Tujuan percobaan yaitu untuk dilakukannya isolasi eugenol dari minyak cengkeh
dengan metode ekstraksi asam-basa.
BAB II DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Minyak cengkeh adalah minyak atsiri yang kaya akan sejumlah senyawa penting.
Beberapa senyawa utama dalam minyak cengkeh termasuk eugenol, acetyleugenol,
caryophyllene, dan beta-caryophyllene. Eugenol adalah senyawa kimia yang ditemukan
dalam minyak cengkeh dan minyak beberapa tanaman lainnya, dan memiliki beragam
bioaktivitas yang telah diteliti secara mendalam. Salah satu sifat utama eugenol adalah
kemampuannya sebagai antimikroba, yang berarti dapat digunakan sebagai agen
antibakteri dan antijamur. Sifat ini membuatnya bermanfaat dalam pengobatan infeksi
dan sebagai bahan pengawet makanan. Selain itu, eugenol juga memiliki sifat
antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, serta aktivitas
antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Eugenol juga
memiliki sifat analgesik, sehingga sering digunakan dalam produk pereda nyeri. Beberapa
penelitian awal juga menunjukkan potensi eugenol dalam menghambat pertumbuhan sel
kanker tertentu. Namun, penggunaan eugenol harus selalu mematuhi pedoman medis dan
dosis yang tepat, dan konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum penggunaan
adalah penting. Selain itu, eugenol juga dapat memberikan perlindungan pada sistem
pencernaan, membantu meredakan gangguan pencernaan, dan melindungi
lambung(Cortés-Rojas et al., 2014)
Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh berbentuk cairan berwarna kuning pucat sampai kuning tua dengan
bauk has cengkeh. Minyak cengkeh mudah terbakar pada suhu tinggi. Minyak cengkeh dapat
berbahaya apabila tertelan. Minyak cengkeh juga berbahaya apabila kontak langsung dengan
kulit karena dapat menyebabkan iritasi kulit. Selain itu, minyak cengkeh juga dapat
menyebabka iritasi pernapasan. Oleh karena itu saat menggunakan bahan ini harus
menggunakan alat pelindung diri yang lengkap. Apabila minyak cengkeh tertelan maka
langsung meminum air 1-2 gelas dan apabila terkena kulit maka langsung dibilas dengan air
mengalir selama 10-15 menit (Medisca, 2020).
Larutan NaOH 10%
Natrium hidroksida memiliki rumus molekul NaOH. Senyawa ini berbentuk padat,
berwarna putih, tidak berbau, pH dari NaOH adalah 14. Dalam penggunaan natrium hidroksida
harus berhati-hati. Hal ini dikarenakan NaOH termasuk ke dalam senyawa berbahaya karena
dapat menyebabkan iritasi apabila terkena anggota tubuh serta sangat berbahaya apabila
terhirup oleh pernapasan. Apabila senyawa ini terkena kulit langsung dibilas dengan air
mengalir 10-15 menit (Labchem, 2012).
Larutan HCl Pekat
Asam klorida memiliki rumus molekul HCl. Senyawa ini berbentuk cairan. Dalam
penggunaan HCl harus berhati-hati dikarenakan senyawa ini berbahaya dan dapat
menyebabkan iritasi apabila terkena kulit. Untuk menghindari kecelakaan saat menggunakan
senyawa ini, harus mengggunakan alat pelindung diri yang lengkap dan apabila terkena kulit
langsung dibilas dengan air mengalir (Labchem, 2012).
n-heksana
Larutan KMnO4 1%
Potassium permanganat atau KMnO4 merupakan senyawa yang berbentuk padatan.
Senyawa ini berwarna gelap dan memiliki pH antara 7,0 – 8,5. Senyawa KMnO4 merupakan
salah satu senyawa yang berbahaya, dapat menyebabkan kebakaran dan berbahaya bagi
lingkungan. Dalam penggunaan senyawa kalium permanganat harus dijauhkan dari sumber api
dan limbah dari senyawa ini tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan (Labchem, 2018).
Lempung Bentonit
Lempung bentonit berbentuk bubuk kering cokelat muda hingga abu-abu yang tidak
berbau. Pada wadah lempung bentonit terdapat simbol berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menyebabkan iritasi kulit, mata dan pernapasan. Lempung bentonit juga dapat menyebabkan
kanker. Oleh karena itu saat menggunakan bahan ini harus menggunakan alat pelindung diri
utamanya masker (Natural Sourching, 2015).
Eugenol
Pada percobaan ini akan menghasilkan senyawa eugenol. Senyawa ini memiliki rumus
molekul C10H12O2. Eugenol berbentuk cairan berwarna kuning dan memiliki bau yang kuat.
Senyawa eugenol merupakan senyawa yang berbahaya. Hal ini dikarenakan dapat berakibat
fatal apabila tertelah dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Eugenol juga dapat menyebabkan
reaksi alergi apabila kontak langsung dengan kulit. Senyawa ini juga dapat menyebabkan iritasi
mata yang serius. Oleh karena itu saat menggunakan senyawa ini harus menggunakan alat
pelindung diri yang lengkap (Sigma-Aldrich, 2021).
3. METODOLOGI
Alat
Pada percobaan isolasi eugenol dari minyak cengkeh digunakan beberapa peralatan.
Peralatan yang digunakan antara lain rangkaian kolom kromatografi, GC-MS (Gas
Chromatography-Mass Spectroscopy) dan FTIR (Fourier Transform Infrared). Adapun gambar
dari ketiga peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
Metode Kerja
Pada percobaan isolasi eugenol dari minyak cengkeh terdiri dari beberapa tahapan
antara lain penjernihan minyak cengkeh menggunakan kromatografi kolom, ekstraksi cair-cair,
isolasi eugenol yang dilakukan dalam lemari asam dan identifikasi eugenol hasil isolasi. Berikut
merupakan penjelasan dari keempat tahapan yang dilakukan dalam percobaan isolasi eugenol
dari minyak cengkeh.
Ekstraksi Cair-Cair
- Sebanyak 25 mL minyak cengkeh hasil penjernihan dimasukkan ke dalam beaker
glass.
- Kemudian minyak cengkeh diencerkan dengan 25 mL n-heksana.
- Lalu larutan campuran dimasukkan ke dalam corong pisah kapasitas 500 mL.
- Selanjutnya sebanyak 50 mL larutan NaOH ditambahkan dan dikocok dengan kuat
hingga terbentuk dua fasa cairan. Fasa air berada pada bagian bawah, sedangkan
fasa organik berada pada bagian atas. Fasa air yang terdapat kandungan Na-
eugenolat dipisahkan. Ekstraksi untuk fasa organik diulangi sebanyak 2 kali dengan
larutan NaOH.
Dihasilkan Eugenol dari Tahap Ekstraksi