Anda di halaman 1dari 53

Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I.

Wawotobi & Ameroro

BAB VI.

Instalasi dan Menjalankan Aplikasi

PDSDA-PAI
I.1. Instalasi PDSDA - PAI

Prosedur instalasi menggunakan Flashdisk Instalasi PDSDA yang sudah berisi


semua perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini, kecuali
untuk software untuk menjalankan spreadsheet.

1. Hubungkan Flashdisk ke Laptop


Klik Instalasi PDSDA PAI V2,secara otomatis akan muncul tampilan sebagai
berikut :

1
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

2. Pilih komponen yang akan diinstalkan.

PDSDA PAI bisa dijalankan pada lingkungan komputer baik standalone, LAN, WAN,
Intranet dan Extranet.

Komponen yang harus diinstalkan pada lingkungan komputer :


1. Standalone, instalkan semua komponen diatas
2. Jaringan
a. Komputer Server, instalkan komponen firebird database server
freeware dan PAI database server
b. Komputer client, instalkan komponen firebird/interbase ODBC,
runtime PDSDA, aplikasi PDSDA PAI dan Adobe Acrobat Reader
(opsional)

I.1.1 Instalasi Firebird Interbase Database Server

1. Pilih komponen Firebird Interbase Database Server. Ikuti instruksi yang


ditampilkan. Pada saat muncul tampilan seperti dibawah ini pilih Super
Server binary dan Full Installation of Super Server and Development Tools.
Super Server memungkinkan ukuran data yang disimpan mencapai 8 Giga
Byte (GB) untuk satu file. Pada saat kebutuhan melebihi 8 GB bisa
dibuatkan file baru yang akan secara otomatis seolah-olah adalah lanjutan
dari file pertama dengan maksimum ukuran data 8 GB. Demikian
seterusnya hingga mencapai 2 pangkat 8 file dan masing-masing file
sebesar 8 GB.

2. Pada saat muncul tampilan Select Additional Task, beri check (V) pada
Copy Firebird Client library to <system> directory.

2
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

3. Selanjutnya anda cukup menekan tombol next dan install untuk


menjalankan proses instalasi

4. Jika komputer anda menggunakan sistem operasi Windows bukan server


(Windows 95/98, dll). Instalasi Firebird Interbase berjalan dengan baik jika
muncul ikon pada pojok kanan bawah. Untuk
mengaktifkan, klik Firebird Guardian pada Program Files – Firebird –
Firebird Guardian. (Menu Firebird Guardian ini tidak muncul jika
menggunakan sistem operasi berbasis server)

5. Jika komputer anda menggunakan sistem operasi Windows server atau


Windows XP. Restart komputer dan cek ke Servicenya untuk memastikan
bahwa Firebird Guardian started (klik Start – Control Panel – Administrative
Tools – Service untuk Windows 2000 atau lebih tinggi). Pada Windows NT
Service bisa dijangkau di Start – Control Panel – Service.

3
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

I.1.2 Instalasi PAI Database Server (PAI.FDB)

PAI database server adalah database yang digunakan untuk menyimpan semua
data yang terkait dengan aset irigasi yang mencakup data tabular dan image
(foto). Sementara itu, data spasial akan secara otomatis terbentuk di subdirektori
pai_peta pada direktori dimana PDSDA-PAI diinstalkan.

Masukkan direktori dan klik instalasi.

4
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

I.1.3 Firebird/Interbase ODBC

Firebird/Interbase ODBC digunakan untuk menghubungkan program aplikasi


dengan database.

I.1.4 Runtime PDSDA

Runtime aplikasi PDSDA adalah runtime library yang harus diinstalkan agar
program dapat berjalan dengan sempurna. Library ini digunakan untuk
menjalankan aplikasi berbasis peta dan konektivitas dengan data eksternal selain
database firebird. Library ini juga digunakan dan akan digunakan oleh semua
aplikasi yang dikembangkan oleh DitJen Sumberdaya Air (misal : PDSDA).

Komponen ini cukup diinstalkan satu kali. Jika sebelumnya anda telah melakukan
instalasi runtime PDSDA untuk PDSDA 2.5, maka tidak diperlukan lagi untuk
melakukan instalasi ulang. Catatan : instalasi bisa dilakukan berulang tanpa
mengganggu performansi dari sistem.

I.1.5 Aplikasi PDSDA PAI

Aplikasi PDSDA PAI digunakan untuk menjalankan sistem aplikasi PDSDA PAI. Pilih
direktori dimana aplikasi tersebut akan diletakkan.

I.1.6 Adobe Acrobat Reader

Instalkan Adobe Acrobat Reader untuk membaca panduan dan dokumentasi teknis
lainnya yang dibuat dalam file format pdf.

5
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

I.1.7 Setup Font Irigasi

Setup font irigasi dilakukan dengan meregistrasi font irigasi agar font tersebut
dikenali oleh sistem windows. Font irigasi digunakan untuk menampilkan simbol-
simbol aset irigasi sesuai dengan simbol-simbol standar yang telah baku (Standar
Pengelolaan Irigasi). Klik Control Panel – Fonts.

Klik File – Install New Font dan pilih Irigasi (True Type) dan klik OK.

I.1.8 Setup ODBC

ODBC (Open Database Connectivity) digunakan untuk menghubungkan sistem


aplikasi dengan database. Klik Start – Control Panel – Performance and
Maintenance - Administrative Tools – ODBC (Datasource). Masuk pada tab System
DSN dan klik tombol Add. Selanjutnya pilih Firebird/Interbase(r) driver, sehingga
akan muncul tampilan sebagai berikut:

6
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Isi :
 Data Source Name dengan pdsda_pai
 Database dengan nomenklatur sebagai berikut SSS:DDD (SSS=nama
server atau IP address, titik dua (:), DDD=nama file database
lengkap dengan direktorinya). Sebagai contoh :
SERVER:D:\PAI\data\PAI.FDB. Jika diinstalkan pada standalone
komputer cukup dengan menunjukkan datanya tanpa perlu mengisi
nama server. Contoh : D:\PAI\data\PAI.FDB
 Isi Database account : SYSDBA dan Password : MASTERKEY (default).
Jika database administrator melakukan perubahan, maka isi dengan
account dan password yang sesuai.
 Selanjutnya klik tombol Test Connection. Jika gagal, maka silahkan
dicek keterhubungan komputer dengan server (gunakan perintah
ping pada command line) pada lingkungan jaringan atau cek
keberadaan file PAI.FDB pada komputer standalone. Catatan :
Lakukan proses ini sampai berhasil.

I.1.9 Setup Firewall

Jika PDSDA_PAI dijalankan pada lingkungan client/server, maka database PAI.FDB


akan disimpan di komputer server sehingga bisa diakses oleh satu atau lebih
komputer client. Permasalahan biasanya timbul karena sistem operasi dari
komputer server menutup port-port yang tidak digunakan oleh sistem operasi
melalui windows firewall. Agar data bisa diakses, maka port ini perlu dibuka
terlebih dahulu di windows firewallnya. Firebird menggunakan port tcp 3050
untuk data konektivitasnya. Untuk membuka port windows firewall (contoh pada
sistem operasi Window XP SP2), lakukan setup firewall melalui Start - Control
Panel - Windows Firewall

7
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Klik Tab Exceptions dan klik Tombol Add Port sehingga muncul tampilan sebagai
berikut :

Isi Name dengan firebird (bisa dengan nama lain) dan port number dengan 3050.
Selanjutnya klik tombol OK.

I.1.10 Setup Regional

Setup ini dilakukan hanya jika program tidak bisa berjalan dengan baik
dikarenakan fungsi aritmetik decimal point atau fungsi tanggal (date).
Lakukan hal-hal sebagai berikut untuk mengganti setting regional :
1. Klik Control Panel
2. Pilih Date Time, Language, and Regional Option
3. Pilih Regional and Language Option

8
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

4. Gunakan English (United States) and Location diisi oleh United States.

I.1.11 Tambahan Setup untuk Windows Vista / 2003 atau lebih tinggi

Windows Vista / 2003 atau yang lebih tinggi biasanya memproteksi root
directory di drive C, sehingga kita tidak bisa melakukan penyimpanan di c:\.
Lakukan hal-hal sebagai berikut jika anda mengalami kegagalan pada saat
akan dilakukan pencetakan :

1. Klik Control Panel


2. Klik Switch to Classic View

9
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

3. Klik pada BDE Administrator

4. Pilih tab configuration, klik pada configuration – drivers - native –


paradox. Ganti NET DIR dengan direktori lain selain c:\. Klik tombol
elipsis (…) untuk memilih direktorinya

5. Selanjutnya klik Object – Apply


6. Jika sudah selesai, klik exit dan jalankan ulang aplikasinya

I.2 MENJALANKAN APLIKASI

Untuk menjalankan aplikasi PDSDA-PAI versi 2.0, Gunakan Windows Explorer dan
masuk ke direktori dimana aplikasi ini diinstalkan. Anda bisa membuat shortcut di
desktop sehingga tidak perlu setiap saat membuka dengan Windows Explorer
dengan cara klik kanan pada PDSDA_PAI.EXE dan klik send to – desktop (create

10
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

shortcut). Klik ganda pada PDSDA_PAI.EXE. Selanjutnya akan muncul menu


sebagai berikut :

Klik menu Arsip – Login, untuk masuk ke sistem sebagai pengguna sesuai dengan
otorisasi yang diberikan. Pada saat pertama kali sistem digunakan, default nama
pengguna : pdsda_pai dan kata kunci : supervisor dan klik tombol login.
Selanjutnya, silahkan ganti kata kunci untuk pengguna karena kata kunci tersebut
akan digunakan sebagai supervisor sistem aplikasi ini.

I.3 EDITING DATA TABULAR

Tombol navigasi berikut ini akan dijumpai dalam pemeliharaan data tabular

Tombol Keterangan

Awal Menuju ke record pertama dari tabel yang aktif


Sebelum Menuju ke satu record sebelumnya dari tabel yang aktif
Berikut Menuju ke satu record berikutnya dari tabel yang aktif
Akhir Menuju ke record terakhir dari tabel yang aktif
Tambah Menambahkan data
Hapus Menghapus data
Simpan Menyimpan data
Batal Membatalkan perubahan

I.4 STRUKTUR MENU

Struktur menu utama PDSDA PAI adalah sebagai berikut :

Menu utama dari PDSDA-PAI terdiri dari :


1. Arsip
2. Data
3. Laporan
4. Supervisor
5. Peta
6. Skin
7. Windows
8. Panduan

11
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Arsip

Menu arsip terdiri dari submenu :

Menu arsip terdiri dari submenu :

1) Login
Digunakan untuk masuk ke sistem aplikasi.

Masukkan nama pengguna dan kata kunci anda. Jika anda belum terdaftar, maka
hubungi supervisor sistem anda.

2) Logout
Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi.

3) Ganti Kata Kunci


Digunakan untuk mengganti kata kunci pengguna yang aktif.

12
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

4) Setup Printer
Digunakan untuk memilih printer yang akan digunakan untuk pencetakan.

5) Keluar
Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi. Ini juga bisa dilakukan dengan
mengklik tombol pada kanan atas.

Data

Menu data terdiri dari submenu :

Menu data terdiri dari submenu :

1) Tabel Referensi
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data terhadap tabel-tabel referensi
yang akan dijadikan acuan agar konsistensi data terjaga.

13
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Tabel referensi mencakup :

1. Administrasi kewilayahan yang terdiri dari propinsi dan kabupaten.


Kodifikasi tabel propinsi dan kabupaten yang telah dimasukkan
menggunakan standarisasi yang digunakan oleh Biro Pusat Statistik
2. Wilayah Sungai dan DAS berdasarkan PerMen 11A/KPTS/2006 Tentang
Wilayah Sungai
– Standarisasi untuk Wilayah Sungai à PP.UU.SS à PP=Kode Pulau,
UU= No.Urut, SS=Status WS
– Standarisasi untuk DAS à PP.UU à PP=Kode Pulau, UU= No.Urut
3. Status WS dan Status Daerah Irigasi
4. Tabel Kode Aset

Informasi yang harus diisikan terdiri dari :

 Kode aset (berdasarkan standarisasi kodifikasi aset pada inventarisasi


jaringan irigasi)
 Dummy : diisi Y(a) atau T(idak). Dummy digunakan untuk aset
bangunan yang secara kenyataan di lapangan tidak ada, kebutuhannya
hanyalah sebatas untuk pembuatan skema irigasi.
 Warna adalah warna pada simbol yang akan ditampilkan pada aset
tersebut.
 Ukuran adalah ukuran pada simbol yang akan ditampilkan pada aset
tersebut.
 Indeks huruf digunakan untuk aset bangunan.

