PRINCESS
DONNA
PROFIL UMUM
Rencana strategis perusahaan/badan usaha adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan.
Dan badan usaha ini merupakan badan usaha yang berbentuk CV (Commanditaire
Vennootschap) yang bergerak di bidang usaha produksi aneka ragam Cup Cake. Badan usaha ini
mulai terbentuk dari modal usaha 4 orang gadis yang mempunyai kesamaan sama-sama penggemar
kue mangkok (cup cake). Berawal dari sana mereka berinisiatif untuk membentuk usaha kue
mangkok tersebut. Dan berdasarkan pengalaman serta analisa yang mereka dapatkan terhadap selera
customer dan para penggemar cup cake, mereka berinovasi untuk membuat cup cake dengan rasa,
model, kemasan, bahan, dan teknis membuat yang berbeda serta berusaha menawarkan harga yang
bersaing dengan cup cake yang sudah ada.
Berdasarkan semua nilai jual yang mereka tawarkan, terdapat hubungan dengan
memperhatikan faktor lingkungan eksternal (bisnis) dan faktor lingkungan internal sekitar dalam
kaitannya dengan usaha ini. Diantaranya :
1. Lingkungan Industri : berdasarkan sudut pandang bisnis, usaha ini memperhatikan usaha sejenis
yang menjadi competitor untuk bisa mengembangkan usaha menjadi lebih inovatif dan menarik.
Seperti membuat bentuk kemasan yang berbeda dan kreatif, membuat bentuk penawaran dan model
pemasaran yang menarik minat pembeli, serta mengemas produk yang telah jadi ke dalam bentuk
kemasan yang punya nilai jual serta responsive atas minat beli pelanggan.
2. Lingkungan makro : sesuai dengan keadaan ekonomi serta kebutuhan masyarakat sekarang ini,
produk yang dibuat diusahakan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar. Manajemen menyeluruh menyangkut efektifitas dan efisiensi produk dibutuhkan
seperti saluran distribusi pemasaran yang dipilih agar bisa tepat sasaran. Manajemen operasional
yang sistematis mulai pemilihan bahan, proses produksi, packing dan finishing produk perlu
dilakukan dengan baik dan tidak sembarangan untuk menjaga ciri khas sebagai identitas produk
kepada pelanggan sehingga pelanggan ingat akan satu merk cup cake yaitu hanya ada Princess Dona
Cup Cake di benak pelanggan.
TUJUAN USAHA
Menciptakan dan memiliki Usaha toko kue Cup Cake yang memiliki ciri khas tersendiri dari
cita rasa, keunikan produk hingga kemasan yang atraktif dengan nilai jual berdasarkan harga yang
terjangkau serta pelayanan yang memuaskan para pelanggan sehingga mampu dan dapat
menghasilkan keuntungan yang maksimum serta menjadi market leader cup cake di daerah sekitar.
Tahap 1 : Anggaran dan pengawasan keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek dan berorientasi pada
fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil sebagai acuan pemasaran produk Cup Cake. Seperti
contoh kita melakukan analisa pengeluaran normal untuk pembelian asset namun dengan pertimbangan
harga terendah, melakukan perhitungan terhadap komposisi jumlah pemakaian bahan untuk roti
sehingga di dapat laba yang maksimum, melakukan efektifitas pekerjaan dengan menerapkan multi skill
terhadap tenaga kerja sehingga menghemat biaya tenaga kerja serta satu lagi
Tahap 2 : Perencanaan jangka panjang langsung dilakukan pada tahap ini. Karena semua tujuan usaha hanya
berpedoman pada satu tujuan yaitu untuk kemakmuran para stakeholder. Implementasi untuk hal ini
dengan melakukan kegiatan manajemen secara sistematis mulai dari awal hingga akhir proses
operasional. Seperti contoh kita melakukan pengembangan produk, pelatihan untuk karyawan,
memperluas layanan usaha, bermain harga yang lebih kompetitif, memberikan pelayanan yang
terbaik dan memuaskan, serta berusaha mengikat customer yang menjadi stakeholder utama.
