Anda di halaman 1dari 12

Perspektif Vol. 11 No. 2 /Des 2012.

Hlm 79 - 90
ISSN: 1412-8004

MANFAAT EUGENOL CENGKEH DALAM BERBAGAI INDUSTRI DI


INDONESIA
The Benefits of Cloves Eugenol in Various Industries in Indonesia

JUNIATY TOWAHA
Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
Indonesian Research Institute for Industrial and Beverage Crops
Jl. Raya Pakuwon - Parungkuda km.2, Sukabumi 43357, Jawa Barat - Indonesia
Telp. (0266) 7070941 Fax. (0266) 6542087 e-mail: juniaty_tmunir@yahoo.com

Diterima : 10 Maret 2012 ; Disetujui : 5 November 2012

ABSTRAK allyl (-CH2-CH =CH2), phenol (-OH) and methoxy (-


OCH3), so the presence of these groups can enable the
Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang synthesis of eugenol as a base for a variety of other
terkandung dalam minyak cengkeh (Syzygium compounds with higher value such as isoeugenol,
aromaticum) dengan kandungan dapat mencapai 70- eugenolacetate, isoeugenolacetate, benzyl eugenol,
96%. Dalam senyawa eugenol terkandung beberapa benzylisoeugenol, methyleugenol, eugenolmethyl-
gugus fungsional, yaitu alil (-CH2-CH=CH2), fenol ether, eugenolethylether, isoeugenolmethylether,
(OH) dan metoksi (-OCH3). Gugus tersebut vanillin and so on. The eugenol and derivatives
memungkinkan eugenol menjadi bahan dasar sintesis compounds that have a use in various industries, such
berbagai senyawa lain yang bernilai lebih tinggi seperti as pharmaceuticals, cosmetics, food and beverages,
isoeugenol, eugenol asetat, isoeugenol asetat, benzil cigarettes, pesticides, fishery, mining, active packaging
eugenol, benzil isoeugenol, metil eugenol, eugenol and other chemical industries. Isolation processing of
metil eter, eugenol etil eter, isoeugenol metil eter, eugenol compound from cloves oil in Indonesia is still
vanilin dan sebagainya. Senyawa eugenol serta very limited, because of Indonesia as a main producer
senyawa turunannya tersebut mempunyai berbagai of clove oil the world is expected to increase the
manfaat dalam berbagai industri, seperti industri diversification of downstream industry which had a
farmasi, kosmetika, makanan, minuman, rokok, positive impact on economic growth in Indonesia.
pestisida nabati, perikanan, pertambangan, kemasan Therefore, the government needs to provide a
aktif dan industri kimia lainnya. Pengolahan isolasi conducive regulatory to the development of
senyawa eugenol dari minyak cengkeh di Indonesia downstream industries such as easy investment, tax
masih sangat terbatas, oleh karena itu Indonesia breaks and other conducive policies breakthrough such
sebagai negara penghasil utama minyak cengkeh di as technology transfer for UMKM scale industry.
dunia diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi
Keywords : Benefits of eugenol, clove (Syzygium
industri hilirnya yang berdampak positif bagi
aromaticum), agro industry, dawn-
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu
stream industry, small and medium
pemerintah perlu memberikan regulasi yang kondusif
interprises.
untuk pengembangan industri hilir antara lain dalam
bentuk kemudahan investasi, keringanan pajak serta
terobosan kebijakan lainnya yang kondusif seperti
transfer teknologi bagi pelaku industri skala Usaha PENDAHULUAN
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kata kunci : Manfaat eugenol, cengkeh, industri agro, Senyawa eugenol merupakan komponen
industri hilir, usaha mikro kecil utama yang terkandung dalam minyak cengkeh
menengah. (Syzygium aromaticum), dengan kandungan dapat
mencapai 70-96%, dan walaupun minyak
ABSTRACT
cengkeh mengandung beberapa komponen lain
seperti eugenol asetat dan β-caryophyllene (Alma
Eugenol is a major component contained in oil of et al., 2007; US EPA, 2008; Bhuiyan et al., 2010),
cloves (Syzygium aromaticum) with content about 70-
tetapi yang paling penting adalah senyawa
96%. Eugenol contains several functional groups are

Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia (YUNIATY TOWAHA) 79


eugenol, sehingga kualitas minyak cengkeh dunia. Namun demikian, harga minyak daun
ditentukan oleh kandungan senyawa tersebut, cengkeh di pasar dunia relatif rendah, sehingga
semakin tinggi kandungan eugenolnya maka nilai tambah yang diperoleh dari komoditi
semakin baik kualitasnya dan semakin tinggi tersebut juga rendah. Harga minyak daun
nilai jualnya. Dalam persyaratan mutu minyak cengkeh di pasaran dunia adalah US$ 4,75/kg,
daun cengkeh SNI 06-2387-2006 kandungan harga eugenol US$ 7,80/kg, harga isoeugenol US$
minimal senyawa eugenol adalah 78% (Badan 10,80/kg dan harga vanilin US$ 11,40/kg
Standardisasi Nasional, 2006). (Balitbang Pertanian, 2007). Pada umumnya
Senyawa eugenol yang merupakan cairan penyulingan minyak daun cengkeh di Indonesia
bening hingga kuning pucat, dengan aroma merupakan industri yang dikelola petani cengkeh
menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh serta pelaku industri skala UMKM (Usaha Mikro
kering, memberikan aroma yang khas pada Kecil dan Menengah) (Hidayati, 2003).
minyak cengkeh, dimana senyawa ini banyak Oleh karena itu, mengingat peran strategis
dibutuhkan oleh berbagai industri yang saat ini eugenol serta senyawa turunannya dalam
sedang berkembang (Kardinan, 2005). Walaupun berbagai industri yang membuat peluang pasar
Indonesia merupakan penghasil utama minyak produk tersebut terbuka lebar dan didukung oleh
cengkeh di dunia, tetapi kebutuhan eugenol ketersediaan bahan baku minyak cengkeh yang
Indonesia untuk berbagai industri sebagian besar melimpah di Indonesia, maka untuk
masih harus dicukupi dari produk impor luar meningkatkan nilai tambah minyak cengkeh
negeri. Hal tersebut terjadi, karena sebagian secara signifikan terutama bagi petani cengkeh
besar komoditi minyak cengkeh Indonesia yaitu ± dan pelaku UMKM, untuk itu pengolahan isolasi
90% diekspor keluar negeri masih dalam bentuk komponen eugenolnya serta sintesis berbagai
bahan mentah minyak (Hidayati, 2003) dan senyawa turunannya harus segera dilakukan.
hanya dalam jumlah terbatas saja yang diolah di Berkembangnya agroindustri pengolahan
dalam negeri menjadi senyawa eugenol. eugenol berikut senyawa turunannya, kedepan
Senyawa eugenol yang mempunyai rumus diharapkan Indonesia tidak hanya dapat
molekul C10H12O2 mengandung beberapa memenuhi kebutuhan industrinya sendiri, tetapi
gugus fungsional yaitu alil (-CH2-CH=CH2), juga dapat menjadi pensuplei utama kebutuhan
fenol (-OH) dan metoksi (-OCH3), sehingga dunia atas eugenol serta senyawa turunannya.
dengan adanya gugus tersebut dapat
memungkinkan eugenol sebagai bahan dasar PEMANFAATAN EUGENOL DAN
sintesis berbagai senyawa lain yang bernilai lebih TURUNANNYA DALAM BERBAGAI
tinggi seperti isoeugenol, eugenol asetat, INDUSTRI
isoeugenol asetat, benzil eugenol, benzil
isoeugenol, metil eugenol, eugenol metil eter, Industri Farmasi
eugenol etil eter, isoeugenol metil eter, vanilin
dan sebagainya (Bulan, 2004; Mustikarini, 2007). Senyawa eugenol mempunyai aktivitas
Dimana senyawa eugenol serta berbagai senyawa farmakologi sebagai analgesik, antiinflamasi,
turunannya mempunyai peran yang strategis antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptik,
dalam berbagai industri, seperti industri farmasi, antispamosdik, antiemetik, stimulan, anastetik
lokal sehingga senyawa ini banyak dimanfaatkan
kosmetika, makanan dan minuman, rokok,
pestisida nabati, perikanan, pertambangan, dalam industri farmasi (Pramod et al., 2010;
kemasan aktif dan industri kimia lainnya (Ogata Jirovetz, 2010). Begitupun dengan salah satu
et al., 2000; Durville dan Collet, 2001; Brechbill, turunan senyawa eugenol, yaitu isoeugenol yang
2005; Sumangat et al., 2005; Han, 2005; Stanfill et dapat dipergunakan sebagai bahan baku obat
al., 2006; Wiratno, 2009; Pramod et al., 2010). antiseptik dan analgesik (Sharma et al., 2006).
Menurut Balitbang Pertanian (2007) pasokan Dalam bidang densitry (ilmu kedokteran gigi)
minyak daun cengkeh Indonesia ke pasar dunia senyawa eugenol dalam bentuk campurannya
cukup besar, yaitu lebih dari 60% kebutuhan dengan zinc oxide terutama berlaku sebagai
cementing agent. Menurut Walton dan

80 Volume 11 Nomor 2, Des 2012 : 79 - 90


Torabinejad (2008) senyawa eugenol secara candidiasis sering menyerang kulit, membran
biologis merupakan bagian yang paling aktif dari mukosa mulut, saluran pernapasan dan vagina,
semen zinc oxide eugenol, dimana kemampuan dimana nilai IC50 untuk menghambat
eugenol dalam memblok transmisi impuls syaraf pertumbuhan jamur tersebut adalah pada kadar
sangat bermanfaat dalam mengurangi rasa nyeri eugenol 0,041-0,204 μg/ml (Taguchi et al., 2005).
pada pulpitis. Rovani et al. (2008) menyatakan Nilai IC50 adalah bilangan yang menunjukkan
bahwa semen zinc oxide eugenol memiliki konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat
kekuatan antibakteri yang lebih kuat aktivitas jamur sebesar 50%. Jibril (2010)
dibandingkan dengan bahan penyemen gigi menyatakan bahwa sifat antivirus senyawa
lainnya seperti polikarboksilat, zinc fosfat, eugenol dapat dipergunakan dalam pengobatan
silikofosfat, kalsium hidroksida dan resin kanker serviks (leher rahim), yang disebabkan
komposit. virus HPV (Human Papilloma Virus)-16 dan
Aktivitas eugenol sebagai antimikroba dan HPV-18, yang merupakan jenis kanker nomor
antiseptik banyak dimanfaatkan sebagai bahan dua yang paling sering menyerang wanita di
baku obat kumur (mouthwash), pasta gigi, toilet seluruh dunia serta merupakan kanker kedua
water, cairan antiseptik, tisue antiseptik dan spray yang paling berisiko menyebabkan kematian.
antiseptik (Jirovets, 2010). Nurdjannah (2004) Kemudian menurut Benencia dan Courreges
mengemukakan bahwa obat kumur yang (2000) senyawa eugenol secara in vitro dan in
mengandung eugenol cengkeh dapat vivo cukup efektif untuk mengobati penyakit
menghambat tumbuhnya bakteri Streptococcus herpes genital (kelamin) yang disebabkan oleh
mutans dan Streptococcus viridans yang dapat virus HSV (Herpes Simplex Virus)-1 dan HSV-2,
menyebabkan terjadinya plaque gigi. Disamping dimana dari penelitiannya diperoleh nilai IC50
itu hampir semua mikroba mulut dapat ditumpas 25,6 μg/ml untuk HSV-1 dan nilai IC50 16,2
oleh senyawa eugenol (Rochyani et al., 2007). μg/ml untuk HSV-2. Adapun Chaieb et al. (2007)
Dikarenakan aktivitas analgesiknya, senyawa menyatakan bahwa selain mempunyai aktivitas
eugenol juga banyak dimanfaatkan sebagai antivirus HSV, eugenol juga berkemampuan
bahan baku obat gosok balsam yang dapat sebagai antivirus hepatitis-C.
dipakai untuk mengurangi rasa sakit karena Wulansari et al. (2010) menyatakan bahwa
rhematik, serta sebagai bahan baku obat sakit dari eugenol dapat disintesis senyawa 2-
gigi, cologne, dan produk aroma terapi (Jirovets, hidroksi-3-metoksi-5-propil asetofenon, dimana
2010). senyawa tersebut banyak dipergunakan sebagai
Pramod (2010) dalam penelitian in vitro senyawa intermediet dalam industri farmasi,
mendapatkan bahwa eugenol sebagai diantaranya dalam sintesis senyawa flavon asam
antioksidan mempunyai potensi yang baik dalam asetat yaitu senyawa yang bersifat anti kanker,
pengobatan penyakit parkinson maupun serta dalam sintesis senyawa bromasetofenon
penyakit cardiac hyperthripy (sejenis penyakit dan chlorasetofenon yang merupakan bahan
jantung). Begitupun US EPA (2008) baku gas airmata. Selanjutnya dari senyawa
mengemukakan bahwa senyawa eugenol dapat vanili sintetis yang merupakan turunan eugenol
menurunkan panas demam ketika diberikan dapat dibuat senyawa bibenzil yang mempunyai
secara intravena pada kelinci percobaan, dimana aktivitas sebagai antimitotik, antileukimia dan
kemampuan penurun demamnya lebih efektif sedang dilakukan penelitian penggunaan
daripada acetaminophen, senyawa yang biasa senyawa ini sebagai agen sitotoksik pada sel
dipergunakan untuk penurun demam. kanker (Budimarwanti, 2007).
Beberapa hasil penelitian in vitro maupun in
vivo menunjukkan bahwa eugenol memiliki efek Industri Makanan, Minuman dan Rokok
penghambatan terhadap perkembangan jamur
Sumangat et al. (2005), Soesanto (2006) dan
Candida albicans penyebab penyakit candidiasis
Nutritiondata (2010) mengemukakan bahwa
(Nunez et al., 2001; Taguchi et al., 2005; Nzeako
eugenol dan senyawa turunannya isoeugenol,
dan Lawati, 2008; Ali et al., 2009). Infeksi
eugenol asetat, isoeugenol asetat, metil eugenol,

Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia (YUNIATY TOWAHA) 81


metil isoeugenol, eugenol metil eter dan benzil senyawa isoeugenol dan isoeugenol asetat yang
eugenol eter dapat dipergunakan sebagai zat memiliki aroma wangi floral yang enak dan lebih
aditif flavor pada produk minuman tidak lembut dari eugenol tetapi masih memiliki aroma
beralkohol, es krim, permen karet, dan berbagai cengkeh yang lembut, sehingga cocok sebagai
produk pangan lainnya. flavor pada sejumlah produk rokok filter
Selanjutnya dari senyawa eugenol dapat (Soesanto, 2006; Stanfill et al., 2006).
dibuat senyawa vanili sintetis, dimana vanili
(C8H8O3) merupakan flavor penting sebagai Industri Pestisida Nabati
bahan penyegar, penyedap makanan dan
Manohara dan Noveriza (1999) dan Wiratno
minuman seperti gula-gula, permen karet, kue,
(2009) mengemukakan bahwa eugenol cengkeh
roti, dan es krim. Dalam bidang pengawetan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pangan, senyawa vanili dipergunakan sebagai
pestisida nabati, mengingat beberapa hasil
antimikroba dan antioksidan (Wibowo et al.,
penelitian menunjukkan senyawa eugenol efektif
2002). Secara alami, vanili diperoleh dari buah
mengendalikan nematoda, jamur patogen,
vanilla (Vanilla planifolia), tetapi seiring dengan
bakteri dan serangga hama. Oyedemi et al. (2008)
laju pertumbuhan jumlah penduduk dunia
menyatakan bahwa mekanisme antimikroba
dimana kebutuhan akan vanili terus meningkat,
eugenol antara lain mengganggu fungsi
maka sebagian vanili dunia juga dibuat secara
membran sel, menginaktivasi enzim,
sintesis.
menghambat sintesis kitin, sintesis asam nukleat
Vanili sintetis memiliki aroma yang sama
dan protein serta menghambat produksi energi
persis dengan vanili alami sehingga banyak
oleh ATP (adenosine triphosphate).
konsumen yang tidak dapat membedakannya
Pemanfaatan eugenol sebagai fungisida
apabila tidak diberitahu terlebih dahulu.
mampu menekan serangan Pytophtora palmivora
Adapun sekitar 95% permintaan dunia terhadap
pada tanaman lada, Fusarium oxysporum pada
vanilla flavor dipenuhi oleh vanili sintetis
tanaman vanili, Drechslera maydis pada tanaman
(Medicinal Spices Exhibit, 2010; Bilton, 2011; Free
jagung, Aspergillus spp pada beras, Callosobruchus
Press Release, 2012). Tingginya pangsa pasar
maculatus pada biji kacang hijau (Reddy et al.,
vanili sintetis ini disebabkan oleh
2006; Mujim, 2009; Wiratno, 2009 dan Sumadi et
ketidakmampuan produsen vanili alami untuk
al., 2010). Begitupun pemanfaatan eugenol
mencukupi kebutuhan konsumen dan faktor
sebagai nemasida mampu mengendalikan
harga yang sangat mahal, dimana saat ini
Meloidogyne incognita dan Radhopolus similis pada
perbandingan harga vanili sintetis dengan vanili
tanaman lada, maupun Globodera rostochiensis
alami adalah antara 1 : 10 sampai 1 : 15 (Bank
pada tanaman kentang (Nurdjannah, 2004;
Indonesia, 2007). Selain vanili sintetis, senyawa
Asyiah et al., 2007; Wiratno, 2009).
vanili asetat dapat juga dipergunakan sebagai
Adapun sebagai bakterisida mampu
bahan alternatif pengganti vanili alam
mengendalikan beberapa bakteri patogen seperti
dikarenakan memiliki sifat dan aroma yang mirip
Bacillus subtilis pada tanaman jahe, Staphyloccocus
dengan vanili, dimana saat ini sudah banyak
aurens pada tanaman nilam dan Escheria coli pada
digunakan sebagai zat aditif penyedap rasa pada
tanaman kentang (Wiratno, 2009). Sebagai
makanan (Rasasti, 2006). Menurut Kadarohman
insektisida efektif mengendalikan hama gudang
et al. (2010) senyawa vanili asetat dapat dibuat
seperti Sitophilus zeamais,Tribolium castanem dan
dari senyawa isoeugenol asetat yang
hama penting di pertanaman seperti Aphis
dioksidasikan KMnO4 dengan pemanasan
gossypii, Aphis craccivora, Ferissia virgata dan
gelombang mikro.
Valanga nigricornis, serta dapat membasmi kecoa
Senyawa eugenol mempunyai flavor rempah
di rumah (Huang dan Ho, 2002; Bessete dan
cengkeh dengan rasa yang pedas dan panas,
Beigler, 2008; Wiratno, 2009). Selain itu juga
sehingga banyak dipergunakan sebagai
efektif sebagai moluskisida mengendalikan
penambah flavor rajangan bunga cengkeh pada
keong emas yang merupakan hama penting
rokok keretek. Senyawa turunan eugenol yaitu
tanaman padi (Wiratno, 2009).

82 Volume 11 Nomor 2, Des 2012 : 79 - 90


Menurut US EPA (2008) dan Hastutiningrum mudah mengurai sehingga tidak berlarut-larut
(2010) eugenol dapat dipergunakan sebagai mencemari lingkungan.
larvasida karena memiliki efek terhadap
mortalitas larva nyamuk Anopheles aconitus, Industri Kemasan Aktif
Anopheles stephensi, Aedes aegyptidan Culex
Bhat dan Bhat (2011) menyatakan bahwa
quinquefasciatus, serta mampu membasmi
kemasan yang baik merupakan kemasan yang
nyamuk dewasa jenis tersebut dalam waktu ± 30
dapat melindungi produk dari kerusakan fisik,
menit dengan dosis penyemprotan 7 liter/hektar.
kimia dan biologi. Kemasan aktif merupakan
Eugenol juga merupakan herbisida yang efektif
kemasan yang dirancang untuk dapat
dalam mengendalikan gulma (Boyd dan Brennan,
melepaskan komponen-komponen aktif ke dalam
2006; Evans et al., 2009). Selanjutnya US EPA
pangan, berupa antimikroba, antioksidan, aroma
(2008) juga mengemukakan bahwa senyawa
dan sebagainya yang berinteraksi aktif dengan
eugenol dapat berperan sebagai akarisida karena
bahan pangan yang dikemas, sehingga dapat
dapat membasmi tungau Dermatophagoides
menghambat pembusukan dan meningkatkan
farinae, Dermatophagoides pteronyssinus dan
umur simpan, dimana produk pangan seperti
Tyrophagus putrescentiae, serta sangat effektif
buah-buahan menjadi lebih hyginieus serta tetap
sebagai termisida untuk mengendalikan rayap
segar dalam waktu yang relatif lama (Han, 2005).
Coptotermes formosanus.
Oleh karena itu, sifat antimikroba dari senyawa
Senyawa metil eugenol merupakan turunan
eugenol dapat di aplikasikan pada pelapisan
eugenol yang dapat dipergunakan sebagai
karton pengemas makanan, dimana campuran
atraktan (penarik/pemikat untuk datang) untuk
1,25 -2,5% eugenol cengkeh dalam larutan pati
menarik lalat jantan dalam pengendalian
hidrofobik pelapis karton dapat menghambat
populasi lalat buah Bactrocera dorsalis (Kardinan
pertumbuhan bakteri patogen penyebab
et al.,1998; US EPA, 2006; Reflin et al., 2006;
kerusakan pangan seperti Escherichia coli, Bacillus
Tobing et al., 2007). Menurut Vargas et al. (2010)
cereus dan Staphylococcus aurens (Vanit et al.,
dan Todd et al. (2010) penggunaan atraktan metil
2010).
eugenol merupakan cara pengendalian yang
Pemakaian senyawa antioksidan maupun
ramah lingkungan dan telah terbukti efektif,
antimikroba pada kemasan aktif dapat juga
dimana pengendalian hama lalat buah dilakukan
diaplikasikan berbentuk edible coating maupun
dalam tiga cara yaitu : (1) mendeteksi atau
edible film yang merupakan lapisan tipis yang
memonitor populasi lalat buah, (2) menarik lalat
dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk
buah kedalam perangkap kemudian disterilkan
melapisi produk pangan yang berfungsi sebagai
atau dimatikan, dan (3) mengacaukan lalat buah
penghalang terhadap perpindahan massa
dalam perkawinan, berkumpul dan cara makan.
(kelembaban, oksigen, cahaya, karbon dioksida,
Kadarohman dan Sastrohamidjojo (2009)
zat terlarut) dan pembawa zat aktif (antioksidan,
menyatakan bahwa dari eugenol atau isoeugenol
antimikroba, vitamin, colorant dan flavoring
dapat disintesis senyawa 1,2-dimetoksi-4-
agent) serta untuk meningkatkan penanganan
propilbenzena, suatu feromon (pemikat sex) lalat
produk pangan (Pavlath dan Orts, 2009; Zaritzky,
buah yang 50% lebih efektif dibanding senyawa
2011). Menurut Ustunol (2009) edible coating
metil eugenol. Senyawa eugenol dapat juga
langsung digunakan dan dibentuk diatas
disintesis menjadi pestisida turunan karbamat
permukaan produk pangan seperti pada sosis,
berupa senyawa 4-allyl-2-metoksy-6-
sedangkan edible film dibentuk secara terpisah
aminophenol (Sudarma, 2010). Menurut
terlebih dahulu, baru dipergunakan kemudian
Audjaatmaka (2002) pestisida turunan karbamat
untuk mengemas produk.
daya toksisitasnya rendah terhadap mamalia
Senyawa eugenol serta turunannya yang
dibandingkan dengan organofosfat, tetapi sangat
bersifat antioksidan dan antimikroba dapat
efektif untuk membunuh insekta, disamping itu
dipergunakan sebagai bahan baku edible coating
pestisida turunan karbamat bersifat selektif dan
maupun edible film, dengan bahan pembentuk
lainnya berupa polisakarida (tapioka/maizena),

Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia (YUNIATY TOWAHA) 83


gliserol, CMC (carboxy methyl cellulose) dan Adapun menurut Runtuwene (2010) dari eugenol
plasticizer (Ustunol, 2009; Bhat dan Bhat, 2011). dapat disintesis 7 turunan senyawa kumarin
Saat ini kemasan aktif edible coating dan edible film yang mempunyai aktivitas antioksidan yang
banyak dimanfaatkan sebagai kemasan untuk kuat, dimana 2 senyawa diantaranya yaitu etil 8-
produk pangan berupa sosis, keju, daging beku, metoksi-6-propenil-4-kumarinkarboksilat dan
makanan semi basah, roti, buah-buahan, sayuran, metil 8-metoksi-6-[(2-fenilhidrazon)metil]-4-
produk hasil laut, produk konfeksionari kumarinkarboksilat mempunyai aktivitas
(penganan) dan produk obat-obatan sebagai antioksidan yang lebih kuat daripada α-tokoferol.
pelapis kapsul maupun tablet (Lacroix, 2009; Selanjutnya Rohman (2009) menyatakan
Zaritzky, 2011). bahwa turunan eugenol yaitu eugenol asetat
dapat dipergunakan sebagai zat bioaditif bahan
Industri Kimia Lainnya bakar solar, dimana senyawa eugenol asetat
dapat meningkatkan bilangan setana solar,
Manfaat lain dari senyawa eugenol dan
sehingga dapat meningkatkan kinerja bahan
turunannya adalah sebagai senyawa antioksidan.
bakar solar.
Selama ini untuk mencegah proses oksidasi
dalam industri makanan mempergunakan
antioksidan sintetis yang diolah dari minyak PERAN STRATEGIS INDUSTRI BERBASIS
bumi seperti BHA (butylated hydroxyanisole), BHT EUGENOL CENGKEH
(butylated hydroxytoluene) dan TBHA (tertier
butylated hydroxyanisole) maupun TBHQ (di-t-butyl Senyawa eugenol dan turunannya yang
hydroquinone) yang sekarang sudah tidak dapat diolah di Indonesia mempunyai arti
direkomendasikan lagi oleh BPOM (Badan ekonomi yang sangat penting dalam berbagai
Pengawas Obat dan Makanan) karena diduga industri, yaitu selain mampu meningkatkan
bersifat karsinogenik pada tubuh manusia perkembangan industri tersebut di Indonesia,
(Lestari et al., 2009). Oleh karena itu penggunaan juga akan mampu meningkatkan profit usaha
antioksidan nabati seperti eugenol dan industri mengingat harga eugenol produksi
turunannya pada produk makanan merupakan dalam negeri akan lebih rendah daripada produk
alternatif yang sangat aman bagi kesehatan, impor.
seperti pada makanan yang mengandung lemak Walaupun ada beberapa tanaman lain yang
atau minyak, diantaranya minyak goreng, keju, juga mengandung eugenol, seperti selasih, kayu
margarine, saus tomat, roti, daging olahan dan manis, pala dan daun salam (Rismunandar dan
sereal. Selain itu, antioksidan eugenol dan Paimin, 2001; Kardinan, 2005; Dalimartha, 2006;
turunannya biasa juga dipergunakan pada Laitupa dan Susane, 2010) tetapi cengkeh
produk kosmetik dan obat-obatan serta pada merupakan sumber eugenol yang paling
industri plastik maupun karet (Sharma et al., potensial dikarenakan kandungan eugenolnya
2006; Alma et al., 2010). yang paling tinggi. Atas manfaat senyawa
Ogata et al. (2000), Laitupa dan Susane (2010) eugenol dan turunannya dalam berbagai industri
menyatakan senyawa eugenol dan turunannya tersebut, maka eugenol cengkeh memiliki arti
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. dan peran strategis yang penting dalam industri
Menurut Aini et al. (2007) urutan kekuatan tersebut.
antioksidan adalah BHT, isoeugenol, eugenol lalu Pasokan minyak daun cengkeh Indonesia ke
vanilin. Sumiyati (2007) mendapatkan bahwa pasar dunia cukup besar yaitu lebih dari 60%
dari eugenol dapat disintesis senyawa kebutuhan dunia, akan tetapi harga minyak daun
antioksidan 2-metoksi-6-(dietilamino)metil-4- cengkeh di pasar dunia relatif rendah, sehingga
propenilfenol yang mempunyai kekuatan nilai tambah yang diperoleh juga rendah. Oleh
antioksidan lebih kuat dari BHT. Eugenol juga karena itu, pengolahan eugenol maupun
dapat disintesis menjadi senyawa flavon yang senyawa turunannya dapat segera dilakukan dan
mempunyai aktivitas antioksidan lebih kuat ditingkatkan pengolahannya di Indonesia, agar
daripada BHT (Redjeki dan Susanti, 2010). lebih berdampak positif pada perkembangan

84 Volume 11 Nomor 2, Des 2012 : 79 - 90


industri maupun perekonomian Indonesia. dimana lebih 60% PDB (Produk Domestik Bruto)
Peran strategis ini diharapkan : (1) mampu dihasilkan oleh UMKM (Neraca, 2012).
mendorong pertumbuhan industri berbahan Namun dalam peningkatan agroindustri,
baku eugenol serta turunannya; (2) terutama dalam skala UMKM terdapat beberapa
meningkatkan perluasan lapangan kerja; (3) masalah yang harus dibenahi, antara lain (1)
meningkatkan ekspor eugenol dan senyawa lemahnya penguasaan teknologi produksi dan (2)
turunannya serta melakukan ekspor produk masih lemahnya penguasaan permodalan
berbahan baku eugenol; (4) terjadi penurunan (Sutardi, 2007). Tanpa sentuhan teknologi,
impor eugenol dan senyawa turunannya serta agroindustri tidak akan berkembang dan tidak
berbagai produk berbahan baku eugenol; (5) memberikan nilai tambah yang signifikan.
dengan meningkatnya ekspor serta menurunnya Dalam hal lemahnya permodalan,
impor akan menghemat devisa negara; (6) pemerintah harus memberikan bantuan modal
meningkatkan nilai tambah pendapatan petani kepada pelaku usaha melalui kredit, namun
cengkeh maupun pelaku industri; dan (7) dalam hal ini perlu kebijakan pemerintah melalui
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. penyempurnaan mekanisme perkreditan
Dalam hal industri senyawa eugenol cengkeh terutama penurunan bunga pinjaman, mengingat
dan turunannya, yang dapat ditangani oleh suku bunga kredit sektor UMKM saat ini berada
petani cengkeh maupun pelaku industri skala di atas 15%, dengan skema KUR (Kredit Usaha
UMKM adalah pemisahan eugenol dari minyak Rakyat) tanpa jaminan suku bunga mencapai
cengkeh, sedangkan industri turunan eugenol 20%, dengan memakai jaminan juga masih tinggi
lainnya harus ditangani dalam skala pabrik, yaitu disekitar 14% sampai 16% (Abimanyu,
mengingat rumitnya teknologi pengolahan serta 2012). Pada sisi lain pengusaha menengah
peralatan yang dipergunakan. Adapun cara besar/korporasi justru dikenai bunga yang lebih
pemisahan eugenol yang sederhana dan relatif kecil yaitu berkisar 9% (Investor Daily, 2012). Di
murah adalah cara ekstraksi reaktif yang China perbankan memberikan bunga 3%
teknologinya mudah dikuasai (Hidayati, 2003), pertahun bagi UMKM-nya (Liputan6, 2010),
sehingga dapat diterapkan pada agroindustri sehingga berbagai macam produk China dapat
skala UMKM. Balitbang Pertanian (2007) dijual murah. Oleh karena itu, agar produk
menyatakan bahwa nilai B/C ratio kelayakan Indonesia dapat bersaing, maka pengembangan
usaha pengolahan isolasi eugenol dari minyak agroindustri termasuk yang berbasis eugenol
cengkeh adalah 1,15, sehingga usaha ini cukup harus dibarengi dengan regulasi dan dukungan
menguntungkan. kebijakan perbankan pemerintah yang semakin
Karenanya, pemerintah perlu mendorong kondusif.
terbentuknya usaha-usaha agroindustri
pengolahan isolasi eugenol skala UMKM, melalui KESIMPULAN
penumbuhan kelembagaan usaha petani
khususnya di sentra-sentra produksi cengkeh. Adanya berbagai manfaat serta peran
Sektor agroindustri skala UMKM merupakan strategis senyawa eugenol serta turunannya
industri padat karya, sehingga apabila dalam berbagai industri, maka Indonesia sebagai
agroindustri ini dapat dikembangkan terus- negara penghasil utama minyak cengkeh didunia
menerus, maka jumlah pengangguran akan terus diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi
menurun dan akan berdampak pada peningkatan industri hilirnya, agar nilai tambah yang tinggi
ekonomi masyarakat maupun pertumbuhan dapat dinikmati di dalam negeri, yang akan
ekonomi negara. Oleh karena itu, UMKM sering berdampak positif pada perkembangan industri
disebut sebagai tulang punggung perekonomian maupun perekonomian Indonesia.
dan telah terbukti di Jepang, Korea Selatan dan Oleh karena itu, ke depan pemerintah perlu
China yang sangat kokoh perekonomiannya memberikan regulasi yang memadai untuk
berkat dukungan UMKM, termasuk di Indonesia pengembangan industri hilir antara lain dalam
bentuk kemudahan investasi, keringanan pajak

Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia (YUNIATY TOWAHA) 85


serta terobosan kebijakan lainnya yang kondusif. Benencia, F. and M.C. Courreges. 2000. In vitro
Termasuk dalam hal ini adalah upaya transfer and in vivo activity of eugenol on human
teknologi bagi pelaku industri skala UMKM herpesvirus. Phytotheraphy Research 14 :
sehingga dapat memproduksi minyak cengkeh 495-500.
dan eugenol serta turunannya. Bessete, S.M. and M.A. Beigler. 2008. Pesticidal
mixture containing eugenol. European
DAFTAR PUSTAKA Patent EP1458236.
http://www.freepatentsonline.com.(1
Abimanyu, A.. 2012. Menurunkan suku bunga September 2010).
bank. http://anggitoabimanyu.com. (3 Bhat, Z.F. and H. Bhat. 2011. Recent trends in
Agustus 2012) poultry packaging : a review. American
Aini, N., B. Purwono and I. Tahir. 2007. Structure Journal of Food Technology 6(7) : 531-540.
antioxidant activities relationship Bhuiyan, M.Z.I., J. Begum, N.C. Nandi and F.
analysis of isoeugenol, eugenol, vanilin Akter. 2010. Constituents of the essential
and their derivates. Indo. J. Chem. 7(1) : oil from leaves and buds of clove
61-66. (Syzigium caryophyllatum L.). African
Ali, H.S., M. Kamal and S.B. Mohamed. 2009. In Journal of Plant Science 4(11) : 451-454.
vitro clove oil activity againts Bilton, P. 2011. Vanilla : history, extract, essence,
periodontopathic bacteria. Journal of syntetic vanilla and vanillism.
Science Technology 10(1) : 1-7. http://food-nutrition.knoji.com (31
Alma, M.H., M. Ertas, S. Nitz and H. Oktober 2012).
Kollmannsberger. 2007. Chemical Boyd, N.S. and E.B. Brennan. 2006. Burning
composition and content of essential oil nettle, common purslane and rye
from the bud of cultivated Turkish clove response to a clove oil herbicide. Weed
(Syzygium aromaticum L.). Bio Resources Technology 20 : 646-650.
2(2) : 265-269. Brechbill, G.O. 2005. A Reference Book on
Asyiah, I.N., E. Yulinah, M. Sutisna dan Buchari. Fragrance Ingredients.
2007. Pengaruh berbagai ekstrak metanol http://www.perfumerbook.com (26 April
tumbuhan terhadap mortalitas juvenil 2011).
instar-2 dan penetasan telur nematoda Budimarwanti, C. 2007. Sintesis senyawa bibenzil
sista kentang (Globodera rostochiensis). dari bahan awal vanilin melalui reaksi
http://jurnal.pdii.lipi.go.id. (1 April 2011). wittig dan hidrogenasi katalitik.
Audjaatmaka, A.H. 2002. Kamus Kimia. PT. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
Balai Pustaka, Jakarta. 935 hlm. Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Universitas Negeri Yogyakarta : 34-39.
Nasional Indonesia Minyak Daun Cengkeh Bulan, R. 2004. Reaksi asetilasi eugenol dan
SNI 06-2387-2006. oksidasi metil iso eugenol. Program Studi
Balitbang Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Teknik Kimia, FMIPA, Universitas
Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Sumatera Utara.
http://www.libang.deptan.go.id. (1 http://respository.usu.ac.id (1 September
September 2010). 2010).
Bank Indonesia.2007. Sistim Informasi terpadu Chaieb, K., H. Hajlaoui, T. Zmantar, A.B. Kahla-
Pengembangan Usaha Kecil : Vanili. Nakbi, M. Rouabhia, K. Mahdouani and
http://www.bi.go.id. (1 September 2010). A. Bakhrouf. 2007. The chemical
composition and biological activity of
clove essential oil, Eugenia caryophyllata
(Syzigium aromaticum) : a short review.
Phytotherapy Research 21 : 501-506.

