Anda di halaman 1dari 18

Proyektor

Proyektor adalah alat optik yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada sebidang
layer. Berdasarkan jenis gambar proyektor dibedakan dua. yaitu Diaskop dan Episkop

1) Diaskop, Diaskop adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan bayangan nyata dari
sebuah gambar diapositif, yaitu gambar yang tembus cahaya. Proyektor yang termasuk jenis
diaskop adalah :
a) Proyektor film
Digunakan untuk memproyeksikan gambar tembus pandang. Gambar yang sati dengan yang
lainnya merupakan gambar mati dan terputus-putus, kemudian diputar 16 gambat tiap detik
dengan kecepatan tinggi maka kesan yang ditangkap oleh mata adalah gambar hidup. Seperti
halnya jika ujung sebuah lidi yang dibakar dikibas-kibaskan dalam ruang gelap, akan tampak
garis cahaya bukan titik cahaya. Kesan demikian sebagai efek bayangan iring.
b) Slide proyektor
Proyektor ini memproyeksikan slide (film) satu demi satu ke sebidang layer. Film yang
diproyeksikan ke layer berupa deretan gambar diapositif yang digulunng dalam roll film.
Bagian slide proyektor adalah sebagai berikut.
(1) Lampu proyektor merupakan bagian utama yang sangat kuat memancarkan cahaya.
(2) Cermin cekung, berfungsi mengumpulkan cahaya agar daya pancar sinar proyektor lebih
kuat.
(3) Kondensor, berupa dua buah lensa cembung-datar yang disusun bertolak belakang,
berfungsi agar sinar jatuh ke slide merata ke seluruh permukaan.
(4) Filter, berfungsi melindungi slide dari panas yang dihasilkan lampu proyektor.
(5) Lensa proyektor, berupa lensa cembung yang berfungsi sebagai pembalik. Oleh karena itu
untuk memperoleh bayangan tegak di layer, slide harus dipasang terbalik. Jadi bayangan yang
dihasilkan proyektor adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
c) Overhead proyektor (OHP)
OHP adalah banyak digunakan untuk media pendidikan di sekolah atau rapat-rapat dikantor.
Bagian OHP sama seperti slide proyektor yaitu dua buah cermin datar untuk memantulkan
cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor. Gambar diapositifnya dapat
berupa selembar plastic ukuran folio yang dgambari dengan tinta spidol.
2) Episkop
Gambar-gambar yang tidak tembus cahaya diproyeksikan dengan episkop. Biasanya
digunakan oleh seniman lukis untuk memproduksi lukisan. Misalnya untuk membuat gambar
pada billboard atau papan reklame.alat yang dapat dipakai, baik untuk episkop maupun
diaskop dinamakan epidiaskop
Diaskop adalah alat untuk memproyeksikan bayangan nyata dari sebuah gambar diapositif.
Gambar diapositif adalah gambar positif tembus cahaya. Termasuk diaskop antara lain
proyektor film, slide projector, dan overhead projector (OHP).

Diaskop

Diaskop
a. Proyektor Film. Sebuah proyek film digunakan untuk memproyeksikan gambar tembus
pandang. Gambar yang satu dengan yang lainnya sebenarnya adalah gambar terputus-putus
dan merupakan gambar mati. Namun karena diputar dengan kecepatan tinggi, yaitu 16
gambar setiap detik, kesan yang ditangkap oleh mata kita adalah sebagai gambar hidup.
Kesan demikian terjadi sebagai efek bayangan iring.

Bayangan iring adalah kesan cahaya yang terjadi dalam mata dan masih tetap berpengaruh
lebih kurang 1/10 detik setelah cahaya yang menyebabkannya sudah tidak ada lagi. Misalnya,
apabila ujung lidi yng dibakar dikibas-kibaskan dalam ruangan gelap, akan tampak kesan
garis cahaya, bukan titik cahaya. Oleh karena itu, apabila sejumlah gambar tembus cahaya
(gambar diapositif) diputar dari 10 gambar setiap detik, kesan bayangan yang diproyeksikan
di layar adalah gambar hidup.

b. Slide Projektor. Slide projektor adalah proyektor yang memproyeksikan slide (film) satu
demi satu ke sebidang layar.
Pada proyektor film yang diproyeksikan ke layar berupa deretan gambar diapositif yang
digulung dalam rol film. Film itu diputar terus selama diproyeksikan, sedangkan pada slide
projector, film diproyeksikan satu-satu.
Bagian-bagian slide projector adalah sebagai berikut.

