Anda di halaman 1dari 10

BAB III

NASKAH ROLE PLAY

Suatu hari seorang anak perempuan berumur 18 tahun mengalami demam tinggi
atau hipertermi. Oleh orang tuanya, anak perempuan tersebut dibawa ke rumah
sakit untuk segera diberi tindakan medis karena demamnya tidak juga kunjung
menurun.

SETTING 1 [Diruang Administrasi]

Resepsionis (Insan) : Assalammualaikum, Selamat pagi bapak ada yang bisa


saya bantu.

Ayah (Dhani) : Waalaikumussalam. Iya mbak saya mau mesan kamar


inap anak saya atas nama Miranti

Resepsionis (Insan) : Baik pak saya cek dulu… Bapak mau ruangan VIP, VVIV,
atau yang biasa ?

Ayah (Dhani) : Ruangan VVIV aja.

Resepsionis (Insan) : Baik pak. (Dan Resepsionis pun menghubungi perawat


Fanisa )

Resepsionis (Insan) : Assalamualaikum, Selamat pagi perawat fanisa

Perawat (Fanisa) : Waalaikumussalam.

Resepsionis (Insan) : Perawat Fanisa ada pasien baru yang akan memasuki
ruang inap VVIV atas nama pasien Miranti. Pasien
mengalami hipertermi dan memasuki ruang IGD pada jam
08.00 pagi, di VVIV A.11 tolong antarkan ke ruangannya
ya, Perawat Fanisa.

Perawat ( Fanisa) : Baik mbak.

Resepsionis (Insan) : Terima kasih perawat Fanisa assalamualaikum.

15
Perawat (Fanisa) : Waalaikumussalam.

Kemudian setelah dapat telepon dari represionis perawat Fanisa pun langsung
mencari pasien Miranti. Perawat Fanisa pun menemuinya sebelum pasien di
antar keruangannya.

Perawat (Fanisa) : Assalamualaikum, saya suster Fanisa Febriani biasa di


panggil suster Fanisa. Maaf sebelumnya boleh tau nama
dan tanggal lahirnya, mbak ?

Pasien (Miranti) : Nama saya Miranti sus, tanggal lahir saya 23 September
2000.

Perawat (Fanisa) : Baik mbak Miranti, saya di sini di tugaskan untuk


mengantar mbak ke ruang inap VVIV di kamar A.11, bisa
saya mengantarkan mbak sekarang ?

Pasien (miranti) : Bisa sus silahkan.

Dan perawat Fanisa pun mengantarkan pasien Miranti keruang inap. Setelah
sampai di kamar perawatan , perawat fanisa pun membaringkan pasien Miranti
di bagian sudut ruangan dan setelah itu terjadi percakapan antara perawat
bersama pasien.

Perawat (Fanisa) : Baik mbak tugas saya sudah selesai, apa ada yang ingin
mbak tanyakan kepada saya mungkin yang sekiranya belum
mbak mengerti atau petunjuk-petunjuk yang belum
dipahami ?

Pasien (Miranti) : Ngomong-ngomong orang tua saya mana ya sus dari tadi
saya tidak melihat orang tua saya ? (dengan perasaan panik)

16
Perawat (Fanisa) : Hemm, jangan panik mbak, orang tua mbak sedang
mengurus administrasi, nanti sebentar lagi pasti datang,
sabar ya.

Pasien (Miranti) : Oh iya sus terimakasih

Perawat (Fanisa) : Sama-sama. Baik setelah ini akan ada suster yang
menggantikan saya di sini jika mbak butuh sesuatu nanti
bisa pencet bel disebelah sini ya.

Keesokan harinya.

Suster (Asyfa) : Assalamu’laikum.

Pasien (Miranti) : Wa’alaikumussalam sus.

Suster (Asyfa) : Perkenalkan saya suster Asyfa, saya bertugas merawat


mbak dari pukul 07.00 sampe jam 14.00. Maaf sebelumnya,
boleh saya tau nama mbak siapa dan tanggal lahirnya
berapa ?