14
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

2) Daerah Irigasi

Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data aset jaringan irigasi. Sebelum


dilakukan pengisian data, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Kode dan Nama Daerah Irigasi harus dimasukkan. Klik tombol cetak
untuk melakukan pencetakan

15
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

 Untuk pengisian data ketersediaan air harus diisikan terlebih dahulu


nama sumber airnya, dan selanjutnya klik tombol pada bagian kanan

Sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

16
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Isi tahun data dan data debit dalam 10 harian. Klik tombol cetak untuk
mencetak laporan ketersediaan air.

17
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

 Untuk mengganti kode daerah irigasi, klik tombol dan masukkan


kode irigasi baru
 Pengisian aset jaringan irigasi dimulai dengan pengisian skema irigasi.

Klik tombol untuk melakukan pengisian skema irigasi secara


manual.
o Jika skema irigasi belum ada, maka akan muncul pertanyaan
apakah skema irigasi akan dibuat.
o Skema irigasi terdiri dari dua file spasial yaitu bangunan dan
saluran. Format dari file tersebut adalah shapefile dan disimpan
di subdirektori pai_peta. Standarisasi penamaannya adalah
B_XXXXXXXXXXXX dan B_XXXXXXXXXXXX. Dimana B=Bangunan,
S=Saluran dan X=Kode Daerah Irigasi.
o Topologi secara otomatis dilakukan oleh sistem aplikasi, yaitu
dengan menambahkan kode bangunan hulu dan hilir pada
saluran, dan menambahkan kode saluran pada bangunan
pelengkap
o Pembuatan skema irigasi dimulai dengan urutan sebagai berikut:
 Bangunan Pengambilan / Bangunan Irigasi.
 Bangunan Pertemuan, dengan terlebih dahulu memilih
bangunan hulunya.
 Bangunan Pelengkap dengan mengklik pada saluran
dimana bangunan pelengkap itu berada.
o Saluran akan secara otomatis terbentuk.
o Editing atribut dilakukan dengan mengklik bangunan atau
saluran pada skema irigasi.
 Pengisian dan pemeliharaan data aset pendukung dengan mengklik

tombol , sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

18
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Pemeliharaan data aset pendukung terdiri dari komponen-komponen


sebagai berikut :

1. Kelembagaan, yang terdiri dari operator jaringan, petani pemakai


air, dan pengguna jaringan
2. Sumber daya manusia yang mencakup pegawai negeri sipil dan non
pegawai negeri sipil
3. Gedung
4. Peralatan
5. Lahan

Klik tombol cetak untuk mencetak laporan aset pendukung

Klik pada sheet laporan untuk menuju ke aset pendukung lainnya.

 Tombol digunakan untuk melakukan cleaning data peta.


Cleaning dimaksudkan untuk menyesuaikan peta saluran dan bangunan
irigasi yang sudah dimiliki ke standar yang bisa digunakan oleh aplikasi
PDSDA_PAI. File peta yang akan dilakukan cleaning harus menggunakan
format shapefile (.shp) dan terdiri dari dua layer yaitu layer bangunan
dan layer saluran. Sumber dari file peta ini bisa dari hasil survai GPS,
hasil dijitasi, atau peta-peta yang sudah dimiliki. Pada saat diklik
tombol clean peta, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

19
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Isi shapefile bangunan dan saluran, selanjutnya klik tombol cleaning, maka
akan muncul tampilan sebagai berikut :

Otomatis akan terbentuk dua buah shapefile di subdirektori pai_peta


sebagai berikut:
o Layer bangunan menggunakan nomenklatur B_xxxxxxxxx
(x=Kode DI)
o Layer saluran menggunakan nomenklatur S_xxxxxxxxx (x=Kode
DI)

Untuk melakukan cleaning data layer bangunan, lakukan hal-hal sebagai


berikut :
o Klik pada tombol edit dan pilih layer aktif bangunan, dan klik
bangunan pada peta

20
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

o Isi jenis bangunan (harus dipilih) dan isian yang lainnya. Catatan:
nomor record saluran hanya diisi jika bangunan tersebut adalah
bangunan pelengkap, yaitu dengan melihat pada peta nomor
record saluran dimana bangunan tersebut berada

Untuk melakukan cleaning data layer saluran, lakukan hal-hal sebagai


berikut :
o Klik pada tombol edit dan pilih layer aktif saluran, dan klik
saluran pada peta

o Isi jenis saluran (harus dipilih), nomor record bangunan hulu dan
hilir (harus diisi), dan isian lainnya. Sebagai contoh : saluran
nomor 2, maka nomor record bangunan hulunya adalah 1, dan
nomor record bangunan hilirnya adalah 2

Untuk penghapusan data, lakukan hal yang sama dengan pengeditan


data.

Penambahan data bangunan pengambilan, bangunan pertemuan dan


bangunan dilakukan dengan mengklik terlebih dahulu ikon-ikonnya.
Catatan: Untuk penambahan bangunan pertemuan dan bangunan
pelengkap harus diklik pada salurannya. Khusus untuk bangunan
pertemuan, saluran otomatis akan displit menjadi dua saluran, yang
menjadi saluran hilir dan saluran hulu dari bangunan pertemuan yang baru
tersebut.

Lakukan cleaning untuk semua bangunan dan saluran. Jika sudah selesai,
maka klik tombol posting. Jika masih terdapat obyek yang belum clean
(baik bangunan atau saluran), maka akan ditampilkan obyek-obyek
tersebut.

21
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Klik ganda pada baris yang akan dilakukan cleaning data dan peta akan
secara otomatis menuju ke lokasi tersebut dan memberi tanda blink pada
lokasi tersebut. Pilih edit bangunan atau edit saluran untuk melakukan
cleaning data.

