Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 5:

1. Made Sukma Prasitadewi (1607532124) 3. Hendra Maulanasyah (1607532144)


2. Ni Nyoman Paramitha (1607532126) 4. Ni Kadek Yani Andriyani (1607532146)

PSAK 5
SEGMEN OPERASI

PSAK 5 tentang Segmen Operasi telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15 Desember
2009. PSAK 5 ini merevisi PSAK 5 tentang Pelaporan Segmen yang telah dikeluarkan pada tanggal 6 Oktober 2000.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 5 tentang Segmen Operasi pada tanggal
27 Agustus 2014.

Ruang Lingkup
PSAK ini diterapkan atas laporan keuangan entitas dan laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha dengan entitas
induk: 1) Yang instrumen utang atau instrumen ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (pasar modal domestik atau
luar negeri atau over-the-counter, termasuk pasar modal lokal dan regional), atau 2) Yang telah mengajukan pernyataan
pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya
untuk tujuan penerbitan seluruh kelas instrumen di pasar publik.

Segmen Operasi
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama),
b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan
c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Entitas mengungkapkan informasi yang
memungkinkanpengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomik dimana entitas beroperasi.

Segmen Dilaporkan
Entitas melaporkan informasi secara terpisah tentang setiap segmen operasi yang : 1) Telah teridentifikasi sesuai dengan
paragraph 5-10 atau hasil dari agregasi dua atau lebih atau merupakan Syarat kualitatif, 2) Melebihi ambang batas atau
merupakan Syarat kuantitatif (salah satu).

Pengungkapan
Entitas mengungkapkan informasi untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomik dimana entitas beroperasi.

Pengukuran
Entitas menyampaikan penjelasan pengukuran laba rugi, aset dan liabilitas segmen untuk setiap segmen dilaporkan, sbb :
1) Dasar akuntansi untuk setiap transaksi antar segmen dilaporkan. 2) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran laba
rugi segmen dilaporkan dengan laba rugi entitas sebelum beban atau pendapatan pajak penghasilan dan operasi dihentikan
3) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran atas aset segmen dilaporkan dan aset entitas. 4) Sifat dari setiap
perbedaan antara pengukuran atas liabilitas segmen dilaporkan dan liabilitas entitas. 5) Sifat dari setiap perubahan dari
periode lalu dalam metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan laba rugi segmen dilaporkan dan dampak dari
perubahan tersebut dalam mengukur laba rugi segmen jika ada. 6) Sifat dan dampak dari alokasi yang tidak simetris
kepada segmen dilaporkan.

Pertanyaan:
Kelompok 5:
1. Made Sukma Prasitadewi (1607532124) 3. Hendra Maulanasyah (1607532144)
2. Ni Nyoman Paramitha (1607532126) 4. Ni Kadek Yani Andriyani (1607532146)

PSAK 10
KURS VALUTA ASING

PSAK 10 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada
tanggal 23 Maret 2010. PSAK 10 ini merevisi PSAK 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing yang telah
dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994. Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian
atas PSAK 10 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing pada tanggal 27 Agustus 2014.

Definisi
Berikut adalah istilah yang digunakan pada PSAK 10 terkait Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing :
a. Investasi neto dalam suatu kegiatan usaha luar negeri adalah jumlah dari kepentingan entitas pelapor di dalam aset
neto dari kegiatan usaha itu.
b. Kegiatan usaha luar negeri adalah suatu entitas yang merupakan entitas anak, perusahaan asosiasi, ventura bersama
atau cabang dari entitas pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara atau menggunakan mata uang selain
dari mata uang entitas pelapor.
c. Kurs penutup adalah nilai tukar spot pada akhir periode pelaporan.
d. Mata uang asing adalah suatu mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas.
e. Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi.
f. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
g. Nilai tukar adalah rasio pertukaran untuk dua mata uang.
h. Nilai tukar spot adalah nilai tukar untuk pengiriman segera.
i. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset atau menyelesaikan kewajiban antara
pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar (arm’s length
transaction).
j. Pos-pos moneter adalah unit-unit mata uang yang dimiliki dan aset serta laibilitas yang akan diterima atau dibayarkan
dalam jumlah unit mata uang yang pasti atau dapat ditentukan.
k. Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang ke dalam mata uang
lainnya pada nilai tukar yang berbeda.

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing


Tujuan dari Pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar
negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang
penyajian. Pernyataan ini diterapkan pada: 1) Akuntansi transaksi dan saldo dalam valuta asing, kecuali transaksi dan
saldo derivatif yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 2)
Penjabaran hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas
dengan cara konsolidasi atau metode ekuitas. 3) Penjabaran hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang
penyajian.

Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam
mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi.

Pada akhir setiap periode pelaporan: 1) Pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup. 2) Pos
nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. 3)
Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai
wajar diukur.

Entitas mengungkapkan: 1) Jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang timbul pada
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran. 2) Selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan
dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode.

Pertanyaan:

Anda mungkin juga menyukai