Anda di halaman 1dari 5

9 Jenis Lipatan Daun Pisang Untuk Penyajian Makanan

Indonesia punya cara unik dalam menyajikan hidangan khas nusantara, salah satunya dengan
memakai alas daun. Penyajian ini sudah ada sejak zaman dahulu, lho. Ketika rakyat Indonesia
memiliki keterbatasan dalam penggunaan piring beling, beberapa daun dipilih sebagai alas
yang dapat menahan makanan. Selain bentuknya lentur dan lebar, beberapa jenis daun
membuat masakan atau kue jadi wangi.

Nah, jenis masakan dan kue Indonesia tentunya beraneka ragam, ya. Ada yang teksturnya
kering, basah, atau berkuah. Lipatan daun untuk penyajian makanannya juga pasti berbeda.
Yuk, cek jenis-jenisnya di bawah ini!

1. Lemper

Di Indonesia, lemper identik dengan kudapan beras ketan putih yang diisi abon atau ayam
suwir bersantan. Padahal aslinya, lemper adalah salah satu jenis lipatan daun, lho. Daun
pisang berbentuk persegi diisi beras ketan putih lalu dirapatkan ke tengah. Setelahnya, daun
digulung dan kedua ujungnya disematkan dengan lidi.
2. Lontong

Tak jauh beda dengan lemper, lontong juga identik dengan nasi pelengkap gado-gado, tahu
tek, atau menu wajib Lebaran. Namun, lontong merupakan lipatan daun yang mirip lemper.
Bedanya, lontong memakai daun pisang yang berbentuk persegi panjang. Kalau anda buat
nasi dengan lipatan lontong, warnanya akan kehijauan serta aromanya lebih wangi. Selain
lontong, arem-arem juga memakai lipatan lontong.

3. Pincuk

Pernah dengar istilah pecel pincuk? Nah, pincuk adalah jenis lipatan daun untuk
menyajikan pecel sayur tersebut. Pincuk dibuat dari daun pisang berbentuk persegi yang
dilipat ujungnya menjadi segitiga. Ujungnya disemat lidi sehingga wadah ini terlihat seperti
pengki/serok. Selain pecel, pincuk digunakan untuk sate, nasi langgi, nasi liwet, dan
sebagainya.

4. Tum
Kalau anda pergi ke Bali, ada makanan yang disebut tum ayam, tum bebek, atau tum ikan.
Sama seperti lemper, tum adalah jenis lipatan daun, lho. Tum dibuat dengan daun pisang
persegi yang dua ujungnya dilipat ke atas dan disemat lidi. Lipatan ini biasa digunakan untuk
membungkus makanan yang berkuah seperti tum Bali, jongkong kopyor, garang
asem, bothok, gadon daging, dan lainnya.

5. Pasung

Ada sebuah jajanan pasar yang disebut kue pasung. Bentuknya dibungkus daun pisang
mengerucut dan berisi tepung beras, santan, dan gula merah. Nah lagi-lagi, nama pasung ini
terinspirasi dari lipatan daun pembungkus kuenya, nih. Pasung dibuat dari daun lingkaran
atau setengah lingkaran yang digulung hingga berbentuk kerucut. Selain daun pisang, orang
Temanggung memakai daun kelapa untuk membuat kue celorot atau dumbek.

6. Sumpil

Sumpil adalah lipatan daun berbentuk segitiga. Berbeda dengan pincuk, sumpil merupakan
lipatan yang rapat. Cara buatnya, pakai daun panjang atau persegi panjang. Di bagian satu
ujung, lipat segitiga dan isi dengan bahan makanan dalam lipatan tersebut. Gulung dengan
cara melipat segitiga lalu ujung satu lagi bisa disematkan lidi atau diselipkan saja. Sumpil
digunakan untuk kue lupis, nagasari, bacang, tempe, atau lepet.
7. Terpelang

Lipatan satu ini cukup mudah dibuat. Hanya dengan melipat dan meyelipkan daun saja,
makanan dapat tertahan dengan baik. Terpelang digunakan untuk nasi uduk, nasi kucing, atau
ketan urap.

8. Sudi

Lipatan daun satu ini terlihat rumit, padahal cara buatnya cukup mudah. Sudi dibuat daun
pisang yang dilipat membulat lalu disematkan lidi. Bagian ujung yang runcing ditekan ke
dalam, sehingga muncul segitiga di tengah-tengah wadah yang mirip mangkuk tersebut. Sudi
biasa dijadikan wadah saji untuk kue tradisional dalam acara hajatan, seperti klepon
dan cenil.
9. Takir

Nah, lipatan daun yang terakhir ini terlihat seperti mangkuk kotak. Cara buatnya agak
rumit, nih, tapi intinya kedua ujung lipatan harus disematkan lidi agar kokoh. Takir biasa
digunakan untuk jajanan pasar yang cenderung basah atau berkuah seperti kolak pisang,
bubur lemu, bubur merah putih, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai