Studi Perhitungan Nilai Deviasi Kadar Blending Nikel Pada Analisa Poidmeter Feni 1 2 3
Studi Perhitungan Nilai Deviasi Kadar Blending Nikel Pada Analisa Poidmeter Feni 1 2 3
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi rasio perbandingan blending
yang paling kecil menghasilkan nilai deviasi nilai kadar feed ore blending pada saat di
dalam Rotary Dryer( Poidmeter/mixing Plant ), selain itu juga diUntuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi proses blending nikel pada Stockyard
Pabrik dan SOM.
Berdasarkan hasil deviasi nilai rata-rata di analisa podmeter/Mixing Plant dari seluruh
komposisi rasio blending yang ada menunjukan bahwa rasio blending 1 : 1 : 1
( Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 06 ) pada FeNi 2 yang menghasilkan angka deviasi
rata-rata terendah sedang dari ketiga pabrik pengolahan dan pemurnian yang dimiliki
oleh PT. Antam Pomalaa menunjukan bahwa di pabrik Ferronikel 3 yang menghasilkan
nilai deviasi rata-rata Ni, BC, dan S/M yang paling kecil dibanding dengan nilai deviasi
rata-rata yang terjadi di Ferronikel 1 dan Ferronikel 2.
PENDAHULUAN
Bijih nikel laterit adalah endapan nikelferrous yang terjadi karena proses mineral
olivine pada peridotit terdekomposisi oleh air tanah yang bersifat asam. Bijih nikel laterit
diklasifikasikan menjadi bijih nikel garnierite/saprolit dan bijih nikel serpentin. Bijih
nikel limonit adalah jenis endapan yang terjadi akibat proses dekomposisi air tanah
yang bersifat asam, sehingga magnesium (MgO) dan nikel (Ni) terlarut, sedang silikon
tersuspensi sebagai koloid silika kelapisan bawah. Besi dipermukaan segera teroksidasi
sebagai hematite. Sebagian besar kobalt dan nikel yang ada dalam larutan kemudian
membentuk kopresipitat dengan besi di dalam larutan padat (solid solution) pada
kisi gutit. Pada lapisan ini besi terlihat lebih dominan. Bijih nikel garnierite/saprolit
adalah jenis endapan yang terjadi akibat proses pelindihan. Larutan yang masih
mengandung magnesium, nikel dan silika kelapisan bawah sampai akhirnya larutan
asam dinetralisir oleh batuan dan tanah pelapukan. Pada tahap ini terbentuk endapan
hidrat dari nikel magnesium silika. Bijih nikel serpentin adalah jenis endapan yang
terdiri atas batuan asal yang mengandung
9
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
nikel. Kadar nikelnya sangat heterogen berkisar antara nikel bijih limonit dan nikel bijih
garnierite/saprolit (Sukandarrumidi, 1999).
Proses blending merupakan proses terkendali pencampuran dua atau lebih
produk secara bersamaan, dengan kualitas spesifik yang berbeda untuk menghasilkan
produk yang sesuai denga permintaan pasar. Proporsi dari masing-masing produk di
control agar menghasilkan produk akhir tunggal yang terpisah dengan kualitas spesifik
yang diinginkan.
Masalah yang sering kali terjadi dalam proses blending yang dilakukan adalah
komposisi kualitas dan kuantitas dari tiap endapan nikel yang di blending hanya
dilakukan atau di estimasi secara manual. Secara teoritis, kelemahan dengan cara ini
dapat dilihat dari ketidakmampuannya dalam menghasilkan kualitas blending yang baik
dan seringkali tidak akurat dari target blending yang telah direncanakan. Sehingga
konsekuensi dampak yang terjadi adalah kerugian terhadap perusahaan karena harus
terkena Rejection dan Penalty oleh buyer serta kerugian biaya operasi dan produksi yang
sangat besar bagi perusahaan sendiri.
