Anda di halaman 1dari 5

Jenis-jenis Kemasan Primer untuk Sediaan Semisolid

Kemasan primer untuk sediaan semisolid dapat dibedakan berdasarkan bentuk kemasan
dan bahan pembuat kemasan itu sendiri. Berdasarkan bentuk kemasannya, kemasan primer untuk
sediaan semisolid terbagi menjadi kemasan pot, kemasan tube, kemasan sachet, dan kemasan
botol.
a. Kemasan Pot
Kemasan pot dapat terbuat da ri bahan plastik, logam, atau
kaca. Umumnya kemasan pot digunakan untuk sediaan
semisolid yang dapat digunakan berulang dalam jangka waktu
yang cukup panjang dengan mengoleskan sediaan ke bagian
tubuh yang dituju.
Gambar 1. Contoh kemasan pot b. Kemasan Tube
plastik
Kemasan tube dapat dibagi berdasarkan tipe mulut dan bahan
pembuat tube. Berdasarkan tipe mulutnya, tube terbagi
menjadi tube dengan mulut konvensional, tube dengan mulut
panjang dan meruncing sebagai aplikator, dan tube dengan
penutup berupa lapisan membran tipis yang terbuat dari
logam. Sedangkan berdasarkan bahan pembuat tube, tube
Gambar 2. Contoh kemasan
tube logam terbagi menjadi tube plastik dan tube logam.

Tube juga memiliki beberapa tipe penutup seperti yang dapat dilihata pada gambar
berikut.

Gambar 4. Mulut tube Gambar 5. Mulut tube


konvensional ujung meruncing

Gambar 3. Macam-macam tipe penutup tube

Gambar 6. Mulut tube


dengan lapisan membran
c. Kemasan Sachet tipis dari logam
Kemasan sachet umumnya dibuat dari bahan plastik yang dilapisi dengan logam seperti
aluminium atau timah dan digunakan sebagai kemasan sediaan semisolid dengan volume
yang relatif kecil.

d. Kemasan Botol
Gambar 7. Contoh kemasan Kemasan botol umumnya dibuat dari bahan plastik dan bahan gelas dan
sachet
digunakan sebagai kemasan sediaan semisolid dengan volume cukup besar.

Sedangkan berdasarkan bahan pembuat kemasannya, kemasan primer untuk


Gambar 8. Contoh kemasan sediaan semisolid terbagi menjadi kemasan plastik, kemasan logam, dan kemasan
botol
gelas.
a. Kemasan plastik
Kemasan berbahan plastik merupakan kemasan sediaan semisolid yang paling
ekonomis karena harganya yang relatif murah dan dapat
disesuaikan menjadi berbagai bentuk. Umumnya bahan
plastik yang banyak digunakan adalah resin
termoplastik. Plastik resin atau polimer menyediakan
berbagai pilihan material dan tingkat kualitas, proses
Gambar 9. Contoh kemasan plastik
pembuatan dan dekorasi, pilihan desain, dan sifat fisika dan kimia
yang dapat didasarkan dengan kebutuhan ekonomis.
Empat jenis bahan plastik yang paling ekonomis antara lain polietilen (densitas
rendah, sedang, tinggi), polivinil klorida (unplasticized dan plasticized), polipropilen
(homopolimer dan kopolimer), dan polistiren (tujuan umum).

Berikut terdapat beberapa keterangan mengenai jenis-jenis bahan plastik


berdasarkan polimer yang digunakan.
Jenis Polimer Kode Karakteristik Contoh
Polyethylene Jernih dan transparan, kuat, kedap gas
terephthalate dan air, melunak pada suhu 80oC, tidak
(PET, PETE) untuk mewadahi suatu sediaan dengan
suhu > 60oC
High Density Semi fleksibel – keras, tahan terhadap
Poliethylene bahan kimia dan kelembapan,
(HDPE) permeabel terhadap gas, permukaan
berlilin (waxy), buram, mudah
diwarnai, diproses, dan dibentuk,
melunak pada suhu 750 C
Polyvinyl Sulit didaur ulang, lebih tahan
chloride terhadap senyawa kimia, tidak untuk
(PVC) mewadahi sediaan yang mengandung
lemak/minyak, alkohol, dan dalam
kondisi panas
Low Density Mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap
Polyethylene air, permukaan berlilin, tidak jernih
(LDPE) tapi tembus cahaya, melunak pada
suhu 700 C

Polypropylene Keras, kuat, permukaan berlilin, tidak


(PP) jernih, tahan terhadap bahan kimia,
panas, dan minyak, melunak pada
suhu 1400 C

