Oleh:
ARSIL
60700115077
PENDULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam.
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki peluang besar untuk mempercepat laju
yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu serta telur
devisa dan memperluas kesempatan kerja. Pada masa yang akan dating
yang tidak sulit, cepat berproduksi dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi
makanan yang lezat dan bernilai gizi tinggi. Telur puyuh mengandung 13,6%
protein 8,2% lemak yang tidak kalah dengan nilai gizi telur ayam ras yang
mengandung 12,8% protein dan konvensional diantaranya limbah (Nugroho dan
Mayun, 1990).
mengetahui analisis usaha apa saja yang digunakan dalam menjalankan suatu
B. Rumusan Masalah
mengetahui studi kelayakan usaha peternakan burung puyuh yang meliputi aspek
sosial dan ekonomi, aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan dan
lingkungan?
studi kelayakan usaha peternakan burung puyuh yang meliputi aspek sosial dan
ekonomi, aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan dan
lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Studi KelayakanUsaha
mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan (Kasmir, 2012). Studi
kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
yang sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam berbagai bidang,
baik dari segi jumlah maupun waktunya. Umar (2007) menjelaskan bahwa analisis
kelayakan usaha adalah suatu kajian yang cukup mendalam dan komprehensif
untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak.
Analisis kelayakan usaha terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek sumber daya
manusia, aspek legal dan lingkungan dan aspek finansial. Penjelasan mengenai
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lain yang lebih
luas adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atas
himpunan para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu
produk atau jasa tertentu (Kasmir dan Jakfar, 2006). Dalam aspek pasar ini
penawaran, penentu peluang pasar, penentu harga jual, target penjualan, serta
2. Aspek teknis, aspek teknis merupakan aspek yang menilai tentang suatu
usaha dikatakan layak dilihat dari teknis operasional secara rutin dan teknologi
yang akan digunakan sehingga pada saat operasioanl tidak terjadi kesalahan fatal
yang akan membuat biaya produksi semakin tinggi. Dan faktor-faktor lainnya
yang akan membuat kerugian bagi perusahaan dimasa yang akan datang. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menganalisis aspek ini adalah pemilihan dan
merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis dalam kelayakan suatu
usaha. Walaupun suatu usaha dinyatakan layak untuk dilakukan, namun apabila
tidak didukung oleh manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin
tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi
tahapan dalam proses manajemen. Dalam aspek sumber daya manusia terdapat
yang telah berjalan pada akhirnya berhenti karena adanya masalah. Masalah-
masalah yang timbul kadang-kadang sangat vital, sehingga usaha yang semula
dinyatakan layak untuk semua aspek, ternyata menjadi kebalikannya. Hal ini
disebabkan karena kurang teliti dalam penilaian dalam aspek hukum dan
lingkungan sebelum usaha tersebut dilakukan. Tujuan dari aspek hukum adalah
yang dimiliki. Sedangkan dari tujuan aspek lingkungan adalah untuk mengetahui
dampak positif.
dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menentukan rencana investasi melalui
usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam jangka waktu yang telah
B. Lingkungan Makro
1. Iklim
untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Iklim merupakan peluang statistik
berbagai keadaan atmosfer antara lain suhu, curah hujan, kelembaban udara,
angin, radiasi sinar matahari yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang
panjang dengan penyelidikan dalam waktu yang lama minimal 30 tahun dan
meliputi wilayah yang luas. Indonesia sebagai negara kepulauan di wilayah tropis
Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam Sidang Tahunannya yang ke-77 tahun 2009
cara yaitu penyakit-penyakit dan stres yang berkaitan dengan cuaca panas,
lingkungan baru, dan penyakit hewan yang muncul baru dan yang muncul
penyakit yang ditularkan melalui insekta dan rodensia sangat sensitif terhadap
arthropoda seperti nyamuk, lalat, caplak atau kutu (Forman et al., 2008).
a. Suhu
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya
menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Perubahan suhu udara pada
suatu wilayah dengan wilayah lainnya tergantung pada ketinggian tempat dan
m. Semakin rendah suhu udara kemampuan menahan uap air pun menurun.
