DAFTAR ISI
C. Sikap Kerja yang diperlukan untuk menghitung luas bangunan dan atau
B. DAFTAR BAHAN.................................................................................................................. 58
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
1. Menghitung luas bangunan dan atau satuan unit lain berdasarkan gambar
konsep atau informasi lain.
2. Membuat Membuat Outline Spesifikasi
3. Membuat estimasisi biaya konstruksi
4. Melakukan pemeriksaan biaya (Cost check).
BAB II
MENGHITUNG LUAS BANGUNAN DAN ATAU SATUAN UNIT LAIN
Mewujudkan konsep / gagasan dalam gambar skematik site lokasi, denah, bentuk
bangunan (tampak) dan outline spesifikasi yang akan digunakan dalam
pengembangan, pada tahap ini disiplin lain seperti struktur dan M/E sudah
memberikan arahannya.
Membantu pemilik proyek dengan membuat rancangan yang masih
dalam batasan anggaran (dibantu Quantity Surveyor)
Membantu pemilik proyek dengan membuat rancangan yang marketable
(untuk bangunan komersial) sesuai saran konsultan.
Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan rancangan / proyek dan
proses perijinan serta berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkait.
Mewujudkan rancangan skematik dalam skala yang lebih jelas dan detail, semua
kebutuhan antar disiplin sudah terakomodasi.
Mengkoordinasi tim perancang dengan basis pengetahuan komperehensif untuk
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang timbul pada
proses pembuatan gambar kerja.
Berkoordinasi pemilik proyek serta pihak-pihak yang terkait dengan perijinan
atau pihak konsultan spesialis lain yang ditunjuk.
Memperjelas outline spefisifikasi sesuai bagian bangunan yang dirancang
dan penjelasan mengenai sistem dan peralatan pada bangunan.
Setelah desain skematik diperiksa dan mendapat persetujuan dari pemilik bangunan
(owner), arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya, yaitu design development
(pengembangan desain). Pada tahap ini, desain skematik yang telah dibuat akan
disempurnakan menjadi desain akhir yang utuh dan menyeluruh. Setiap aspek desain
harus diperhatikan secara mendetail karena akan dipergunakan pada tahap
pembangunan proyek.
Produk dari konsultan perencana untuk perencanaan adalah sebagai berikut :
A. Penyusunan Pra-rencana, seperti :
1. Membuat Rencana tapak : blok-plan, dan site plan(site engineering).
2. Membuat pra-rencana arsitektur bangunan termasuk program dan konsep ruang.
3. Membuat pra-rencana eksterior dan penghijauan.
4. Membuat pra-rencana interior
5. Membuat gambar pra-rencana struktur, termasuk :
a. Laporan atas penyelidikan tanah serta usulan-usulan pra-rancangan sesuai data
penyelidikan tanah tersebut.
b. Analisa, perhitungan gambar dan laporan yang mendukung pra-rancangan
sesuai hasil Analisis Dampak Lingkungan yang ada.
6. Perhitungan dan gambar pra-rencana system utilitas (mekanikal dan elektrikal)
bangunan, meliputi :
a. Sistem Kelistrikan
b. Sistem Penerangan
c. Sistem Komunikasi
d. Sistem Tata Suara
e. Sistem Tata udara
f. Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran
g. Sistem penyediaan air bersih
h. Sistem Drainase dan pembuangan air kotor
i. Sistem pembuangan limbah cair dan padat
j. Sistem keamanan bangunan
k. Sistem transportasi vertical bila diperlukan
7. Membuat perkiraan biaya.
8. Membuat Laporan Pra-rencana
9. Menyiapkan kelengkapan permohonan IMB, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat
B. Penyusunan pembangunan rencana antara lain :
1. Rencana bidang arsitektur
2. Rencana bidang struktur beserta perhitungannya
3. Rencana bidang mekanikal dan elektrikal, seperti instalasi : air bersih, kotor/
penanganan limbah padat dan cair (sanitasi), drainase, tata udara, transportasi
vertical, penanggulangan bahaya kebakaran, kelistrikan, penerangan, komunikasi,
tata suara, peredam petir, security, fire alarm, dan lain sebagainya.