Tahap 3 : Perencanaan strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi
produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya
berkembang menjadi diversifikasi usaha sertaada segmentasi usaha yang menjadikan unit-unit dalam
badan usaha. Hal ini diperlukan untuk memberi kualitas service terbaik bagi para pelanggan. Dimulai
dengan team produksi yang membuat cup cake dengan detail yang diinginkan, lalu bergerak ke
pelayanan toko mulai kasir, pelayan, hingga team order untuk bahan kue dan layanan antar yang
mengacu pada tujuan utama yaitu kepuasan pelanggan cup cake rincess dona.
Tahap 4 : Perencanaan strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal dalam badan
usaha. Perencanaan strategis yang terpadu ini lebih bersifat administratif. Mengacu pada hal yang
bersifat administratif karena semua operasional badan usaha berasal dan berakhir dari hal yang
bersifat administrasi. Dengan latar belakang ini, pihak atasan memulai dengan perencanaan
administrasi, lalu bergerak pada record/pencatatan administrasi yang dikerjakan oleh para tenaga
kerja harus dijelaskan dan diawasi agar tidak terjadi “miss” data sehingga menjadikan hasil secara
angka tidak dapat dilihat dengan baik. Lalu pihak pengelola toko harus melakukan sistematisasi agar
tahapan administrasi menjadi jelas mulai dari opening operasional toko hingga closing operasional
toko setiap harinya. Sehingga pada tahap rekapan yang biasanya dilakukan tiap bulan diperoleh
angka yang jelas sebagai bahan evaluasi apakah usaha cup cake ini untung atau rugi dan juga perlu
pengembangan atau perubahan.
Contoh : Administrasi pembelian bahan, administrasi penjualan, administrasi operasional internal
dan external, dan administrasi karyawan
Tahap 5 : Manajemen strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem
administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya, seperti
struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya badan usaha secara menyeluruh.
Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah
yang disusun, dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis. Secara kompleksitas hal ini
menjadi tugas seorang pemilik badan usaha yang mempunyai jiwa manajemen murni, sehingga
terbentu nilai badan usaha yang terintegrasi dan berjalan dengan baik dan normal untuk mencapai
visi dan misi yang telah di canangkan di awal.
VISI
MISI
ANALSIS SWOT
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis
lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global.
Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
2. Pendekatan Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan
langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan
persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.
3. Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan.
Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.
4. Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis
bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses
penyusunan dokumen.
Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke
dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan
demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik
atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan
yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.
Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:
Tahap I : Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial yang baik dengan menggunakan anggaran
sebagai instrumennya.
Tahap II : Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan perusahaan,
dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu yang lebih lama.
Tahap III : Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar dan persaingan dengan cara mencoba untuk
berpikir strategis.
Tahap IV : Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya saing dan
membantuk menciptakan masa depan.
Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis terdiri dari lima tingkatan:
I. Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai instrumen;
II. Long range planning;
III. Businees strategic planning;
IV. Corporate strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.
V. Strategic management.
Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan badan
usaha (corporate).
Model perencanaan strategis menurut Pearce II dan Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit
usaha dan badan usaha.
Company mission.
Company profile.
External environment.
Strategic analysis and choice.
Long term objective
Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).
Annual objectives
Functional strategies.
Policies
TUJUAN ANALISIS
Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang
digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
RUANG LINGKUP
Lingkungan
Keadaan intern perusahaan
Peramalan
1. Analisis Lingkungan:
a. Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca pembayaran.
b. Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan industri, kebijakan
pemerintah).
c. Pasar/saingan (perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup produk/layanan, kemudahan akses masuk,
rintangan masuk).
d. Teknologi (bahan baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan teknologi).
e. Geographies (lokasi, nusantara)
f. Sosial budaya (cita rasa, nilai yang beruang).
2. Analisis Keadaan Intern Perusahaan:
a. Organisasi (misi, maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang dimiliki; Sistem dan prosedur kerja).
b. Fungsi perusahaan (produksi, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).
3. Peralatan Analisis: Peramalan
a. Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan operasional).
b. Ruang lingkup peramalan.
c. Langkah peramalan.
d. Teknik dan metode peramalan.
e. Contoh peramalan.