Anda di halaman 1dari 9

Daur Ulang Sampah Anorganik menjadi Accesoris dan Hiasan

Eka Febriyani, Silmina Laili


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
email : ekafebri6861@gmail.com

Abstrak : Sampah adalah bahan buangan dari kegiatan rumah tangga, komersial,
industri atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia lainnya. Sampah
juga merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.
Oleh sebab itu tujuan dari karya ini adalah membuat aksesoris dan hiasan dari
sampah anorganik. Langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan sampah
plastik dan kertas yang akan digunakan, kemudian potong kecil sesuai dengan
bahan yang ingin dibuat kemudian bikin kerangkanya, lalu tempelkan pada
gambar yang telah dibuat. Hasil dari daur ulang sampah anorganik ini adalah
aksesoris dan hiasan rumah berupa gambar bunga yang timbul.

Kata kunci : sampah anorganik, aksesoris, hiasan rumah.

1. Latar Belakang 2006). Sampah merupakan barang


Menurut definisi World Health yang dianggap sudah tidak terpakai
Organization (WHO) sampah adalah dan dibuang oleh pemilik atau
sesuatu yang tidak digunakan, tidak pemakai sebelumnya, tetapi bagi
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu sebagian orang masih bisa dipakai
yang dibuang yang berasal dari apabila dikelola dengan prosedur
kegiatan manusia dan tidak terjadi yang benar (Panji Nugroho, 2013).
dengan sendirinya (Chandra, Definisi sampah terlihat lebih
2006). Sampah adalah bahan sederhana seperti yang tertuang
buangan dari kegiatan rumah tangga, dalam UU Nomor 18 tahun 2008
komersial, industri atau aktivitas- yang menyatakan bahwa sampah
aktivitas yang dilakukan oleh adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia lainnya. Sampah juga manusia dan/atau proses yang
merupakan hasil sampingan dari berbentuk padat.
aktivitas manusia yang sudah tidak Penumpukan sampah disebabkan
terpakai (Purwendro & Nurhidayat, oleh beberapa faktor, antara lain
volume sampah yang sangat besar Jember merupakan salah satu
sehingga melebihi kapasitas daya kota yang berpenduduk cukup padat
tampung tempat pembuangan di Jawa Timur, peningkatan jumlah
sampah akhir (TPA). Pengelolaan penduduk sangat berpengaruh pada
sampah yang terjadi selama ini jumlah sampah. Menurut kepala
dirasakan tidak memberikan dampak Dinas Lingkungan Hidup Jember
positif kepada lingkungan, dan tahun 2018, volume sampah yang
kuranganya dukungan kebijakan dari dikirimkan ke Tempat Pembuangan
pemerintah. Menurut Prof. Dr. Ir. Akhir (TPA) Pakusari cukup besar,
Ign. Suhatro dalam buku Limbah yakni 400 meter kubik setiap
Kimia (2011) mengatakan harinya. Untuk mengatasi
pemerintah belum begitu serius permasalahan tersebut, diadakan
dalam memikirkan masalah sampah sejumlah program yang diharapkan
ini. Meski pemerintah sudah mampu mengurangi volume sampah
melakukan beberapa terobosan yang ada di masyarakat.
namun di beberapa tempat Dalam karya tulis ini penulis
pembuangan sementara (TPS) memberikan solusi dalam
gunungan sampah masih sangat menanggulagi masalah sampah yang
mengganggu masyarakat dan masih ada dikota Jember dengan
menjadi perhatian. memanfaatkan sampah anorganik
Kota jember termasuk diantara khususnya plastik dan kertas menjadi
kota kota besar di Indonesia yang tak Aksesoris sebagai hiasan rumah.
luput dari permasalahan sampah Dengan adanya Karya tulis ilmiah ini
kota. Kota Jember termasuk pusat diharapkan dapat menanggulangi
perdagangan, industri dan jasa yang permasalahan sampah di Kota
berkembang pesat. Kota Jember Jember dengan baik sehingga
memiliki luas 3.293 km2, yang terdiri terwujudlah Jember BERSERI
dari 31 kecamatan, 226 desa, 22 (Bersih, Sehat dan Asri)
kelurahan, 959 dusun/lingkungan,
4.100 RW dan 13.786 RT.
1.2 Rumusan Masalah yang tidak mudah membusuk berupa
1. Bagaimana cara mengelola plastik, kertas, karet, logam, abu sisa
sampah yang benar? pembakaran dan lain sebagainya.
2. Bagaimana solusi untuk Sampah dapat digolongkan
menyelesaikan masalah kedalam beberapa kategori, menurut
sampah anorganik? jenis sampah dibagi menjadi: sampah
3. Bagaimana proses pembuatan organik seperti daun dan lain-lain,
aksesoris dan hiasan dari sampah plastik, sampah kertas dan
sampah anorganik? kelompok logam serta kayu
(Soekarman, 1983). Sedangkan,
1.3 Tujuan menurut Syahrul dan Ollich (1985)
1. Untuk menanggulangi sampah dapat digolongkan kedalam
masalah lingkungan di Kota beberapa kategori, diantaranya
Jember berdasarkan sumbernya, yaitu : (1)
2. Untuk mengetahui manfaat sampah hasil aktifitas rumah tangga
dari sampah anorganik termasuk dari asrama, rumah sakit,
3. Untuk mengetahui proses hotel hotel dan kantor; (2) sampah
pembuatan aksesoris dan hasil kegiatan industri dan pabrik; (3)
hiasan dari sampah anorganik sampah hasil kegiatan pertanian
meliputi perkebunan, kehutanan,
1.4 Kerangka Teori perikanan, dan peternakan yang
Menurut Soemirat Slamet sering juga disebut sebagai limbah
(2004), sampah adalah segala sesuatu pertanian; (4) sampah hasil kegiatan.
yang tidak lagi dikehendaki oleh Prakiraan timbulan sampah baik
yang punya dan bersifat padat. untuk saat sekarang maupun dimasa
Sampah ada yang mudah membusuk mendatang merupakan dasar dari
dan ada pula yang tidak mudah perencanaan, perancangan dan
membusuk. Sampah yang mudah pengkajian sistem pengelolaan
membusuk terdiri dari zat-zat persampahan. Prakiraan timbulan
organik seperti sayuran, sisa daging, sampah merupakan langkah awal
daun dan lain sebagainya, sedangkan yang biasa dilakukan dalam
pengelolaan persampahan. Satuan bernilai, dengan pemanfaatan
timbulan sampah biasanya tersebut dapat mengurangi tingkat
dinyatakan sebagai satuan skala sampah di sekitar kita. Pemerintah
kuantitas perorang atau perunit kota Jember juga telah membuat
bangunan dan sebagainya. Rata- rata kebijakan dengan mengusulkan tiga
timbulan sampah tidak akan sama perda dalam prolegda, yakni
antara satu daerah dengan daerah Rancangan Peraturan Daerah
lainnya, atau suatu negara dengan Pengelolaan Sampah, Izin
negara lainnya. Hal ini disebabkan Lingkungan Amdal, dan Perda
oleh beberapa faktor, antara lain Ruang Terbuka Hijau sehingga
(Damanhuri dan Padmi, 2004): diharapkan ketiga perda itu bisa
1. Jumlah penduduk dan tingkat segera dituntaskan oleh Pemkab dan
pertumbuhannya. DPRD Jember. Ketiga rancangan
2. Tingkat hidup. perda itu tidak dipermasalahkan jika
3. Perbedaan musim. harus dijadikan satu, yang terpenting
4. Cara hidup dan mobilitas adalah ada payung hukum yang
penduduk. menaunginya sehingga ada kebijakan
5. Iklim. yang diperbaiki untuk mendukung
6. Cara penanganan makanannya. pengelolaan sampah di Jember.
Kota Jember merupakan Selain itu, pihaknya juga akan
Provinsi Jawa Timur yang memiliki melaksanakan berbagai kegiatan
jumlah penduduk yang banyak di untuk meningkatkan partisipasi
sebabkan karena jumlah populasi masyarakat dalam pengelolaan
penduduk bertambah dan kebutuhan sampah karena selama ini
akan pendudukpun semakin banyak pengetahuan masyarakat untuk
yang mengakibatkan populasi mengelola sampah masih sangat
sampah berkembang, hal ini minim. Dinas Lingkungan Hidup
menyebabkan keadaan yang tidak (DLH) Kabupaten Jember, Jawa
seimbang dan harus adanya suatu Timur menargetkan dapat
pergerakan untuk memanfaatkan mengurangi sampah hingga 85
sampah menjadi sesuatu yang persen, mengingat selama
ini sampah dan pengelolaannya sehingga menurunkan kesuburan
masih menjadi masalah belum tanah karena plastik juga
terpecahkan di wilayah ini. Guna menghalangi sirkulasi udara di
mewujudkan hal itu, pihaknya akan dalam tanah dan ruang gerak
menggalakkan program bank sampah makhluk tersebut yang mampu
di seluruh Kabupaten Jember, meyuburkan tanah. Pada musim
bahkan DLH Jember menargetkan hujan, sampah yang terlantar dapat
dan berharap ada satu bank sampah menjadi hal yang paling menakutkan.
di setiap rukun warga (RW). Pihak Tumpukan sampah yang tidak
DLH Jember juga berencana untuk tertangani dengan baik bisa
menggandeng sejumlah LSM di menyumbat saluran drainase.
Kabupaten Jember, terutama yang Pembuangan sampah disembarang
bergerak di bidang lingkungan. tempat, terutama sungai, akan
Nantinya, merekalah yang menghambat laju air hujan
diharapkan mendampingi dan dipermukaan sehingga aliran hanya
melatih masyarakat untuk terfokus pada satu titik saja. Ketika
menggalakkan bank sampah. Bukan curah hujan tinggi kondisi semacam
hanya pemerintah yang bertanggung ini bisa mengakibatkan banjir.
jawab untuk masalah sampah itu, Sampah memang bukan perkara yang
namun juga ada peran masyarakat, mudah. Tidak hanya di perkotaan
sehingga kedua pihak bisa saling padat penduduk, pedesaan, atau
mendukung untuk pengurangan lokasi lain pun tidak terlepas dari
