Anda di halaman 1dari 47

PENGGUNAAN BAKI TELUR SEBAGAI OBAT

NYAMUK BAKAR PENGUSIR NYAMUK

SMA NEGERI 1 PADANG

Oleh

RYAN RAMADHAN

NISN. 9980812800

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

SMA NEGERI 1 PADANG

2014
PENGGUNAAN BAKI TELUR SEBAGAI OBAT

NYAMUK BAKAR PENGUSIR NYAMUK

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mutu Lulusan Siswa

SMA Negeri 1 Padang

Oleh

RYAN RAMADHAN

NISN. 9980812800

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

SMA NEGERI 1 PADANG

2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR), SMA Negeri 1 Padang

Judul : Penggunaan Baki Telur Sebagai Obat Nyamuk Bakar Pengusir

Nyamuk

Nama : Ryan Ramadhan

NISN. : 9980812800

Jurusan : IPA

Sekolah : SMA Negeri 1 Padang

Padang, April 2014

Disetujui oleh

Kepala, Pembimbing

Drs. H. Suardi Dahlan Irwan Khalik, S.Pd, M.Si

NIP. 19540408197902100 NIP. 196504111989031006


LEMBAR

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Judul : Penggunaan Baki Telur Sebagai Obat Nyamuk Bakar Pengusir

Nyamuk

Penulis : Ryan Ramadhan

NISN. : 9980812800

Jurusan : IPA

Sekolah : SMA Negeri 1 Padang

menyatakan bahwa memang benar bahwa karya dengan judul yang tersebut di atas

merupakan karya orisinal dan belum pernah diplubikasikan atau dilombakan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya sebagai bentuk


tanggung jawab saya.
Padang, April 2014
Mengetahui,
Pembimbing, Penulis

Irwan Khalik, S.Pd, M.Si Ryan Ramadhan


NIP. 196504111989031006 NISN. 9980812800
BIODATA PENULIS

Nama lengkap : RYAN RAMADHAN

NISN. : 9980812800

Tempat/tanggal lahir : Padang, 26 Januari 1998

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat rumah : Jl. Dr. Sutomo No. 50 B Marapalam Padang

Sekolah : SMA Negeri 1 Padang

Kelas : X IPA-1

Alamat sekolah : Jl. Belanti Raya Indah No. 11 Lolong Padang

Karya ilmiah yang pernah dibuat:

1. Pengolahan Cangkang Lokan Sebagai Pengganti Sebagian Aggregat Halus


dalam Material Pembuatan Beton

2. Pengaruh Tradisi Maangek-an Ulang Samba terhadap Kesehatan

Prestasi:

1. Siswa Berprestasi Kota Padang 2012

2. Juara 1 LKTI Smapsic se-Sumatera Barat tahun 2014

3. Juara 1 Fahmil Quran se-Kota Padang tahun 2012

4. Juara 1 Fahmil Quran se-Kota Padang tahun 2013

3. Juara 2 MTQ Fahmil Quran tahun 2012

4. Juara 3 MTQ Fahmil Quran tahun 2014


ABSTRAK

Ryan Ramadhan. 2014. ” Penggunaan Baki Telur Sebagai Obat Nyamuk

Bakar Pengusir Nyamuk”. Karya Ilmiah Remaja, SMA Negeri 1 Padang.

Kata kunci: Baki telur, obat nyamuk bakar, nyamuk, stirena, polistirena, aromatik

Obat nyamuk bakar yang biasa kita pakai mengandung zat – zat aktif yang
membahayakan kesehatan. Salah satu zat aktif pada obat nyamuk yaitu DDVP
(dichlorovynil dimetyl phosfat) yang termasuk racun yang berada di kelas satu dan
penggunaannya sudah dilarang di dunia. Di samping itu ada propoxur merupakan
jenis racun kedua yang terdapat di dalam obat nyamuk dalam penggunaan jangka
panjang akan menggannggu sistem reproduksi. Tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh obat nyamuk bakar terhadap
kesehatan masyarakat, (2) baki telur dapat menjadi pengganti obat nyamuk bakar, dan
(3) zat yang terkandung pada baki telur.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
eksperimen. Alat ini menggunakan baki telur sebagai pengganti obat nyamuk bakar.
Langkah yang dilakukan yaitu membakar kedua jenis bahan uji untuk dianalisis dan
dibandingkan. Hasil dari percobaan dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan (1) obat nyamuk bakar membawa pengaruh
buruk terhadap kesehatan masyarakat. Karena obat nyamuk bakar dapat
menyebabkan gangguan pernafasan seperti asthma, nafas sesak, dll, (2) baki telur
dapat digunakan sebagai pengganti obat nyamuk bakar. Karena baki telur ampuh
membunuh nyamuk dibandingkan obat nyamuk bakar, (3) baki telur mengandung
senyawa stirena yang merupakan senyawa aromatik yang tidak disukai nyamuk.
Senyawa ini aman bagi kesehatan masyarakat.
Prospek ke depan dari hasil penelitian ini adalah agar baki telur dapat
dimanfaatkan secara optimal sebagai pengganti obat nyamuk bakar. Sehingga dapat
mencegah dampak buruk obat nyamuk bakar terhadap kesehatan. Kemudian, dengan
berkurangnya limbah baki telur dapat mengurangi pencemaran lingkungan di bumi.