86 Volume 11 Nomor 2, Des 2012 : 79 - 90


Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat menggunakan katalis logam Pt, Pd dan Ni
Indonesia. Jilid 2. Trubus Agriwidya, dalam zeolit. Jurnal Matematika dan Sains
Jakarta. 214 hlm. 14(4) : 101-106.
Durville, P. and A. Collet. 2001. Clove oil used as Kadarohman, A., H. Siti H. dan M.S. Fareza.
an anaesthetic with juvenile tropical 2010. Konversi dan karakterisasi
marine fish. SPC Live Reef Fish isoeugenol asetat menjadi vanilin asetat.
Information Bulletin 9 : 17-19. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia 1(2) :
Evans, G.J., R. R. Bellinder and M. C. Goffinet. 177-181.
2009. Herbicidal effects of vinegar and a Kardinan, A. 2005. Tanaman Penghasil Minyak
clove oil product on redroot pigweed Atsiri. Agromedia Pustaka, Jakarta. 74 hlm.
(Amaranthus retroflexus) and velvetleaf Kardinan, A., M. Iskandar dan E.A. Wikardi.
(Abutilon theophrasti). Weed Technology 1998. Pengaruh cara aplikasi minyak suling
23(2) : 292-299. Melaleuca bracteata dan metil eugenol
Free Press Release. 2012. Vanilla bean-artificial terhadap daya pikat lalat buah Bactrocera
vanilla beans extracts. http://www.free- dorsalis. Jurnal Perlindungan Tanaman
press-release.com (31 Oktober 2012). Indonesia 4(1) : 38-45.
Han, J.H. 2005. New Technologies in Food Lacroix, M. 2009. Mechanical and permeability
Packaging : Overview. In : Innovations in properties of edible films and coatings for
Food Packaging, Han, J.H. (Ed.). Elsevier food and pharmaceutical applications.
Academic Press, San Diego, California. Edible Films and Coatings for Food
pp : 3-11. Applications 1 : 347-366.
Hastutiningrum, N.O. 2010. Efek minyak atsiri Laitupa, F. dan H. Susane. 2010. Pemanfaatan
daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) eugenol dari minyak cengkeh untuk
terhadap mortalitas larva Anopheles mengatasi ranciditas pada minyak
aconitus. Fakultas Kedokteran Universitas kelapa. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Sebelas Maret, Surakarta. Teknik, Universitas Diponegoro.
Hidayati, N. 2003. Ekstraksi eugenol dari minyak http://kimia.undip.ac.id (1 April 2011).
daun cengkeh. Jurnal Teknik Gelagar Lestari, U.R., Sulistiowati dan N. Zakiyah. 2009.
14(2) : 108-114. Potensi Kayu Manis sebagai Antioksidan
Huang, Y and S.H. Ho. 2002. Insecticidal dan Antimikroba pada Kemasan Aktip
properties of eugenol. Isoeugenol and Produk Jenang. Program Kreativitas
methyleugenol and their effects on Mahasiswa, FATETA, IPB, Bogor. 19 hlm.
nutrion of Sitophilus zeamais and Tribolium Liputan6. 2010. ACFTA Kado pahit di awal
castaneum. Journal Stored Products Res. tahun. http://berita.liputan6.com (1 Juni
38(5) : 403-412. 2010).
Investor Daily. 2012. Menanti bunga kredit Manohara, D. dan R. Novariza. 1999. Potensi
rendah. http://www.investor.co.id (3 tanaman rempah dan obat sebagai
Agustus 2012). pengendali jamur Phytopthora capsici.
Jibril, M. 2010. Ocimsan Spray: Inovasi agen terapi Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah
kanker serviks stage I dan II. Pemanfaatan Pestisida Nabati : 406-421.
http://www.kedokteran.co (1 April 2011). Mannopo, Y. 2010. Isolasi eugenol dari bunga
Jirovetz, L. 2010. Medicinal value of clove. cengkeh dan sintesia eugenil asetat.
University of Vienna, Departement http://nilacemistry.blogspot.com (1
Pharmacy and Diagnostics, Austria. September 2010).
http://herbication.com (1 Sptember 2010). Medicinal Spices Exhibit. 2010. Vanilla.
Kadarohman, A., H. Sastrohamidjojo dan M. http://unitproj.library.ucla.edu (1
Muchalal. 2009. Konversi eugenol dan September 2010).
isoeugenol menjadi 2-metoksi-4- Mujim, S. 2009. Efikasi ekstraks air daun cengkeh
propilfenol melalui reaksi hidrogenasi dalam penekanan perkembangan

Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia (YUNIATY TOWAHA) 87


Drechslera maydis in vitro. Jurnal HPT Skripsi Fakultas Pendidikan Matematika
Tropika 9(1) : 78-82. dan Ilmu Alam, UPI, Bandung. 52 hlm.
Mustikarini, S. 2007. Sintetis ionofor 5-kloro-2-4- Reddy, C.S., K.R.N. Reddy, U.N. Mangala and K.
2-trihidroksiazobenzena dan studi Muralidharan. 2006. Eugenol an antifungal
infregnasi resin kopoli (Eugenol-DVB) component in clove that checks the
dengan ionofor. Skripsi. Jurusan Kimia, contamination of Aspergillus in rice.
FMIPA, Universitas Sebelas Maret, http://repository.unand.ac.id. (26 April
Surakarta. 51 hlm. 2011).
Neraca. 2012. Perbankan lirik sektor riil, Redjeki, T. dan E. Susanti. 2010. Sintesis flavon
persaingan kucurkan kredit untungkan dari eugenol hasil isolasi minyak cengkeh
UMKM. http://www.neraca.co.id. (3 sebagai antioksidan. http://lppm.uns.ac.id.
Agustus 2012). (26 April 2011).
Nunez, L., M.D. Aquino and J. Chirife. 2001. Reflin, Arneti dan F. Istiono. 2006. Penggunaan
Antifungal properties of clove oil in sugar metil eugenol dari daun cengkeh untuk
solution. Brazilian Journal of Microbiology mengendalikan hama lalat buah pada
32 : 123-126. tanaman cabai di Desa Luwuk Alung
Nurdjannah, N. 2004. Diversifikasi penggunaan Kabupaten Padang Pariaman. Lembaga
cengkeh. Perspektif 3(2) : 61-70. Pengabdian Masyarakat Universitas
Nutritiondata. 2010. Food additives. Andalas, Padang.
http://nutritiondata.self.com. (1 http://repository.unand.ac.id. (20 Agustus
September 2010). 2010).
Nzeako, B.C. and B.A. Lawati. 2008. Comparative Rismunandar dan F.B. Paimin. 2001. Kayu Manis
studies of antimycotic potential of thyme Budidaya dan Pengolahan. Penebar
and clove oil extracts with antifungal Swadaya, Jakarta.
antibiotics on Candida albicans. African Rochyani, L., Aprilia dan M.W. Astuti. .2007.
Journal of Biotechnology 7(11) : 1612-1619. Daya anti bakteri bahan tumpatan
Ogata, M., M. Hoshi, S. Mangala and T. Endo. sementara zinc oxide eugenol. DENTA
2000. Antioxidant activity of eugenol and Jurnal Kedokteran Gigi FKG-UHT 1(2) : 96-
related monomeric and dimeric 99.
compounds. Chem. Pharm. Bull. 48(10) : Rohman, I. 2009. Potensi minyak cengkeh,
1467-1469. eugenol dan eugenil asetat sebagai
Oyedemi, S.O., A.I. Okoh, L.V. Mabinya, G. bioaditif bahan bakar solar kendaraan
Pirochenva and A.J. Afolayan. 2008. The bermotor. Fakultas Pendidikan Matema-
proposed mechanism of bactericidal action tika dan IPA, Universitas Pendidikan
of eugenol, α-terpinol and γ-terpinene Indonesia,
against Listeria monocytogenes, Bandung.http://www.penelitianpendidika
Streptococcus pyogenes, Proteus vulgaris n.com. (26 April 2011).
and Escherichia coli. African Journal of Rovani, A.C., Kamizar dan M. Usman. 2008.
Biotechnology 8(7) : 1280-1286. Perbandingan sitotoksisitas endometha-
Pavlath, A.E. and W. Orts. 2009. Edible film and sone, AH plus dan apexit plus terhadap sel
coating: why, what and how?. Edible Films fibroblas dengan teknik root dipping.
and Coating for Food Applications 1: 1-23. Dentofosial 7(2) : 70-79.
Pramod, K., S.H. Ansari and J. Ali. 2010. Runtuwene, M.R.J. 2010. Sintesis turunan
Eugenol: a natural compound with kumarin dari eugenol dan uji aktivitas
versatile pharmacological actions. Natural antioksidan masing-masing turunan. Tesis
Product Communications 5(12) : 1999-2006. Fakultas Pascasarjana Universitas
Rasasti, D. 2006. Oksidasi eugenol asetat dan uji Airlangga, Surabaya.
aktivitas antioksidan senyawa turunannya. http://alumni.unair.ac.id. (26 April 2011).