Jika sudah tidak ada lagi obyek yang belum clean, maka akan muncul

konfirmasi , jika diklik Yes, maka peta tersebut


telah selesai diclean. Selanjutnya jika ingin melakukan pengisian data,
gunakan edit skema.

 Transfer data peta ke Google Map, dimaksudkan agar peta bisa


diintegrasikan dengan peta satelit yang diproduksi oleh google earth.

Klik pada tombol , maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

22
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Isi nama file KML yang akan digunakan untuk menampung data peta dari
jaringan irigasi. Selanjutnya klik tombol generate. Catatan: ekstensi dari
file harus kml agar bisa dibaca oleh Google Earth.

Laporan

Menu laporan terdiri dari submenu daerah irigasi :

Klik pada daerah irigasi sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Ada 4 jenis laporan daerah irigasi, yaitu :

1. Detail aset irigasi


Detail aset irigasi akan menghasilkan laporan keseluruhan aset irigasi yang
ada di suatu daerah irigasi tertentu. Klik direktori output, untuk
menyimpan file output dalam format xls.

Misalkan direktori output disimpan pada e:\PDSDA-PAI-output, maka di


direktori tersebut akan secara otomatis terbentuk file dengan struktur
sebagai berikut :

23
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Kode dan nama daerah irigasi à Kelompok aset à Nama Aset à Tahun
survey aset. Klik pada salah satu file maka akan muncul inventarisasi aset
irigasi pada tahun survey tersebut.

2. Summary aset irigasi (semua dan berdasar kriteria)


Digunakan untuk menampilkan summary aset dari suatu daerah irigasi.

24
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

3. Prioritisasi
Digunakan untuk menampilkan daftar prioritas penanganan aset irigasi.

4. Indeks Kerja Sistem Irigasi


Digunakan untuk menampilkan indeks kerja sistem irigasi pada masing-
masing daerah irigasi.

25
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Supervisor

Pemeliharaan Pengguna, digunakan untuk melakukan pemeliharaan data


pengguna. Ada dua jenis level pengguna, yaitu supervisor dan operator. Hanya
pengguna dengan level supervisorlah yang bisa menjalankan menu supervisor,
sementara pengguna dengan level operator berhak untuk melakukan
pemeliharaan data.

26
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Ekspor Data dan Impor Data, digunakan untuk melakukan ekspor maupun impor
terhadap data daerah irigasi. Adapun menu pada fasilitas ekspor maupun impor
data dapat dilihat seperti gambar berikut :

Upgrade Database, digunakan mengupgrade database PDSDA-PAI yang lama jika


ada perubahan versi dari sistem aplikasi PDSDA-PAI.

Gabung Peta Daerah Irigasi, merupakan aplikasi yang digunakan untuk


menggabungkan peta antara daerah irigasi yang satu dengan daerah irigasi
lainnya.

Setup Aplikasi, digunakan untuk mengatur penilaian atau skoring terhadap kondisi
maupun fungsi dan juga terhadap prosentase kinerja dari bangunan irigasi.

27
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Peta

Klik pada menu peta sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Area
toolbar

Area
Legenda
Area Peta

28
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Area pada peta dibagi atas :

1. Area toolbar, adalah area yang berisi tombol-tombol yang akan difungsikan
untuk menjalankan aplikasi peta.

Hapus pemilihan
Cari Lokasi
Informasi
Geser
Perbesaran kotak
Perbesar
Perkecil
Tampilan penuh
Simpan sebagai gambar
Cetak Peta
Tambah layer
Simpan Proyek
Buka Proyek

Fungsi dari tombol-tombol tersebut adalah sebagai berikut :

 Proyek baru, digunakan untuk membuat proyek baru. Definisi proyek


adalah kumpulan dari file peta, atribut, kustomisasi legenda, dan lain-lain.
Proyek sama dengan Project (di ArcView) dan workspace (di MapInfo)
 Buka proyek, digunakan untuk membuka proyek yang telah ada (disimpan)
 Simpan proyek, digunakan untuk menyimpan proyek
 Simpan sebagai proyek baru, digunakan untuk menyimpan proyek dengan
nama baru
 Simpan ke file citra, digunakan untuk menyimpan tampilan peta ke file
citra
 Perbesar, digunakan untuk memperbesar tampilan peta (Zoom-in)
 Perkecil, digunakan untuk memperkecil tampilan peta (Zoom-out)
 Geser, digunakan untuk menggeser tampilan peta (Pan)
 Informasi, digunakan untuk mendapatkan informasi dari layer yang aktif
 Properti, digunakan untuk mengatur tampilan dan fitur-fitur peta
 Tampilan utuh, digunakan untuk menampilkan keseluruhan peta
 Cari lokasi, digunakan untuk melakukan pencarian lokasi
 Cetak peta, digunakan untuk melakukan pencetakan peta

2. Area indeks peta, adalah area yang digunakan untuk menampilkan indeks
peta

29
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

3. Area legenda, adalah area yang digunakan untuk menampilkan legenda


peta
4. Area peta, adalah area yang digunakan untuk menampilkan peta

Menjalankan aplikasi peta

Pada saat awal akan muncul tampilan peta kosong. Jika anda sudah pernah
membuat suatu proyek, maka proyek tersebut bisa dipanggil dengan mengklik
tombol (buka peta) pada area toolbar. Selanjutnya bisa dilakukan proses-
proses dibawah ini. Catatan : proses-proses ini bukan merupakan urutan
sekuensial.

1. Double Klik layer untuk masuk ke properti peta sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut

 Klik tutup untuk menutup properti peta


 Properti peta terdiri dari : Scrollbar (untuk menampilkan moda gulung), 3D
(3 Dimensi), dan background (untuk mengganti background) dari area peta
 Layer adalah daftar layer yang akan ditampilkan. Gunakan
tombol-tombol sebagai berikut :
Tombol Fungsi
Menaikkan urutan dari layer yang dipilih
Menurunkan urutan dari layer yang dipilih
Menambah layer
Mengedit layer

Menghapus layer

30
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Pilih nama file peta (layer) yang akan ditampilkan. Isian yang bisa
dikustomisasi
o Legenda, yaitu tampilan teks yang akan ditampilkan di legenda
o Warna obyek (bisa diklik pada warna)
o Tampilkan label, adalah untuk menampilkan label pada peta dan
field peta adalah label yang akan ditampilkan
o Huruf, ukuran huruf dan warna huruf dari legenda
o Tinggi label pada peta, derajat rotasi, skala zoom, posisi horisontal,
dan posisi vertikal (pada saat awal, gunakan defaultnya)
o Selanjutnya klik tombol apply, jika kustomisasi sudah selesai
dilakukan
o Jika akan diedit, maka klik ganda pada nama layernya atau gunakan
tombol edit

 Klik Marker pada property layer untuk membuat peta tema

31
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Klik (buat tema)

Pilih pada field yang akan dibuatkan tema dan klik ganda pada field
tersebut, selanjutnya klik tombol Apply.

