Anda di halaman 1dari 4

INCENTIVE PLANS

Pengertian Ada dua komponen skema


kompensasi insentif:
Insentive Plan : salah satu bentuk kompensasi
perusahaan kepada pekerjanya didasarkan  Kisaran bonus
pada kinerja yang ditunjukkannya.  Metode alokasi
Kompensasi Managemen

 Gaji
 Upah
 Kompensasi tidak langsung
Literatur akuntansi manajemen (Kaplan dan
 INSENTIVE
Atkinson, 1989) mengidentifikasi tiga tujuan
rencana insentif: Skema kompensasi eksekutif dapat
1. Untuk menarik dan mempertahankan mengambil berbagai bentuk Kaplan
manajer berkualitas tinggi dan Atkinson (1989, p 728) kategori
skema kompensasi eksekutif sebagai
2. Untuk mendorong keputusan Patton (1972, dikutip dalam Kaplan dan
berikut:
memaksimalkan keuntungan Atkinson, 1989, p, 725) mengemukakan kondisi
berikut ini ideal untuk sistem insentif yang 1. Immediate versus long term
3. Untuk menstimulasi para pekerja ke efektif :
tingkat kinerja yang lebih tinggi. 2. Cash versus equity
• Keuntungan dipengaruhi oleh banyak
3. Monetary versus non
keputusan jangka pendek
monetary
• Para manajer memiliki wewenang untuk
Kaplan dan Atkinson (1989) membahas
membuat keputusan
beberapa bentuk rencana kompensasi
moneter : • Sistem kontrol didefinisikan dengan
baik dan kinerja dievaluasi secara
1. Bonus tunai atau bagi hasil dan bonus
sistematis, baik jika dibandingkan
saham.
dengan rencana atau perbandingan
2. Bonus dan kompensasi tangguhan. dengan kinerja perusahaan serupa Gainsharing-a group bonus plan

3. Stock option • para manajer diharapkan memiliki Seluruh tenaga kerja pabrik
pemikiran enterpreneur dan ambisius dilibatkan dalam upaya untuk
4. Performance share atau unit melampaui kinerja dan mencapai
5. Hak apresiasi saham target keuntungan.

6. Rencana stok phantom

7. Unit yang berpartisipasi


Imberman (1995) telah membahas tiga rumus gainsharing : Skema pembayaran yang terkait dengan
kinerja
1. Scanlon plan
• skema Performance Related Pay (PRP)
𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑎𝑛𝑑 𝑛𝑜𝑛 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑝𝑎𝑖𝑑 + 𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛 + 𝑖𝑛𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒
jangka Panjang
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟𝑠 − 𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 + 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑐ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒𝑠
• skema Performance Related Pay (PRP)
jangka pendek
2. The Rocker plan
𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑔𝑒𝑠, 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡𝑠
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 − 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛𝑒𝑑 − 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑖𝑒𝑠, 𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒𝑠 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙𝑠 Agency View of incentive SCHEMES

Literatur akuntansi manajemen (Kaplan dan


3. ImproShare Plan Atkinson, 1989) menyoroti dua jenis
hubungan agen utama.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑒𝑑 (𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑)
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑒𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 (𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑) 𝑋
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑒𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 (𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑) 1. pemilik atau pemegang saham
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑒𝑑 (𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑) perusahaan bertindak sebagai kepala
eksekutif CEO sebagai agen mereka
yang mengelola perusahaan untuk
kepentingan terbaik mereka
Agency cost in the owner manager relationship
2. kelompok manajemen puncak
• biaya rencana kompensasi insentif (bonus, reward, dll) perusahaan bertindak sebagai kepala
dan menyembunyikan manajer divisi
• biaya pemantauan tindakan manajer (laporan keuangan yang diaudit)
sebagai agen untuk mengelola unit
• sisa biaya tindakan yang diambil oleh manajer yang berbeda dari preferensi pemiliknya. atau divisi.

Zuan Mareta S. 155020301111047

Suci Rahmasari 155020301111066


Reformasi sektor publik Public Sector Management
dan manajemen publik Accounting and Controls Pengenalan NPM di sektor publik telah melihat
baru suatu pergeseran dalam fokus dari kepatuhan
terhadap sebuah penekanan terhadap
pengalokasian sumberdaya dan pencapaian tujuan.
Reformasi tersebut memiliki dua tema yang luas yaitu:

1. reformasi yang berkonsentrasi kepada sistem NPM meliputi ide-ide berikut ini:
pengendalian manajemen dengan memperbaiki  Dari perspektif manajemen, sektor publik dan
informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, swasta tidak berbeda dan oleh karenanya
dengan mengklarifikasi peran dan tanggung jawab, sebaiknya ditangani dengan cara yang sama;
dan dengan menciptakan pertanggungjawaban;
dan  Memfokuskan kembali pertanggungjawaban
2. reformasi yang mempertimbangkan stabilisasi proses kepada pertanggungjawaban atas hasil;
ekonomi dengan membuka sektor publik terhadap
 Pemisahan antara aktivitas usaha komersial dan
persaingan.
non-komersial;

Kedua tujuan utama dari proses reformasi adalah untuk mempromosikan suatu  Sebuah penekanan terhadap pelaporan keuangan,
budaya kinerja, dan untuk membuat sektor publik jadi lebih peka terhadap pemantauan dan pertanggungjawaban;
kebutuhan pemerintah dengan meningkatkan pertanggungjawaban organisasi,
dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas, dengan memperkenalkan  Peningkatan pada pengontrakan kegiatan usaha
keluar dengan menggunakan kontrak tertentu
pengambilan keputusan partisipatif dan dengan mengadopsi fokus konsumen.
untuk pekerjaan jangka pendek;

