Anda di halaman 1dari 6

Faris Yusuf Hadziq

Kelas IV

MI Buntalan Kecamatan Temayang


Kabupaten Bojonegoro

8 Keunikan Rumah Adat Kasepuhan Di Jawa Barat.

Struktur Dan Desainnya Penuh Nilai Budaya!

Rumah adat kasepuhan merupakan bangunan adat di kawasan Cirebon, Jawa Barat.
Sebagai warisan budaya, bangunan ini memiliki keunikan tersendiri yang filosofis
dan menarik untuk dikenali, Sahabat 99. Berikut informasi selengkapnya!

Hunian adat kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati di


Cirebon.Bangunan ini pertama kali didirikan sekitar tahun 1529 oleh Pangeran
Cakrabuana.Jika berkunjung ke Cirebon, tak ada salahnya berkunjung dan melihat
langsung rumah ada satu ini.

Keunikan Rumah Adat Kasepuhan

1. Desain Pintu Gerbang Utama Rumah Adat Kasepuhan

Keunikan rumah adat Kasepuhan pertama, pintu gerbang utama bangunan ini
harus berada di arah Utara.Bentuknya tampak seperti sebuah jembatan dan
memiliki nama Kreteg Pangrawit.Ini diambil dari kata ‘Kreteg’ yang artinya perasaan
dan ‘Rawit’ yang artinya lembut.Merujuk pada karakter manusia yang haru berjiwa
halus dan baik budi selama hidup.
Ada pula gerbang kedua bernama Lawang sanga yang berarti pintu sembilan di sisi
lain bangunan.
2. Bangunan Pancaratna

Di sisi kiri kompleks rumah adat Kasepuhan, berdiri bangunan


pancaratna.Ukurannya sekitar 8×8 meter dengan atap yang tersangga oleh empat
tiang sokoguru.Pada bagian atas, kamu bisa melihat genteng tanah liat berjajar
dengan rapi melindungi bangunan.Area ini konon digunakan sebagai area tunggu
ketika seseorang akan menghadap Sang Raja atau petinggi kerajaan
lainnya.Pancaratna sendiri mengandung makna lima panca indra yang harus dijaga
untuk mengendalikan hawa nafsu.

3. Bangunan Pancaniti

Sejauh ini, bangunan Kasepuhan tampak berbeda dari rumah adat Sunda pada


umumnya, bukan?
Hal ini karena budaya di Cirebon juga turut dipengaruhi oleh suku Jawa, Sahabat
99.Selain bangunan pancaratnam, ada bangunan pancaniti di bagian sebelah
timur.Ukurannya sama seperti bangunan pancaratna, hanya saja lantainya terbuat
dari tegel.Fungsi utamanya adalah sebagai tempat perwira melatih para
prajurit.Bangunan ini terbuka tanpa dinding dan kamu tidak boleh menggunakan
alas kaki ketika memasukinya.

4. Area Siti Inggil di Rumah Adat Kasepuhan

Ada juga area Siti Inggil, yang tampak seperti komplek candi di masa Majapahit.Di
area ini ada lima bangunan tanpa dinding, yang konstruksinya berlandaskan pada
filosofi Islam.

 Mande Malang Semirang, memiliki enam tiang utama untuk melambangkan rukun
iman dan merupakan bangunan utama
 Area Mande Pendawa Lima, terletak di samping bangunan utama dan memiliki lima
tiang penyangga sebagai simbol rukun Islam
 Mande Semar Tinandu, terletak di kanan bangunan utama dan terdiri dari dua tiang
sebagai simbol dua kalimat syahadat
 Area Mande Pengiring, tempat pengiring Sultan menunggu dan lokasinya persisi di
belakang bangunan utama
 Mande Karasemen, terletak disebelah mande pengiring, menjadi tempah pengiring
tetabuhan atau gamelan yang hanya dibunyikan ketika Idul Fitri dan Idul Adha
5. Memiliki Dua Halaman Utama

Area halaman di rumah adat Kasepuhan terbagi menjadi dua, ada halaman
pertama dan kedua.

Halaman pertama lokasinya berada tepat setelah bangunan pancaratna dan


pangrawit.Di sini kamu bisa melihat Gapura Adi berbentuk bentar dengan ukuran
3,7×1,3×5 m yang terbuat dari material batu bata.Serta Gapura Banteng beurkuran
4,5×9 m yang di bagian bawahnya ada Candra Sakala bertuliskan Kuta Bata Tinata
Banteng.

6. Pembangunannya Tanpa Paku atau Baut

Keunikan rumah adat Kasepuhan berikutnya adalah konstruksinya masih


menggunakan metode konvensional.Teknik ini tidak mengandalkan paku ataupun
baut untuk menyambungkan tiap kayu yang ada di bangunan.Meski begitu, setiap
struktur bangunan tetap berdiri dengan kokoh dan kuat.Ini mirip seperti konsep
pembangunan rumah adat Aceh, Krong Bade.