b. Curah hujan
Hujan yakni peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat
jumlah hujan yang jatuh disuatu daerah dalam waktu tertentu. Titik air yang
besar akan menjadi lebih berat sehingga kemudian jatuh ke permukaan bumi
sebagai hujan. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang
c. Kelembaban udara
Kelembaban udara merupakan kandungan uap air dalam udara. Uap air
yang ada dalam udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air
tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan. Makin tinggi
suhu udara makin banyak uap air yang dikandungnya. Daerah tropis Indonesia
d. Angin
Angin merupakan massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat
lain. Tiupan angin terjadi jika di suatu daerah terdapat perbedaan tekanan
udara, yaitu tekanan udara maksimum dan minumum. Angin bergerak dari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan dan
2. Teknologi
mencapai tujuan praktis dan merupakan salah satu ilmu pengetahuan terapan
aspek teknis atau teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
3. Pemasaran
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk
b. Harga
perusahaan
c. Saluran distribusi
saling tergantung yang saling terlihat dalam proses untuk menjadikan produk
atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lokasi berarti berhubungan
d. Promosi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
1. Manajemen
sehingga rencana bisnis dapat dikatakan layak atau tidak layak (Umar, 2005).
Pengkajian aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola proyek dan
struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila
Demikian dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan
tujuan proyek, serta kebutuhan tenaga kerja harus terinci dengan baik.
2. Feeding
manajemen dan bibit. Faktor pakan meliputi cara pemberian dan kebutuhan gizi
menurut tingkatan umurnya. Selama ini, para peternak masih banyak memberikan
ransum ayam ras untuk puyuh yang diternaknya. Padahal, cara ini dinilai kurang
ekonomis. Sebab, kebutuhan gizi burung puyuh lebih tinggi daripada ayam ras
sehingga tidak jarang puyuh ternaknya menderita gejala defisiensi dan stress.
karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam jumlah yang cukup.
Kekurangan salah satu komponen pakan tersebut mengakibatkan gangguan
3. Breeding
Salah satu faktor yang berpengaruh pada produksi telur adalah breeding
secara terus menerus pada satu jenis puyuh, sehingga semakin lama produksi
jenis diantaranya puyuh jenis warna hitam dan warna coklat. Untuk menghindari
D. Analisis Finansial
1. Biaya produksi
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi yang
dihasilkan. Misalnya gaji, sewa tempat, bunga hutang bank, pajak, penyusutan
peralatan (depresiasi).
TFC = FC x n
b. Biaya variabel
TVC = VC x n
Penjualan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga produk per unit.
yang diperoleh.
E. Kelayakan Usaha
R/C yaitu apabila R/C > 1 berarti usaha tersebut menguntungkan. Semakin besar
nilai R/C semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh usaha tersebut
dengan total biaya yang dikeluarkan. Kriteria B/C yaitu apabila B/C > 1 berarti
usaha tersebut layak, apabila B/C < 1 berarti usaha tersebut tidak layak dan
Break Even Point dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi
perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. BEP
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada hari minggu
tanggal 27 Mei 2018 pukul 08:00 samapai 11:45 dan bertempat di Djio Puyuh
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis.
2. Bahan
kuisoner.
1. Wawancara
FGD (Focus Group Dicussion) adalah diskusi kelompok yang terarah atau
suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat
spesifik.
4. Kuinsioner
(KUINSIONER I)
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
a. Pokok :
b. Sampingan :
Jantan : Ekor
Betina : Ekor
B. Penerimaan
1. Penjualan Produk
Jenis produk :
Harga produk :
Jantan (ekor/tahun) :
Betina (ekor/tahun) :
2. Hasil Ikutan
Feses :
Harga jual : Kg
C. Biaya Investasi
D. Biaya
1. Biaya Tetap
2. Lama pemakaian :
2. Biaya Variabel
Biaya bibit
1. Jumlah bibit :
3. Biaya pakan
5. Biaya obat-obatan
Jantan
1. Biaya pakan
2. Biaya Vaksin
3. Biaya obat-obatan
Tingkat kematian
a. Bibit : Ekor/tahun
b. Jantan : Ekor/tahun
c. Betina : Ekor/tahun
Tenaga kerja
a. Jumlah pekerja :
b. Gaji : Rp.
Listrik
Air
(KUINSIONER II)
5. Bagaimana tanggapan tetangga anda tentang bau atau gangguan lain yang
produk anda?
periode)
A. Hasil Pengamatan
sebagi berikut:
a) Identitas Responden
b) Penerimaan
c) Biaya Investasi
d) Biaya
Biaya yang dapat di tanyakan pada responden terdiri dari dua jenis biaya,
Tabel 5. Rincian biaya penyusutan biaya tetap peternakan Djion Puyuh Makassar
No Uraian Nilai beli (Rp) pemakaian penyusutan (Rp)
1 Bangunan 20.000.000 20 tahun 1.000.000
2 Sapu 45.000 1 tahun 4.500
3 Kursi 150.000 5 tahun 3.000
4 Ember 75.000 5 tahun 1.000
5 drum air 6.000.000 10 tahun 600.000
7 tempat pakan 3.400.000 5 tahun 680.000
8 tempat minum 3.400.000 5 tahun 680.000
9 Mixer 2.250.000 5 tahun 450.000
10 Timbangan 500.000 5 tahun 100.000
11 pompa air 1.000.000 10 tahun 100.000
12 Kendaraan 20.000.000 10 tahun 2.000.000
13 pajak lahan 76.800 1 tahun 76.800
Total Biaya penyusutan (Rp) 5.695.300
Sumber:Data Primer, 2018.