4. Rancangan bidang lansekap dan sarana luar bangunan.
5. Garis besar spesifikasi teknis (outline specification) untuk semua bidang.
6. Perkiraan biaya pembangunan yang lebih detail dengan sudah memperhitungkan
eksalasi tahun berikutnya (preliminary cost estimate).
D. Persiapan dan pelaksanaan pelelangan umum untuk pekerjaan kontruksi fisik, seperti
membantu panitia pelelangan dalam :
1. Membantu panitia pengadaan menyusun dokumen lelang.
2. Membantu panitia pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan,
3. Memberikan penjelasan teknis pekerjaan pada saat rapat penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing), dan membantu evaluasi penawaran,
4. Melaksanaan tugas-tugas yang sama apabila terjadi pelelangan ulang.
E. Pengawasan berkala
1. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala.
2. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
3. Memberikan penjelasan terhadap persoalan yang timbul selama masa konstruksi.
Dengan mengacu pada desain skematik, pada tahap pengembangan desain ini, arsitek
akan merencanakan:
1.2 Sistem konstruksi dan struktur bangunan
Sistem konstruksi dan struktur bangunan serta disiplin terkait lainnya dengan
mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun secara terpadu.
3. Bahan bangunan
Bahan bangunan yang akan di gunakan dalam proyek konstruksi akan dijelaskan secara
garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi,
dan nilai ekonomi.
Gambar Denah pada tapak lengkap dengan keterangan ruang, skala, dan akses
bangunan
Dari gambar bestek di atas dapat di hitung luasan bangunan sebagai berikut :
c. Bekisting 73,60 m²
8 Pedestal Tangga P3
a. Beton Cor K - 250 0,38 m³
b. Besi 63,08 Kg
c. Bekisting 5,70 m²
9 Dinding Lift
a. Beton Cor K - 250 2,22 m³
b. Besi 384,79 Kg
c. Bekisting 24,24 m²
10 Sloof 30 x 45 cm
a. Beton Cor K - 250 29,70 m³
b. Besi 5.488,56 Kg
c. Bekisting 261,36 m²
11 Sloof 20 x 30 cm
a. Beton Cor K - 250 5,52 m³
b. Besi 994,98 Kg
c. Bekisting 73,58 m²
10 Dinding Lift
a. Beton Cor K - 250 6,24 m³
b. Besi 1.081,58 Kg
c. Bekisting 68,64 m²
11 Balok 40 x 70 cm
a. Beton Cor K - 250 51,52 m³
b. Besi 7.357,47 Kg
c. Bekisting 286,97 m²
12 Balok 35 x 70 cm
a. Beton Cor K - 250 23,52 m³
b. Besi 3.372,60 Kg
c. Bekisting 144,88 m²
13 Balok 25 x 35 cm
a. Beton Cor K - 250 8,18 m³
b. Besi 1.372,44 Kg
c. Bekisting 66,34 m²
14 Balok 15 x 20 cm
a. Beton Cor K - 250 0,40 m³
b. Besi 79,73 Kg
c. Bekisting 3,68 m²
15 Balok 20 x 30 cm
a. Beton Cor K - 250 1,26 m³
b. Besi 249,38 Kg
c. Bekisting 11,76 m²
16 Plat Lantai Enterance Belakang T. 10 cm
a. Beton Cor K - 250 2,00 m³
b. Besi 342,40 Kg
c. Bekisting 19,00 m²
17 Lantai T. 12 cm
a. Beton Cor K - 250 69,75 m³
b. Besi 10.462,50 Kg
c. Bekisting 592,87 m²
18 Ring Balok 10 x 15 cm Diatas Dinding Pembatas Tangga 16,00 m'
19 Kanopi Diatas Jendela s/d elev. ± 5,2
a. Beton Cor K - 250 6,22 m³
b. Besi 849,90 Kg
c. Bekisting 79,67 m²
C. Sikap kerja yang diperlukan untuk menghitung luas bangunan dan atau
satuan unit lain berdasarkan gambar konsep atau informasi lain
1. Cermat dan teliti dalam menganalisis Keterampilan yang diperlukan untuk Menghitung
luas bangunan dan atau satuan unit lain berdasarkan gambar konsep atau informasi
lain=
BAB III
Mewujudkan rancangan skematik dalam skala yang lebih jelas dan detail, semua
kebutuhan antar disiplin sudah terakomodasi.
