dan PPT
sebagai persiapan presentasi