B. Pembahasan
tepatnya di JL. Tanassalapang pada awal desember 2014, dan diberi nama Djion
Puyuh Makassar, lalu pindah ke Macanda Pada tanggal 4 Februari 2015, jumlah
populasi awal usaha ini sebanyak 1000 ekor.Penyerapan tenaga kerja pada usaha
ini adalah dengan memilih pekerja yang memilki kemauan yang tinggi untuk
bekerja.Usaha ini belum kena pajak dikarnakan, usaha peternakan ini masih usaha
adalah masih sulitnya para peternak puyuh wilayah Sulawesi sulit untuk diajak
menyamakan harga telur, ditambah lagi telur puyuh dari pulau jawa masih sering
masuk kewilayah Makassar.Tanggapan tetangga terhadap usaha ini belum ada,
karna kapasitas usaha ini masih berskala kecil.Adapun peluang pasar yang
dimiliki produk usaha puyuh ini cukup bagus karena yang membeli produk ini
adalah cetring, tukang bakso dan lain-lain.Kendala dan hambatan yang dialami
usaha peternakan puyuh ini adalah pemasaran telur pada bulan-bulan tertentu
pasar, selama ini masih lancar yaitu berkisaran 20 rak/ hari.Untuk persediaan
fluktuatif.Adapun untuk penanganan limbah dalam usaha ini adalah feses yang di
simpanan.
2. Identitas Responden
Widjiono, yang akrab juga dipanggil djion, berumur 49 tahun, jenis kelamin laki-
pekerjaan pokok adalah sebagai peternak dan untuk pekerjaan sampingan adalah
sebagai petani. Komoditi usaha ternaknya terdiri dari telur konsumsi, telur tetas,
bibit, feses, dan puyuh afkir. Untuk jumlah kepemilikan puyuh jantan berkisar ±
1.500 ekor, untuk betina ± 7000 ekor dan untuk bibitnya 1.500 ekor. Usaha ini
telah berlangsung ± 3 tahun, adapun untuk tenaga kerja pada usaha peternakan ini
ada 3 orang. Untuk luas area usaha peternakan puyuh ini 240 m2 dan untuk bibit
awalnya usaha peternakan puyuh ini berasal dari Bandung, Jawa Barat.
3. Penerimaan usaha peternakan Djion Puyuh Makassar
telur kosumsi adalah Rp. 22.000/ rak untuk harga pasar, sedangkan untuk
masyarakat sekirar Rp. 25.000/ rak. Untuk telur tetas peternak menjual seharga
Rp. 1.500 ekor. Untuk harga dari DOQ peternak menjual Rp. 3.000/ ekor. Untuk
harga puyuh afkir sendiri, peternak menjual seharga Rp. 5.000/ ekor, Sedangkan
untukfeses burung puyuh, peternak menjualnya Rp. 3.000/ karung, untuk karung
hendak membeli feses. untuk jumlah puyuh pejantan sebanyak 2.000 ekor/tahun,
untuk betina sebanyak 7.000 ekor/ tahun, sedangkan untuk bibitnya ± 384.000
ekor/ tahun. Sedangkan jumlah feses yang dapat di hasilkan oleh peternakan
penjualan telur konsumsi, telur tetas, DOQ, feses, dan puyuh afkir, usaha ini telah
berjalan selama dua periode, periode pertama Rp. 906.840.670, dan pada periode
kedua Rp. 1.357.429.860. sehingga selama dua periode, penerimaan usaha ini
4. Biaya investasi
5. Biaya
Biaya pada usaha peternakan Djion Puyuh Makassar terdiri dari dua jenis
a) Biaya tetap
seharga Rp. 10.000, 3 buah kursi Rp. 50.000, 3 buah ember pakan Rp. 25.000, 50
buah tempat minum Rp. 68.000, 50 buah tempat pakan Rp. 68.000, dan lama
20.000.000 dengan lama pemakaian 10 tahun. Untuk luas lahan usaha yang
dimiliki 512 m2 dan untuk pajak lahan usaha 1 are adalah Rp. 15.000.