sampah di Jember. persoalan ini. Sumber permasalahan
Dampak yang ditimbulkan dari sampah selau hadir, baik di tempat
sampah plastik sangat banyak. pembuangan sementara (TPS),
Sampah plastik mencemari tanah, air tempat pembuangan akhir (TPA),
tanah dan hewan bawah tanah. maupun saat pendistribusiannya.
Racun-racun dari partikel plastik Oleh sebab itu perlu adanya
yang masuk ke dalam tanah akan penanganan lebih lanjut terhadap
membunuh hewan-hewan pengurai masalah ini agar terciptanya Jember
di dalam tanah seperti cacing BERSERI (Bersih, Sehat dan Asri)
1.5 Metodologi Penulisan 2. Pembahasan
Metodologi penulisan ini dengan 2.1 Sampah Anorganik
cara mencari literature tentang Sampah anorganik merupakan
sampah anorganik dan menanya sampah yang sulit untuk terurai.
proses pembuatan aksesoris dan Contoh sampah yang sulit untuk
hiasan dari sampah anorganik. terurai adalah plastik wadah
Kemudian metodologi penulisan ini pembungkus makanan, kertas, plastik
juga dengan cara pengumpulan data mainan, botol dan gelas minuman,
terlebih dahulu diberbagai tempat kaleng, kayu, dan sebagainya.
yang memiliki jumlah sampah plastik Sampah ini masih memiliki nilai
yang banyak yang dapat komersil apabila didaur ulang dan
dimanfaatkan dalam pembuatan dimanfaatkan kembali. Sampah ini
aksesoris sebagai hiasan rumah. dapat digunakan untuk membuat
Penelitian ini dilakukan pada tanggal produk atau peralatan yang laku jual
05 November 2018 sampai tanggal dan dapat digunakan sebagaimana
30 November 2018. Pengumpulan mestinya. Beberapa sampah
data dengan mengobservasi anorganik yang dapat dijual adalah
(melakukan pengamatan) terlebih plastik wadah pembungkus makanan,
dahulu di beberapa tempat seperti ke botol dan gelas bekas minuman,
pajak-pajak, dan daerah yang banyak kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
tertimbun sampah yang ditemui dan koran, HVS, dan masih banyak yang
mengambil dokumentasi beberapa lainnya. Sampah anorganik sangat
tempat. Setelah melakukan observasi sulit terurai membutuhkan 100
dan pengumpulan data kemudian sampai 500 tahun untuk dapat
melakukan analisis data yang terurai.
diperoleh dan memberikan solusi Melihat kondisi saat ini akan
dalam penanggulangan sampah dan menimbulkan dampak yang buruk
membuat proses pemanfaatan bagi kita jika tidak ada upaya
sampah anorganik dan membuat penanggulangan untuk masalah
kesimpulan . sampah ini. Melihat dari tiap tahun
populasi sampah yang semakin
meningkat. Berdasarkan hal tersebut ekologi. Pada karya ilmiah ini,
diperlukan lah strategi atau cara penanggulangan masalah
untuk menanggulangi sampah ini sampah anorganik dilakukan
agar bisa berkurang. Secara umum dengan cara Daur ulang
cara untuk mengatasi masalah (Recycle) dengan memanfaatkan
anorganik dapat dilakukan cara-cara sampah plastik dan sampah
berikut ini yaitu : kertas yang dibuat menjadi
a. Reduce (pengurangan aksesoris.
penggunaan) dapat dilakukan
2.2 Karakteristik Sampah dalam
dengan cara mengurangi atau
pembuatan Aksesoris dan Hiasan
menghindari barang yang tidak
Rumah
bisa didaur ulang oleh alam.
Sampah anorganik yang dapat
Sebab barang yang susah di daur
dijadikan aksesoris adalah sampah
ulang menyebabkan populasi
plastik jajan dan makanan ringan
sampah semakin meningkat.
yang sering kita gunakan selama ini
b. Reuse (Menggunakan Ulang)
sedangkan untuk pembuatan hiasan
banyak sampah yang dapat
rumah sampah yang diperlukan
digunakan kembali, seperti botol
adalah sampah kertas seperti kotak
bekas minuman masih bisa
rokok, kotak obat nyamuk, atau
digunakan untuk wadah
kotak yang tidak tebal. Hal ini
minuman kembali. Kita hanya
bertujuan agar hiasan mudah
cukup mencucinya saja agar
dibentuk dengan ketebalan kotak
terlihat bersih lagi.
yang tipis dan lebar sesuai
c. Recycle ( Daur ulang)
kebutuhan.
pengolahan sampah yang sangat
efektif yang terdiri dari 2.3 Proses pembuatan Accesoris
pemilihan, pengumpulan, dan Hiasan Rumah
pemprosesan, pendistribusian,
1. Dilakukan pemilihan sampah
dan pembuatan produk. Daur
plastik kemudian
ulang ini juga menguntungkan
mengumpulkannya (agar hiasan
secara ekonomis dan secara
dan aksesoris terlihat cantik 8. Setelah hiasan selesai dibuat beri
usahakan sampah plastiknya bingkai di keempat sisi agar
berbagai warna biar banyak lebih terlihat mewah dan indah.
variasi)
PENUTUP
2. Setelah dikumpulkan maka
bersihkan terlebih dahulu Dari uraian diatas maka dapat

sampah plastik itu lalu disimpulkan bahwa sampah

dikeringkan. anorganik juga dapat dimanfaatkan

3. Plastik yang sudah dikeringkan sebagai hiasan rumah aksesoris.

tadi dipotong dengan ukuran Dengan adanya pemanfaatan ini

lebar 10cm- 20 cm dengan dapat mengurangi populasi sampah

panjang sesuai dengan ukuran yang ada dikota Jember sehingga

plastik. tercipta lah Jember Berseri seperti

4. Kemudian plastik yang sudah tema yang ditetapkan oleh panitia

dipotong tadi dilipat menjadi LKTI. Karakteristik sampah yang

sesuai bagian dan bentuk hiasan dapat dijadikan sebagai bahan dalam

dan aksesoris yang ingin dibuat. pembuatan hiasan rumah dan

5. Kemudian plastik itu digulung aksesoris adalah sampah plastik dan

secara horizontal dan dengan sampah kertas. Dalam hal ini harus

perlahan-lahan sehingga terdapat terlebih dahulu memilih sampah

pola bentuk hiasan yang plastik dan sampah kertas kemudian

diinginakan misal bunga dan mengumpulkannya setelah itu

bandana. diproses untuk membuat bunga dan

6. Hiasan bunga yang berupa guci maka akan menghasilkan suatu

potongan ditempelkan sesuai produk yang dapat dijual yang dapat

pola yang telah digambar pada menambah penghasilan untuk warga

kertas yang akan ditempel. kota Jember. Pembuatan hiasan

7. Gunakan lem kayu untuk rumah dan aksesoris ini dapat

menempelkan bunganya agar bermanfaat dalam segi ekonomi mau

lebih kuat dan tahan lama pun dalam segi ekologi.


DAFTAR PUSTAKA

Chandra, 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Damanhuri dan Padmi. 2004. Diktat Pengelolaan Sampah. Bandung: Teknik


Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Nugroho. 2013. Jurnal Studi Pustaka Pemanfaatan Proses Biokonversi Sampah
Organik Sebagai Alternatif Memperoleh Biogas. Surabaya : FMIPA UNS.
Purwendro & Nurhidayat. 2006. Mengelola Sampah untuk Pupuk dan Pestisida
Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soekarman. 1983. Sampah dan Pengelolaanya. Jakarta: Gramedia.

Soemirat Slamet. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.
Suhatro. Ign. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Air dan Udara.
Yogyakarta: CV. Andi Offet.
Syahrul dan Ollich. 1985. Usaha-usaha Pemusnahan Sampah di Kotamadya
Ujung Pandang. Ujung Pandang: Universitas Hasanudin.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah.
WHO. 1992. IPCS Environmental Health Criteria: Vol.134, Cadmium. Geneva:
WHO.

Anda mungkin juga menyukai