PELAYANAN PASIEN
TERINTEGRASI
( KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM
SK DIREKTUR NO : …./445/RSUD/…./2018)
SAMPUL ......................................................................... I
2
BAB I
DEFINISI
1. Pengertian
Pelayanan Pasien Terintegrasi adalah sustu proses
asuhan/pelayanan pasien yang bersifat dinamis dan berkesinambungan, yang
melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan berbagai unit kerja atau
pelayanan. Atau merupakan suatu kegiatan tim yang terdiri dari dokter, perawat
/ bidan, nutrisionis dan farmasi dalam menyelenggarakan asuhan yang
terintegrasi dalam satu lokasi rekam medis yang dilaksanakan secara
kolaborasi dari masing-masing profesi. Mengintegrasikan menurut kamus
besar bahasa Indonesia menggabungkan / menyatukan. Pelayanan pasien
terintegrasi adalah pelayanan pasien yang bersifat dinamis dan
berkesinambungan, yang melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan
berbagai unit kerja atau pelayanan kesehatan. Pelayanan dan proses
pengobatan merupakan siklus terusan dari assessment dan assessment ulang,
Perencanaandan pemberi pelayanan, dan assessment hasil pelayanan.
Proses pelayanan pasien merupakan suatu proses perencanaan pelayanan
dengan menggunakan data dan assessmen awal pasien dan assessment
ulang periodic untuk menetapkan dan member prioritas pengobatan, prosedur,
pelayanan keperawatan dan pelayanan lain untuk memenuhi kebutuihan
pasien. Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang
dapat diperbaiki sebagai bukti atau keterangan dan mempunyai nilai hokum
yang kuat, sehingga dapat digunakan sebagai sumber keterangan, sumber
penyelidikan, atau peneliti ilmiah / suatu alat bukti keabsahan suatu
keterangan. Dokumentasi adalah suatu kegiatan pemberi atau pengumpul
bukti – bukti dan keterangan pengelolaan kegiatan pencatatan dicatatan
terintegrasi, sebagai suatu bahan untuk refleksi kegiatan yang berfungsi
sebagai alat evaluasi atau refleksi dari perencanaan sampai implementasi
suatu model pencatatan terintegrasi
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
BAB IV
DOKUMENTASI
6
masing- masing profesi melakukan tugas dan kewenangannya secara
professional.
. Pasien rawat jalan.
a) Penulisan terintegrasi pasien rawat jalan ditulis pada pengkajian awal rawat
jalan
b) Pengkajian awal rawat jalan diisi pertama kali saat pasien datang pertama
kali dipolik dan dilanjutkan diterintegrasi ketika datang kontrol kembali
6. Jika ada pasien dirawat 3 dokter atau lebih maka akan diadakan rapat tim,
hasil atau kesimpulan rapat tim ditulis dalam catatan pelayanan pasien
terintegrasi tidak dalam bentuk SOAP
Setiap petugas yang menulis dicatatan terintegrasi harus menulis tgl dan jam,
profesi / bagian, nama dan tanda tangan petugas
7. Setiap tulisan Dokter umum, Perawat, dan PPK lainnya harus diverifikasi oleh
DPJP dengan diberi paraf pada kolom Verifikasi DPJP
8. Setiap PPA ( pemberi pelayanan asuhan ) memiliki masing-masing warna
stempel nama :
1) Nama dokter stempel berwarna Biru
2) Nama perawat stempel berwarna Hijau
3) Nama petugas pelayanan lainnya berwarna Merah
7
Dulu mungkin lebih familiar dengan catatan perkembangan pasien yang
digunakan untuk mendokumentasikan perjalanan penyakit pasien oleh DPJP.
Namun saat ini lembar ini digunakan untuk mendokumentasikan asuhan dari
beberapa profesi pemberi pelayanan pasien. Bukan hanya dokter, namun
perawat, ahli gizi, fisioterapi, dan pemberi asuhan lainnya menggunakan lembar
catatan terintegrasi sebagai dokumentasi asuhan terhap pasien.
Perawat diajarkan melakukan dokumentasi di beberapa lembar
dokumentasi asuhan keperawatan. Ada lembar pengkajian awal, analisa data dan
diagnosa, rencana keperawatan, dan catatan perkembangan. Ketika di lapangan
atau lahan klinis ada sedikit modifikasi terkait lembar pendokumentasian ini.
Namun secara isi dan cara pendokumentasian kurang lebih tidak jauh beda.
Hanya saja dalam lembar catatan terintegrasi ini semua informasi tentang
perkembangan asuhan pasien ditulis dalam satu lembaran yang sama oleh
beberapa multidisiplin dengan menggunakan SOAP. Sehingga memberikan
kemudahan bagi pemberi pelayanan untuk mengakses informasi perkembangan
pasien. Dengan adanya integrasi asuhan ini menuntut masing-masing profesi
melakukan tugas dan kewenangannya secara profesional.
8
9