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

kesempatan untuk merasakan nikmat kehidupan di dunia. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Penggunaan Baki Telur Sebagai

Pengganti Obat Nyamuk Bakar dalam Mengusir Nyamuk”. Shalawat dan salam

tak lupa diucapkan kepada junjungan alam dan tauladan bagi umat manusia, yakni

Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan pengikut beliau.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. kedua orang tua,

2. pembimbing yang telah mendukung serta memberi kepercayaan kepada penulis,

3. teman-teman yang telah membantu penyelesaian penulisan.

Penulis berharap karya ilmiah ini terbebas dari kekurangan dan kesalahan.

Oleh sebab itu, penulis akan menerima kritikan dan saran yang membangun, agar

karya ilmiah ini dapat lebih baik. Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat.

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR, TABEL, DAN GRAFIK........................................................ v
BAB I
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 2
C. Batasan Masalah ................................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
BAB II
A. Kajian Teori .......................................................................................................... 6
1. Baki Telur .......................................................................................................... 6
2. Obat Nyamuk ................................................................................................... 10
3. Nyamuk ............................................................................................................ 15
4. Proses Pembakaran .......................................................................................... 19
B. Kerangka Konseptual .......................................................................................... 21
BAB III
A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 24
B. Metode Penelitian ............................................................................................... 25
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 26
E. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 27
F. Teknik Pengolahan Data ..................................................................................... 27
G. Alat dan Bahan ................................................................................................... 28

iii
H. Prosedur .............................................................................................................. 28
BAB IV
A. Perbandingan Baki Telur dengan Obat Nyamuk Bakar ..................................... 30
1. Analisa Tabel Perbandingan ............................................................................ 30
Tabel 3: Analisa Tabel Perbandingan Obat Nyamuk Bakar ................................ 31
2. Analisa Grafik Perbandingan ........................................................................... 31
B. Pengaruh Obat Nyamuk Bakar ........................................................................... 32
C. Kandungan Baki Telur dan Obat Nyamuk Bakar ............................................... 34
BAB V
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................................... 36

iv
DAFTAR GAMBAR, TABEL, DAN GRAFIK

Gambar 1: Baki telur ayam……………………………………………………………9

Gambar 2: Baki telur burung puyuh…………………………………………………..9

Gambar 3: Baki telur bebek/angsa…………………………………………………….9

Tabel 1: Klasifikasi nyamuk…………………………………………………………16

Tabel 2: Analisa Tabel Perbandingan Baki Telur……………………………………30

Tabel 3: Analisa Tabel Perbandingan Obat Nyamuk Bakar…………………………31

Grafik 1: Nyamuk Mati……………………………………………………………...31

Grafik 2: Nyamuk Hidup…………………………………………………………….32

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan obat nyamuk di Negara Indonesia sering digunakaan oleh

masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah karena harganya yang terjangkau.

Tidak menutup kemungkinan juga di beberapa Benua Asia, Afrika, dan Amerika

yang menjadikan kebiasaan penggunan obat nyamuk bakar dalam sebuah keluarga

sehingga, kehadiran obat nyamuk bakar ini tidak begitu asing lagi di mata

masyarakat. Hingga kini, masyarakat Indonesia masih menggunakan obat nyamuk.

Tanpa kita sadari, obat nyamuk bakar yang biasa kita pakai mengandung zat –

zat aktif yang membahayakan kesehatan. Salah satu zat aktif pada obat nyamuk yaitu

DDVP (dichlorovynil dimetyl phosfat) yang termasuk racun yang berada di kelas satu

dan penggunaannya sudah dilarang di dunia. Di samping itu ada propoxur merupakan

jenis racun kedua yang terdapat di dalam obat nyamuk dalam penggunaan jangka

panjang akan menggannggu sistem reproduksi. Selain itu ada beberapa zat yang lain

seperti transflutrin, bioallethrin, d-allethrin, cyphenothrin dan praletrhin.

Baki telur atau yang biasa orang Minang sebut lapiak talua digunakan sebagai

wadah penampung telur dan juga tempat mengisolasi tiap butir telur dari benturan

saat membawa dan transportasi telur. Baki telur berbentuk rongga yang mencekung

ke atas dan ke bawah. Umumnya, baki telur dapat menampung 30 butir telur.

1
Saat kita membeli telur, biasanya akan mendapat baki telur untuk

penyimpanannya. Maka baki telur yang digunakan telah menumpuk, tentu akan

menjadi barang yang tidak terpakai. Jarang sekali masyarakat menggunakan kembali

baki telur tersebut untuk hal lain.

Zat penyusun baki telur memiliki kesamaan dengan zat penyusun obat

nyamuk bakar. Namun, zat penyusun baki telur tidak mengandung zat – zat aktif

seperti obat nyamuk bakar. Dengan didasari pembaharuan dari suatu penelitian

terhadap baki telur, yang dapat dipakai sebagai alternatif penganti obat nyamuk bakar

dalam mengusir nyamuk dan bisa dihasilkan obat nyamuk bakar dengan mutu yang

lebih baik.

Untuk itu, karya tulis ini dibuat untuk menjelaskan dan memaparkan segala

hal mengenai baki telur dan pemanfaatannya menjadi pengganti obat nyamuk bakar.

Penelitian ini akan menjadikan baki telur yang dahulunya menjadi barang yang tidak

terpakai lagi, akan tetapi menjadi barang yang berguna.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Obat nyamuk bakar yang biasa kita pakai mengandung zat – zat aktif yang

membahayakan kesehatan diri sendiri dan orang lain.