 Lampu proyektor, merupakan bagian utama. Lampu itu sangat kuat memancarkan
cahaya.
 Cermin ckung, berfungsi mengumpulkan cahaya agar daya pancar sinar proyektor
lebih kuat.
 Kondensor, berupa dua buah lensa cembung-datar yang disusun bertolak belakang.
Kondensor berfungsi agar sinar jatuh ke slide merata ke seluruh permukaan.
 Filter, berfungsi melindungi slide dari panas yang dihasilkan lampu proyektor.
 Lensa proyektor, berupa lensa cembung yang berfungsi sebagai pembalik. Oleh
karena itu, untuk memperoleh bayangan tegak dilayar, slide dipasang terbalik. Jadi,
bayangan yang dihasilkan proyektor adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Slide
harus dipasang di antara F1 dan 2F lensa proyektor. Lensa proyektor dapat diatur
kedudukannya agar diperoleh bayangan yang tajam di layar.

c. Overhead Projector (OHP). Overhead projector adalah proyektor untuk memproyeksikan


gambar diapositif. Gambar diapositif dapat berupa selembar plastic ukuran folio yang
digambari atau ditulis dengan tinta spidol. OHP dapat dijadikan media informasi yang praktis
sebab dapat digunakan di ruangan yang terang. Proyektor film atau slide projector harus
digunakan di ruangan yang gelap untuk memperoleh bayangan yang tajam. Oleh karena itu,
OHP banyak digunakan untuk media pendidikan di sekolah atau rapat di kantor.

Bagian-bagian OHP sama seperti proyektor film. Bagian-bagian itu ialah dua buah cermin
datar untuk memantulkan cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor.
d. Episkop. Episkop aalah proyektor untuk memproyeksikan gambar-gambar tidak tembus
cahaya. Episkop biasanya digunakan oleh seniman lukis untuk mereproduksi lukisan,
misalnya untuk membuat gambar pada billboard atau papan reklame.

Gambar yang akan diproyeksikan, misalnya foto seorang artis, diletakkan di meja objek.
Sebagian cahaya yang berasal dari dua buah lampu L1 dan L2 dipantulkan oleh gambar itu.
Seterusnya, cahaya tersebut ditangkap dan dipantulkan oleh cermin datar ke lensa proyektor.
Akhirnya, terbentuk bayangan sejati dan diperbesar pada layar.
Proyektor LCD
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan
video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan
datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan
merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu
Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas
bening.

Secara definisi, Proyektor adalah sebuah perangkat optik yang memproyeksikan


gambar atau gambar bergerak pada sebuah permukaan datar, biasanya sebuah
layar putih atau dinding putih. Kebanyakan proyektor membuat gambar dengan cara
menyinari objek melalui lensa transparan kecil, namun proyektor sekarang dapat
memproyeksikan gambar secara langsung, dengan menggunakan laser.

Proyektor, dulunya hanya digunakan untuk keperluan presentasi atau dalam


perkuliahan juga. Namun perkembangan selanjutnya proyektor menjadi sarana
hiburan bahkan menjadi salah satu perangkat dari bioskop rumahan (home Cinema).
Ada beberapa jenis proyektor, yaitu:

1. Slide Projector (Proyektor Slide)


Sebuah proyektor yang menggunakan sistem optical mekanikal untuk
memproyeksikan foto slide. Foto slide maksudnya, sekumpulan foto yang di
tampilkan secara bergantian sesuai urutannya / susunannya layaknya membuka
album foto. Perlu di catat bahwa, foto yang digunakan pada Slide
Projektor bukanlah foto yang sudah jadi seperti foto yang dicetak di kertas foto,
tapi negatif / film dari foto-foto tersebut. Atau orang bilang "klise" foto, istilah lain
untuk negatif foto. Berikut gambar Slide Projektor.

