Anda di halaman 1dari 8

Makalah Seminar Auditing

TOMMY O’CONNELL CASE

A. LATAR BELAKANG

Tommy O'Connell adalah seorang senior audit yang melakukan audit terhadap Altamesa,
perusahaan pembuatan girder baja. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Altamesa, Tommy
berdiskusi dengan Casi McCall, Senior audit pada pekerjaan Altamesa pada dua tahun
sebelumnya. Menurut Casi, manajemen Altamesa mengambil posisi agresif mengenai beban
akrual akhir tahun dan pengakuan pendapatan. Perusahaan menggunakan metode persentase
penyelesaian untuk pendapatan yang diakui karena kontrak penjualannya diperpanjang
selama dua hingga lima tahun. Casi menceritakan beberapa perselisihan dengan kepala
akuntan perusahaan mengenai perkiraan tahap penyelesaian pekerjaan yang sedang berjalan.
Dalam upaya untuk "front load" sebanyak mungkin keuntungan pada pekerjaan, kepala
akuntan biasanya berkeras bahwa pekerjaan lebih lama dari sebelumnya.

Sebelum memulai karyanya di Altamesa, Jack Morrison meminta Tommy untuk


membawa Carl Wilmeth ke Amarillo sebagai stafnya. Carl adalah akuntan staf baru, dia baru
dengan pengalaman yang hanya beberapa bulan saja. Tommy tidak menghargai sikap
sombong Carl, dan kurangnya pengalaman membuatnya menjadi pertanyaan yang patut
dipertanyakan dalam penugasan Altamesa. Dia mendengar tentang kinerja Carl dari senior
yang telah mengawasi carl, bahwa dia tidak menyelesaikan semua prosedur audit yang
ditugaskannya, kasus ini membuat para senior mengalami kesulitan untuk mengkonfirmasi
kecurigaan mereka.

Audit Altamesa sedang berjalan lancar. Tommy sibuk berusaha melepaskan metode yang
kompleks Altamesa untuk mengalokasikan biaya overhead untuk pekerjaan dalam proses.
Jadi dia tidak sempat mengulas kertas kerja Carl. Tommy mengadakan wawancara dengan
akuntan utama Altamesa. Dia menemukan bahwa Casi benar: kepala akuntan jelas bermaksud
mengakui keuntungan dalam pekerjaan yang sedang berjalan secepat mungkin. Untuk
memahami keputusan akuntansi Altamesa untuk kontrak jangka panjangnya, Tommy
menghabiskan waktu beberapa jam tanpa batas waktu untuk membalik-balik lembar kerja dan
kontrak pesanan pekerjaan. Tommy dan Carl Bekerja 50 sampai 60 jam per minggu untuk
penugasan Altamesa. Tommy bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan sebagai senior
"superstar". Bahkan dia mengorbankan waktu bersama istrinya.

Akhirnya, Akhir Agustus pekerjaan Altamesa selesai. Jack Morrison menghargai


pekerjaan Carl, karena dia tidak pernah melihat staf melakukan dokumen kerja bersih dan
terorganisir. Tapi nyatanya, performa Carl tidak terlalu bagus. Tommy telah merencanakan
untuk mendiskusikan kinerja pekerjaan Carl dengan Morrison. Tapi dia enggan
melakukannya. Tommy menyadari bahwa sebagai atasan langsung Carl, dia bertanggung
jawab atas pekerjaan itu.

Fakta Utama:

1. Manajemen Altamesa mengambil posisi agresif mengenai beban akrual akhir tahun dan
pengakuan pendapatan.
2. Carl adalah seorang akuntan staf dengan pengalaman hanya beberapa bulan. Dia
menggunakan budget dengan sangat baik dalam tugasnya. Carl telah menyelesaikan
sebuah tugas dalam waktu kurang dari 60 jam ketika anggaran audit diberikan 100 jam.
Senior yang mengawasi Carl menduga bahwa dia telah menyelesaikan semua prosedur
audit yang ditugaskan kepadanya.
3. Setiap kali Tommy bertanya mengenai sebuah isu penting. Kepala akuntan menjawabnya
dengan cara yang menjijikkan dengan mengerutkan bibirnya dan mengusap rambutnya.
Dia kemudian menanggapi dengan jawaban bertele-tele dan berbelit-belit yang
dimaksudkan untuk membingungkan daripada memberi tahu.
4. Tommy telah merencanakan untuk duduk bersama Morrison dan berbicara dengannya
tentang kinerja Carl. Tapi dia enggan melakukannya.

B. LANDASAN TEORI

A. 10 STANDAR AUDIT MENURUT GAAS

Kita sering mendengar istilah GAAP di akuntansi di mana GAAP adalah singkatan dari
Generally Accepted Accounting Principle. Di dalam auditing, ada sebuah istilah yang disebut
GAAS yang merupakan singkatan dari Generally Accepted Auditing Standard.
GAAS adalah aturan-aturan dan pedoman umum yang digunakan akuntan publik yang
terdaftar atau bersertifikat dalam mempersiapkan dan melaksanakan pemeriksaan laporan
keuangan klien.

