Anda di halaman 1dari 6

Prof DR Dr Ariyanto Harsono SpA(K)

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

OBAT ASMA
Pendahuluan
Pada asma alergi, ada yang mendasari alergi apakah itu untuk alergen makanan,
tungau debu, serbuk sari, kecoa, atau bulu kucing, bulu anjing-memainkan peran kunci
dalam masalah pernapasan. Sekitar 60% sampai 90% dari penderita asma
penyebabnya adalah asma alergi.

Langkah pertama adalah edukasi untuk menghindari alergen, tapi itu tidak selalu
mungkin atau cukup untuk menghentikan gejala asma akut, seperti batuk, mengi, dan
sesak napas, atau hasilnya tidak bisa diharapkan segera dirasakan penderita. Di situlah
obat diperlukan. Berikut adalah 9 obat yang umum digunakan untuk mengobati asma
alergi.

Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid inhalasi adalah salah satu terapi yang paling penting untuk setiap asma,
termasuk asma alergi.

Ini adalah standar emas pengobatan asma dan mereka bekerja dengan menghalangi
respon peradangan di paru-paru.
Dikenal sebagaiobat-obatan “controller” atau "pengendali", mereka memerlukan
beberapa hari untuk bekerja-sehingga tidak untuk menyembuhkan gejala jangka
pendek.
Antagonis reseptor leukotrien

Obat ini, seperti Singulair (montelukast sodium), Accolate (Zafirlukast) dapat mengobati
asma alergi karena mereka menghambat peradangan yang disebabkan bahan
kimia(mediator)dari derivat asam arakidonat yang dilepaskan oleh sistem kekebalan
tubuh.

Obat ini dalam bentuk tablet memiliki beberapa efek samping. Kekurangannya adalah
bahwa efeknya umumnya ringan karena bekerja sebagai antagonis satu mediator saja,
harus dalam kombinasi obat asma yang lain. Pada asma intermiten ringan persisten
atau ringan, kadang-kadang mereka akan bekerja cukup baik.

Agonis beta short-acting


Sebagai obat “reliever” ("obat penyelamatan"), obat ini bertindak dalam beberapa menit
untuk cepat menyelesaikan gejala.
Sebagai contoh adalah Albuterol dan obat terkait seperti MAXair (pirbuterol) adalah
bronkodilator, yang berarti mereka bekerja dengan relaksasi saluran nafas. Obat ini
tidak boleh digunakan sering (1-2 kali seminggu atau kurang). Penderita dengan asma
akibat olahraga dapat menggunakan 20 menit sebelum bekerja untuk mencegah sesak.

Long-acting agonis beta


Penderita asma yang menggunakan obat penyelamatan secara sering mungkin perlu
untuk beralih ke beta agonis long-acting, yang dapat efektif selama 12 jam atau lebih.
Produk umum meliputi Advair (kombinasi dari steroid fluticasonedan beta agonis
salmeterol) dan Symbicort (kombinasi dari formoterol beta agonis dan budesonide
steroid).

Antihistamin
Antihistamin memblokir histamin, yang merupakan kunci dalam reaksi alergi. Dalam
banyak panduan pengobatan asma antihistamin tidak digunakan karena efek
muskariniknya menyebabkan pengentalan lendir saluran nafas. Pada asma dengan
komorbid urtikaria, rinitis alergika, eksema dapat digunakan dengan hasil yang baik
terutama antihistamin generasi 2, karena tidak ada efek muskarinik dan bisa
menghambat kemotaksis eosinofil.
Antihistamin biasanya dikombinasikan dengan kortikosteroid inhalasi atau Singulair dan
dapat mengurangi peradangan di kedua hidung dan paru-paru. Obat ini murah, tersedia
over-the-counter, dan memiliki relatif sedikit efek samping. Antihistamin tidak boleh
digunakan kronis.

Omalizumab (Xolair)
Xolair adalah salah satu dari beberapa obat khusus untuk asma alergi. Ia mengikat
imunoglobulin E (IgE), tipe antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap alergen.

Obat ini tidak akan membantu asma non-alergi, asma yang dipicu oleh latihan, udara
dingin, atau iritasi non-alergi lainnya.Sekitar 10% sampai 40% dari semua kasus asma
adalah non-alergi.
Xolair mahal sehingga biasanya diberikan dalam kasus yang berat.Obat ini disuntikkan
dan memiliki peringatan risiko anafilaksis.

Imunoterapi
Suntikan alergi, atau "immunotherapy" dapat membantu dalam asma alergi ringan
sampai sedang. Langkah pertama adalah untuk mendapatkan tes kulit untuk
mengidentifikasi alergen. Penderita mendapatkan suntikan yang mengandung sejumlah
kecil alergen (misalnya, debu rumah, polen, bulu kucing) sekitar sekali seminggu. Tiga
bulan kemudian mulai suntikan pemeliharaan setiap tiga minggu, dilanjutkan 6 minggu
sekali,3 bulan sekali dan 6 bulan sekali.
Akhirnya, tubuh menjadi kebal terhadap substansi, dapat memakan waktu hingga tiga
tahun.

Kortikosteroid oral
Kortikosteroid oral, umumnya digunakan dalam jangka pendek untuk serangan asma
yang berat. Bentuk yang lebih kuat dari obat ini dapat menyebabkan efek samping yang
serius jika digunakan dalam jangka panjang antara lain hipertensi, diabetes,
osteoporosis, katarak.
Dokter mungkin hanya memberikan steroid oral selama empat sampai lima hari untuk
membuat serangan sesak terkendali. Steroid oral, seperti prednisone mengambil 4-6
jam untuk memulai efek klinis.

Teofilin
Teofilin, dijual dengan nama merek seperti Theo-24 dan Uniphyl, juga bronkodilator dan
telah digunakan untuk menghilangkan gejala, terutama batuk di malam hari.

9 obat-obatan ini biasanya tidak dipakai sendiri-sendiri, karena asma adalah penyakit
yang multifaktor, banyak mediator yang berperan. Kombinasi 2-3 obat digunakan
tergantung keadaan berat ringan penyakit dan adanya komorbid.
GINA (Global Initiative for Asthma) telah menyusun Panduan yang baik langkah
pemberian obat untuk penderita asma.
Perlu dikendalikan Pet Alergen di Rumah. Hewan piaraan bisa menjadi teman yang
baik, tetapi jika memiliki alergi atau asma, mereka juga bisa menjadi musuh terburuk.
Hewan menumpahkan bulu, kombinasi sel-sel mati kulit dan rambut (atau bulu), yang
dapat memicu serangan asma dan reaksi alergi pada beberapa orang. Hindari asap
rokok karena bisa memperburuk asma. Polen (tepung sari) biasanya musiman, adalah
salah satu alergen hirupan yang perlu dihindari, juga alergen makanan. Semuanya
dilakukan komprehensif memberikan hasil pengobatan yang memuaskan.

Kepustakaan
9 Ways to Fight Asthma and
Allergies. http://www.health.com/health/gallery/0,,20566045_2,00.html
Diakses 28 Desember 2014.
Posted 1st January 2015 by ariyanto harsono

Anda mungkin juga menyukai