Anda di halaman 1dari 17

Microskills

One-Minute Preceptorship

By: Moh. Syafar Sangkala

Pelatihan Preceptorship 2014


Bagaimana menjalankan proses pembelajaran
klinik yang efektif dengan keterbatasan waktu?
5 Langkah Model “microskills”

Dikembangkan oleh Naher (1992) dan Spencer (2003)

• Preseptee mendapatkan
pengalaman pembelajaran yang
“Main berkualitas

Goal” • Preseptor menjalankan fungsinya


tanpa berpengaruh banyak pada
produktivitas kerjanya
L angkah pertama ditujukan untuk identifikasi

apa yang diketahui preseptee dan sejauh mana


pemahamannya, serta gap yang ada

L angkah terakhir mengarah kepada pembelajaran


untuk preseptee
5 Langkah Microskills
Microskill #1:
Get a commitment (Mendapatkan komitmen)

Microskill #2
Probe for supporting evidence (Mintakan bukti-bukti yang mendukung)

Microskill #3:
Reinforce what was right (Berikan penguatan pada langkah yang tepat)

Microskill# 4:
Correct mistakes (Koreksi kesalahan)

Microskill# 5:
Teach general rules (Ajarkan aturan-aturan umum)
1. Get a commitment
(Mendapatkan komitmen)

Minta preseptee untuk memaparkan garis


besar/deskripsi masalah pasien, pemikiran atau
langkah yang akan diambil atau telah dilakukan
preseptee
Bertanya dengan pertanyaan
terbuka
• Menurut kamu apa yang sedang
terjadi pada pasien ini?

Mengubah dari pelaporan sederhana


menjadi lebih memikirkan apa yang
sebenarnya terjadi pada pasien
2. Probe for supporting evidence
(Minta bukti-bukti yang
mendukung)

Tanyakan apa alasannya


Tanya preseptee bukti-bukti apa yang mendukung
pendapatnya
Contoh:
• Temuan apa yang mendukung kesimpulanmu?
• Bagaimana patomekanisme tanda & gejala yang
dialami pasien?
• Faktor-faktor apa yang kamu pertimbangkan
sehingga memilih diagnose keperawatan &
intervensi tsb?
• Data apa yang mendukung diagnosismu, dan
DS & DO-nya?
• Apa justifikasi utk hasil evaluasi SOAPmu?
3: Reinforce what was right
(Tekankan apa yang sudah benar)
• Bila preceptee telah melakukan sesuatu yang baik dan benar, berikan
komentar terutama pada
(1) apa yang telah dilakukan dengan tepat
(2) apa efek yang terjadi
• Komentar harus fokus pada sikap/tindakan yang spesifik
• Komentar ditujukan untuk memperkuat dan mendorong preseptee
untuk melakukan tindakan klinis yang efektif & profesional (Good
practice)
Contoh:
• Pendekatan kamu dalam mengelola
pasien terorganisir dengan baik dan
logis
• Urut-urutan implementasinya sudah
tepat sesuai dengan prioritas
kebutuhan pasien
• Edukasi yang kamu berikan ke
pasien tepat sasaran
4. Correct mistakes
(Perbaiki kesalahan)

• Kesalahan yang tidak dikoreksi biasanya akan


terulang
• Penting untuk menyampaikan koreksi sesegera
mungkin setelah menemukan kesalahan
(The role of supervision)
Contoh:
• Sebelum memberi feeding melalui
NGT, perlu dilakukan pengecekan
kedudukan tip NGT dulu.
• Pemberian O2 melalui nasal canule
tidak boleh melebihi 5 l/mnt
• Hindari melakukan recapping setelah
menggunakan jarum IV chateter
karena ….
5. Teach general rules
(Memberitahu prinsip umum)
• Sampaikan aturan atau prinsip umum yang
seharusnya tidak boleh dilupakan preseptee untuk
keberhasilan pengelolaan pasien
• Bila perlu, beri saran kepustakaan bagi
mahasiswa untuk mencari materi
pembelajaran.
Contoh:
• Perlunya memperhatikan patients & staff safety
dalam pengelolaan pasien.
• Pasien dewasa yang datang ke IGD dengan
nyeri dada perlu selalu dicurigai sebagai
penderita ACS & harus mendapatkan triase
prioritas
• Pasien dengan gangguan jantung, ginjal &
perioperative perlu selalu dilakukan
perhitungan balance cairan.
References
• Bott, G., Bott, E. A., Mohide, Y., & Lawlor. (2011). A Clinical Teaching Technique for Nurse
Preceptors: The Five Minute Preceptor. Journal of professional nursing, 27(1), 35-42.
• Burns, C., Burns, M., Beauchesne, P., Ryan Krause, K., & Sawin. (2006). Mastering the
Preceptor Role: Challenges of Clinical Teaching. Journal of pediatric health care, 20(3), 172-
183.
• Irby, D. M. (1995). Teaching and learning in ambulatory care settings: a thematic review of
the literature. The Journal of medical education, 70(10), 898.
• Neher, J. O., Gordon, K. C., Meyer, B., & Stevens, N. (1992). A five-step "microskills" model
of clinical teaching. The Journal of the American Board of Family Practice, 5(4), 419-424.
• Neher, J. O. (2003). The one-minute preceptor: shaping the teaching conversation. Family
medicine, 35(6), 391.
• Ramani, S., & Leinster. (2008). AMEE Guide no. 34: teaching in the clinical environment.
Medical teacher, 30(4), 347-364.
• Spencer, J. (2003). Learning and teaching in the clinical environment. BMJ. British medical
journal, 326(7389), 591-594.
Bagaimana metode
pemberian feed back
yang efektif dalam
pembimbingan klinik

???

Anda mungkin juga menyukai