32
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

2. Untuk memperbesar tampilan skala peta, maka klik tombol (perbesar)

Pada saat perbesaran atau perkecilan skala peta, maka peta indeks pada
pojok kiri atas memberi tanda lokasi daerah pada area peta tersebut
dengan warna kotak merah.

3. Untuk memperkecil tampilan skala peta, maka klik tombol (perkecil)


dan klik pada area peta
4. Untuk menggeser tampilan peta, maka klik tombol (geser), dan drag
pada area peta. Menggeser peta bisa pula dilakukan dengan menggeser
kotak warna merah pada indeks peta
5. Untuk mengetahui informasi dari obyek peta, maka klik tombol
(informasi), dan klik pada area peta. Catatan : Informasi yang ditampilkan
sesuai dengan layer aktifnya. Jika layer aktifnya adalah irigasi, maka yang
akan ditampilkan adalah data irigasi.
6. Tombol (tampilan utuh) digunakan untuk menampilkan keseluruhan
tampilan peta
7. Klik tombol (cari), untuk mencari lokasi pada peta.
Fungsi tombol cari pada PDSDA PAI V. 2 ini masih belum bisa dioperasikan
dengan baik tidak seperti pada tombol cari PDSDA PAI versi sebelumnya.
8. Untuk mencetak peta, klik tombol (cetak peta), sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut

33
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

I.5. MEMBUAT SKEMA IRIGASI

Pemeliharaan data aset jaringan irigasi dilakukan dengan menglik tombol


pada pemeliharaan data irigasi. Bagian ini hanya akan menjelaskan pembuatan
skema irigasi dari awal dan tidak bergeoreferensi.

Tombol Fungsi

Area Skema Irigasi

Tombol-tombol fungsi dalam pembuatan skema irigasi adalah sebagai berikut :

Tombol Keterangan

34
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Perbesar Untuk memperbesar tampilan skema irigasi (Zoom-in)


Perkecil Untuk memperkecil tampilan skema irigasi (Zoom-out)
Geser Untuk menggeser tampilan peta (Pan)
Editing Untuk melakukan editing data aset irigasi (bangunan/saluran) yang
dipilih
In/Drain Untuk membuat bangunan pengambilan (pada saluran pembawa)
atau bangunan drainase (pada bangunan drainase)
Pertemuan Untuk membuat bangunan pembagi (pada saluran pembawa)
atau bangunan pertemuan (pada saluran drainase)
Pilih Untuk menentukan bangunan hulu dari suatu saluran
Pelengkap Untuk membuat bangunan pelengkap pada suatu saluran
Sisip Untuk menyisipkan bangunan pertemuan diantara dua bangunan
pertemuan atau bangunan pertemuan dengan bangunan
pengambilan/drainase
Pindah Untuk memindahkan lokasi dari aset bangunan
Saluran Untuk melakukan modifikasi terhadap gambar saluran
Hapus Temu Untuk menghapus suatu bangunan pertemuan. Saluran akan dire-
route ke bangunan hulu dan bangunan hilirnya
Hapus Bgn Untuk menghapus suatu bangunan dan bangunan-bangunan serta
saluran-saluran dibawahnya
Cari Untuk mencari aset jaringan irigasi
Penuh Untuk menampilkan keseluruhan peta
Cetak Untuk mencetak tampilan skema irigasi yang sedang aktif ke printer

Contoh pembuatan skema irigasi untuk saluran pembawa/drainase :

Editing
Bangunan Bangunan Bangunan
Atribut
In/Drain Pertemuan Pelengkap
Aset

   

1. Klik pada tombol in/drain, kemudian klik pada area skema irigasi. Selanjutnya
akan muncul tampilaan konfirmasi untuk memilih jenis bangunan (bangunan
pengambilan atau bangunan drainase). Jenis bangunan pengambilan terdiri
dari bendungan, bendung, Pompa Elektrik, Pompa Hidrolik dan Tanpa
Bangunan. Sedangkan jenis bangunan drainase adalah Tanpa Bangunan.
Definisi tanpa Bangunan adalah bahwa tidak ada bangunan pada aset tersebut.
Tanpa Bangunan diperlukan karena filosofi pengembangan PDSDA-PAI
hanya menggambar titik posisi dari bangunan, sementara saluran akan
otomatis terbentuk dari dua buah titik aset bangunan. Tampilan berikut
akan muncul :

35
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Sebagai contoh : isi nomenklatur dengan B01, rotasi simbol dengan 0 dan
nama dengan 1. Catatan : rotasi simbol digunakan untuk merotasi
bentuk simbol pada skema irigasi.
2. Untuk membuat bangunan pertemuan, maka harus diidentifikasi terlebih
dahulu bangunan hulunya. Klik tombol pilih dan klik pada bangunan sehingga
bangunan hulunya akan diberikan lingkaran

3. Klik pada bangunan pertemuan dan klik lokasi bangunan pertemuan tersebut
di area skema irigasi.

36
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Isi informasi mengenai bangunan pertemuan dan saluran yang akan


terbentuk secara otomatis. Klik simpan jika sudah selesai.

Lakukan hal yang sama untuk beberapa bangunan pertemuan di saluran


pembawa. Jika bangunan hulu akan dipindahkan, maka klik Pilih dan klik
pada bangunan yang akan dijadikan sebagai bangunan hulu.
4. Untuk mengisi bangunan pelengkap, klik pada tombol pelengkap dan klik pada
saluran di skema irigasi. Bangunan pelengkap adalah bangunan yang berada
pada saluran irigasi, sehingga pada saat klik di skema irigasi, haruslah
mengenai salurannya.

Pilih jenis bangunan pertemuan, nomenklatur, rotasi simbol dan nama


bangunan pertemuan.

37
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

5. Klik Editing untuk melakukan editing data tabular aset bangunan atau aset
sungai. Pilih layer aktifnya (bangunan atau saluran).

Klik pada skema irigasi sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :

Klik pada data bangunan untuk mengisi data tabular bangunan tersebut.

Data Statis adalah data yang relatif tetap dan tidak berubah, sedangkan data
dinamis adalah digunakan untuk mengukur kondisi dan kinerja dari aset.

38
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Klik pada foto untuk memasukkan data foto aset pada tahun survey tersebut :

Klik cetak untuk membuat laporan mengenai data survey aset.

39
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Lakukan hal yang sama untuk aset saluran dan bangunan yang lainnya.

6. Tombol sisip digunakan untuk menyisipkan bangunan pertemuan diantara dua


bangunan pertemuan atau bangunan pertemuan dengan bangunan
pengambilan/drainase. Klik tombol sisip dan klik pada saluran sehingga akan
muncul konfirmasi untuk menambahkan bangunan pertemuan

Jika diklik Yes maka akan terbentuk bangunan pertemuan baru.

40
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

7. Tombol pindah digunakan untuk memindahkan lokasi dari aset bangunan.


Saluran akan secara otomatis mengikuti perpindahan dari aset bangunan
tersebut.

8. Tombol saluran digunakan untuk memodifikasi gambar saluran dengan


menggunakan vertex (ruas) dari saluran tersebut. Klik pada tombol saluran ,
maka akan muncul pilihan-pilihan sebagai berikut :
a. Pilih saluran, digunakan untuk memilih saluran yang akan dimodifikasi
b. Geser vertex, digunakan untuk menggeser vertex dari saluran yang dipilih
(a)
c. Tambah vertex, digunakan untuk menambah vertex dari saluran yang
dipilih (a)
d. Hapus vertex, digunakan untuk menghapus vertex dari saluran yang dipilih
(a)

41
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

9. Tombol Hapus Temu, digunakan untuk menghapus suatu bangunan pertemuan.


Saluran akan dire-route ke bangunan hulu dan bangunan hilirnya.

42
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

10. Tombol Hapus Bgn digunakan untuk menghapus suatu bangunan dan
bangunan-bangunan serta saluran-saluran dibawahnya. Hati-hati
penghapusan apabila sudah dilakukan tidak bisa dibatalkan !!!

11. Tombol cari digunakan untuk mencari aset jaringan irigasi

Klik pada layer dan masukkan nama obyek yang akan dicari, selanjutnya klik
cari obyek. Klik tombol cari lokasi di peta untuk menuju ke lokasi yang
dimaksud.
12. Tombol Penuh digunakan untuk menampilkan keseluruhan skema irigasi
13. Tombol Cetak digunakan untuk mencetak tampilan skema irigasi yang sedang
aktif ke printer default

I.6 GOOGLE EARTH

Adalah Google yang menawarkan fasilitas yang memungkinkan kita bisa


menjelajah dunia melalui apa yang disebut dengan Google Earth. Lokasi-lokasi di
dunia bisa kita saksikan dari ketinggian di angkasa. Jika ingin lebih jelas terhadap
suatu objek, kita bisa memperbesar (zoom-in) sampai ketinggian tertentu hingga
objek yang kita lihat tampak jelas. Namun demikian, beberapa lokasi di Indonesia
masih rendah resolusinya sehingga belum terlihat detil lokasinya. Ini sebenarnya
bisa diatasi jika kita berlangganan ke Google dan membayar per kilometer persegi
lokasi yang kita inginkan dengan resolusi tinggi.

Google server adalah server yang dimiliki oleh google yang diperuntukkan untuk
melihat dan menampilkan peta dunia. Dengan berbekal gambar citra satelit,
software ini menampilkan rangkaian foto-foto di berbagai belahan bumi dan
menyusunnya menjadi satu bola dunia. Citra peta ini didapat dari satelit
pencitraan, fotografi aerial, dan Global Information System (GIS). Semuanya

43
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

dihadirkan dalam gambar tiga dimensi (3D). Sebenarnya, mode Google Earth yang
disajikan Google bukanlah layanan baru. Hanya, pada awal kehadirannya dikenal
dengan nama Earth Viewer. Namun, kemudian perusahaan Keyhole
mengembangkannya lagi, sampai kemudian Google mengakuisisi program ini pada
2004 dan meleburkannya dengan fitur layanan Google Maps. Dengan berbagai
fitur tambahan dan perubahan pada 2005, akhirnya diberi nama baru yaitu Google
Earth (GE). Fasilitas ini hanya mampu dioperasikan pada komputer dengan sistem
operasi Windows Vista, Windows XP dan Windows 2000 dengan spesifikasi RAM
minimal 128 MB, ruang hardisk kosong 200 MB, memori video 32 MB, dan monitor
dengan risiko minimal 1028 x 768. Cara mendapatkannya relatif mudah, tinggal
download di website Google Earth yang saat ini sudah sampai pada versi Beta 4.

Ketika menjalankan Google Earth, sosok pertama yang ditampilkan adalah bola
dunia dengan tampilan tiga dimensi. Bola dunia pada GE ini dapat diputar dan di-
zoom untuk melihat lebih dekat atau lebih jauh dengan pandangan tidak hanya
secara vertikal seperti peta pada Google Maps, tapi juga melalui perspektif
pandangan mata burung. Pengguna Google Earth juga dapat mengakses citra dan
informasi ihwal kota-kota besar dunia beserta bangunan terkenalnya, sampai ke
detail terkecil hingga mobil dan lalu lintasnya. Pengguna bahkan dapat mencari
alamat dengan memasukkan data koordinat dibantu dengan mouse. Hanya, untuk
sementara, layanan pencarian alamat ini masih terbatas bagi pengguna di
Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Inggris. Pencitraan dihasilkan oleh Shuttle
Radar Topography Mission milik NASA.

Saat pertama kali menjalankan software ini, kita bisa berkeliling dunia dengan
cara menekan tombol “play tour” pada fitur frame kedua di sisi kiri layar. Secara
otomatis Google akan membawa kita melihat berbagai lokasi yang terkenal di
seluruh dunia. Kemudian untuk mencari lokasi, di sudut kiri atas terdapat tiga
fitur model pencarian, yakni “fly to”, “local search”, dan “direction”. Selain itu,
terdapat juga fitur lain yang tak kalah menarik, sebagai berikut :

Pertama, fitur penandaan lokasi. Selain mencari lokasi yang kita inginkan, kita
juga bisa menandai lokasi yang sering kita kunjungi dengan cara meng-klik
gambar paku pada panel navigasi. Posisikan gambar paku pada titik yang Anda
inginkan, lalu isi informasi mengenai lokasi tersebut pada kotak dialog yang
muncul (ubah namanya, pilih folder tujuannya, dan tambahkan deskripsi).

Kedua, fitur pencarian jalan. Jika suatu saat kita perlu mencari arah dari satu
titik ke titik lain, Google Earth dapat membantu menunjukkan jalan atau rute
yang harus dilewati. Caranya, klik “direction” di sisi kiri atas, lalu ketikkan
alamat titik awal di bawah kotak “start”, dan ketikkan alamat titik tujuan di
kotak “end”.

Ketiga, fitur navigasi. Untuk menavigasi kita dapat mengandalkan mouse dan
perangkat navigasi di jendela Google Earth. Roda mouse digunakan untuk zoom-in
atau zoom-out, atau memutar bola bumi dengan mengklik dan menggesernya.
Memutar roda sambil menekan “shift” berguna untuk merotasi tampilan secara
horizontal, sementara menekan “alt” akan merotasi secara vertikal.

44
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

Instalasi Google Earth

Google earth menggunakan filosofi freeware software, sehingga bisa didownload


secara cuma-cuma tanpa harus membayar lisensinya. Prosedur instalasi google
earth adalah sebagai berikut :

1. Untuk melakukan instalasi, klik GoogleEarthWin.exe pada subdirektori


google di CD

Anda cukup mengklik next setiap kali menemui tampilan untuk konfirmasi.
Lakukan sampai dengan proses instalasi selesai.

2. Jika sudah selesai, maka jalankan google earth untuk pertama kalinya
3. Jika komputer anda terhubung dengan internet, maka saat pertama kali
google earth dijalankan akan secara otomatis google earth meregisterkan
komputer anda ke authentication server milik google. Setelah itu google
earth bisa berjalan dengan baik.
4. Jika komputer anda tidak terhubung dengan internet, maka jalankan file
4.2.0205.5730 .reg pada CD (Versi google earth yang kita install adalah
4.2.0205.5730, tambahkan pada registry sebagai berikut :
REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Google\Google Earth Plus]
"Key"="000000000000"
"VID"="AAAADTQuMi4wMjA1LjU3MzA="
5. Pada saat komputer yang terhubung ke internet menjelajahi lokasi-lokasi,
maka jejaknya akan disimpan di file dbcache.dat pada direktori
C:\Documents and Settings\******\Local Settings\Application
Data\Google\Google Earth (***** nama account saat kita logged in)
6. Copykan file tersebut ke direktori yang sama pada komputer yang tidak
terhubung dengan internet
7. Jalankan kembali google earth

45
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

8. Buka file KML hasil transfer data dari aplikasi PDSDA_PAI. Klik file – open
dan pilih file KML

Klik open maka akan muncul tampilan berikut :

Klik pada bangunan untuk menampilkan informasi bangunan, sedangkan untuk


saluran tekan kunci control dan klik pada saluran untuk menampilkan informasi
dari saluran.

46
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

I.7 Lampiran Kodifikasi Aset Irigasi

KODE ASET IRIGASI

Digit I : ASET Digit II : KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


IRIGASI ASET Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET Urut
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode tiap jenis 001 s/d 999

Aset Irigasi 1 Aset Jaringan 1 Jaringan Pembawa 1 Bangunan Utama 1 Bendungan 1 1-1-1-1-01-xxx
Bendung 2 1-1-1-1-02-xxx
Pompa Elektrik 3 1-1-1-1-03-xxx
Pompa Hidrolik 4 1-1-1-1-04-xxx
Bagi Sadap 5 1-1-1-1-05-xxx
Bagi 6 1-1-1-1-06-xxx
Sadap 7 1-1-1-1-07-xxx
Sadap Langsung 8 1-1-1-1-08-xxx
Bangunan Pelengkap 2 Bangunan Ukur 1 1-1-1-2-01-xxx
Kantong Lumpur 2 1-1-1-2-02-xxx
Terjunan 3 1-1-1-2-03-xxx
Got Miring 4 1-1-1-2-04-xxx
Siphon 5 1-1-1-2-05-xxx
Talang 6 1-1-1-2-06-xxx
Gorong-Gorong 7 1-1-1-2-07-xxx
Gorong-Gorong Silang 8 1-1-1-2-08-xxx
Pelimpah Samping 9 1-1-1-2-09-xxx
Pelimpah Corong 10 1-1-1-2-10-xxx
Pintu Pembuang 11 1-1-1-2-11-xxx
Jembatan Orang 12 1-1-1-2-12-xxx
Jembatan Desa 13 1-1-1-2-13-xxx
Tempat Cuci 14 1-1-1-2-14-xxx
Tempat Mandi Hewan 15 1-1-1-2-15-xxx

80
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

KODE ASET IRIGASI

Digit I : ASET Digit II : KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


IRIGASI ASET Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET Urut
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode tiap jenis 001 s/d 999