Jadi, Slide Projektor ini cara kerjanya yaitu dengan menyinari lembaran-lambaran
negatif film dan memproyeksikan ke sebuah permukaan datar.

Era sekarang ini dikenal dengan era komunikasi. Salah satu metode penyajian informasi
adalah metode presantasi yaitu menyajikan informasi secara langsung ke banyak orang. Alat
optik yang berfungsi membantu presentasi dikenal dengan proyektor. Proyektor berfungsi
memproyeksikan gambar atau teks ke sutau layar sehinga terlihat lebh besar.

Proyektor dapat memproyeksikan gambar tak tembus


cahaya maupun gambar tembus cahaya (slide). Episkop
adalah proyektor yang dapat memproyeksikan gambar tak
tembus cahaya. Proyektor slide adalah alat yang digunakan untuk meproyeksikan gambar
diapositif yang berupa slide. Gambar diapositif ini merupakan slide (gambar yang tembus
cahaya) apabila diproyeksikan maka warna hasil proyeksi akan sama dengan warna slide.

Prinsip dasar proyektor sama seperti sebuah benda yag diletakkan di ruang ke dua pada lena
cembung. Sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Pada gambar
di atas 1 adalah benda, 2 adalah lensa positif dan 3 adalah layar.
Lensa Cembung
College Loan Consolidation Monday, March 9th, 2015 - Kelas VIII

Lensa cembung mempunyai dua bidang batas yang masing-masing mampu membiaskan
cahaya. Bidang batas sebuah lensa dapat keduanya lengkung atau satu bidang batas lengkung
lainnya datar.

Advertisment

Ciri-Ciri Lensa Cembung


Melalui pengamatan dapat kita ketahui bahwa lensa cembung mempunyai ciri: bagian tepinya
tipis, sedangkan bagian tengahnya tebal.

Macam-macam lensa cembung

Sifat Lensa Cembung

Bila tiga berkas sinar sejajar yang keluar dari kotak cahaya dikenakan pada lensa cembung,
berkas sinar-sinar tersebut dibiaskan oleh lensa dan berpotongan pada sebuah titik. Titik
tersebut dinamakan fokus (titik api) diberi tanda F.

Fokus lensa cembung

Titik api = titik tempat terbentuknya bayangan dari benda di tak terhingga

O = vertek (pusat lensa)

Jarak titik api (f) yaitu = jarak OF.

Titik api lensa cembung nyata, karena merupakan titik potong sinar-sinar bias, sehingga jarak
titik api lensa (f) bernilai positif.

Sifat lensa cembung mengumpulkan sinar sehingga disebut lensa konvergen.


Jalannya sinar istimewa pada lensa cembung dan lukisan pembentukan bayangan

Gambar berikut untuk menunjukkan jalannya 3 sinar istimewa dari lensa cembung.

1. Sinar dari kotak cahaya datang pada lensa positif


sejajar sumbu utama, dibiaskan melalui fokus di belakang lensa.
2. Sinar dari kotak cahaya melalui vertek (O) tidak berubah arah.
3. Sinar dari kotak cahaya melalui fokus F di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama.

Dari ketiga sinar istimewa lensa cembung diatas dapat ditarik kesimpulan:

1. Sinar sejajar sumbu utama, dibiaskan melalui fokus lensa di belakang lensa.
2. Sinar yang melalui fokus di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar melalui vertek diteruskan tanpa berubah arah.

Dengan 3 sinar istimewa atau minimal menggunakan 2 sinar istimewa, bayangan benda yang
dibentuk lensa cembung, dapat dilukis.

1) Benda di antara O dan F

Bayangan maya, tegak, diperbesar

A′B′ = bayangan maya di depan lensa (no. ruang bayangan = 4)


F1 = fokus di belakang lensa
F2 = fokus di depan lensa
Sifat bayangan: maya, tegak, diperbesar
2) Benda di antara F2 dan 2F2

Bayangan nyata, terbalik, diperbesar

Bayangan A′B′ bersifat: nyata, terbalik, diperbesar

3) Benda di antara F2 sampai dengan ~

Bayangan nyata, terbalik, diperkecil

Bayangan A′B′, bersifat: nyata, terbalik, diperkecil

Dari ketiga lukisan tersebut:

a. Jika benda di antara O dan F, sifat bayangan maya, tegak, diperbesa.


b. Jika benda di antara F dan 2F sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
c. Jika s = f bayangan tegak, maya, di tak hingga
d. Jika s = 2 f, bayangan terbalik, nyata, sama besar
e. Jika s > 2f, bayangan nyata, terbalik, diperkecil
f. Bayangan diperbesar |s′| > s, bayangan diperkecil jika |s′| < s. (Keterangan: |–5| = 5 atau
|5| = 5)

4) Benda di fokus di (F)

Benda di fokus (s = f), bayangan yang mudah


diamati adalah: maya, tegak, diperbesar.
5) Benda di 2 F (s = 2f)

Bayangan nyata, terbalik, sama besar

Benda di 2F2, bayangan 2F1 bersifat: nyata, terbalik, sama besar.

Dari kelima lukisan dapat disimpulkan:

a. Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya.
b. Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya.

Hubungan Antara s, s′ dan f Lensa Cembung

Benda, lensa dan layar

Pengamatan menggunakan lensa cembung dengan

f = 20 cm.
s = jarak benda
s′ = jarak bayangan

Dengan menggeser layar mendekati atau menjauhi layar jika s > 20, maka pada layar didapat
bayangan yang tajam. Pada keadaan demikian jarak benda dan jarak bayangan dimasukkan
dalam tabel. Kemudian diubah jarak benda dan diukur pula jarak bayangan saat bayangan
pada layar cukup jelas. Hasilnya seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel hubungan s, s′, dan f lensa cembung

Tabel di atas mempunyai kecenderungan bahwa = konstan dan cenderung sama dengan
Jadi

S′ = jarak bayangan, untuk bayangan maya, S′ = negatif dan tak dapat ditangkap dengan
layar.

Dilihat langsung dari belakang lensa, untuk bayangan nyata:

 S′ = positif
 dapat ditangkap oleh layar

Dengan :

S = jarak benda
f = jarak bayangan

Rumus perbesaran sama seperti pada cermin:

Penggunaan Lensa Cembung

Orang tua yang sudah tidak mampu membaca pada jarak baca normal 25 cm. Agar orang
tersebut mampu membaca pada jarak 25 cm perlu ditolong dengan kacamata berlensa
cembung.

Astronom banyak mengamati benda langit, agar benda langit tampak lebih dekat dan lebih
jelas, ia menggunakan teropong. Teropong terdiri dari dua lensa cembung.

Ahli biologi dan pekerja laboratorium kesehatan menggunakan mikroskop untuk mengamati
bakteri (bibit penyakit).

Selain itu masih banyak alat yang menggunakan lensa positif seperti: tustel/kamera, periskop,
slide proyektor, proyektor bioskop, episkop, OHP dan lain-lain.

Tukang jam selalu mengamati komponen jam yang ukurannya kecil, kemudian membongkar
dan memasangnya kembali. Agar komponen jam tampak lebih besar ia memakai lup, yaitu
sebuah lensa cembung.
Rumus Gaya Lorentz dan Cara
Menentukan Arahnya
Friday, January 16th 2015. | rumus fisika

Lorentz adalah nama dari sebuah gaya dalam fisika modern yang diambil dari nama belakang
seorang ahli fisika kelahiran Arnhem Belanda bernama Hendrik Anton Lorentz. Jagoan fisika
asal negeri kincir angin ini meneliti tentang interaksi sebuah penghantar berarus yang
diletakkan di dalam sebuah medan magnet. Al hasil ia berhasil menemukan sebuah gaya yang
kemudian disebut dengan gaya lorentz. Gaya inilah yang kemudian banyak bermanfaat untuk
menggerakkan motor listrik untuk berbagai keperluan seperti kipas angin, blender, dan
sebagainya.

Apa itu Gaya Lorentz?