 Menirukan praktek-praktek manajemen sektor


Mellors (1995, hal.1) berpendapat bahwa ada enam kekuatan kunci yang swasta seperti pengenalan rencana perusahaan,
mengendalikan perubahan pada sektor publik, termasuk hal-hal berikut ini: pernyataan visi dan rencana strategis;
• Mengubah sikap terhadap peran pemerintah dalam perekonomian;
• Proses reformasi ekonomi mikro;  Sebuah pergeseran pada pilihan dari insentif non-
• Mengubah harapan komunitas dan usaha; keuangan ke insentif keuangan;
• Batasan sumberdaya;
• Dampak teknologi;  Penekanan terhadap pemangkasan biaya dan
• Kebutuhan akan pertanggungjawaban yang lebih besar. efisiensi;

Akuntansi Akrual Implikasi reformasi sektor publik bagi akuntansi

Pengenalan akuntansi akrual dalam sektor publik memerlukan suatu Reformasi sektor publik telah mengubah peran akuntansi
perubahan pada teknik informasi yang ada. Hal ini berarti bahwa banyak tradisional menjadi peran yang terfokus kepada
uang yang harus diinvestasikan kepada perubahan sistem akuntansi pertanggungjawaban dan pengalokasian sumberdaya yang
manajemen sehingga hal ini dapat menghasilkan laporan akrual dan baik efisien. Hal ini menyiratkan bahwa akuntansi sebaiknya
melatih maupun merekrut orang-orang untuk mendukung sistem akuntansi dikonsentrasikan kepada output (hasil), pengukuran kinerja,
manajemen akrual yang baru. efisiensi, penghematan biaya, produktivitas, dan pengukuran
kinerja. Hal ini nantinya menuntut agar teknologi-teknologi
akuntansi yang baru digunakan.
Sistem penetapan anggaran pemrograman perencanaan Penetapan anggaran berbasis nol (ZBB)
(PPBS) mencoba menghubungkan antara rencana, tujuan,
sebuah teknik dimana biaya total (pokok plus tambahan) dari
lingkungan dimana organisasi bekerja, dan umpan balik
setiap barang yang dicantumkan dalam sebuah anggaran yang
dari informasi kontrol.
diusulkan harus didukung dan disetujui. Pendekatan ini
memerlukan evaluasi ulang terhadap semua pengeluaran dan
Literatur akuntansi sektor publik membahas tujuan-tujuan kegiatan; semua kegiatan dimulai dari pokok nol.
penting dari PPBS berikut ini:
• Pengenalan yang hati-hati dan pengkajian sasaran dan Kelebihan ZBB
tujuan di masing-masing bidang kegiatan pemerintahan; • Hal ini mengalokasikan sumberdaya menurut prioritas, antara
• Analisis tentang output suatu program tertentu dalam yang penting dengan yang kurang penting.
kaitannya dengan tujuannya; • Hal ini memperaiki pengambilan keputusan karena
• Pengukuran biaya total program tertentu, bukan hanya pengalokasian anggaran terkait dengan tujuan.
untuk satu tahun melainkan beberapa tahun di masa yang • Hal ini memuat para manajer merencanakan terlebih dahulu dan
akan datang; mempertahankan anggarannya; sehingga hal ini menciptakan rasa
• Perumusan tujuan dan program yang tidak hanya berlaku kepemilikan yang lebih besar terhadap anggaran tersebut.
satu tahun untuk menghubungkan anggaran tahunan
dengan tujuan jangka panjang; Masalah-masalah dalam ZBB
• Analisis alternatif untuk mencari cara yang paling efektif • Ini adalah praktek yang memakan waktu lama
untuk mencapai tujuan program dengan biaya sekecil • Mustahil untuk menilai semua kegiatan setiap tahun
mungkin; • Hal ini dibebankan karena alasan legislatif dan politik
• Penetapan prosedur analisis untuk berfungsi sebagai • Hal ini mendatangkan banyak informasi yang tidak dapat
sebuah bagian yang sistematis dari proses tinjauan diasimilasi (diserap) secara memadai oleh para pembuat keputusan.
anggaran.

Ringkasan Bab
Akuntansi anggaran meliputi jumlah yang dianggarkan maupun jumlah
yang sesungguhnya didalam sistem double-entry. Laporan yang reformasi memiliki efek memaksa ketika organisasi pemerintahan telah
dianggarkan selanjutnya dibandingkan dengan laporan yang dipaksa untuk mengadopsi metode-metode seperti manajemen hasil,
sesungguhnya untuk periode tersebut, dan variansi (selisih) antara benchmarking, manajemen kinerja dan manajemen kualitas total.
keduanya ditetapkan. Laporan selisih merupakan suatu cara yang mudah
untuk memberitahukan apakah anggaran telah dipatuhi atau apakah Inisiatif NPM telah mengubah peran tradisional akuntansi ini menjadi
masing-masing departemen telah over-spent (melebihi anggaran) atau peran yang terfokus kepada pertanggungjawaban dan pengalokasian
under-spent (kurang dari anggaran) dibandingkan dengan anggaran. sumberdaya yang efisien. Hal ini menyiratkan bahwa akuntansi
seharusnya berkonsentrasi kepada output/outcome, pengukura kinerja
dan efisiensi serta efektivitas.
Kelebihan utama dari akuntansi anggaran adalah kerumitan yang
dilibatkan dalam mewujudkan dua rangkaian angka. Praktek yang
umum adalah dengan menyajikan anggaran disisi akun operasional
pada format yang sama. Hal ini memungkinkan dilakukannya Zuan Mareta S. 155020301111047
penyajian data yang dapat digunakan untuk evaluasi kinerja, yang
mengontrol dan merencanakan pengalokasian sumberdaya. Suci Rahmasari 155020301111066

Anda mungkin juga menyukai