Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nesya Sabrina Rahmadani

NRM: 3415141765

Mata Kuliah: Ekologi Laut

Tugas: Analisis Jurnal

Judul Jurnal: Plant Diversity And Biomass Of Marudu Bay Mangroves In Malaysia
A. Pendahuluan
Kawasan mangrove terbesar di dunia adalah di Asia Tenggara dengan 6,8
juta hektar. Daerah mangrove ditemukan di Indonesia, Malaysia, Myanmar,
Papua Nugini dan Thailand. Hutan mangrove adalah salah satu dari enam belas
hutan jenis ditemukan di Malaysia, sekitar 12% dari kawasan mangrove di Asia
Tenggara dan terjadi terutama di sepanjang pantai Sabah (57%), Sarawak (26%)
dan Semenanjung Malaysia (17%). Marudu Bay dan pantai timur laut Sabah.
Malaysia merupakan daerah keanekagraman hayati terumbu karang yang
memiliki konsentrasi terbesar kedua dan seperti padang lamun serta mangrove
dengan komponen besar yang terdapat spesies Rhizopora. Mangrove terdapat
di muara dan sepanjang garis pantai terbuka di Marudu Bay meliputi Kudat, Kota
Marudu dan dictricts Pitas. Kota Marudu memiliki sekitar 9550 ha hutan bakau.
Mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif yang menyediakan
habitat berharga bagi ikan dan burung pantai. Bakau mendukung konservasi
hayati keanekaragamandengan menyediakan habitat, pemijahan alasan,
pembibitan dan nutrisi untuk sejumlah hewan. Berbagai macam ikan komersial
dan non-komersial dan kerang. Peran mangrove di rantai makanan laut sangat
penting. MenurutKaspetsky (1985), hasil rata-rata ikan dan kerang di daerah
mangrove sekitar 90 kg per hektar, dengan hasil maksimum hingga 225 kg per
hektar di Malaysia merupakan sumber protein yang penting. Kota Marudu
memiliki keanekaragaman tanaman mangrove dan hutan produktivitas ,
umumnya diukur dari segi biomassa, ini akan membentuk dasar untuk
pembahasan studi paralel yang dilakukan bersama-sama di daerah ini terutama
pada ikan, fauna lain dan valuasi ekonomi dari kedua berwujud dan tidak
berwujud manfaat dari bakau di Marudu Bay.
B. Metoda
Penelitian ini menggunakan 100 sampe plot dari ukuran 10m x 10m sebesar
1 hektar didirikan di sepanjang transek garis dari sungai diidentifikasi pada jarak
100-250 meter di antara mangrove, hanya pohon-pohon di plot dengan diameter
setinggi dada (dbh)> 1-cm dan yang diukur dan diidentifikasi. Penting Indeks
Nilai (INP) yang menunjukkan struktural suatu spesies dalam stand campuran
spesies dilakukan di Kota Marudu Hutan Mangrove di Marudu Bay, Sabah. Lima
sungai yang dipilih untuk pembentukan plot penelitian yaitu : Sungai Bandau,
Bungon, Sepitan, Petogor dan Tandek.
C. Hasil
Bakau mendominasi lebih dari 40% dari kawasan mangrove, diikuti
campuran spesies lain (19%) dan nipah (8%). Sisanya sepertiga dari
kawasan mangrove telah dikonversi ke lahan lain seperti karet dan
kelapa sawit. Mangrove dapat dibagi menjadi dua kelompok: eksklusif
dan non-eksklusif. Bakau eksklusif terbatas pada daerah intertidal dan
mangrove non-eksklusif tidak terbatas pada lingkungan bakau khas tetapi
juga ditemukan dalam daerah yang lebih kering di Kota Marudu.
D. Komentar
Positif: pada penelitian ini dapat mengtahui zonasi yang ditumbuhi
spesies mangrove. Dan organism yang terdapat di mangrove. Serta
mengetahui manfaat mangrove.
Negatif: tidak terdapat dokumentasi gambar spesies mangrove.

Anda mungkin juga menyukai