2
2. Penggunaan jangka panjang obat nyamuk bakar akan menggannggu sistem

reproduksi.

3. Baki telur yang tidak terpakai akan menumpuk, sehingga menjadi barang

yang tidak terpakai lagi.

4. Masyarakat tidak mengetahui cara mencari alternatif lain pengganti obat

nyamuk bakar.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah penggunaan baki telur sebagai obat

nyamuk bakar pengusir nyamuk.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut ini.

1. Apakah pengaruh obat nyamuk bakar terhadap kesehatan masyarakat?

2. Apakah baki telur dapat digunakan sebagai pengganti obat nyamuk bakar?

3. Zat apakah yang terkandung pada baki telur?

3
E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang diajukan adalah

sebagai berikut ini.

1. Untuk mengetahui pengaruh obat nyamuk bakar terhadap kesehatan

masyarakat.

2. Untuk mengetahui baki telur dapat menjadi pengganti obat nyamuk bakar.

3. Untuk mengetahui zat yang terkandung pada baki telur.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam

memanfaatkan baki telur sebagai salah satu alternatif pengganti obat nyamuk

bakar dalam mengusir nyamuk agar dapat dikembangkan oleh peneliti

selanjutnya.

2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini dapat memperkenalkan kepada masyarakat

luas bahwa baki telur dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pengganti

obat nyamuk bakar dalam mengusir nyamuk.

3. Bagi ilmu kesehatan, penelitian ini dapat mengembangkan ilmu kesehatan dalam

mencari alternatif pengganti obat nyamuk bakar dalam mengusir nyamuk yang

menyebabkan penyakit.

4
4. Bagi industri obat nyamuk bakar, penelitian ini dapat memperingatkan kepada

industri obat nyamuk bakar bahwa bahan-bahan aktif pada obat nyamuk bakar

dapat mengganggu kesehatan sehingga menjadi sinyal untuk mengganti

produknya dengan bahan yang lebih aman dan mudah didapat.

5
BAB II
KAJIAN TEORETIS

A. Kajian Teori
Kajian teoretis yang relevan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Baki Telur
a. Pengertian Baki Telur

Baki telur atau dalam Bahasa Inggris biasa disebut egg tray atau egg box.

Anonim1 (2007: 1) menyatakan baki telur merupakan karton yang dirancang

berbentuk persegi atau persegi panjang untuk membawa dan mengangkut telur.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baki telur merupakan baki berceruk

untuk menaruh telur.

b. Fungsi Baki Telur

Baki telur memiliki bentuk berlesung pipit di mana setiap dimple menampung

telur individu dan mengisolasi telur yang berdekatan. Am (1990: 3) menyatakan

dimple adalah lekukan pada suatu benda. Struktur dimple ini membantu melindungi

telur terhadap tekanan yang diberikan selama transportasi dan penyimpanan dengan

menyerap banyak telur dan membatasi insiden fraktur pada kulit telur rapuh. Karton

telur dapat dibuat dari berbagai bahan, termasuk plastik berbusa seperti busa

polystyrene, plastik bening atau dapat dibuat dari kertas daur ulang dan pulp dibentuk

melalui proses bubur kertas mekanik.

6
Harper (2003: 1) menyatakan Polistirena adalah

sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara

komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya

bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Polistirena

terbentuk dari senyawa stirena. Stirena tergolong senyawa aromatik.

Anonim2 (2012: 1) menyatakan stirena adalah senyawa

organik dengan rumus molekul C6H5CH=CH2. Senyawa turunan benzena ini

berbentuk cairan seperti minyak tak berwarna yang mudah menguap dengan bau

manis, meskipun menjadi sedikit busuk pada konsentrasi tinggi. Stirena adalah bahan

dasar polistirena dan beberapa kopolimer.

Egg tray atau egg box memiliki bentuk yang sama di semua sisi. Struktur busa

ini juga kadang-kadang digunakan dalam kemasan untuk meredam dampak materi

sensitif selama perjalanan. Demikian pula, ubin busa akustik yang membantu dalam

pemeriksaan suara dan keterbatasan resonansi akustik memiliki bentuk mirip dengan

baki telur.

c. Sejarah Penemuan Baki Telur

Sebelum penemuan, telur diletakkan dalam keranjang telur. Sebuah

penemuan baki telur modern ditemukan oleh Thomas Peter Bethell dari Liverpool

pada tahun 1906 dan dipasarkan sebagai Raylite Egg Box. Beliau menciptakan frame

saling strip dari kardus dengan nomor paten GB190606248. Frame tersebut dikemas

dalam karton atau kotak kayu untuk transportasi melalui jalan maupun kereta.

7
Baki telur juga ditemukan pada tahun 1911 oleh editor surat kabar Joseph

Coyle dari Smithers, British Columbia untuk menyelesaikan sengketa antara petani

lokal dan pemilik hotel di Aldermere, dekat Telkwa di British Columbia. Beliau

menemukan masalah telur yang dikirm petani lokal sering rusak atau pecah saat

diterima pemilik hotel. Atas dasar ini, beliau membuat baki telur untuk mengurangi

tekanan dan guncangan.

Tidak seperti banyak produk, merek dagang iklan untuk merek telur

biasanya dicetak pada wadah makanan itu sendiri bukan pada wadah terpisah (seperti

sereal sarapan). Ragam kemasan membedakan baki telur dari produsen yang berbeda

atau kualitas di rak ritel. Baki telur hanya dapat digunakan pada salah satu

permukaannya (layer).

d. Ukuran Baki Telur

Shockley, William (tt: 1) menyatakan ukuran adalah

penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar

atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi

juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan,

seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa

macam alat yaitu: micro meter, jangka sorong, dial indikator, viler gauge dll.

Standarnya, baki telur memiliki ruang untuk menampung 30 telur, tapi bisa

juga dalam berbagai ukuran seperti 20 telur, 18 telur, 15 telur, 10 telur, 8 telur, dan 6

telur.

8
e. Jenis-jenis Baki Telur

Umumnya, baki telur dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut.

1. Baki telur ayam

Gambar 1: Baki telur ayam

2. Baki telur burung puyuh

Gambar 2: Baki telur burung puyuh

3. Baki telur bebek/angsa

Gambar 3: Baki telur bebek/angsa

9
2. Obat Nyamuk
a. Pengertian Obat Nyamuk

Obat nyamuk merupakan alat pengusir atau membunuh nyamuk. Bahan kimia

ini mengandung zat insektisida yang biasa digunakan membunuh serangga. Obat

nyamuk sangat beragam tergantung pada wujud dan cara pemakaiannya.

b. Jenis Obat Nyamuk

Berikut ini jenis dan cara aman penggunaannya, sebagaimana yang

dilansir Mom & Kiddie.

1.) Obat Nyamuk Bakar

Berbentuk spiral, umumnya berwarna hijau dengan bau khas. Jenis ini

mengandung zat kimia sintetik aktif (metofletrin, allethrin, transflutrin, pralethrin,

bioallethrin, esbiothrin). Selain sebagai repellent (nyamuk menghindar karena bau),

jika diletakkan di ruangan tertutup nyamuk bisa mati, karena mengandung bahan

semacam insektisida yaitu propoxur.

Tidak dianjurkan menggunakan obat nyamuk bakar sepanjang malam.

Pemakaian obat nyamuk bakar ini sama sekali tidak direkomendasikan terutama anak

yang berkecenderungan asma. Selain asapnya dapat menyebabkan pedih di mata, juga

dapat menyebabkan batuk, sesak napas, alergi, dan sinusitis.

Lihat arah pergerakan udara di ruangan atau kamar saat memasang obat

nyamuk bakar. Karena menghasilkan asap, maka penggunaannya harus dalam

ruangan atau kamar dengan sirkulasi udara yang baik, jadi jangan di ruangan tertutup

10
dan sangat tidak dianjurkan digunakan di dalam kamar ber-AC karena asapnya akan

tetap berada di ruang tersebut. Bila menggunakan obat nyamuk ini, sebaiknya

bakarlah kira-kira 6-8 jam sebelumnya, agar udara tidak langsung terhirup.

2.) Obat Nyamuk Semprot

Obat nyamuk semprot kalengan (spray) atau aerosol. Mengandung bahan

aktif propoxur, d-allethrin, tetra metrin, d-fenotrin. Obat nyamuk jenis semprot

memang lebih efektif membunuh banyak nyamuk dibanding obat nyamuk lainnya.

Sebenarnya efek yang diharapkan dari jenis semprot adalah membunuh

nyamuk dan efek residu yang ditujukan untuk menghalau nyamuk. Sebaiknya

penyemprotan dilakukan/diarahkan pada dinding atau gorden, bukan ke udara.

Lakukan penyemprotan berkisar dua atau tiga jam sebelum anak masuk ruangan atau

kamar tidur. Lebih baik lagi jika didiamkan lebih lama lagi. Setelah bau sudah tidak

tercium, buka jendela – utamanya yang menggunakan ventilasi kawat anti nyamuk.

Hindari terkena bahan makanan atau benda yang bisa menyebabkan kontak

langsung dengan kulit. Sebelum menyemprot usahakan menutup tempat makanan

atau minuman, tutupi pakaian-pakaian yang digantung, alasi tempat tidur dengan

plastik agar racunnya tidak menempel pada kasur, bantal dan guling. Jangan

menyemprotkan obat nyamuk saat anak sedang tidur!

11
Saat menyemprot, sebaiknya pendingin ruangan (AC) dimatikan terlebih dulu.

Orang yang menyemprot sebaiknya menggunakan masker, supaya cairan yang

disemprotkan tidak langsung terisap.

Dengan cara penyemprotan yang benar, obat nyamuk masih efektif selama

dua-tiga hari. Jadi tidak perlu menyemprot obat nyamuk setiap hari.

3.) Obat Nyamuk Cair

Obat nyamuk cair dimasukkan ke dalam alat semprot manual. Mengandung

bahan aktif insektisida yaitutransflutrin. Meskipun dengan alat semprot manual, tetap

kandungan bahan racunnya lebih tinggi. Gunakan lebih hati-hati jangan sampai

cairannya terkena kulit atau terminum.

4.) Obat Nyamuk Oles

Pemberian obat nyamuk oles, bertujuan agar nyamuk tidak mau menempel ke

kulit. Jadi, hanya untuk mengusir sementara saja. Namun, daya tahannya bergantung

dari masing-masing produk (mulai dari 4-8 jam).