Mengkoordinasi tim perancang dengan basis pengetahuan komperehensif untuk
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang timbul pada
proses pembuatan gambar kerja.
Berkoordinasi pemilik proyek serta pihak-pihak yang terkait dengan perijinan
atau pihak konsultan spesialis lain yang ditunjuk.
Memperjelas outline spefisifikasi sesuai bagian bangunan yang dirancang
dan penjelasan mengenai sistem dan peralatan pada bangunan.
Pada point ke empat memperjelas outline spefisifikasi sesuai bagian bangunan yang
dirancang dan penjelasan mengenai sistem dan peralatan pada bangunan.Outline
spesifikasi untuk setiap bangunan berbeda-beda sesuai dengan peruntukan bangunan
tersebut.
Contoh 1 :
: Genteng Morando
: Closet jongkok
Contoh II
Contoh III :
Standar kualitas dari outline spesifikasi bangunan gedung tergantung dari jenis
bangunan yang akan dibuat apakah berupa bangunan sederhana atau
bangunan mewah, bangunan bertingkat atau bangunan tidak bertingkat.
Di bawah ini bahan yang di gunakan untuk membangun gedung Lafalo PPPPTK Medan
B BAHAN
1 Tanah Timbun
1 Tanah Hitam
2 Pasir Timbun/Urug
3 Pasir Pasang / Pasir Beton
4 Pasir Pasang / Pasir Beton
5 Portland Cement (PC)
6 Semen Warna
7 Batu Pecah 1 - 2 cm
8 Batu Pecah 1 - 2 cm
9 Air
10 Batu Kerikil ( A )
11 Batu Bata
12 Batu Kali / Koral
13 Batu Templek Hitam
14 Batu Andersit Susun Sirih Bintik Hitam
15 Kayu Kelas I
16 Kayu Kelas II
17 Kayu Kelas III
18 Kayu Dolken
19 Penjaga jarak bekisting/spacer
20 Multiplek t = 4 mm
21 Multiplek t = 12 mm
22 Lem Kayu
23 Lem Pipa
24 Besi beton polos SNI
25 Besi beton ulir SNI
26 Besi Strip SNI
27 Besi Profil SNI
28 Besi Baja IWF SNI
29 Ventilasi Besi Hollow
30 Pintu Besi Hollow (P1 dan P2)
31 Bracket Mesin Las
32 Railing Tangga Stainless Ø 2,5 Mirror
33 Penggantung
34 Angker Baut Ø 19 mm
35 Angker Baut Ø 16 mm -30
36 Kabel Sling
37 Ikatan Angin Ø 16 mm
38 Alluminium Comosite Panel (ACP) setara good sence
39 Suncreen Alluminium
40 Kosen Alluminium Kc. 3" setara damai
41 Bingkai Alluminium (2 x 1 m)
42 Bingkai Alluminium (0,6 x 0,5 m)
43 Bingkai Alluminium (1,25 x 0,72 m)
44 Bingkai Alluminium (1,25 x 0,62 m)
45 Screw
46 Kawat Beton
47 Paku Biasa 2 - 5"
48 Paku seng + ring karet
49 Paku Skrup
50 Paku Beton
120 Saklar Tuas/Ohm Saklar R. Mesin Las dan Blower setara merz
121 Stop kontak setara panasonic
122 Instalasi Lampu, Exhaust fan dan Kipas Angin
123 Instalasi Stop Kontak
124 Instalasi Saklar Tuas
125 Instalasi AC
126 Exhaust Fan 8" setara KDK
127 Kipas Angin setara panasonic
128 Emergency Stop
129 Box Panel Induk Lt. I, lengkap MCB
130 Box Panel Lt. II, Lengka MCB
131 Box Pane Lt. III, lengkap MCB
132 Panel Mesin Las lengkap MCB
133 Kabel 4 x 185 mm setara Supreme
134 Kabel 4 x 120 mm setara supreme
135 Kabel 4 x 35 mm setara supreme
136 Kabel 4 x 25 mm setara supreme
