Anda di halaman 1dari 2

1.

Berdasarkan pengertian membaca yang bertumpu kemampuan melek wacana, membaca


dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni membaca intensif dan ekstensif. Coba Anda
jelaskan kedua jenis membaca tersebut!

Membaca Insentif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk memperoleh
pemahaman terhadap teks bacaan secara tepat dan akurat. Teks-teks yang biasa dibaca secara
intensif antara lain dokumen-dokumen resmi, karya ilmiah, jurnal-jurnal ilmiah, dan lain-lain.
Kemampuan membaca intensif ditandai oleh kemampuan memahami detil-detil informasi secara
lengkap, akurat, dan kritis terhadap fakta-fakta, konsep, gagasan, ide, pengalaman, pesan, dan
perasaan yang tertuang dalam bahasa tulis.

Adapun keterampilan-keterampilan mikro yang harus dimiliki pembaca dalam melakukan


kegiatan membaca intensif, menurut Munby (dalam Grellet) yaitu :

a. mengenali lambing-lambang tulis suatu bahasa,


b. memahami dan menggunakan butir-butir leksikal yang tak dikenal,
c. memahami informasi tersurat,
d. memahami fungsi komunikatif kalimat dan ujaran,
e. memahami makna-makna konseptual,
f. memahami hubungan antar kalimat dan paragraf,
g. memahami hubungan antar paragraf dan bacaan,
h. mengenali dan memahami fungsi sarana kohesi dan koherensi,
i. mengidentifikasi sarana petunjuk konteks,
j. mengidentifikasi butir-butir informasi penting dalam sebuah teks,
k. membedakan ide utama dan ide pendukung,
l. menyarikan butir-butir penting untuk membuat simpulan,
m. menyeleksi butir-butir informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan,
n. membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum isi bacaan,
o. membaca cepat untuk menemukan informasi khusus/tertentu,
p. mengubah gaya penyajian teks (misalnya, dari paparan ke dalam bentuk diagram, table,
gafrik, dan lain-lain).

Membaca Ekstensif lebih ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan
bahan bacaan yang lebih luas. Jenis membaca ini dipergunakan untuk mengakses informasi
sebanyak-banyaknya dari beragam bacaan dengan cepat. Membaca ekstensif bukan untuk
kepentingan pendalaman informasi, melainkan untuk perluasan informasi.

Beberapa indicator yang dapat dijadikan karakteristik membaca ekstensif, yaitu :

a. Cakupan bacaan lebih luas, lebih banyak, lebih variatif.


b. Bahan bacaan sesuai dengan pilihan pembaca (minat dan keperluan).
c. Tujuan membaca lebih ditujukan pada pemahaman secara komprehensif, memperkaya
informasi, atau memenuhi kesenangan daripada pemahaman yang mendalam.
d. Kecepatan baca bertaraf sedang.
e. Kegiatan membaca bersifat individual.
f. Tindak lanjut kegiatan membaca lebih mengarah pada respons personal ketimbang
pengujian atau pengetesan.

Membaca ekstensif bermanfaat untuk hal-hal berikut :

a. Memperkaya input (pengetahuan siap/skemata) sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas


pemahaman dalam menerima informasi baru;
b. Menambah dan meningkatkan kompetensi bahasa dan kompetensi berbahsa;
c. Memperkaya perbendaharaan kosakata;
d. Mengenali dan memahami berbagai jenis dan bentuk tulisan sebagai dasar untuk
menumbuhkan keterampilam menulis;
e. Menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca atas dasar motivasi intrinsic; dan
f. Menumbuhkan rasa percaya diri.

2. Karya ilmiah memiliki beberapa prinsip-prinsip ilmiah antara lain obyektif dan emperis.
Coba Anda jelaskan kedua prisip tersebut!

Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karya ilmiah harus didasarkan kepada data dan
fakta. Keobjektifan sebuah karya ilmiah distandari oleh hal-hal berikut :

a. berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya;
b. tidak subjektif;
c. tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional.

Empiris, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau
hasil percobaan (laboratorium). Empiris sebuah karya ilmiah distandari oleh hal-hal berikut :

a. memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis;


b. mampu menjelaskan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ sesuatu yang disajikan itu terjadi;
c. bahsan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.

Anda mungkin juga menyukai