Di dalam GAAS terdapat 10 standar audit yang menjadi pedoman auditor dalam
melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan yang dikelompokkan dalam 3 standar. yaitu
standar umum (general standards), standar pekerjaan lapangan (standards of field work) dan
standar pelaporan (standards of reporting).

Standar Umum (General Standards)

1. Competence, audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
2. Independence, dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Due Professional Care, dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalisnya dalam cermat dan seksama.

Standar Pekerjaan Lapangan (Standards of Field Work)

4. Adequate Planning and Proper Supervision, pekerjaan harus direncanakan sebaik-


baiknya dan jika digunakan , asisten harus disupervisi dengan semestinya.
5. Understanding the Entity, Environment, and Internal Control, pemahaman yang
memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang harus dilakukan.
6. Sufficient Competent Audit Evidence, bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar Pelaporan (Standards of Reporting)

7. Financial Statements Presented in Accordance with GAAP, laporan audit harus


menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
8. Consistency in the Application of GAAP, laporan audit harus menunjukkkan keadaan
yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam periode sebelumnya.
9. Adequacy of Informative Disclosures, pengungkapan informative dalam laporan
keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
10. Expression of Opinion, laporan audit harus memuat suatu pendapat mengenai laporan
keuangan secara menyeluruh atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diterima.

B. KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL


1. Prinsip Objektivitas

SEKSI 120
120.1 Prinsip objektivitas mewajibkan semua Akuntan Profesional untuk tidak
membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh tidak sepantasnya dari pihak lain,
yang dapat mengurangi pertimbangan profesional atau bisnisnya.

120.2 Akuntan Profesional mungkin dihadapkan pada situasi yang dapat mengganggu
objektivitasnya. Namun tidak mungkin untuk mendefinisikan dan memberikan
rekomendasi atas seluruh situasi yang akan dihadapi oleh Akuntan Profesional. Akuntan
Profesional tidak akan memberikan layanan profesional jika suatu keadaan atau hubungan
menyebabkan terjadinya bias atau dapat member pengaruh yang berlebihan terhadap
pertimbangan profesionalnya.
2. Integritas auditor
SEKSI 110
110.1 Prinsip integritas mewajibkan setiap Akuntan Profesional untuk bersikap lugas dan
jujur dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnisnya. Integritas juga berarti
berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya.

110.2 Akuntan Profesional tidak boleh terkait dengan laporan, pernyataan resmi,
komunikasi, atau informasi lain ketika Akuntan Profesional meyakini bahwa informasi
tersebut terdapat:
a) kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesatkan;
b) pernyataan atau informasi yang dilengkapi secara sembarangan; atau
c) penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan sehingga
akan menyesatkan.
Ketika menyadari bahwa dirinya telah dikaitkan dengan informasi semacam itu, maka
Akuntan Profesional mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar tidak
dikaitkan dengan informasi tersebut.

110.3 Akuntan Profesional dianggap tidak melanggar ketentuan paragraf 110.2 sepanjang
Akuntan Profesional memberikan laporan yang telah diperbaiki terkait dengan
permasalahan yang terdapat dalam paragraf tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bandingkan dan bedakan peran professional senior audit dan staff akuntan. Dalam analisis
anda, pertimbangkan perbedaan tanggung jawab yang di bebankan pada masing-masing
peran, pekerjaan terkait tekanan dimana harus mengahadapi dua peran yang berbeda dan
bagaimana setiap peran berkontribusi terhadap kesuksesan dalam penyelesaian penugasan
audit. Manakah dari dua peran ini yang : A) Lebih penting B) Lebih stress (tertekan),
pertahankan pilihan anda
2. Asumsikan jika anda sebagai Tommy O’Connell dan telah mempelajari bahwa Carl akan
bekerja sama di penugasan audit Altamesa. Apakah anda akan menghandle situasi ini
dengan cara yang berbeda dengan Tommy? Jelaskan.
3. Asumsikan jika sebagai Tommy O’Connel. Carl mendesak anda untuk melakukan sesuatu
dipertengahan penugasan Altamesa. Anda mencurigai bahwa Carl tidak menyelesaikan
semua prosedur penugasan, tetapi diwaktu bersamaan anda sedang bergulat dengan
sesuatu yang penting dalam menghadapi klien. Apa yang akan anda lakukan ? Apa yang
dapat anda lakukan untuk mengkonfirmasi kecurigaan anda bahwa Carl tidak
menyelesaikan tugasnya.
4. Asumsikan bahwa Jack Morrison mereview kertas kerja Altamesa. Hingga saat Tommy
tidak mengatakan apa-apa kepada Morrison tentang kecurigaannya terhadap Carl. Apakah
anda memiliki tanggung jawab proffesional untuk mengangkat masalah ini dengan
Morrison?, Jelaskan
5. Asumsikan pada beberapa point Tommy mengatakan Morrison bahwa dia mencurigai Carl
tidak menyelesaikan tugasnya. Satu-satunya bukti yang mendukung teorinya adalah bahwa
faktanya Carl dapat menyelesaikan pekerjaannya dibawah anggaran pada setiap tugas
utamanya pada satu periode selama beberapa bulan. Jika menjadi Jack Morrison
bagaimana anda mengatasi masalah ini ?
D. PEMBAHASAN
1. Peran seorang senior audit adalah lebih penting. Menurut GAAS, bidang pekerjaan yang
harus di rencanakan auditor dengan cukup memadai dan harus di awasi dengan sewajarnya
oleh beberapa asisten. Yakni Audit Senior:
a. Memastikan perikatan audit klien,
b. Mendapatkan pemahaman yang menyeluruh mengenai PCAOB dan standar
auditing yang berlaku umum, prosedur audit dan teknik.
c. Mengawasi, melatih, menasehati teman sejawat dan mendidik pada proses
audit.
d. Meneliti dan menganalisa laporan keuangan dan masalah terkait audit.
e. Memperoleh pengetahuan tentang cara kerja bisnis klien.
f. Secara proaktif berinteraksi dengan manajemen kunci klien untuk
mengumpulkan informasi, memecahkan masalah, dan membuat rekomendasi
untuk bisnis dan proses kemajuan.
Persyaratan tersebut akan membuat senior audit lebih stres karena tanggung jawab
untuk merencanakan audit dengan sewajarnya dan merancang pendekatan audit. Hal tersebut
berguna untuk memungkinkan auditor untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat,
menjaga biaya audit yang wajar, dan menghindari kesalahpahaman terhadap klien.
Peran staf Akuntan yaitu:
a. Melakukan berbagai tugas akuntan public dengan pengetahuan umum pada
sebagian besar wilayah praktek
b. Berinteraksi dengan klien untuk membantu efisiensi tim audit.
Mengkomunikasikan perkara-perkara dan masalah-masalah audit pada teman
sejawat Senior, Manajer dan Partner.
c. Memperoleh pengetahuan tentang cara kerja pada bisnis klien.
2. Menurut kelompok kami, akan menolak Carl sebagai asisten saya. Karena sebagai auditor
apakah itu senior atau staf, harus memiliki pelatihan teknis yang memadai dan
kemampuan untuk melakukan audit. Mengharuskan auditor untuk memiliki pendidikan
formal di bidang audit dan akuntansi dan pengalaman praktis yang memadai.
3. Menurut kelompok kami, akan melakukan hal yang lebih penting yang merupakan
masalah dalam menghadapi klien. Setelah saya menyelesaikan masalah ini saatnya untuk
mengevaluasi kinerja Carl. Untuk mengkonfirmasi kecurigaan saya terhadap Carl Saya
akan menggunakan laporan yang Carl tidak melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana audit dan prosedur audit. Karena Standard Audit mengharuskan auditor untuk
mengakumulasi bukti yang cukup dan tepat. Tanpa mengikuti prosedur audit tersebut
kualitas bukti akan menurun.
4. Menurut kelompok kami, Ya, saya memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan
Morrison tentang kecurigaan saya mengenai Carl. Karena sebagai seorang profesional
saya harus memiliki etika untuk memberitahu fakta atau kebenaran. "Menurut aturan 102 -
Integritas dan Objektivitas Dalam kinerja dari setiap layanan profesional, anggota harus
menjaga obyektivitas dan integritas, harus bebas dari konflik kepentingan, dan tidak akan
dengan sengaja salah merepresentasikan fakta atau bawahan."
5. Sebagai Partner yang menjadi penanggung jawab dalam perikatan audit, harus mengambil
keputusan dengan melakukan beberapa hal:
a. Menanyakan secara langsung kepada Tommy apakah kewajibannya sebagai
supervisor sudah benar-benar dilaksanakan kemudian menanyakan kepada
tommy jika kecurigaan tommy harus memberikan bukti yang lebih akurat
misalnya dengan memberikan kertas kerja review dari tommy yang
menunjukkan bahwa Carl tidak melaksanakan semua prosedur audit yang ada;
b. Setelah mengetahui kepastian dari Tommy yang didasarkan kepada Bukti
memberitahukan kepada Carl bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan Carl
keliru dan dapat memberikan salah saji dalam melakukan pengujian karena
tidak dilaksanakan berdasarkan standar bahkan atas hal tersebut jika terjadi
permasalahan hukum dapat mengakibatkan Carl dan Firma Audit harus
menghadapi tuntutan hukum.
c. Memberikan sangsi pemecatan kepada Carl apabila memang terbukti
melakukan hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Https://accounting.binus.ac.id/2015/09/21/10-standar-audit-menurut-gaas/

Kode Etik Akuntan Profesional 2016

Knapp, 2011. Auditing Cases.

Anda mungkin juga menyukai