LOKASI PENELITIAN
PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Operasi Pomalaa terletak di kabupaten Kolaka
Sulawesi Tenggara. Dari Ibu kota kabupaten Kolaka jaraknya ± 30 km, Sedangkan dari
ibukota propinsi Kendari ± 180 km. Seperti yang terlihat pada gambar 1.
10
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan Data
Dalam hal ini ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan adalah mengumpulkan
data-data yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian baik itu data
primer maupun data sekunder ( data kualitatif dan kuantitatif ) Seperti data teoritis
blending ore pada SOM, realisasi kadar feed ore di poidmeter/mixing plant, data
deviasi kadar feed ore antara di teoritis dan setelah di poidmeter.
Deviasi rata-rata kadar feed ore antara hasil teoritis dengan di Poidmeter/mixing
Plant
Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung nilai deviasi ( selisih ) antara hasil
teoritis rencana blending di FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 dengan hasil realisasi di
poidmeter, untuk menghitung besarnya deviasi yang terjadi digunakan rumus sebagai
berikut :
( Hasil teoritis rencana blending – hasil realisasi feed ore di poidmeter )
Analisis hasil perhitungan deviasi rata-rata kadar feed ore tiap rasio blending di
poidmeter/mixing plant FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3
Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung deviasi ( selisih ) rata-rata tiap
rasio blending masing-masing di FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 untuk mencari tahu rasio
perbandingan mana saja yang menghasilkan nilai deviasi terkecil yang dilakukan sebagai
umpan pabrik di SOM. Adapun persamaan untuk menghitung deviasi rata-
ratanya adalah sebagai berikut :
Nilai rasio deviasi terbesar x : x Nilai rasio deviasi terkecil x : x
Rata rata rasio blending Jumlah hari blending
Analisis hasil perhitungan deviasi rata-rata kadar feed ore total ( FeNi 1, FeNi 2
dan FeNi 3 )
Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung deviasi ( selisih ) rata-rata dari tiap
hasil dipoidmeter FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 untuk mencari tahu manakah dari ketiga
pabrik yang menghasilkan nilai deviasi terkecil dari hasil blending yang dilakukan
11
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
sebagai umpan pabrik di SOM. Adapun untuk mengetahui angka deviasi terkecil
adalah sebagai berikut :
12
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
A A A A
Front
I. SM
B B B B SasMut : tabel 1.2
blending
AB1 AB3
AB2 AB4 II. Stockyard
Tambang
SasMut : tabel 1.2
blending
Blending Ore Feni 1(Data Dari Satker Jaminan Kualitas Bijih Pomalaa)
Kadar ( % )
Blending Tanggal Rasio
Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO
LP 743 1/2/10 s.d. 1 1,98 5,57 0,54 43,27 23,33 1,86 1,16
Rata-rata 12/2/10 1 1,98 5,57 0,56 43,27 23,33 1,85 1,16
LP 752 13/2/10 s.d. 4 1,92 7,37 0,55 42,72 22,79 1,87 1,07
BLD 06 19/2/10 1 1,76 4,14 0,70 43,61 29,26 1,49 1,67
13
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
14
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
LP 752 : BLD 15/02/10 4:1 (1,91) (6,44) (0,54) (42,93) (21,82) (1,97) (1,63)
LP 752 : BLD 16/02/10 4:1 0,01 0,95 0,02 (0,35) 1,12 (0,12) (0,55)
LP 752 : BLD 17/02/10 4:1 (0,04) 0,43 0,02 (0,05) 1,32 (0,11) (0,32)
LP 752 : BLD 18/02/10 4:1 (1,93) (6,45) (0,55) (42,06) (21,82) (1,93) (1,85)
LP 752 : BLD 19/02/10 4:1 0,05 (0,02) 0,05 0,56 2,61 (0,22) (0,32)
RATA-RATA DEVIASI (0,30) (1,38) (0,06) (6,07) (1,90) (0,42) (0,43)
Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 7 hari mulai tanggal 13
hingga 19 Februari, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa
poidmeter/mixing plant berkisar :
Untuk persen kadar Nikel = 0,00 sampai 1,93
15
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
Sehingga hasil nilai deviasi rata-rata yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing
plant untuk pabrik ferro nikel 1 adalah Ni ( 0,30 ), Bassisiti ( 0,06 ) dan S/M ( 0,42 )
Blending Ore Feni 2 (Data Dari Satker Jaminan Kualitas Bijih Pomalaa)
Kadar ( % )
Blending Tanggal Rasio
Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO
Po 11 1/2/10 s.d. 1 1,93 6,38 0,48 44,53 20,19 2,21 1,72
LP 746 12/2/10 2 1,90 6,42 0,52 42,79 21,73 1,97 1,03
16
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
Po 11 : LP 746 10/02/10 1:2 1,85 7,31 0,49 42,65 19,79 2,16 1,32
Po 11 : LP 746 11/02/10 1:2 1,8 8,03 0,46 42,26 18,61 2,27 1,33
Po 11 : LP 746 12/02/10 1:2 1,75 7,9 0,48 43,28 19,77 2,19 1,43
Po 09 : LP 748 13/02/10 1:2 1,83 7,91 0,48 41,47 19,16 2,16 1,32
Po 09 : LP 748 14/02/10 1:2 1,85 7,01 0,5 42,13 19,82 2,14 1,47
Po 09 : LP 748 15/02/10 1:2 1,88 6,79 0,52 42,92 21 2,05 1,68
Po 09 : LP 748 :BLD 06 16/02/10 1:1:1 1,92 6,83 0,5 42,41 20,29 2,09 1,52
Po 09 : LP 748 :BLD 06 17/02/10 1:1:1 1,92 7,03 0,5 42,38 19,95 2,13 1,57
Po 09 : LP 748 :BLD 06 18/02/10 1:1:1 1,92 6,43 0,52 43,02 20,89 2,06 2,01
Po 09 : LP 748 :BLD 06 19/02/10 1:2:1 1,92 7 0,49 42,84 19,97 2,15 1,55
Po 09 : LP 748 :BLD 06 20/02/10 1:2:1
TOTAL RATA-RATA 1,84 7,09 0,49 42,56 19,69 2,17 1,42
Kuning : masuk dalam spek pabrik
Merah : melebihi atau dibawah sasaran mutu
17
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
(3) Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 06 dengan rasio perbandingan 1 : 1 : 1
Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 3 hari mulai tanggal 16
hingga 18 Februari 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa
poidmeter/mixing plant berkisar :
Untuk persen kadar Nikel = 0,03 sampai 0,07
(4) Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 12 dengan rasio perbandingan 1 : 2 : 1
Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 1 hari mulai tanggal 19
2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant
berkisar :
Untuk persen kadar Nikel = 0,03
18
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
Realisasi Kadar Feed Ore Di Poidmeter Feni 3 (sumber : Satker ore blending
Po 13 : LP 745 : LP 749 01/02/10 1:2:2 1,78 7,83 0,50 41,49 19,90 2,09 1,21
Po 13 : LP 745 : LP 749 02/02/10 1:2:2 1,80 8,32 0,51 39,71 19,20 2,07 1,29
Po 13 : LP 745 : LP 749 03/02/10 1:2:2 1,75 8,11 0,52 40,01 19,95 2,01 1,29
Po 13 : LP 745 : LP 749 04/02/10 1:2:2 1,75 7,80 0,53 40,41 20,77 2,00 1,48
Po 13 : LP 745 : LP 749 05/02/10 1:2:2 1,79 7,53 0,51 39,18 18,93 2,07 1,23
Po 13 : LP 745 : LP 749 06/02/10 1:2:2 1,78 7,99 0,52 39,89 19,95 2,00 1,19
Po 13 : LP 745 : LP 749 07/02/10 1:2:2 1,78 8,01 0,53 39,75 20,15 1,98 1,14
19
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
Po 13 : LP 745 : LP 749 08/02/10 1:2:2 1,79 7,95 0,52 40,36 20,04 2,02 1,18
Po 13 : LP 745 : LP 749 09/02/10 1:2:2 1,74 8,17 0,49 41,52 19,50 2,13 1,24
LP 745 10/02/10 1 1,79 7,74 0,51 40,59 19,86 2,06 1,20
LP 745 11/02/10 1 1,76 8,07 0,49 41,73 19,61 2,13 1,28
LP 745 12/02/10 1 1,78 8,20 0,49 41,44 19,30 2,15 1,26
LP 745 13/02/10 1 1,77 8,12 0,49 41,90 19,51 2,15 1,18
LP 745 14/02/10 1 1,79 8,05 0,50 41,46 20,08 2,07 1,17
LP 745 15/02/10 1 1,75 8,29 0,49 41,51 19,59 2,12 1,19
LP 745 16/02/10 1 1,83 8,23 0,49 40,72 19,02 2,14 1,35
LP 745 17/02/10 1 1,79 8,20 0,50 40,66 19,34 2,10 1,31
LP 752 : LP 749 18/02/10 1:2 1,84 7,85 0,50 41,18 19,72 2,09 1,23
LP 752 : LP 749 19/02/10 1:2 1,92 7,31 0,50 42,98 20,46 2,10 1,22
LP 752 : LP 749 20/02/10 1:2 1,90 7,28 0,49 42,49 19,94 2,13 1,22
LP 752 : LP 749 21/02/10 1:2 1,92 7,23 0,50 42,48 20,23 2,10 1,20
LP 752 : LP 749 22/02/10 1:2 1,90 7,16 0,50 42,78 20,55 2,08 1,16
LP 752 : LP 749 23/02/10 1:2 1,86 7,31 0,50 43,01 20,68 1,92 1,25
LP 752 : LP 749 24/02/10 1:2 1,88 7,34 0,50 43,59 20,86 2,09 1,18
LP 752 : LP 749 25/02/10 1:2 1,85 7,06 0,51 43,62 21,32 2,05 1,14
LP 752 : LP 749 26/02/10 1:2 1,93 7,15 0,50 42,24 20,03 2,11 1,30
LP 752 : LP 749 27/02/10 1:2 1,88 7,32 0,51 42,24 20,58 2,06 1,34
LP 752 : LP 749 28/02/10 1:2 1,86 7,37 0,49 42,74 20,21 2,12 1,22
TOTAL RATA-RATA 1,82 7,75 0,50 41,49 19,97 2,08 1,24
Kuning : masuk dalam spek pabrik
Merah : melebihi atau dibawah sasaran mutu
Tabel 1.12. Deviasi Kadar Ore Antara Di Tambang Dan Di Poidmeter Feni 3
Kadar ( % )
Blending Tanggal Rasio
Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO
Po 13 : LP 745 : LP 749 01/02/10 1:2:2 0,12 (0,83) 0,03 2,78 2,60 (0,12) (0,07)
Po 13 : LP 745 : LP 749 02/02/10 1:2:2 0,10 (1,32) 0,02 4,56 3,30 (0,10) (0,15)
Po 13 : LP 745 : LP 749 03/02/10 1:2:2 0,15 (1,11) 0,01 4,26 2,55 (0,04) (0,15)
Po 13 : LP 745 : LP 749 04/02/10 1:2:2 0,15 (0,80) (0,00) 3,86 1,73 (0,03) (0,34)
Po 13 : LP 745 : LP 749 05/02/10 1:2:2 0,11 (0,53) 0,02 5,09 3,57 (0,10) (0,09)
Po 13 : LP 745 : LP 749 06/02/10 1:2:2 0,12 (0,99) 0,01 4,38 2,55 (0,03) (0,05)
Po 13 : LP 745 : LP 749 07/02/10 1:2:2 0,12 (1,01) (0,00) 4,52 2,35 (0,01) (0,00)
Po 13 : LP 745 : LP 749 08/02/10 1:2:2 0,11 (0,95) 0,01 3,91 2,46 (0,05) (0,04)
Po 13 : LP 745 : LP 749 09/02/10 1:2:2 0,16 (1,17) 0,04 2,75 3,00 (0,16) (0,10)
LP 745 10/02/10 1 0,09 (0,96) 0,07 3,41 4,67 (0,27) (0,04)
LP 745 11/02/10 1 0,12 (1,29) 0,09 2,27 4,92 (0,34) (0,12)
LP 745 12/02/10 1 0,10 (1,42) 0,09 2,56 5,23 (0,36) (0,10)
LP 745 13/02/10 1 0,11 (1,34) 0,09 2,10 5,02 (0,36) (0,02)
LP 745 14/02/10 1 0,09 (1,27) 0,08 2,54 4,45 (0,28) (0,01)
LP 745 15/02/10 1 0,13 (1,51) 0,09 2,49 4,94 (0,33) (0,03)
LP 745 16/02/10 1 0,05 (1,45) 0,09 3,28 5,51 (0,35) (0,19)
LP 745 17/02/10 1 0,09 (1,42) 0,08 3,34 5,19 (0,31) (0,15)
LP 752 : LP 749 18/02/10 1:2 0,05 (0,83) 0,02 3,93 2,79 (0,09) (0,10)
20
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
LP 752 : LP 749 19/02/10 1:2 (0,03) (0,38) 0,04 1,48 2,72 (0,18) (0,08)
LP 752 : LP 749 20/02/10 1:2 (1,90) (7,28) (0,49) (42,49) (19,94) (2,13) (1,22)
LP 752 : LP 749 21/02/10 1:2 (1,92) (7,23) (0,50) (42,48) (20,23) (2,10) (1,20)
LP 752 : LP 749 22/02/10 1:2 (0,12) 0,67 0,00 (1,29) (0,65) 0,01 0,05
LP 752 : LP 749 23/02/10 1:2 (0,06) 1,01 0,01 (3,30) (1,48) 0,15 0,04
LP 752 : LP 749 24/02/10 1:2 (0,13) 0,77 0,02 (3,58) (0,91) (0,08) 0,11
LP 752 : LP 749 25/02/10 1:2 (0,10) 0,74 0,02 (3,21) (0,55) (0,05) 0,34
LP 752 : LP 749 26/02/10 1:2 (0,14) 0,38 0,01 (3,06) (1,10) (0,04) (0,07)
LP 752 : LP 749 27/02/10 1:2 (0,10) 0,67 0,01 (2,35) (0,63) (0,06) (0,15)
LP 752 : LP 749 28/02/10 1:2 (0,08) 0,64 0,04 (2,99) (0,06) (0,14) (0,08)
RATA-RATA DEVIASI (0,09) (1,08) (0,00) (1,47) 0,86 (0,28) (0,14)
( ) = lebih kecil dr data satker jam.kualitas bijih
+ = lebih besar dr data satker jam.kualitas bijih
(1) Pomalaa 13, Leppe 745 dan Leppe 749 dengan rasio blending 1 : 2 : 2
Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 9 hari mulai tanggal 1
hingga 9 Februari 2010, menunjukan bahwa deviasi yang terjadi pada analisa
poidmeter/mixing plant berkisar :
Untuk persen kadar Nikel = 0,10 sampai 0,16
21
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 11 hari mulai tanggal
18 hingga 28 Februari 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa
poidmeter/mixing plant berkisar :
Untuk persen kadar Nikel = 0,03 sampai 1,92
Berikut merupakan hasil kesimpulan mengenai hasil deviasi nilai rata-rata yang terjadi
di analisa poidmeter/mixing plant pabrik Ferro nikel 1, Ferro nikel 2 dan Ferro nikel 3
22
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN 2303-1026
Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014
DAFTAR PUSTAKA
Bidang Pengelolaan Sumber Daya Mineral Dinas Pertambangan & Energi Kabupaten
Kolaka., 2006., Buku Potensi Bahan Galian Tambang Kabupaten Kolaka, Kolaka,
32 hal.
PT. Aneka Tambang Tbk. Pomalaa, 2008., Empat Dasawarsa PT. Antam Tbk.
Memaknai Alam, Melintas Masa, Pomalaa. 211 hal.
23