Obat nyamuk oles tersedia dalam bentuk krim dan losion. Kandungannya

berupa DEET (diethyltoluamide), biasanya dicampur dengan senyawa tertentu yang

mempunyai bau yang tidak disukai nyamuk. Losion anti nyamuk salah satu yang

paling disukai, karena harganya terjangkau dan mudah ditemukan di tempat

penjualan. Selain itu penggunaannya mudah dan praktis.

12
Kandungan pyrethroid dan diethytoluamide (DEET) pada losion anti nyamuk

memang lebih aman ketimbang kandungan yang ada pada obat nyamuk semprot atau

bakar, namun bukan berarti aman sama sekali. Obat nyamuk oles tetap bisa

menimbulkan iritasi pada kulit. Terutama bagi kulit sensitif dan bila dikenakan pada

lipatan kulit. Dan, karena obat nyamuk jenis ini berisiko menyerap bahan aktif

berlebihan melalui kulit, produk ini tidak dianjurkan digunakan pada anak di bawah

usia 4 tahun.

Untuk anak usia 4 tahun ke atas, oleskan tipis-tipis saja. Tidak diperkenankan

terlalu sering atau secara berulang-ulang dalam tenggang waktu cukup lama. Jika

muncul keluhan, segera hentikan penggunaan. Lekas basuh kulit si kecil di bawah air

mengalir. Hindari pemberian losion antinyamuk di daerah kulit sekitar mata, hidung

dan mulut karena di masing-masing organ tubuh yang penting ini terdapat banyak

kelenjar dan pembuluh darah halus. Segera mencuci tangan setelah mengoleskan

losion tersebut.

5.) Obat Nyamuk Elektrik

Obat antinyamuk elektrik mengandung bahan aktif d-allethrin yang

merupakan golongan dari pyrethroid, metoflutrin, sifenotrin. Obat nyamuk ini

menggunakan listrik sebagai medianya, sedangkan anti nyamuknya berbentuk cairan

atau lempengan. Dengan bantuan listrik, maka cairan di dalam rangkaian alat tersebut

diubah menjadi gas yang berperan mengusir nyamuk. Gas tersebut mengeluarkan

aroma khas atau wewangian yang tidak disukai nyamuk.

13
Seperti halnya obat nyamuk bakar, obat nyamuk elektrik juga tidak dianjurkan

digunakan sepanjang malam. Lebih baik dipasang beberapa jam menjelang anak

tidur. Matikan segera setelah anak tidur. Kendati dalam dosis kecil, obat nyamuk

jenis ini mengandung bahan aktif. Jadi, tetap saja berbahaya, terutama pada anak

yang sensitif dan peka. Obat nyamuk elektrik tetap mengeluarkan asap, meski tak

terlihat. Pada jenis ini juga diperlukan sirkulasi udara yang baik.

6.) Raket Nyamuk Elektrik

Raket nyamuk merupakan salah satu piranti pembasmi nyamuk yang cukup

efektif, ramah lingkungan dan tidak berbahaya karena tidak mengandung bahan kimia

beracun.

7.) Stiker Antinyamuk

Stiker antinyamuk bekerja dengan mengeluarkan aroma untuk mengusir

nyamuk. Mengandung bahan dari bunga lavender dan minyak sereh (citronella oil).

Cukup tempelkan plester pada pakaian atau objek lain yang dikehendaki, supaya

nyamuk tidak mendekat (tidak perlu ditempelkan pada kulit). Untuk bayi dan anak-

anak dapat ditempelkan pada baju, celana, selimut, dan sebagainya. Sedangkan untuk

ruangan dapat ditempel pada meja, kursi, dinding, pintu, dan sebagainya.

Kelebihannya tidak menetes dan tidak meninggalkan noda serta tidak berasap.

14
8.) Gelang Antinyamuk

Berbentuk gelang yang dapat mencegah nyamuk atau serangga mendekat.

Gelang anti nyamuk mengeluarkan aroma unik yang tidak disukai oleh nyamuk dan

serangga lainnya - terbuat dari citronella oil (minyak sereh).

Bentuknya yang kecil dan ringan memudahkan untuk dibawa kemana saja,

dapat digunakan kapan saja, serta aman (tidak mengandung bahan aktif kimia

berbahaya).

3. Nyamuk
a. Pengertian Nyamuk

Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk

Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,

dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum

2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan

enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm

(Gillett, 1972: 1).

15
Nyamuk

Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal

sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata

dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang

berarti lalat kecil. Penggunaan

kata Mosquito bermula sejak tahun 1583.


Klasifikasi ilmiah
Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.

Pada nyamuk betina, bagian mulutnya Alam: Hewan

membentuk probosis panjang untuk menembus


Filum: Arthropoda
kulit mamalia atau dalam sebagian kasus burung
Kelas: Serangga (Insecta)
atau juga reptilian dan amfibi ntuk menghisap

darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk


Ordo: Diptera
pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk
familia: Culicidae
terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak

mengandung protein. Kebanyakan nyamuk betina


Tabel 1: Klasifikasi Nyamuk
perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein
sumber: Wikipedia Indonesia
yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan

nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak

rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah.

Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

16
b. Jenis-jenis Nyamuk

Neila (2012: 1-9) membagi jenis nyamuk kedalam beberapa jenis sebagai

berikut.

1. Nyamuk Aedes aegypti

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue

penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan

pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini

sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia.

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah sebagai berikut.

1. Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen terakhir

2. Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu kaleng-kaleng bekas

yang bisa menampung air hujan

3. Pada bagian thoraks terdapat stroot spine

4. Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta

berwarna hitam.

2. Nyamuk Anopheles

Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat

400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh,

merupakan "vektor") secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat

17
peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh Plasmodium falciparum) dalam

kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar

malaria di Asia.

Ciri-ciri nyamuk Anopheles adalah sebagai berikut.

1. Sangat dipengaruhi kelembaban dan suhu.

2. Menggigit pada malam hari.

3. Jarak terbang 0,5-3 km.

4. Umur di laboratorium dewasanya 3-5 minggu.

3. Nyamuk Culex sp

Ciri-ciri nyamuk Culex adalah sebagai berikut.

1. Palpi lebih pendek dari pada probocis.

2. Bentuk sayap simetris.

3. Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.

4. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.

5. Menyebabkan penyakit filariasis.

6. Warna tubuhnya coklat kehitaman.

4. Nyamuk Mansonia

Ciri-ciri nyamuk Mansonia adalah sebagai berikut.

1. Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º

2. Bentuk tubuh besar dan panjang.

3. Bentuk sayap asimetris.

18
4. Menyebabkan penyakit filariasis.

5. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.

4. Proses Pembakaran
Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan

suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam

bentuk pendar atau api. Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa

bereaksi dengan zat pengoksidasi. Produknya ialah senyawa dari tiap elemen

dalam bahan bakar dengan zat pengoksidasi.

Contoh:

Contoh lainnya:

Contoh yang lebih sederhana dapat diamati pada pembakaran hidrogen dan

oksigen, yang merupakan reaksi umum yang digunakan dalam mesin roket, yang

hanya menghasilkan uap air, dengan entalpi standar reaksi pada 298,15 K dan 1 atm

adalah −242 kJ/mol:

19
Pada mayoritas penggunaan pembakaran sehari-hari, oksidan oksigen (O2)

diperoleh dari udara ambien dan gas resultan (gas cerobong, flue gas) dari

pembakaran akan mengandung nitrogen:

20
B. Kerangka Konseptual

Baki telur merupakan wadah yang berbentuk persegi atau persegi panjang

yang digunakan untuk mengangkut telur. Baki telur biasanya terbuat dari karton,

namun ada juga yang terbuat dari plastik. Pada setiap sisi baki telur memiliki bentuk

yang sama.

Fungsi baki telur yaitu melindungi telur terhadap tekanan yang diberikan

selama transportasi dan penyimpanan dengan menyerap banyak telur dan membatasi

insiden fraktur pada kulit telur rapuh. Standarnya, baki telur memiliki ruang untuk

menampung 30 telur, tapi bisa juga dalam berbagai ukuran seperti 20 telur, 18 telur,

15 telur, 10 telur, 8 telur, dan 6 telur. Jenis-jenis baki telur tergantung pada ukuran

telur seperti baki telur ayam yang memiliki ukuran telur sedang, baki telur puyuh

yang memiliki ukuran telur kecil, dan baki telur angsa/bebek yang memiliki ukuran

telur besar.

Obat nyamuk merupakan alat pengusir atau membunuh nyamuk. Obat

nyamuk sangat beragam tergantung pada wujud dan cara pemakaiannya. Jenis-jenis

obat nyamuk yakni obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, obat nyamuk cair, obat

nyamuk oles, obat nyamuk elektrik, raket nyamuk elektrik, stiker anti nyamuk, dan

gelang anti nyamuk.

Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk

Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,

dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum

21
2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan

enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.

Jenis-jenis nyamuk yaitu Aedes aegypti, nyamuk Anopheles, nyamuk Culex sp, dan

nyamuk Mansonia.

Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan

suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam

bentuk pendar atau api. Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa

bereaksi dengan zat pengoksidasi. Produknya ialah senyawa dari tiap elemen

dalam bahan bakar dengan zat pengoksidasi.

22
Kerangka konseptual pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Nyamuk Baki Telur

menyebabkan kemudian

Penyakit Dibakar

menghasilkan

Senyawa Stirena

diubah menjadi

Polistirena

menyebabkan

Nyamuk Tidak Suka

sehingga

Nyamuk Mati

sehingga

Masalah Teratasi

23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Creswell (2003: 1-2) menyatakan penelitian kuantitatif adalah penelitian

ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-

hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan

menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan

dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental

antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan

kuantitatif.

Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam

maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.

Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek

dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu

sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.

24
B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen.

Metode percobaan atau eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada

anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau

percobaan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 2).

Roestiyah (2001: 80) menyatakan metode eksperimen adalah suatu cara

mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya

dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir

yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu

yang sedang dipelajarinya.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh baki telur. Sampel penelitian ini adalah

1 tikar baki telur.

25
Populasi atau sering juga disebut universe adalah keseluruhan atau totalitas

objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated). (Midferi, tt:

1-2).

Ciri-ciri populasi disebut parameter. Oleh karena itu, populasi juga sering

diartikan sebagai kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau

dikumpulkan. Populasi dalam penelitian (penelitian komunikasi) bisa berupa orang

(individu, kelompok, organisasi, komunitas, atau masyarakat) maupun benda,

misalnya jumlah terbitan media massa, jumlah artikel dalam media massa, jumlah

rubrik, dan sebagainya (terutama jika penelitian kita menggunakan teknik analisis isi

(content analysis).

Dalam keadaan peneliti tidak memungkinkan untuk melakukan sensus, maka

peneliti boleh mengambil sebagian saja dari unsur populasi untuk dijadikan objek

penelitiannya atau sumber data. Sebagian unsur populasi yang dijadikan objek

penelitian itu disebut sampel. Sampel atau juga sering disebut contoh adalah wakil

dari populasi yang ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir

ciri-ciri populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan catatan

lapangan. Muhardisyaflin (2011: 1) menyatakan penelitian kualitatif mengandalkan

pengamatan atau wawancara dalam pengumpulan data di lapangan.

26
Catatan penelitian merupakan buku jurnal harian yang ditulis peneliti secara

bebas, buku ini mencatat seluruh kegiatan pembelajaran serta sikap siswa dari awal

sampai akhir pembelajaran (Septiadi, 2008: 1).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah format pengamatan langsung, format catatan

lapangan, dan format observasi.

Moleong (dalam Ramadansyah, Dahlan, Nisa, 2013: 49) menyatakan bahwa

instrumen pengamatan langsung, dapat digunakan kolaborator dan peneliti untuk

mengetahui perilaku, kebiasaan, prosedur, dan peristiwa terhadap sumber data.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data:

1. Melakukan uji coba

2. Melakukan pencatatan lapangan

3. Pengolahan data

4. Pengujian data

5. Menyimpulkan

6. Melaporkan

27
G. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Kotak kaca atau kotak kardus

2. Stopwatch

b. Bahan

1. Baki telur ayam ukuran 30 butir telur (1 Baki)

2. Obat nyamuk bakar (1 Gulung)

3. Nyamuk masih hidup (20 ekor)

H. Prosedur

Prosedur pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sediakan seluruh alat dan bahan.

2. Letakkan kotak kaca di ruangan dengan penerangan yang cukup agar mudah

menganalisis.

3. Masukkan 10 ekor nyamuk ke dalam kotak kaca.

4. Bakar baki telur dan segera masukkan ke dalam kotak kaca.

28
5. Tunggu selama 10 detik.

6. Keluarkan segera baki telur dari kotak kaca dan analisis nyamuk yang berada di

kotak kaca.

7. Bersihkan kembali kotak kaca dan lakukan kembali langkah ketiga.

8. Bakar obat nyamuk bakar dan segera masukkan ke dalam kotak kaca.

9. Lakukan kembali langkah kelima dan keluarkan segera obat nyamuk bakar.

10. Analisis nyamuk yang berada di dalam kotak kaca.

11. Bandingkan analisis nyamuk dalam kotak kaca yang menggunakan baki telur

dengan yang menggunakan obat nyamuk bakar.

29
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Perbandingan Baki Telur dengan Obat Nyamuk Bakar

Bahan yang diuji dan diperiksa untuk dijadikan obat nyamuk dalam penelitian

ini antara lain: baki telur, obat nyamuk bakar, dan nyamuk. Hasil yang diperoleh dari

pemeriksaan bahan akan diuraikan berikut ini.

1. Analisa Tabel Perbandingan


a. Benda uji: Baki telur

Waktu Nyamuk (ekor)

(sekon) Mati Hidup

0 0 10

2 0 10

4 1 9

6 3 7

8 5 5

10 7 3

Tabel 2: Analisa Tabel Perbandingan Baki Telur

30
b. Benda uji: Obat nyamuk bakar

Waktu Nyamuk (ekor)

(sekon) Mati Hidup

0 0 10

2 0 10

4 0 10

6 1 9

8 2 8

10 5 5

Tabel 3: Analisa Tabel Perbandingan Obat Nyamuk Bakar

2. Analisa Grafik Perbandingan


a. Jumlah nyamuk mati (ekor)

4 Obat Nyamuk Bakar


Baki Telur
3

0
0 sekon 2 sekon 4 sekon 6 sekon 8 sekon 10 sekon

Grafik 1: Nyamuk Mati

31
b. Jumlah nyamuk hidup (ekor)

12

10

6 Obat Nyamuk Bakar


Baki Telur
4

0
0 sekon 2 sekon 4 sekon 6 sekon 8 sekon 10 sekon

Grafik 2: Nyamuk Hidup

B. Pengaruh Obat Nyamuk Bakar

Obat nyamuk mengandung bahan aktif yang termasuk golongan organofosfat.

Bahan aktif ini adalah dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat),

dan diethyltoluamide, yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga. Tak

semua bahan aktif tersebut murni, artinya ada zat tambahannya. Zat tambahan ini

berupa bahan pewangi, bahan pengawet, bahan pewarna, dll. Zat tambahan ini

menambah dampak buruk obat nyamuk bakar.

32
Racun nyamuk ditemukan pada semua jenis obat nyamuk. Kendati

mengeluarkan zat racun yang sama, dosis tiap-tiap obat nyamuk berbeda satu sama

lain. Ditilik dari segi konsentrasi atau komposisi, bahan aktif pada obat nyamuk

terdiri dari konsentrasi ringan sampai berat, dari yang kurang toksid sampai yang

lebih toksid.

Risiko terbesar terdapat pada obat nyamuk bakar karena secara langsung

mengeluarkan asap yang dapat terhirup. Sementara obat nyamuk semprot berbentuk

cair memiliki konsentrasi berbeda karena cairan yang dikeluarkan akan diubah

menjadi gas. Ini berarti, dosisnya lebih kecil. Sementara obat nyamuk elektrik lebih

kecil lagi karena bekerja dengan cara mengeluarkan asap, tetapi dengan daya elektrik.