7. Struktur Pintu yang Lurus dari Depan Hingga Belakang

Semakin jauh kamu masuk ke kompleks hunian adat Kasepuhan, maka fungsi
ruangan akan semakin intim.Namun uniknya, dari area depan kamu bisa langsung
melihat area paling belakang rumah.Hal ini karena setiap pintu di sini tertata dalam
satu garis yang lurus.Ini merupakan simbol kejujuran dari pemilik rumah, bahwa
tidak ada apapun yang ia sembunyikan.Tampak berbeda dari konsep desain pintu
rumah unik masa kini, bukan?

8. Rumah Adat Kasepuhan Memiliki Umpak

Bangunan ini juga memiliki area umpak yang terbuat dari batu, lo.Fungsi utamanya
adalah untuk menahan sambungan langsung bangunan dengan tanah.Sehingga
kayu lebih awet dan tidak mudah lapuk,
Faris Yusuf Hadziq

Kelas IV

MI Buntalan Kecamatan Temayang


Kabupaten Bojonegoro

Makanan Khas Jawa Barat yang Cita Rasa Lokalnya Ngangenin!


Setiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman budaya masing-masing, termasuk
makanannya. Cita rasa yang khas dan berbeda dengan daerah lainnya,
menciptakan makanan  lokal yang lezat dan unik. Kali ini kita akan mengulas
daftar makanan khas Jawa Barat  yang terkenal dan bisa dijumpai di luar daerah. 
Daftar Makanan Khas Jawa Barat
1. Karedok

Karedok. (Instagram/@yuanita_desyaliani)

Karedok merupakan salah satu makanan khas Jawa Barat yang populer. Makanan ini
menyehatkan karena bahan utamanya terdiri dari sayur-sayuran. Sepiring karedok terdiri
dari kacang panjang, daun kol, tauge (kecambah), kacang tanah, leunca (ranti), ketimun,
dan daun kemangi.

Aneka sayuran tersebut tak perlu dimasak, sehingga nutrisi yang terkandung masih utuh.
Karedok kemudian disiram dengan bumbu sambal kacang yang menggunakan kencur
untuk aroma yang sedap.

2. Cilok
Berikutnya makanan khas Jawa Barat ini pasti Anda sukai. Cilok merupakan singkatan
dari aci dicolok sesuai dengan cara menyantapnya.

Cilok terbuat dari olahan tapioka yang kenyal dan disantap bersama bumbu pelengkap
seperti kecap, saus, dan sambal kacang. Bentuk cilok bulat-bulat seperti bakso. Cilok kini
juga tersedia dalam bentuk makanan beku yang lebih praktis sehingga dapat dimakan
kapan saja.

3. Tutug Oncom

Nasi tutug oncom dengan lauknya pepes ayam kemangi.

Pernahkah Anda mencoba makanan khas dari Tasikmalaya Jawa Barat satu ini? Dalam
bahasa Sunda, tutug artinya tumbuk/aduk. Bahan dasar makanan khas ini adalah nasi dan
tentunya oncom.

Oncom digeprek menggunakan bumbu khas seperti cikur (kencur) dan cabe rawit. Tutug
oncom biasa disantap bersama lauk lain seperti tahu, tempe, dan lalapan segar.

4. Combro

Resep kue combro isi oncom untuk


dinikmati bersama keluarga. (Dok. Cookpad/Lulu)

Camilan tradisional dari Jawa Barat ini terbuat dari parutan singkong yang diisi dengan
oncom. Bentuknya bulat memanjang dengan rasa pedasnya yang nendang. Combro/comro
atau oncom dijero ini memang banyak disukai karena rasanya yang gurih dan pedas.
5. Kue Balok

Kue Balok Parikesit (Instagram/dyodoran)

Kue Balok merupakan salah satu makanan khas Jawa Barat dengan cita rasa manis dan
lezat. Sesuai namanya, kue balok memiliki bentuk persegi panjang. Isi dari kue balok
padat dan rasanya bervariasi. Diolah dari adonan tepung terigu yang dicampur dengan
bahan lainnya. Adonan kue balok dimasak dalam cetakan mirip seperti cetakan bandros.
Cocok jadi teman menikmati secangkir kopi atau teh panas.

6. Colenak
Colenak adalah kependekan dari “dicocol enak”. Makanan khas Jawa Barat ini
mempunyai cita rasa manis dan gurih berasal dari gula merah dan kelapa. Colenak dibuat
dari peuyeum sampeu atau lebih dikenal dengan tapai singkong yang dibakar. Colenak
disajikan dengan siraman unti, yaitu kelapa parut dan gula merah yang dicampur dan
dimasak hingga kering.

7. Baso Aci

Baso Aci Ena (Instagram/basoaciena)

Bakso aci atau lebih dikenal dengan baso aci adalah salah satu jajanan paling favorit dan
sangat mudah ditemui. Sebenarnya baso aci tidak sepenuhnya bakso karena tidak ada
campuran daging seperti halnya bakso. Cita rasa kuahnya gurih dan asam. Bahan-bahan
kuah baso aci terdiri dari air, bumbu, rempah, garam, kaldu, ebi, daun jeruk, dan perasan
jeruk nipis yang diracik sempurna menjadi kuah yang segar mengguyur tenggorokan.  
Agar makin nikmat, tambahkan sambal kesukaan Anda.

Anda mungkin juga menyukai