Pasien (Miranti) : Saya Miranti sus, tanggal lahir saya 23 September 2000.

Suster (Asyfa) : Baik mbak Miranti sekarang saya akan memeriksa


keadaan mbak. mbak bagaimana kabarnya hari ini ?

Pasien (Miranti) : Agak sedikit buruk sus.

Suster (Asyfa) : Baik mbak saya akan memeriksa keadaan mbak, saya
akan memeriksa tekanan darah, suhu badan, dan deyut
nadinya, untuk mengetahui keadaan mbak saat ini. Apakah
mbak bersedia ?

Pasien (Miranti) : Iya sus.

Suster (Asyfa) : Oke mbak Miranti lebih nyaman di periksa posisi


berbaring atau posisi duduk ?

17
Pasien (Miranti) : Duduk aja sus (suster Asyfa pun menaikkan sandaran
pada pasien Miranti)

Suster (Asyfa) : Baik mbak. Maaf ya mbak (suster Asyfa memeriksa


tekanan darah, suhu tubuh, detakan jantung pasien)

Suster (Asyfa) : Alhamdulillah pemeriksaan nya udah selesai ya mbak

(suster Asyfa mengembalikan posisi pasien Miranti dengan posisi berbaring)

Pasien (Miranti ) : Terima kasih suster Asyfa

Suster (Asyifa) : Iya sama-sama, sekarang saya akan menyebutkan hasil


pemeriksaannya ya mbak. Tekanan darahnya normal ya
110/80, suhu tubuhnya 38ºC, denyut nadinya 70x/menit. Itu
artinya suhu tubuh mbak masih sedikit tinggi

Pasien (Miranti) : Lalu bagaimana sus?

Suster (Asyfa) : Sekitar 10 menit lagi akan ada suster yang menggantikan
saya yaitu suster Monica, nanti beliau akan melakukan
kompres hangat agar suhu tubuh mbak cepat menurun.

Pasien (Miranti) : Oh iya baik sus.

Suster (Asyifa) : Kalau begitu saya permisi dulu ya mbak, jika mbak
membutuhkan sesuatu mbak bisa pencet bel hijau yang ada
teat diatas kepala mbak.

Pasien (Miranti) : Baik sus terima kasih.

Perawat (Asyifa) : Sama-sama. Assalamu’alaikum mbak

Pasien (Miranti) : Wa’alaikumussalam.

Setelah pergantian waktu suster Asyfa menemui suster Monica untuk memberi tau
hasil pemeriksaannya

Suster (Asyfa) :Suster Monica ini ada hasil dari pemeriksaan pasien
Miranti di ruangan VVIV kamar A.11, tekanan darahnya
18
normal 110/80, suhu tubuh 38ºC, dan denyut nadi
70x/menit. Mungkin pasien bisa diberikan terapi kompres
hangat untuk menurunkan suhu tubuhnya.

Suster (Monica) : Baik akan saya berikan terapi kompres hangat untuk
pasien Miranti, terima kasih suster Asyfa.

Suster (Asyfa) : Sama-sama.

SETTING 2 : Diruang Rawat Inap

Suster Monic pun segera ke ruang rawat inap pasien Miranti, dan sesampainya di
ruang pasien Miranti, terlihat pasien Miranti yang sedang bercakap-cakap
dengan ibunya.

Suster (Monic) : Assalamu’alaikum.

Pasien (Miranti) dan Ibu (Insan): Wa’alaikumussalam sus.

Suster (Monic) : Perkenalkan saya suster Monica Dwiyani biasa di panggil


suster Monic, saya yang bertugas dari pukul 14.00 -20.00
jadi jika mbak membutuhkan sesuatu saya siap untuk
membantu mbak. Sebelumnya boleh tau nama mbak siapa
dan tanggal lahirnya berapa ?

Pasien (Miranti) : Nama saya Miranti sus, tanggal lahirnya 23 September


2000.