Polystyrene Jernih seperti kaca, kaku, mudah


(PS) terpengaruh lemak dan pelarut seperti
alkohol, mudah dibentuk, melunak
pada suhu 950 C

Other Keras, sangat thermostabil


(misalnya
polycarbonat,
acrylic,
polyamide)
Tabel beberapa jenis dan karakteristik plastik berdasarkan polimer
Penggunaan plastik sebagai bahan pembuat kemasan semisolid memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan, beberapa kelebihannya antara lain bobotnya ringan, cukup
mudah dibentuk, tidak mudah pecah, permukaannya dapat langsung diberi keterangan
produk, terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik, dan harga relatif murah.
Sedangkan kekurangan dari bahan plastik adalah terdapat beberapa kemungkinan
interaksi yang merugikan seperti stress cracking (terkait densitas politen yang rendah
dan beberapa stress cracking agents), panelling/cavitation (distorsi pada wadah
akibat mengabsorpsi gas dari luar), beberapa jenis plastik sulit di-print pada
permukaannya, dan ketahanan terhadap tekanan buruk.

b. Kemasan logam
Logam, umumnya aluminium, pernah digunakan secara luas sebagai wadah untuk
tablet, kapsul, serbuk, dan produk cairan. Selama 10 tahun
terakhir penggunaannya telah berkurang, penggunaannya
sekarang banyak dikombinasikan dengan polimer.
Penggunaannya sekarang banyak digantikan dengan multi-
ply lamination. Penggunaan logam pada produk sediaan farmasi
Gambar 10. Contoh kemasan logam relatif terbatas karena bersifat mudah
teroksidasi dan korosif. Logam digunakan sebagai material kemasan yang memiliki
bentuk dan sifat yang sukar diganti dengan kemasan lain.
Logam yang paling banyak digunakan sebagai kemasan sediaan farmasi adalah
aluminium. Aluminium digunakan dalam bentuk murni sebagai foil yang membentuk
lapisan impermeabel dalam laminat multilayer yang dapat pula berupa kertas dan
plastik. Aluminium foil dapat dibentuk menjadi wadah kaku, wadah semi kaku, atau
laminat.
Penggunaan logam sebagai bahan pembuat kemasan semisolid memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan, beberapa kelebihannya antara lain dapat mencegah
keringnya sediaan dengan mencegah hilangnya bahan yang mudah menguap dan
tidak pecah. Sedangkan kekurangan dari bahan gelas adalah sifatnya yang korosif
sehingga dapat mengkontaminasi sediaan, membutuhkan pelapis bahan inert pada
bagian dalam untuk mencegah kontak antara logam dengan sediaan yang
mengandung air atau bahan reaktif, serta harganya cukup mahal
c. Kemasan gelas
Gelas merupakan salah satu bahan pengemas yang
pada dasarnya bersifat inert secara kimiawi, tidak
permeabel, kuat, keras, dan disetujui oleh FDA. Gelas
tidak menurun mutunya pada penyimpanan dan
dengan sistem penutupan yang secukupnya dapat
Gambar 11. Contoh kemasan botol menjadi suatu penghalang yang sangat baik terhadap
hampir semua unsur kecuali cahaya.
Beberapa tipe gelas, komposisi, sifat, dan penggunannya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tipe Gelas Komposisi Sifat Penggunaan


Tipe I Borosilikat Resistensi hidrolisis ↑ Sediaan
parenteral, asam,
netral
Tipe II Kaca soda kapur Resistensi hidrolisis Sediaan
(memerlukan
relatif ↑ parenteral, asam,
dealkalisasi)
netral, dan
sediaan alkalli
yang sesuai
Tipe III Kaca soda kapur Resistensi hidrolisis Cairan anhidrat,
relatif ↑, dengan sediaan parenteral
pelepasan oksida yang sesuai
Tipe NP Kaca soda kapur Resistensi hidrolisis Sediaan
(penggunaan umum) sangat ↓ nonparenteral
(oral, topikal)
Tabel beberapa tipe gelas dan komposisinya masing-masing

Penggunaan gelas sebagai bahan pembuat kemasan semisolid memiliki beberapa


kelebihan dan kekurangan, beberapa kelebihannya antara lain bersifat inert,
transparan, mudah dibersihkan, penutup efektif dan mudah ditutup kembali
(returnable), dan memiliki kekerasan yang baik (kuat). Sedangkan kekurangan dari
bahan gelas adalah sifatnya yang fragile (mudah pecah) dan bobot cukup berat.

Anda mungkin juga menyukai