137 Kabel 4 x 16 mm setara supreme
138 Kabel 4 x 10 mm supreme
139 Kabel 4 x 6 mm supreme
140 Pompa Air PC- 260 BIT dan Pemasangan
141 Elevator/Lift , 450 Kg, accessories dan Plafondnya
142 Kunci Pelor P3, P4, P5, Stainless SUS 304
143 Grendel Tanam P3, P4, P5, SES 8 + 12 Inch, Tanam
144 Handle Pintu P3, P4, P5, setara SES Stainless, SUS-304
145 Lubang Pasir P2
146 Penutup Lubang Kunci
147 Kunci P6, P7, SES Stainless SUS 304
148 Handle Pintu (P6. P7 ) Tipe FF RA 04 Stainless BSN/BNP
149 Kunci Pintu (P8), Realock Stainless
150 Handle Pintu Km/Wc Umum (P5),
151 Engsel Pintu
152 Engsel Jendela Kupu-kupu
153 Grendel pintu 2", Stainless GP
154 Casement Jendela Kaca
155 Gerendel Jendela Kaca 2"
156 Pintu Kayu Lipat P.9 ( Pembatas Ruang Pertemuan )
157 List Profil kayu
158 Sekat Ruang Sekretaris T.1.20
159 Seal tape
160 Waterdrain
161 Closet duduk setara TOTO 2 Nozel
162 Closet jongkok Porselin
163 Stop Kran
164 Washtafle setara TOTO
165 Kran Air Washtafel setara TOTO
166 Avur setara TOTO
167 Shipon setara TOTO
168 Floor Drain Stainless
169 Kran Air Biasa
170 Kran Air Swing, Kichen Shink setara TOTO
171 Gantungan Kain
172 Fleksible setara TOTO
173 Cermin Washtafel
174 Kitchen Shink setara Royal Lengkap Accesoriesnya
175 Pemasangan Saniter Lt. I
176 Pemasangan Saniter Lt. II
177 Bak Penampung Air Lapis Keramik
178 Meja Beton Lapis Granit 60 x 60 cm utk wastafel Meja Beton Lapis Granit 60 x 60 cm utk
179 kitchen shink Meja Beton Pada Ruang Pompa Saringan Talang
180
181
182 Pipa PVC Ø 3/4"
183 Elbow Pipa PVC Ø 3/4"
185 Pipa PVC AW Ø 4"
186 Pipa PVC AW Ø 3"
187 Pipa PVC Ø 1"
188 Elbow PVC Ø 1"
189 Elbow PVC Ø 3"
Standar kualitas dari outline Spesifikasi harus di diskusikan dengan pemberi tugas
(owner) dan tim perencana ( Konsultan perencana). Bangunan yang akan di bangun
berupa bangunan sederhana atau bangunan mewah ,bertingkat atau tidak bertingkat.
Material yang digunakan jenis dan merk apa dan seterusnya. Semua hal di atas harus
di diskusikan sehingga nantinya apa yang di rencanakan sesuai dengan keinginan dari
pihak pemberi tugas ( Owner).
Misalnya :
a. Kayu yang di gunakan untuk kusen kayu jenis apa
b. Kayu yang digunakan untuk pintu dan jendela kayu apa
c. Cat yang digunakan untuk cat kayu merk apa
d. Keramik lantai ukuran berapa dan merk apa
e. Keramik dinding
BAB IV
MEMBUAT ESTIMASISI BIAYA KONSTRUKSI
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk membuat estimasisi biaya konstruksi
Tahap pengembangan disain merupakan lanjutan tahap prarencana, dalam tahap ini
disain-disain yang sudah ada dalam tahap sebelumnya dimatangkankan lagi sehingga
diperoleh satu disain final.Keluaran tahap ini adalah Gambar Site Plan, Denah,Tampak,
Potongan dan Perspektif. Dalam tahap ini dapat diperoleh penjelasan yang lebih rinci
mengenai disainnya.
Tahap desain akhir ini merupakan tahap dimana sudah didapat satu desain akhir yang
telah disepakati bersama untuk selanjutnya diproduksi dalam bentuk gambar kerja.
Output berupa Gambar Kerja dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat).Dalam tahap
ini dilakukan proses produksi gambar kerja, sehingga desain yang sesuai untuk Anda
dapat segera terwujud. Gambar kerja ini menjadi gambar acuan bagi pelaksana
(kontraktor) yang terdiri dari :
- Tampak Bangunan
- Potongan
- Rencana Lantai
- Rencana Plafond
- Rencana Kusen
- Rencana Pagar/railing
- Rencana Pembalokan
- Rencana Atap
- Rencana Tangga
- Detail Pondasi
- Detail Pembesian
- Detail Atap
- Detail Profile
- Detail KM/WC
utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran terus dikembangkan dan
dimonitor selama tahap ini.
Standar Harga Satuan Tertinggi ditetapkan untuk biaya pelaksanaan konstruksi fisik per-
m2 pembangunan bangunan gedung negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi,
lokasi, dan tahun pembangunannya, yang terdiri atas:
Harga satuan tertinggi untuk gedung negara dibedakan untuk setiap klasifikasi
gedung sederhana dan tidak sederhana, lokasi kabupaten/kota-nya, serta untuk
bangunan bertingkat dan yang tidak bertingkat. Disamping itu juga diberlakukan
koefisien/faktor pengali untuk bangunan gedung bertingkat, dan koefisien/faktor
pengali untuk bangunan/ruang dengan fungsi khusus.
Harga satuan per-m2 tertinggi untuk bangunan rumah negara, dibedakan untuk
setiap tipe rumah negara dan lokasi kabupaten/kota-nya. Untuk harga satuan per
m2 tertinggi untuk pembangunan rumah susun (pekerjaan standar), menggunakan
b. Harga satuan per-m1 tertinggi untuk pembangunan pagar rumah negara, sesuai
dengan tipe rumah, letak pagar, dan lokasi kabupaten/kota-nya.
c. Harga satuan per-m1 tersebut, dengan ketentuan tinggi pagar sebagai berikut:
1) pagar depan kurang lebih 1,5 m;
2) pagar samping kurang lebih 2 m;
Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan
pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan gedung bertingkat,
kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk jumlah lantai yang
bersangkutan, sebagai berikut:
Jumlah
3. Membuat dan menyiapkan cost plan yang dapat disetujui oleh pemberi
tugas
Salah satu tugas dari konsultan perencana adalah membuat dan menyiapkan cost plan
bangunan yan direncanakanya.Cost plan yang di buat perencana tentu saja harus
sesuai dengan anggaran yang di punyai pemberi tugas (owner) dan kalau bangunan
negara harus sesuai dengan anggaran yang tersedia. Bisa saja perencanaan dan cost
plan yang ada tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia dalam hal ini bisa lebih
tinggi atau bisa juga lebih rendah dari anggaran yang tersedia.
Bila lebih tinggi perencana ( Konsultan Perencana) dan pemberi tugas bisa
mendiskusikan hal-hal yang bisa menurunkan cost plan dari bangunan tersebut tanpa
atau dengan mengurangi volume pekerjaan.
Misalnya : mutu cat di cari cat yang lebih murah, bisa juga penutup lantai bisa
diturunkan mutunya dari granit atau keramik yang mahal ke merk atau mutu yang lebih
murah dan bisa juga dari spesifikasi dari bahan lainya sampai cost plan sesuai dengan
yang direncanakan.
Bila cost plan nya lebih rendah dari anggaran yang tersedia tidak menjadi masalah, bisa
di naikkan volume pekerjaannya atau di naikkan mutu bahannya sehingga bangunannya
lebih baik lagi.