Suster (Monic) : Bagaimana mbak keadaannya hari ini ?

Pasien (Miranti) : Masih kurang baik mbak.

Ibu (Insan) : Kata suster Asyifa suhu tubuh anak saya juga masih agak
tinggi sus.

19
Suster (Monic) : Begitu ya bu, baik sekarang saya akan memeriksa keadaan
anak ibu, saya akan memeriksa tekanan darah, suhu tubuh,
dan deyut nadinya, apa mbak bersedia?

Pasien (Miranti) : Iya suster silahkan

Suster (Monic) : Oke, mbak Miranti lebih nyaman di periksa posisi


berbaring atau posisi duduk ?

Pasien (Miranti) : Berbaring aja suster.

Suster (Monic) : Baik mbak saya mulai ya. (suster monic memeriksa
tekanan darah,suhu tubuh,detakan jantung pasien).

Suster (Monic) : Alhamdulillah pemeriksaannya sudah selesai ya mbak.


(suster Monic mengembalikan posisi pasien Miranti dengan
posisi berbaring)

Pasien (Miranti) : Terima kasih suster Monic.

Suster (Monic) : Iya sama-sama mbak, hasilnya sama seperti yang


dikatakan suster Asyifa ya, untuk tekanan darah dan denyut
nadi mbak normal tapi suhu tubuhnya masih sedikit tinggi
yaitu 38ºC

Pasien (Miranti) : Begitu ya sus.

Suster (Monic) : Iya mbak, karena itu disini saya akan melakukan tindakan
pemberian kompres hangat tujuannya agar suhu tubuh
mbak cepat turun, mungkin bisa sambil ibu perhatikan juga
agar bisa dilakukan di rumah. Disini saya memerlukan
waktu kira-kira 10 menit apa mbak bersedia ?

Pasien (Miranti) : Bersedia sus.

Suster (Monic) : Kalau begitu saya mulai ya tindakannya, yang pertama itu
basahi handuk atau kain dengan air hangat lalu peras
hingga tidak terlalu basah, lalu letakkan handuk di daerah

20
yang akan di kompres seperti di leher, ketiak, atau lipatan
paha. Nah disini saya akan letakkan di leher ya.
Ibu (Insan) :Suster bukannya kalau mengompres itu handuknya
diletakkan di kening ya?
Suster (Monic) : Sebaiknya saat mengompres kita letakkan handuknya
dileher, ketiak atau lipatan paha bu, karena di daerah-daerah
itu ada pembuluh darah yang besar jadi suhu tubuhnya pun
akan lebih cepat menurun.
Ibu (Insan) : Oh begitu ya sus.
Suster (Monic) : Iya ibu, nah selanjutnya jika handuk sudah terasa agak
mendingin atau kering, bisa dimasukkan lagi ke dalam air
hangat. Kompres ini bisa dilakukan berulang sampai suhu
tubuhh dirasa menurun.
Ibu (Insan) : Baik sus.
Suster (Monic) : Apa ada yang ingin ditanyakan lagi bu?
Ibu (Insan) : Tidak ada sus, terima kasih ya sus.
Suster (Monic) : Sama-sama bu. Tindakannya sudah selesai ya, bagaimana
mbak Miranti perasaannya setelah dilakukan kompres
hangat?
Pasien (Miranti) : Sudah lebih baik sus, terasa lebih nyaman.
Suster (Monic) : Baiklah sekitar 20 menit lagi akan ada rekan saya yang
datang untuk melakukan pengukuran suhu. Kalau begitu
saya permisi dulu, jika mbak butuh apa-apa mbak bisa
pencet bel yang ada disebelah sini ya. Assalamualaikum.
Pasien dan Ibu : Waalaikumussalam.
Ibu (Insan) : Terima kasih sus.
Suster (monic) : Sama-sama. Mari bu.
Ibu (Insan) : iya mari sus.

SETTING 3 : Diruang Rawat Inap

20 menit kemudian, perawat Dhani pun segera mendatangi ruangan pasien


Miranti untuk melakukan pengukuran suhu.

21
Perawat (Dhani) : Assalamu’alaikum.

Pasien (Miranti) : Wa’alaikumussalam.

Perawat (Dhani) : Perkenalkan saya perawat Dhani Septian biasa di panggil


perawat Dhani. Maaf mbak bisa disebutkan nama dan
tanggal lahirnya ?

Pasien (Miranti) : Nama saya Miranti, tanggal lahir saya 23 September 2000.

Perawat (Dhani) : Baik mbak Miranti sekarang saya akan memeriksa


keadaan mbak. Mbak bagaimana kabarnya hari ini ?

Pasien (Miranti) : Sudah merasa lebih baik mas.

Perawat (Dhani) : Baik mbak saya akan memeriksa keadaan mbak, saya
akan memeriksa tekanan darah, suhu badan, dan deyut
nadinya, untuk mengetahui keadaan mbak saat ini. Apakah
mbak bersedia ?

Pasien (Miranti) : Iya mas.

Perawat (Dhani) : Oke mbak Miranti lebih nyaman di periksa posisi


berbaring atau posisi duduk ?

Pasien (Miranti) : Duduk aja sus (perawat Dahni pun menaikkan sandaran
pada pasien Miranti)

Perawat (Dhani) : Baik mbak. Maaf ya mbak (suster Asyfa memeriksa


tekanan darah, suhu tubuh, detakan jantung pasien)

Perawat (Dhani) : Alhamdulillah pemeriksaan nya udah selesai ya mbak


(perawat Dhani mengembalikan posisi pasien Miranti
dengan posisi berbaring)

Pasien (Miranti ) : Terima kasih Perawat Dhani

Perawat (Dhani) : Iya sama-sama, sekarang saya akan menyebutkan hasil


pemeriksaannya ya mbak. Tekanan darahnya normal ya

22
110/80, suhu tubuhnya 37,2ºC, denyut nadinya 70x/menit.
Itu artinya suhu tubuh mbak sudah normal ya, sudah lebih
baik. Bagaimana perasaan mbak setelah mengetahui
hasilnya ?

Pasien (Miranti) : Saya jadi merasa lebih tenang sekarang. Terima kasih
perawat Dhani.
Perawat (Dhani) : Iya sama-sama mbak, baik mbak tugas saya sudah
selesai,apa bila mbak membutuhkan sesuatu mbak bisa
menghubungi kami dengan cara memencet tombol yang
berwana hijau tepat di atas kepala mbak ya, kalau begitu
saya permisi, Assalamualaikum.

Pasien (Miranti) : Waalaikumussalam.

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Komunikasi terapeutik itu sendiri adalah komunikasi yang
direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan/pemulihan
pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi prosessional bagi
perawat. Tahap-tahap Hubungan Terapeutik yaitu; Fase Pra Interaksi,
Prainteraksi dimulai sebelum kontak pertama dengan klien. Dalam tahapan
ini perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutannya, menilik
dirinya dengan cara mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya,
sehingga kesadaran dan kesiapan perawat untuk melakukan komunikasi
dengan klien dapat dipertanggung jawabkan.
Fase Orientasi Fase ini dimulai dengan pertemuan dengan klien.
Hal pertama yang perlu dikaji adalah alasan klien minta pertolongan yang
akan mempengaruhi terbinanya hubungan perawat – klien.
Fase kerja, merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi
terapeutik (Stuart, 1998). Fase kerja merupakan initi dari hubungan
perawat dan klien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang dicapai
Fase Terminasi Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat
dan klien. Tugas perawat pada fase ini adalah menghadapi realitas
perpisahan yang tidak dapat diingkari. Klien dan perawat bersama-sama
meninjau kembali proses perawatan yang telah dilalui dan pencapaian
tujuan.

24

Anda mungkin juga menyukai