Anda di halaman 1dari 2

1.

1 taksonomi dan morfologi tanaman sawi


menurut ( ), bahawa klasifikasi tanaman sawi sebagai berikut :
kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Sub kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Papavorales

Family : Cruciferae atau Brassicaceae

Genus : Brassica
spesies : Brassica juncea L.

Sistem perakaran tanaman sawi memiliki akar tunggang dan cabang- cabang
akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah pada
kedalaman antara 30 – 50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air
dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman.

Batang sawi pendek sekali dan beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan.
Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Sedangkan daun
pada umumnya bersayap dan bertangkai panjang yang bentuknya pipih.

Tanaman sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami, baik di
dataran tinggi maupun di dataran rendah. Struktur bunga tersusun dalam tangkai
bunga yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum
bunga terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga
yang berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang
berongga dua.

Penyerbukan bunga sawi dapat berlangsung dengan bantuan serangga lebah


maupun tangan manusia. Hasil penyerbukan ini terbentuk buah yang berisi biji.
Buah sawi termasuk tipe buah polong, yakni bentuknya memanjang dan
berongga. Tiap buah (polong) berisi 2 – 8 butir biji. Biji sawi bentuknya bulat
kecil, berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman

1.2 cekaman salinitas


2 Salinitas adalah sebuah proses dimana garam yang terlarut dalam air
terakumulasi dalam tanah. Salinisasi menjadi hal yang sangat diperhatikan
karena kelebihan garam dapat menghalangi pertumbuhan tanaman dengan cara
menghalangi kemampuan tanaman untuk menyerap air. Salinitas dapat terjadi
secara natural karena kondisi yang disebabkan oleh praktek pengolahan dan
manajemen lahan pertanian salah satunya adalah praktek irigasi (Materechera,
2011)
3 Cekaman salinitas mempengaruhi perkecambahan dengan mencegah air dan
juga memasukan ion beracun ke dalam embrio atau bibit. Tingkat toleransi
tanaman terhadap cekaman garam jauh lebih besar selama perkecambahan
tanaman (Suwarno dan Solahudin, 1983).

4 Tanah salin mempunyai kadar garam (NaCl) netral yang larut dalam air
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan kebanyakan tanaman. Kurang dari
15% dari kapasitas tukar kation (KTK) tanah ditempati oleh natrium dan
biasanya nilai pH kurang dari 8,5. (
4.1 mekanisme ketahanan tanaman terhadap salinitas

4.2 heritabilitas dan keragaman genetic

Anda mungkin juga menyukai