88 Volume 11 Nomor 2, Des 2012 : 79 - 90


Sharma, S.K., V.K. Srivastava and R.V. Jasra. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
2006. Selective double bond isomerization Gajah Mada, Yogyakarta. 23 hlm.
of allyl phenylmethers catalyzed by Taguchi, Y., H. Ishibashi, T. Takizawa, S. Inoue,
ruthenium metal complexes. Journal of H. Yamaguchi and S. Abe. 2005. Protection
Molecular Catalysis A : Chemical 245 : 200- of oral or intestinal candidiasis in mice by
209. oral or intragastric administration of herbal
Soesanto, H. 2006. Pembuatan isoeugenol dari food, clove (Syzygium aromaticum). Japan J.
eugenol menggunakan pemanasan Med. Mycol 46 : 27-33.
gelombang mikro. Skripsi Departemen Tobing, M. C., Marhaeni, Mariati dan R.
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Sipayung. 2007. Pengaruh metil eugenol
Teknologi Pertanian, IPB Bogor. 90 hlm. dalam pengendalian lalat buah (Bactrocera
Stanfill, S.B., C.R. Brown, X.J. Yan, C.H. Watson dorsalis) pada pertanaman jeruk. Jurnal
and D.L. Ashley. 2006. Quantification of Natur Indonesia 9(2) : 127-130.
flavor-related compounds in the unburned Todd, E.S., J. Edu and D. McInnis. 2010. Pre-
contents of bidi and clove cigarettes. release consumption of methyl eugenol
Journal of Agricultural and Food increases the meting competitiveness of
Chemistry 54 : 8580-8588.. sterile males of the oriental fruit fly
Sudarma, I.M. 2010. Rekayasa dan sintesis Bactrocera dorsalis in large field enclosures.
pestisida turunan karbamat dari senyawa Journal of Insect Science 10(8):1-6.
bahan alam eugenol. FMIPA, Universitas US EPA. 2008. Clove oil (eugenol), marin
Indonesia, Jakarta. municipal water district vegetation
http://www.lontar.ui.ac.id. (26 April 2011). management plan, herbicide risk
Sumadi, A. Nuraini and A. Amalia. 2010. The assessment. http://www.epa.gov. (1
effect of clove oil dosage on population of September 2010).
Callosobruchus maculatus F., seed viability Ustunol, Z. 2009. Edible films and coatings for
and vigor of two soybean cv after three meat and poultry. Edible Films and
months storage duration. Paper presented Coating for Food Applications 1: 245-268.
at Biotechnology International Seminar, Vanit, S., P. Suppakul and T. Jinkarn. 2010.
Padjadjaran University, Bandung. Antimicrobial effects of coating solution
http://pustaka.unpad.ac.id. (1 September containing clove oil and hydrophobic
2010). starch for coating paper board. Asian
Sumangat, D., M. P. Laksmanahardja, Hernani, Journal of Food and Agro-Industry 3(2) :
N. Nurjannah, dan Mamun. 2005. 204-212.
Penelitian pengolahan iso-eugenol dari Vargas, R.I., Shelly T.E., Leblanc L. And Pinero
minyak daun cengkeh. Buletin Teknologi J.C. 2010. Recent advances in methyl
Pascapanen Pertanian Volume 1(1). eugenol and cue-lure tecnologies for fruit
http://www.pascapanen.litbang.deptan.go. fly detection monitoring control in Hawaii.
id. (26 April 2011). Vitam Horm. 83 : 575-595.
Sumiyati, T. 2007. Sintesis senyawa antioksidan Walton, R.E. and M. Torabinejad. 2008.
2-metoksi-6-(dietilamino)metil-4- Principles and Practise of Endodontics.
propenilfenol dari isoeugenol melalui Terjemahan N. Sumawinata. Penerbit EGC,
reaksi mannich. Skripsi Jurusan Kimia, Jakarta. 650p.
FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Wibowo, W., W.P. Suwarso, T. Utari dan H.
http://eprints.uny.ac.id. (1 April 2011). Purwaningsih. 2002. Aplikasi reaksi
Sutardi. 2007. Pembangunan agroindustri hilir katalisis heterogen untuk pembuatan vanili
hasil pertanian dalam perspektif usaha sintetik (3-hidroksi-2-metoksibenzaldhida)
mikro kecil dan menengah. Pidato dari eugenol (4-allil-2-metoksifenol)
Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada minyak cengkeh. Makara Sains 6(3) : 142-
148.

Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia (YUNIATY TOWAHA) 89


Wiratno. 2009. Cengkih berpotensi sebagai Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
pestisida nabati. Warta Penelitian dan Diponegoro, Semarang.
Pengembangan Pertanian 31(6) : 5-7. http://kimia.undip.ac.id. (26 April 2011).
Wulansari, F.D., S. Matsjeh dan C. Anwar. 2010. Zaritzky, N. 2011. Edible coating to improve
Sintesis 2-hidroksi-3-metoksi-5-propil food quality and safety. Food Engineering
asetofenon dari eugenol. Makalah Seminar Series 5 : 631-659.
Rekayasa Kimia dan Proses, Jurusan

90 Volume 11 Nomor 2, Des 2012 : 79 - 90

Anda mungkin juga menyukai