Alternative yang di pilih tergantung dari pemberi pekerjaan, bisa saja menaikkan mutu
bahan yang digunakan misalnya dengan finishing cat yang lebih bermutu lagi dengan
cat yng berkualitas, atau dengan menaikkan mutu penutup lantai dengan keramik atau
granite yang lebih berkualitas lagi dan lain sebagainya sampai cost plan yang di
rencanakan sesuai dengan anggran biaya yang tersedia.
Tahap II :
Pada tahap II ini digunakan untuk melanjutkan pembangunan tahap I yaitu
mengerjakan Lift dan penyekat ruang dan lainya. Dana yang di butuhkan untuk
tahap II ini adalah nilai HPS nya Rp 999.740.000,-
Gedung
Komponen
Negara
Pondasi 5% - 10%
Struktur 25% - 35%
Lantai 5% - 10%
Dinding 7% - 10%
Plafond 6% - 8%
Atap 8% - 10%
Utilitas 5% - 8%
Finishing 10% - 15%
Dalam menghitung rencana anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Anggaran biaya sementara (kasar)
Cara menghitung anggaran biaya yang hanya didasarkan atas luas lantai bangunan,
kelas bangunan, jumlah lantai serta lokasi bangunan tersebut berada. Cara ini lazim
Untuk tender Engineer Estimate (EE) yang di buat oleh konsultan perencana, di ubah
atau di hitung kembali oleh PPK menjadi Harga Perkiraan Sendiri sedangkan sewaktu di
tenderkan EE dan HPS menjadi daftar kuantitas dan harga
Contoh :
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran : 2015
Rekapitulasi daftar kuantitas dan harga merupakan harga penawaran yang dilakukakan
oleh penyedia ( pemborong) dan di tanda tangani oleh direktur perusahaan.
Perkiraan komponen biaya yang secara nyata digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
Sistem pembayaran yang biasa dilakukan oleh bouwheer (owner) dalam pelaksanaan
proyek adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran menurut prosentase kemajuan fisik pekerjaan
2. Pembayaran menurut kemajuan fisik bulanan
3. Pembayaran menurut tahap konstruksi
mempunyai kapasitas yang sama untuk tahun-tahun yang akan dating.Jadi untuk
membuat rencana anggaran biaya penawaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
a. Biaya pelaksanaan meliputi harga bahan + upah kerja + gaji pihak manajemen di
lapangan + sewa alat/alat bantu + biaya tak terduga
b. Pengeluaran tambahan meliputi biaya operasional dan gaji tetap karyawan kantor
pusat + pajak penghasilan perusahaan + biaya servis relasi (entertain cost)
c. Keuntungan adalah selisih bersih antara pengeluaran dengan pendapatan
d. Nilai inflasi adalah perkiraan besaran inflasi pada saat proyek berjalan dikalikan
modal kerja
e. Pajak yang meliputi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% ditambahkan
dalam penawaran pada proyek-proyek milik pemerintah dan Pajak Penghasilan
(PPh) sebesar 2%, merupakan pajak yang harus dibayar oleh Kontraktor atas
penghasilan yang diperoleh dari kontrak pekerjaan pembangunan proyek
konstruksi. Pajak tersebut langsung dipotong pada saat kontraktor menerima
pembayaran baik secara bertahap (termijn) maupun secara sekali bayar, yang
disebut dengan pajak final
BAB V
MELAKUKAN PEMERIKSAAN BIAYA (COST CHECK).
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melakukan pemeriksaan biaya (Cost
check).
Dalam estimasi biaya ada elemen atau item biaya yang perlu di evaluasi misalnya untuk
B BAHAN
Keramik 60 x 60 cm Buah 3,100 60.000,00 186.000,00
Semen portland Kg 9,600 1.250,00 12.000,00
Semen warna m3 1,500 2.750,00 4.125,00
Pasir pasang Kg 0,045 71,43 3,21
Jumlah Harga Bahan 202.128,21
C PERALATAN
Jumlah Harga Alat
D Jumlah (A+B+C) 234.648,21
E Overhead & Profit (10 % x D) 23.464,82
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 258.113,04
B BAHAN
Keramik 40 x 40 cm Bh 6,630 15.000,00 99.450,00
Semen portlan Kg 9,800 1.250,00 12.250,00
Pasir pasang m3 0,045 100.000,00 4.500,00
Semen warna Kg 1,300 2.750,00 3.575,00
Jumlah Harga Bahan 119.775,00
C PERALATAN
Jumlah Harga Alat
D Jumlah (A+B+C) 153.755,00
E Overhead & Profit (10 % x D) 15.375,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 169.130,50
Pengembangan desain yang dilakukan oleh perencana perlu di periksa bersama apakah
desain yang di buat sudah sesuai dengan keinginan pemberi kerja ( owner) baik itu dari
segi struktur bangunan, arsitektur, maupun dari segi anggaran biayanya.Dalam
pelaksanaan di lapangan biasanya diadakan rapat untuk membahas pengembangan
desain yang di lakukan konsultan perencana. Peserta rapat dari pihak owner terdiri dari
KPA, PPK,PPHP, team teknis, Pokja dan pengguna ruangan.
Sedangkan dari konsultan perencana yang hadir Direktur perusahaan tersebut dan di
damping tenaga ahli di bidangnya masing-masing.Tenaga ahli dari konsultan perencana
sesuai yang di ajukan pada saat tender perencanaan seperti team leader, arsitek, ahli
struktur, ahli konstruksi, ahli Quantity Surveyor, ahli K3L,dll
3. Optimasi biaya dari cost plan , apabila desain berubah melebihi target
biaya.
Menurut definisi, optimasi adalah proses produksi lebih efisien, lebih kecil dan / atau
lebih cepat Persoalan optimasi adalah persoalan yang sangat penting untuk diterapkan
untuk segala sistem maupun organisasi. Dengan optimasi pada sebuah system kita akan
bisa berhemat dalam segala hal antara lain energi, keuangan, sumber daya alam, kerja
dan lain-lain, tanpa mengurangi fungsi sistem tersebut.
Desain yang di rencanakan konsultan perencana bisa saja berubah melebihi target biaya
yang di sepakati karena ada saja permintaan pemberi pekerjaaan dan spesifikasi bahan
yang tinggi sehingga melampaui batas biaya. Bila Cost plan melebihi batas biaya yang
tersedia dan tidak bisa lagi ditambah anggaran biayanya maka solusi yang terbaik adalah
optimasi biaya
Pada rapat dengan konsultan perencana pihak pemberi kerja dan konsultan perencana
mendiskusikan solusi yang terbaik untuk mengatasi perencanaan yang melebihi target
biaya dengan cara mengurangi volume pekerjaan, atau menurunkan kualitas bahan
finishing, atau membuat tahapan pekerjaan menjadi 2 tahap agar bisa di dapat
anggaran biaya tambahan di tahun berikutnya. Hal di atas di diskusikan untuk
mendapatkan solusi yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
B. Referensi Lainnya
a. http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2012/10/download-contoh-rab-
timeschedule-curvas-proyek.html di akses tgl 20 Januari 2018
b. http://jumantorocivilengiinering.blogspot.co.id/2015/02/download-analisa-
harga-satuan-sni.html di akses tgl 20 Januari 2018
c. https://4rab.wordpress.com/category/analisa-harga-satuan/ di akses tgl 20
Januari 2018
d. http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2012/10/download-contoh-rab-
timeschedule-curvas-proyek.html di akses tgl 21 Januari 2018
e. http://jumantorocivilengiinering.blogspot.co.id/2015/02/download-analisa-
harga-satuan-sni.html di akses tgl 21 Januari 2018
f. https://4rab.wordpress.com/category/analisa-harga-satuan di akses tgl 21
Januari 2018
g. https://www.arsitag.com/article/tahap-8-pengembangan-desain-design-
development
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
1. Sunardi,S.Pd Widyaiswara