Jika ada sebuah penghantar yang dialiri arus listrik dan penghantar tersebut berada dalam
medan magnetik maka akan timbul gaya yang disebut dengan nama gaya magnetik atau
dikenal juga nama gaya lorentz. Perlu sobat ingat adalah arah dari gaya lorentz selalu tegak
lurus dengan arah kuat arus listrik (l) dan induksi magnetik yang ada (B). Jadi kalau
dibayangkan mirip dengan ruangan tiga dimensi dengan tiga sumbu masing-masing arus
listrik, medan magnet, dan arah gaya lorentz.

Gaya Lorentz pada Kawat Berarus Listrik

Apabila kawat penghatar dengan pangjang l yang dialiri arus listrik sebesar I, kemudian
kawat tersebut diletakkan pada daerah yang dipengaruhi medan magnet B, maka kawat
tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang besarnya dipengaruhi oleh besar medan magnet,
kuat arus dan sudut yang dibentuk oleh medan magnet dan arus listrik. Gaya Lorentz
dirumuskan:

Florentz = B I l sin α
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus yang mengalir pada kawat (ampere)
l = panjang kawat (meter)
α = sudut yang dibentuk oleh B dan I

Arah Gaya Lorentz

Dalam berbagai aplikasi soal fisika sering sekali menanyakan arah dari gaya lorentz. Untuk
menentukan arah gaya lorentz sobat bisa menggunakan dua alternatif cara / kaidah yaitu
kaidah tangan kanan atau kaidah pemutaran sekrup.
Kaidah Tangan Kanan

Ibu Jari = arah arus listrik


Jari Telunjuk = arah medan magnet
Jari Tengah = arah gaya lorentz

Kaidah Pemutara Sekrup

Jika sekrup diputar dari I ke B searah dengan arah jarum jam maka arah gaya lorentz ke
bawah. Sebaliknya, jika diputar dari I ke B dengan arah berlawanan arah jarum jam maka
akan mengahasilkan gaya lorentz ke arah atas.
Gaya Lorentz pad Kawat Sejajar yang Berarus Listrik

Jika ada dua buah kawat lurus berarus listrik yang diletakkan sejajar berdekatan pada sebuah
medan magnet akan mengalami gaya Lorentz berupa gaya tarik menarik apabila arus listrik
pada kedua kawat tersebut searah dan gaya tolak menolak apabila arus listrik pada kedua
kawat tersebut berlawanan arah. Simak ilustrasi berikut:

Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak di antara dua kawat sejajar yang berarus
listrik dan terpisah sejauh a dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

F1 = F2 = F = gaya tarika menarik atau tolak menolak (Newton)


μo = permeabilitas vakum (4 π. 10-7 Wb/Am)
I1 = kuat arus pada kawat A
I2 = kuat arus pada kawat B
l = panjang kawat penghantar
a = jarak kedua kawat
Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak dalam Medan Magnet

Gaya lorentz ternyata tidak hanya dialami oleh kawat tetapi juga muatan listrik yang
bergerak. Apabila mutan listrik q bergerak dengan kecepatan v di dalam sebuah medan
magnet B, maka muatan listrik tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang bersarnya
dirumuskan

Fl = q . v . B sin α

q = muatan listrik (Coloumb)


v = kecepatan gerak muatan (m/s)
B = kuat medan magnet (T)
α = sudut yang dibentuk oleh v dan B

Arah gaya lorentz yang dialami partikel bermuatan q yang bergerak dalam sebuah medan
magnet adalah tegak lurus dengan arah kuat medan magnet dan arah kecepatan benda
bermuatan tersebut. Untuk menentukan arahnya sobat perlu perhatikan hal berikut

a. Bila muatan q positif, maka arah v searah dengan I


b. Bila muatan q negatif, maka arah v berlawanan dengan I

Jika besarnya susut antara v dan B adalah 90º (v tegak lurus dengan B) maka lintasan partikel
bermuatan listrik akan berupa lingkaran, sehingga partikel akan mengalamai gaya sentripetal
yang besarnya sama dengan gaya Lorentz. Dirumuskan:

FL = Fs

q.v.B sin 90º = m v2/R

R = mv/qB

R = jari-jari lintasan partikel (m)


m = massa partikel (kg)
v = kecepatan partikel (m/s)
B = kuat medan magnet (T)
Contoh Soal Gaya Lorentz