b) Biaya variabel
seharga Rp. 3000/ ekor dengan jumlah bibit 1.500 ekor, biaya pakan Rp. 5.400/
kg dengan konsumsi pakan ternak puyuh sebanyak 6-17 gr/ ekor/ hari, jenis
vaksin yang diberikan pada bibit puyuh yaitu, pada puyuh umur 0-3 hari diberikan
vaksin NDLS hargaRp. 21.500/ 1000 dosis, ketika puyuh berumur 17 hari,
dilakukan vaksin NDAI harga Rp. 330.000/ botol, konsumsi pakan untuk puyuh
dewasa adalah 22 gr/ ekor/ hari dengan harga Rp. 5.400/ kg, puyuh berumur 27-30
hari diberikan vaksin Gumboro harga Rp. 65.000/ 1000 dosis. Sedangkan untuk
frekuensi pemberian dan pengulangan vaksin dilakukan secara berkala 2-3 bulan
sekali menggunakan vaksin NDLS dan konsumsi pakan untuk puyuh dewasa
adalah 22 gr/ ekor/ hari. Dengan harga Rp. 5.400/ kg. Tingkat kematian untuk
bibit puyuh umur 0-7 hari sekitar 25% per 1000 ekor , sedangkan untuk puyuh
dewasa tingkat kematiannya umur 2-3 bulan 5% per 1000 ekor, sedangkan untuk
puyuh umur 3 bulan ke atas 20% per 1000 ekor. Untuk tenaga kerja yang dimiliki
orang/ bulan. Untuk biaya air dan listrik Rp. 3.000.000/ Bulan.
6. Total Biaya
Total biaya diperoleh dari semua biaya yang dikeluarkan oleh peternakan
Djion Puyuh Makassar, yaitu biaya tetap (Rp. 53.496.800) di tambah penyusutan
biaya tetap (Rp. 5.695.300). Hasil dari total biaya adalah (Rp. 59.192.300).
7. Keuntungan
: Rp. 2.205.078.230
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
R/C ratio=
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
2.207.640.000
= = 3,6
605.967.000
Hal ini sesuai dengan pendapat Hernanto (1989) yang menyatakan bahwa
analisis imbangan penerimaan dan biaya ini bertujuan untuk mengetahui hasil
yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha, apabila nilai R/C >1: usaha
menguntungkan, R/C = 1 : usaha tidak menguntungkan dan tidak rugi, dan R/C <1
: usaha rugi, sehingga usaha ini dapat dikatakan layak karna R/C > 1, yaitu 22,93.
usaha peternakan Djion Puyuh Makassar (Rp. 2.205.078.230), di bagi total biaya
𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
(B/C) Ratio =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
2.205.078.230
= = 37, 25
59.192.300
Penerimaan 2.264.270.530
Untuk menghitung nilai BEP adalah biaya produksi total bagi penerimaan
PENUTUP
A. Kesimpulan
usaha Peternakan Djion Puyuh Makassar dapat dikatakan layak untuk dijalankan
hal ini meliputi beberapa aspek diantaranya aspek sosial dan ekonomi mencakup
penjualan produk seperti daging puyuh afkir dan telur konsumsi dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat akan protein hewani dengan harga relatif terjangkau juga
pemanfaatan Feses ternak puyuh sebagai pupuk dan juga dapat dimanfaatkan
sebagai pakan lele, aspek tekhnis meliputi lokasi, tata letak, peralatan usaha dan
aspek produksi yang telah memenuhi kriteria usaha berkala UMKM, aspek pasar
dan pemasaran cukup bagus karena produk yang dihasilkan langsung dibeli oleh
para pengusaha cetring, tukang bakso dan masyarakat sekitar, aspek keuangan
pada usaha peternakan ini yaitu digunakan sebagai investasi, penembahan modal
usaha dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan aspek lingkungan yang
ditimbulkan pada usaha cukup sedikit dikarenakan dikarenakan usaha ini masi
tergolong UMKM dan Feses yang dihasilkan tidak pernah menumpuk sehingga
B. Saran
Saran dalam praktek lapangan ini adalah untuk praktek lapangan studi
Forman et al., 2008. Pengaruh Lingkungan Pada Kondisi Fisik Ternak. Jakarta:
Erlangga.
Listiyowati. E. & Roospitasari. K., 2007. Tata Laksana Budidaya Puyuh Secara
Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soepranianondo, K., R. Sidik, D.S. Nazar, S. Hidanah, Pratisto dan S.H. Warsito.
2013. Buku Ajar Kewirausahaan.Surabaya: Pusat Penerbitan dan
Percetakan Unair.