Anda di halaman 1dari 1

ACTIVITY BASED COSTING WITH IDLE CAPACITY

Activity Based Costing (ABC) masih terdapat kelemahan, yaitu model ini tidak dapat
melihat dampak efisiensi. Jika perusahaan bisa, belum menjamin bahwa biaya-biaya yang
dikeluarkan otomatis mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya biaya tetap yang
tidak dapat dihilangkan. Sehingga model ABC yang dapat digunakan untuk efisiensi adalah
model ABC yang memisahkan biaya tetap dengan biaya non-tetap.
Pembagian biaya berdasarkan perilakunya dalam model ABC dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Biaya fleksibel (flexible cost), merupakan kategori biaya yang berfluktuasi sesuai dengan
jumlah aktivitas yang dilakukan perusahaan. Jika perusahaan melakukan aktivitas
semakin banyak, maka biaya ini akan semakin tinggi dan sebaliknya. Biaya ini dapat
otomatis dihilangkan oleh perusahaan jika perusahaan dapat meniadakan sebuah
aktivitas.
2. Biaya tetap (committed costs), merupakan biaya yang muncul akibat adanya komitmen
perusahaan terhadap penggunaan sumber daya untuk melakukan suatu aktivitas.
Komitmen tersebut sudah dilakukan untuk suatu tertentu, sehingga sulit untuk
dibatalkan. Contoh dari biaya tetap adalah biaya gaji dari pegawa tetap, biaya
penyusutan, biaya sewa, biaya pajak bumi dan bangun, dan lain-lain. Biaya-biaya
tersebut akan tetap muncul walaupun perusahaan sudah dapat menghilangkan aktivitas
yang memakai biaya-biaya tersebut. Jika aktivitas dihilangkan, maka biaya-biaya
tersebut akan menjadi beban perusahaan dalam bentuk kapasitas menganggur.
Dalam model ABC ini, maka biaya tetap ini harus dibebankan berdasarkan kapasitas
teoritis (theoretical capacity), atau kapasitas praktikal (practical capacity). Kapasitas teoritis
merupakan kapasitas maksimal dari penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Kapasitas praktikal merupakan kapasitas teoritis setelah dikurangi dengan waktu-waktu tidak
produkstif. Kapasitas yang biasanya digunakan dalam model ini adalah kapasitas praktikal.

Anda mungkin juga menyukai