1. Jika ada sebuah kawat yang dialiri arus listrik dengan arah ke Barat diletakkan dalam
medan magnet yang arahnya ke atas, Gaya Lorentz yang dihasilkan akan mengalir ke?

a. ke atas c. ke timur d. ke selatan

b. ke bawah d. ke utara

Jawaban :

Coba sobat gunakan tangan kanan. arahkan ujung jempol (I) ke arah barat. Kemudian,
arahkan ujung telunjuk (B) ke arah atas. Amati sekarang arah jari tengah yang merupakan
arah dari gaya lorentz. Jika sobat melalukannya dengan cermat maka jari tengah akan
menunjuk ke arah utara. (Jawaban d)

2. Perhatikan gambar di bawah ini. Sebuah kawat yang panjangnya 4 m dialiri arus listrik
sebesar 25 A. Kawat tersebut berada dalam pengaruh medan magnet sebesar 0,06 Telsa yang
membentuk sudut 30º. terhadap kawat. Bersarnya gaya lorentz yang bekerja pada kawat
tersebut adalah?

a.0,5 N c.0,6 N d.0,75 N

b. 3 N d. 1 N

Jawaban:
Diketahui
l = 4m
I = 25 A
B = 0,06 T
α = 30o
FL = B I l sin α
FL = 0,06 . 25. 4. sin 30º
FL = 3 N

Jadi besarnya gaya lorentz yang terjadi adalah 3 N.

3. Dua buah kawat lurus yang sangat panjang diletakkan satu dari yang lain dengan jarak r.
Kedua kawat masing-masing dialiri arus sebesar I yang sama arahnya. Maka kedua kawat
tersebut akan
a. Tolak menolak dengan gaya sebanding dengan r
b. Tolak menolak dengan gaya sebanding dengan r2
c. Tolak menolak dengan gaya sebanding dengan r-1
d. tarik menarik dengan gaya sebanding dengan r-1
2
e. tarik menarik dengan gaya sebanding dengan r

Silahkan dicoba ya sobat soal gaya lorentz yang nomor 3.


Manfaat Gaya Lorentz

Salah satu manfaat paling besar dari aplikasi gaya lorentz dalam kehidupan manusia adalah
motor listrik. Ketika motor listrik dialiri arus listrik maka akan ada arus yang mengalir
menuju cincin komutator. Lalu, dengan melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan. Di
dalam motor listrik terdapat magnet yang menimbulkan medan magnet. Dengan adanya
medan magnet dan aliran arus listik menimbulkan gerakan berputar akibat adanya gaya
lorentz. Lebih jauh tentang prinsip kerja motor listrik akan kita bahas kemudian.

Selain digunakan pada motor listirk, gaya lorentz juga bermanfaat dalam pembuatan
galvanometer yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik. Secara garis besar
prinsip kerja galvanometer mirip dengan motor listik yaitu memanfaatkan gerakan putaran
akibat adanya gaya lorentz.

Prinsip gaya Lorentz dimanfaatkan dalam motor listrik. Motor listrik adalah alat yang dapat
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Berikut adalah contoh motor listrik yang
merupakan salah satu contoh penerapan gaya lorentz dan bagian-bagian motor listrik
tersebut.

Ketika kumparan yang ada dalam daerah


medan magnetik dialiri arus listrik, kumparan tersebut menghasilkan gaya lorentz yang
menyebabkan kumparan berputar pada suatu sumbu. Setelah berputar setengah putaran atau
sekitar 180o, komutator akan mengubah arah arus yang mengalir pada kumparan sehingga
arahnya berlawanan dengan arah arus semula. Hal ini menyebabkan gaya Lorentz berubah
sebesar 180o dan kumparan meneruskan putarannya hingga satu putaran penuh. Setelah
berputar satu putaran penuh, komutator tersebut kembali mengubah arah arus dalam
kumparan sehingga kumparan kembali berputar pada sumbunya. Proses ini terus berulang
sehingga motor listrik pun terus berputar. Prinsip kerja motor listrik DC diatas merupakan
salah satu contoh penerapan gaya lorentz dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai