BANDUNG 2015 Mengungkap Kebenaran Eksistensial dan Keunikan Film “TRASH” Berdasarkan film “TRASH” yang saya lihat tanggal 4 September 2015 lalu, kebenaran eksistensial yang saya dapatkan adalah mengenai perjuangan seseorang mengungkapkan kebusukan kepada seluruh media yang ada pada kaum penguasa atau politikus yang korup dan serakah dari barang bukti berupa dompet yang lalu dibuang ke truk sampah karena terjebak oleh penegak aparat hukum yang tidak becus yang dibayar oleh penguasa busuk tersebut. Kemudian tidak sampai situ saja, perjuangan menegakkan dilanjutkan dimana barang bukti itu ditemukan oleh seorang bocah bernama Raphael yang secara tidak sadar bahwa dompet itu sedang dicari oleh penegak aparat abal-abal yang disuruh Antonio Santos, penguasa politik yang korup dan serakah. Dia pun penasaran dengan isi dompet tersebut dan kaget menemukan uang yang sebanyak itu dia pakai bersama kawannya, Gardo. Mereka penasaran dengan sesuatu barang yang tidak mereka ketahui, dimana sesuatu barang itu adalah bukti yang mengungkapkan kebenaran dari ketidak adilan si Santos itu. Secara tidak langsung mereka meneruskan kebenaran itu dengan dibantu kawannya satu lagi bernama Gabriel/Rat yang mereka temui di lingkungan kumuh yang tidak jauh dari tempat pembuangan sampah. Perjuangan mereka untuk menegakkan kebenaran tidaklah muda, banyak hambatan-hambatan serta cobaan-cobaan berat yang salah satunya dialami oleh si Raphael dengan diculik oleh pemimpin polisi bayaran Santos, Frederico dan kemudian disiksa habis-habisan sampai kondisinya menghawatirkan demi satu tujuan, yaitu menemukan dompetnya si Santos yang takut diketahui seluruh media masa yang ada di seluruh dunia. Tentunya ada orang yang membantu secara tidak langsung oleh seorang pendeta dengan asisten wanitanya. Yang pada akhirnya, kebenaran berhasil terungkap di seluruh media masa yang ternyata si Santos, politikus yang korup itu terungkap aibnya. Hal ini mungkin mewakili satu kasus diantara kasus-kasus yang sama di seluruh dunia dengan latar yang terjadi di daerah Amerika Latin - Selatan (dalam film ini latar terjadi di Brazil). Permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam film “TRASH” dimulai dari kondisi ekonomi yang memang terbelakang, sulitnya adaptasi dengan lingkungan, diskriminasi, perbedaan adat dan budaya, permasalahan sanitasi dan perlakuan tidak adil oleh para penguasa bahkan penegak hukumnya itu sendiri. Kondisi ekonomi yang terbelakang terlihat dari lingkungan tempat sang karakter utama dan kawan-kawannya yang tinggal di tempat pembuangan sampah dan bekerja dengan memungut sampah-sampah yang berserakan dengan latar belakang kurangngnya pendidikan. Dan kalaupun ada pendidikan, itu disediakan oleh gereja / lembaga agama setempat. Kesulitan beradaptasi dalam lingkungan terlihat dari banyaknya imigran dalam berbagai bangsa, ras, dan bahasa di sana, mulai dari imigran Eropa sampai orang-orang Afrika- Amerika. Hal ini terbukti dari bahasa yang mereka gunakan dan perilaku masing-masing tokoh. Diskriminasi dan perlakuan tidak adil ini seolah menjadi satu kesatuan dimanapun berada, dan terutama diderita oleh kaum minoritas. Hal ini terlihat dari perlakuan para polisi atas perintah pejabat yang korup dan memiliki kekuasaan. Seolah- olah uang sanggup membeli apapun dengan jumlah yang sesuai dan demi suatu kebahagiaan. Permasalahan sanitasi adalah salah satu hal yang sangat serius karena ini hal ini salah satu hal yang bisa memicu angka kematian. Hal ini masih kita temui di wilayah sekitar sungai atau bawah jembatan dan mungkin warga sekitar itu yang terjangkit penyakit kulit (sebagai contoh dari film, Gabriel / Rat menderita penyakit kulit di tubuhnya). Keunikan film ini dalam mengungkapkan realitas yang menjadi landasan kebenaran eksistensial adalah cara penyajian film ini yang apa-adanya, tidak ada sesuatu yang disembunyikan maupun disamar-samar dan menegangkan sehingga membuat penonton penasaran, tegang dan ingin mengetahui lebih lanjut. Film “TRASH” ini mampu membuka mata dan hati penonton mengenai realita kehidupan di luar sana yang tanpa kita ketahui dan kita sadari yang dihadapi sehari-hari.