Anda di halaman 1dari 1

LIABILITY

PENGERTIAN
Menurut FASB (SFAC No. 6, Prg. 35) : Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer
aset atau menyediakan/ menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai akibat transaksi
atau kejadian masa lalu.
PENGUKURAN LIABILITY
Menurut (Suwardjono 2005) dan didukung oleh (Gillman and Hogan 1999) menyatakan bahwa
pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah
penghargaan sepakatan (measured considerations) dalam transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah
pengorbanan ekonomis di masa depan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengukuran:
1. Kewajiban dalam pembelian kredit
2. Diskon atau premium utang obligasi
3. Diskon obligasi
4. Premium obligasi
5. Kewajiban moneter dan nonmoneter
PENGAKUAN LIABILITY
Pengakuan Kewajiban menurut FASB dicontohkan pada keadaan-keadaan kebergantungan rugi (loss
contingencies) yang berpotensi memicu pengakuan kewajiban, yaitu:
1. Ketertagihan piutang usaha.
2. Keharusan berkaitan dengan jaminan produk dan kerusakan produk.
3. Risiko rugi atau kerusakan properitas (fasilitas) kesatuan usaha akibat kebakaran, ledakan, dan
bahaya lainnya
4. Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah.
5. Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan.
6. Klaim atau pungutan yang telah diajukan/dikenakan atau yang mungkin (possible) terjadi.
7. Risiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan asuransi kerugian dan kecelakaan dan
perusahaan reasuransi.
8. Jaminan atas utang pihak lain.
9. Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau aset yang terkait yang telah dijual.
PENYAJIAN LIABILITY
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan dari yang paling likuid seperti pada
penyajian aset. PSAK No. 1 (pasal 39) menegaskan bahwa layaknya aset lancar yang disajikan menurut
likuiditas, sementara kewajiban disajikan menurut urutan masa jatuh temponya. Secara klasifikasi,
kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi likuiditas kewajiban perusahaan.
Dari segi urutan perlindungan dan jaminan (sequence of protection), utang yang dijamin pada umumnya
disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa dalam hal terjadi likuidasi utang ini harus dibayar lebih
dahulu. Dan juga dari sudut urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih dahulu daripada ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai