Sop Pengelolaan Makanan RS
Sop Pengelolaan Makanan RS
Pengertian Serangkaian kegiatan yang meliputi pemilihan kualitas dan kuantitas bahan
makanan yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Tujuan Dipilih bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan dan
spesifikasi yang ditetapkan.
Prosedur 1. Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan ketentuan spesifikasi
bahan makanan yang dipesan.
2. Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis barang
atau dapat langsung ke tempat pengaolahan bahan makanan.
3. Bahan makanan yang tidak sesuai spesifikasi dapat dikembalikan serta
minta ganti bahan makanan sesuai spesifikasi.
Tujuan Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan
dan spesifikasi yang ditetapkan.
Prosedur 1. Bahan makanan yang akan diolah disiapkan kemudian dibersihkan dari
kotoran yang tercampur didalamnya, seperti kerikil, kulit padi/skam,
paku, dll.
2. Bahan makanan ditempatkan dalam tenggok kemudian dicuci dengan
mengggunakan air mengalir sambil diaduk-aduk.
3. Pencucian bahan makanan dilakukan +3 kali sampai cucian berasnya
bersih.
4. Beras / bahan makanan kemudian ditiriskan.
Prosedur 1. Petugas membersihkan bahan makanan yang akan diolah dengan cara
mengupas kulitnya (untuk tempe), membuang kotorannya (untuk ikan
segar dan ayam).
2. Bahan makanan dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan air
mengalir, kemudian ditiriskan.
3. Untuk daging giling persiapan yang dilakukan dengan cara menambah
bumbu.
1. Makanan diet
a. Makanan diit rendah lemak, diet jantung, diet rendah
kolesterol, diet hati, diet rendah purin :
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian santan
Lauk nabati rendah garam
b. Makanan diit rendah garam
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian garam
Tujuan Menghasilkan susu yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien.
Pengertian Kegiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien menggunaka formula
komersial.
Tujuan Menghasilkan sonde yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien.
Pengertian Kegiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien gizi buruk.
Tujuan Menghasilkan sonde yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien.
Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
pasien.
Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas
dari penyakit infeksi.
Kebijakan Alat makan pasien bersih dan steril.
Prosedur 1. Pisahkan peralatan makan infeksius dan non infeksius.
2. Pencucian alat makan (piring, sendok, plato) terpisah dengan gelas dan
tutup gelas.
3. Alat makan infeksius:
a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah.
b. Siram dengan air mengalir.
c. Rendam dengan larutan chorine selama 30 menit.
d. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
e. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
f. Rendam dengan air panas ± 30 menit.
g. Keringkan dengan sinar matahari sebelum disusun pada rak alat
makan.
4. Alat makan non infeksius:
a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah.
b. Peralatan makan disiram dengan air mengalir.
c. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
d. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
e. Peralatan makan dibilas dengan air panas.
f. Peralatan makan disusun pada rak alat makan.
Unit terkait Pramusaji
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENERIMAAN MAKANAN SIAP SAJI / MAKANAN JADI
Tujuan Pesanan bahan makanan diterima dalam macam, jumlah serta spesifikasi
yang disepakati, sesuai dengan waktu permintaan pesanan.
Kebijakan 1.Waktu kedatangan makanan siap saji harus sesuai jadwal kedatangan.
2.Menu makanan harus sesuai dengan siklus menu, spesifikasi jenis diit
dan layak didistribusikan ke pasien.
3.Berat lauk hewani dan nabati harus sesuai standar porsi.
Prosedur 1. Ahli gizi operasional katering mencatat waktu kedatangan makanan
siap saji / makanan jadi.
2. Ahli gizi operasional katering mengecek kesesuaian menu makanan
dengan siklus menu.
3. Ahli gizi operasional katering mengecek tekstur, warna, aroma,
tampilan rasa dan suhu makanan sesuai spesifikasi makanan diit.
4. Ahli gizi operasional katering menimbang berat lauk hewani dan nabati
kemudian dibandingkan dengan standar porsi menggunakan
timbangan.
5. Jika makanan yang dikirim oleh katering tidak sesuai spesifikasi
makanan diit, ahli gizi operasional menghubungi ahli gizi produksi
katering bahwa makanan ditukar dengan makanan baru.
6. Makanan tersebut dikembalikan dan ditukar melalui sopir katering yang
mengantar makanan.
7. Jika makanan baru datang, ahli gizi operasional katering mengulang
dari tahap satu diatas.
8. Ahli gizi operasional katering menyiapkan makanan untuk test food dan
diserahkan ke petugas piket instalasi gizi.
9. Ahli gizi operasional katering mencatatan dan melaporkan dari hasil
dan evaluasi penerimaan makanan di form penerimaan makanan siap
saji.
Unit terkait Ahli gizi operasional katering.
Hari dan
tanggal
Waktu
Menu Siklus menu Menu yang datang
Hasil
Evaluasi
Kesimpulan
Ttd dan
nama ahli
gizi
operasional
katering
Hari dan
tanggal
Waktu
Evaluasi
Kesimpulan
Ttd dan
nama ahli
gizi
operasional
katering
Pengertian Rangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan pasien yang dilayani (makanan biasa atau diet).
Tujuan Agar pasien mendapat makanan sesuai dengan pemesanan diit.
Kebijakan 1. Distribusi makan tepat waktu.
2. Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian makan kepada pasien.
Prosedur 1. Pramusaji memorsi makanan yang telah datang dari katering sesuai
dengan jenis diet dan kelas perawatan.
2. Pengecekan dilakukan oleh petugas piket instalasi gizi dibantu ahli gizi
operasional katering agar tidak terjadi kesalahan pemberian makan.
3. Waktu distribusi makanan:
a. Makan pagi: 06.30 – 07.30 WIB
b. Makan siang: 11.30 – 12.30 WIB
c. Makan sore: 16.30 – 17.30 WIB
4. Makanan didistribuskan ke bagian ruang rawat inap.
Unit terkait 1. Petugas piket insatalasi gizi
2. Ahli gizi operasional katering
3. Pramusaji
Pengertian Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga pramusaji
setelah 1 jam makanan diberikan kepada pasien.
Tujuan Menghindari kehilangan alat makan.
Kebijakan Alat makan kembali dalam keadaan utuh, tidak rusak dan hilang.
Prosedur 1. Setelah pramusaji mendistribusikan makanan kepada pasien, pramusaji
menunggu sekitar 1 jam dari waktu pendistribusian makanan.
2. Pramusaji kembali ke kamar pasien sambil melihat apakah makanan
yang diberikan telah dikonsumsi atau belum.
3. Jika makanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien diambil dan
dibawa ke dapur.
4. Jika makanan pasien belum habis, pramusaji meminta izin kepada
pasien untuk memindahkan sisa makanan yang masih ingin dikonsumsi
ke wadah yang lain.
Unit terkait Pramusaji
Pengertian Suatu kegiatan pembersihan meja maupun alat makan sebelum dan
sesudah selesai pemorsian makanan untuk pasien.
Tujuan Menjaga supaya ruang pemorsian selalu bersih, rapi dan terhidar dari
debu, kuman maupun virus.
Kebijakan Ruang pemorsian / dapur selalu terlihat bersih, rapi dan nyaman.
Prosedur 1. Sebelum makanan datang ke rumah sakit, pramusaji harus
membersihkan tempat pemorsian dan lingkungan pemorsian.
2. Jika telah selesai pemorsia dan pendistribusian makanan ke pasien,
pramusaji juga harus membersihkan tempat pemorsian dan lingkungan
dapur, baik meja, kursi dan lain-lain.
3. Semua barang kemasan makanan dikumpulkan menjadi satu dalam
wadah supaya rapi dan bersih.
Unit terkait Pramusaji