ABSTRAK
Dilakukan penelitian untuk formulasi gel asam salisilat dengan basis gel yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kestabilan fisik sediaan gel asam salisilat. Tiga formula gel dibuat dengan basis gel hydroxyethylcellulose. Kemudian
dibuat perbedaan pada konsentrasi hydroxyethylcellulose dan ethanol. Pada formula 1 digunakan ethanol dan
hydroxyethylcellulose sebanyak 20 gram dan 8 gram. Pada formula 2 digunakan ethanol dan hydroxyethylcellulose
sebanyak 25 gram dan 8 gram. Pada formula 3 digunakan ethanol dan hydroxyethylcellulose sebanyak 20 gram dan 4
gram. Evaluasi yang dilakukan adalah uji pH dan kekentalan (viskositas). Pada pengukuran viskositas diperoleh hasil
bahwa formula 1 ,2 dan 3 menghasilkan sediaan yang lengket di kulit akibat konsentrasi minyak yang terlalu tinggi. Hal ini
berakibat pada kurang nyamannya sediaan gel ketika digunakan. Antara ketiga formula telah menghasilkan sediaan yang
homogen, halus ketika digunakan (tidak ada endapan), serta mudah tercuci. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk
menghasilkan sediaan gel asam salisilat dengan konsentrasi minyak lebih sedikit sehingga tidak lengket di kulit .
Kata kunci: Asam salisilat gel, hydroxyethylcellulose, ethanol
1. PENDAHULUAN
Prevalensi
terjadinya
alergi
dilaporkan
meningkat di berbagai negara, diperkirakan akibat
perubahan gaya hidup dan lingkungan yang berhubungan
dengan urbanisasi dan pembangunan. Penyakit alergi
berjalan menahun dan akan mempengaruhi kualitas
hidup. Diperkirakan tiap tahun sekitar 330 1255 U$
dikeluarkan oleh setiap keluarga, jika salah satu
anggotanya terkena eksim(1).
Penyebab pasti peningkatan prevalensi alergi
belum jelas diketahui. Faktor yang diduga berperan
disamping faktor genetik adalah faktor yang yang lain,
misalnya jumlah anggota keluarga kecil, peningkatan
gaya hidup kebarat-baratan atau (westernisasi), paparan
alergen, perbaikan lingkungan tempat tinggal,
penggunaan perabot rumah tangga dan polusi udara(1).
METODOLOGI PENELITIAN
Penyimpulan Hasil
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu,
Laboratorium Teknologi Farmasi F-MIPA Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta pada bulan Mei 2014 juni
2014.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah timbangan analitik, mixer, batang pengaduk, gelas
ukur, corong, gelas beaker, label, waterbath, pot gel, hot
plate, cawan petri, kertas pH.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Asam salisilat, Propylene Glycol, Ethanol,
Hydroxyethylcellulose, EDTA, PEG 400, Zat Pewarna,
Oleum roseus
Formulasi :
dilakukan
untuk
menilai
tingkat
Bahan
Asam Salisilat
Propylene Glycol
Ethanol
Hydroxyethylcellulose
EDTA
PEG 400
Zat Pewarna
Oleum roseus
FI
5
37
20
8
4,2
21
q.s
q.s
F II
5
37
20
4
4,2
21
q.s
q.s
Rpm
F III
5
37
25
8
4,2
21
q.s
q.s
5
10
20
50
60
50
20
10
5
salisilat
dilarutkan
dengan
ethanol
glikol
dan
dicampur
dengan
Cp Formula
1
Spindel 63
2160
1908
1386
1783
1820
1672
2423
2603
3311
Cp Formula
2
Spindel 62
135.6
141.6
228.3
EEEE
EEEE
EEEE
249.8
196.2
307.1
Cp Formula
3
Spindel 63
4607
3447
3569
EEEE
EEEE
EEEE
4439
5015
6863
Formula 1
5
Formula 2
5
Formula 3
5
Formula 2
Encer
Encer
Formula 3
Sedang
Kental
Tabel 2. Uji pH
juga
pH minggu
1
pH minggu
2
Minggu 1
Minggu 2
Formula 1
Sedang
Sedang
Grafik Rheologi F3
formula
1.
Sedangkan
pada
formula
berubah
menjadi
lebih
kental.
Hal
ini
Penelitian
lebih
menghasilkan
lanjut
sediaan
gel
harus
asam
dilakukan
salisilat
untuk
dengan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa formula 1 ,2 dan 3 menghasilkan
sediaan yang lengket di kulit akibat konsentrasi minyak
yang terlalu tinggi. Hal ini berakibat pada kurang
nyamannya sediaan gel ketika digunakan. Antara ketiga
formula telah menghasilkan sediaan yang homogen,
halus ketika digunakan (tidak ada endapan), serta mudah
tercuci. Parameter gel yaitu pH yang didapatkan pada
formula 1, 2 dan 3 adalah 5, sesuai dengan pH gel Asam
Salisilat yaitu 4-6.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Hanny,
5.
6.