Saluran Pembawa 3 Sal. Primer Pembawa 1 1-1-1-3-01-xxx


Sal. Sekunder Pembawa 2 1-1-1-3-02-xxx
Sal. Suplesi 3 1-1-1-3-03-xxx
Sal. Muka 4 1-1-1-3-04-xxx
Jalan Inspeksi Sal. Pembawa 5 1-1-1-3-05-xxx
Jalan Akses 6 1-1-1-3-06-xxx
Terowongan 7 1-1-1-3-07-xxx
Tanggul Bendung 8 1-1-1-3-08-xxx
Tanggul Penutup 9 1-1-1-3-09-xxx
Jaringan Drainase 2 Saluran Drainase 1 Sal. Primer Drainase 1 1-1-2-1-01-xxx
Sal. Sekunder Drainase 2 1-1-2-1-02-xxx
Sal. Pengelak Banjir 3 1-1-2-1-03-xxx
Jalan Inspeksi Drainase 4 1-1-2-1-04-xxx
Tanggul Banjir 5 1-1-2-1-05-xxx
Bangunan Drainase 2 Bangunan Pintu Klep 1 1-1-2-2-01-xxx
Outlet 2 1-1-2-2-02-xxx
Terjunan Drainase 3 1-1-2-2-03-xxx
Got Miring Drainse 4 1-1-2-2-04-xxx
Gorong-Gorong Drainase 5 1-1-2-2-05-xxx
Jembatan Orang Drainase 6 1-1-2-2-06-xxx
Jembatan Desa Drainase 7 1-1-2-2-07-xxx
Bang. Pertemuan 8 1-1-2-2-08-xxx
Krib 9 1-1-2-2-09-xxx
Aset Pendukung 2 Kelembagaan 1 Operator Jaringan 1 Kepengamatan/UPTD 1 1-2-1-1-01-xxx
Juru/Mantri 2 1-2-1-1-02-xxx
Pemakai Air 2 P3A 1 1-2-1-2-01-xxx

81
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

KODE ASET IRIGASI

Digit I : ASET Digit II : KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


IRIGASI ASET Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET Urut
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode tiap jenis 001 s/d 999

GP3A 2 1-2-1-2-02-xxx
IP3A 3 1-2-1-2-03-xxx
Pengguna Jaringan 3 Pengguna Jaringan 1 1-2-1-3-01-xxx
Sumber Daya Manusia 2 Operator PNS 1 S1 Teknik 1 1-2-2-1-01-xxx
S1 Non Teknik 2 1-2-2-1-02-xxx
D3 Teknik 3 1-2-2-1-03-xxx
D3 Non Teknik 4 1-2-2-1-04-xxx
STM 5 1-2-2-1-05-xxx
SLTA 6 1-2-2-1-06-xxx
SLTP 7 1-2-2-1-07-xxx
SD 8 1-2-2-1-08-xxx
Operator Non PNS 2 S1 Teknik 1 1-2-2-2-01-xxx
S1 Non Teknik 2 1-2-2-2-02-xxx
D3 Teknik 3 1-2-2-2-03-xxx
D3 Non Teknik 4 1-2-2-2-04-xxx
STM 5 1-2-2-2-05-xxx
SLTA 6 1-2-2-2-06-xxx
SLTP 7 1-2-2-2-07-xxx
SD 8 1-2-2-2-08-xxx
Bangunan Gedung 3 Bangunan Permanen 1 Kantor 1 1-2-3-1-01-xxx
Gudang 2 1-2-3-1-02-xxx
Bengkel 3 1-2-3-1-03-xxx
Rumah 4 1-2-3-1-04-xxx
Lainnya 5 1-2-3-1-05-xxx
Bangunan Semi Permanen 2 Kantor 1 1-2-3-2-01-xxx
Gudang 2 1-2-3-2-02-xxx

82
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

KODE ASET IRIGASI

Digit I : ASET Digit II : KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


IRIGASI ASET Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET Urut
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode tiap jenis 001 s/d 999

Bengkel 3 1-2-3-2-03-xxx
Rumah 4 1-2-3-2-04-xxx
Lainnya 5 1-2-3-2-05-xxx
Peralatan 4 Kendaraan Darat 1 Kend Bermotor Roda 4 1 1-2-4-1-01-xxx
Kend Bermotor Roda 2 2 1-2-4-1-02-xxx
Sepeda 3 1-2-4-1-03-xxx
Lainnya 4 1-2-4-1-04-xxx
Kendaraan Air 2 Speedboat 1 1-2-4-2-01-xxx
Perahu Tempel 2 1-2-4-2-02-xxx
Perahu Karet 3 1-2-4-2-03-xxx
Perahu 4 1-2-4-2-04-xxx
Lainnya 5 1-2-4-2-05-xxx
Alat Komunikasi 3 Komputer+Modem 1 1-2-4-3-01-xxx
Telpon 2 1-2-4-3-02-xxx
Hand Phone (HP) 3 1-2-4-3-03-xxx
Telpon Lokal 4 1-2-4-3-04-xxx
SSB 5 1-2-4-3-05-xxx
Handy Talky (HT) 6 1-2-4-3-06-xxx
Lainnya 7 1-2-4-3-07-xxx
Peralatan OP 4 Mesin Pembersih Sampah 1 1-2-4-4-01-xxx
Mesin Babat Rumput 2 1-2-4-4-02-xxx
AWRL 3 1-2-4-4-03-xxx
Pelskal 4 1-2-4-4-04-xxx
Penakar Hujan 5 1-2-4-4-05-xxx
Papan Pasten 6 1-2-4-4-06-xxx
Pilar HM 7 1-2-4-4-07-xxx

83
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

KODE ASET IRIGASI

Digit I : ASET Digit II : KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


IRIGASI ASET Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit IV:SUB SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET Urut
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode tiap jenis 001 s/d 999

Pilar Batas Tanah 8 1-2-4-4-08-xxx


Papan Larangan 9 1-2-4-4-09-xxx
Lahan diluar bangunan
air 5 Perolehan Ganti Rugi 1 Sempadan Saluran Pembawa 1 1-2-5-1-01-xxx
Sempadan Saluran Drainase 2 1-2-5-1-02-xxx
Bekas Saluran/Bangunan 3 1-2-5-1-03-xxx
Greenbelt Waduk 4 1-2-5-1-04-xxx
Lahan kosong 5 1-2-5-1-05-xxx
Bukan Perolehan Ganti
Rugi 2 Sempadan Sungai/Anak Sung 1 1-2-5-2-01-xxx
Rawa 2 1-2-5-2-02-xxx
Bekas Sungai/kali mati 3 1-2-5-2-03-xxx
Tanah timbul 4 1-2-5-2-04-xxx

84
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

85
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) di D.I. Wawotobi & Ameroro

67

Anda mungkin juga menyukai