Dengan demikian, makin kecil dosis bahan zat aktif, makin kecil pula bau yang

ditimbulkan. Sekaligus, makin minim pula kemungkinan mengganggu kenyamanan

manusia.

Bayi dan anak balita bisa dikatakan rentan terhadap obat nyamuk. Hal ini bisa

terjadi karena organ-organ tubuhnya belum sempurna, daya tahan tubuhnya belum

baik, refleks batuknya pun belum baik, dan sebagainya. Bahkan, bisa lebih berbahaya

lagi pada anak yang alergi dan punya bakat asma.

Jadi, gangguan-gangguan pada organ tubuh bisa saja terjadi jika pemakaian

obat nyamuk tidak terkontrol sehingga dipakai dalam dosis yang berlebihan.

Anak yang punya alergi akan lebih menunjukkan reaksi, terutama pada saluran

nafasnya. Ia akan lebih mudah batuk. Hal ini terjadi karena adanya gangguan

33
mekanisme pertahanan saluran nafas, yang diakibatkan bahan aktif yang terhirup.

Reaksi yang terjadi bisa cepat, bisa juga lambat.

Pada anak yang sensitif organ pernafasannya, reaksinya bisa saat itu juga atau

timbul dalam beberapa menit. Begitu terhirup bau obat nyamuk, ia langsung batuk-

batuk. Namun, ada juga yang setelah beberapa jam. Obat nyamuk bisa juga menjadi

faktor pencetus asma. Lain lagi jika terjadi pada anak yang memiliki kulit sensitif.

Jika terkena bahan-bahan yang terkandung dalam obat nyamuk, terutama bahan

tambahannya, kulitnya akan kemerahan.

C. Kandungan Baki Telur dan Obat Nyamuk Bakar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan melibatkan kajian pustaka,

baki telur (egg tray atau egg box) terbuat dari karton atau kertas daur ulang. Karton

tersebut dibentuk melalui proses bubur kertas mekanik. Benda ini mengandung

senyawa stirena. Senyawa stirena merupakan bahan dasar pembentuk polistirena.

Polimer ini mempunyai senyawa aromatik yang tidak disukai oleh nyamuk. Oleh

sebab itu nyamuk mati jika terpapar aromatik ini. Selain itu, senyawa aromatik ini

aman bagi kesehatan tanpa mengandung zat aktif.

Obat nyamuk bakar mengandung zat – zat aktif yang membahayakan

kesehatan. Salah satu zat aktif pada obat nyamuk yaitu DDVP (dichlorovynil dimetyl

phosfat) yang termasuk racun yang berada di kelas satu dan penggunaannya sudah di

larang di dunia. Disamping itu ada propoxur merupakan jenis racun kedua yang

34
terdapat di dalam obat nyamuk dalam penggunaan jangka panjang akan

menggannggu sistem reproduksi. Selain itu ada beberapa zat yang lain seperti

transflutrin, bioallethrin, d-allethrin, cyphenothrin dan praletrhin. Selain

mengandung zat aktif, obat nyamuk bakar kurang efektif dalam membunuh nyamuk

dibandingkan baki telur.

35
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian obat nyamuk yang menggunakan baki telur sebagai

bahan utama dapat kesimpulan sebagai berikut.

1. Obat nyamuk bakar membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.

Karena obat nyamuk bakar dapat menyebabkan gangguan pernafasan seperti

asthma, nafas sesak, dll.

2. Baki telur dapat digunakan sebagai pengganti obat nyamuk bakar. Karena baki

telur ampuh membunuh nyamuk dibandingkan obat nyamuk bakar.

3. Baki telur mengandung senyawa stirena yang merupakan senyawa aromatik yang

tidak disukai nyamuk. Senyawa ini aman bagi kesehatan masyarakat.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah melakukan penelitian

terhadap baki telur adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan hasil obat nyamuk yang sesuai diharapkan, perlu diperhatikan
keadaan baki telur serta lama pembakaran yang optimal. Pembakaran terlalu lama
diharapkan mempunyai sirkulasi udara yang baik.

2. Untuk masa yang akan datang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap baki
telur, khususnya dalam penggunaan baki telur secara massal.

36
DAFTAR PUSTAKA

Am, J Med Genet.1990.Cheek dimples.NY: John Wiley & Sons, Inc.

Anonim1 (2007: 1).”Egg Carton” (online) http://en.wikipedia.org/wiki/Egg_carton


(diakses pada minggu ke 4 April 2014 pukul 22.05)

Anonim2 (https://mybcegg.com/articles/?tag=Egg+Cartons (diakses pada minggu ke


3 April 2014 pukul 22.05)

Anonim3 (2012: 1).”Styrene”(online) https://www.osha.gov/SLTC/styrene/index.html


(diakses pada minggu ke 4 April 2014 pukul 22.27)

Anonim4 (2014: 1). “Pembakaran” (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Pembakaran


(diakses pada minggu 1 Mei 2014 pukul 22.14)

Gillett, J. D. 1972. The Mosquito: Its Life, Activities and Impact on Human Affairs.
Doubleday, Garden City, NY.
Harper, Charles A. (2003). "Plastics Materials and Processes: A Concise
Encyclopedia". John Wiley & Sons, Inc.

John, W. Creswell.2003.Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed


Methods Approaches.

Anda mungkin juga menyukai