Anda di halaman 1dari 60

 PENGANTAR

Syukur kepada Allah yang telah memimpin dan menyertai kita dalam
menyusun dan menggunakan panduan PA selama tahun 2010 ini. Terima kasih
untuk kesetiaan jemaat menggunakan Panduan ini, kami berharap untuk edisi
2/2010 ini akan semakin banyak jemaat yang menggunakannya dan
memperoleh berkat melaluiNya.
Tim penyusun telah menerima banyak masukan dan kritikan untuk edisi
1/2010, berdasarkan masukan dan evaluasi tersebut kami berusaha
memyempurnakan dan menyederhanakan panduan edisi ini supaya lebih mudah
dipahami dan digunakan.
Panduan PA tahun ini memang disusun berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Penyusunan panduan ini dijiwai dan disemangati oleh prinsip-
prinsip dan nilai-nilai pendidikan orang dewasa (POD) atau yang dikenal juga
dengan istilah pembelajaran yang membebaskan. Yaitu seni pembelajaran
orang dewasa yang didasari oleh pemahaman bahwa setiap orang dewasa adalah
subyek (pelaku) dalam proses pembelajaran, bukan obyek. Dalam proses itu
pembelajaran orang dewasa tidak bergantung pada guru atau nara sumber. Oleh
karena itu dalam proses PA ini, baik pemimpin PA maupun peserta PA dapat
saling berlajar di dalam suasana yang membebaskan dan komunikasi yang multi
arah.
Agar penggunaan Panduan ini lebih optimal, kami menyarankan supaya
dilakukan pelatihan bagi para pemandu/ pemimpin PA tentang bagaimana cara
menggunakan panduan ini dan pengenalan akan Pendidikan Orang Dewasa.
Untuk kebutuhan tersebut, kami telah menyediakan materi ”Penerapan
Prinsip-Prinsip Pendidikan Orang Dewasa dalam Proses PA” dan bila
diperlukan, kami menyediakan diri menjadi fasilitator.
Panduan PA edisi 2/2010 ini disusun dengan format sebagai berikut:
1. Motto: ”Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”.
Moto ini hendaknya dibacakan setiap mengawali PA, supaya peserta PA
menyadari bahwa PA yang dilakukannya adalah proses belajar berteologi
bersama yang melibatkan seluruh peserta PA, dan melaluinya setiap peserta
PA dapat saling belajar.
2. Latar Belakang Bacaan. Hendaknya dipelajari untuk mengantarkan peserta
memahami teks/ bacaan/ perikop yang akan di-PA-kan. Sebagai sebuah
pengantar, latar belakang ini hendaknya tidak menjadi fokus utama
pembalajaran dalam PA.
3. Proses PA sengaja disusun secara matrik, dengan harapan dapat membantu
pemandu dan peserta PA memahami alur proses PA. Kolom pertama
1
adalah isi pokok materi yang akan di-PA-kan. Kolom kedua berisi tujuan
materi tersebut dipelajari. Sedangkan kolom ketiga adalah bentuk-bentuk
kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Harapan
kami pemandu mempelajari terlebih dahulu alur proses sebelum memimpin,
sedangkan peserta PA dipandu dengan kegiatan-kegiatan yang ada pada
kolom tiga. Kegiatan kegiatan tersebut lebih berupa panduan yang bisa
ditambah, dikurangi atau diganti sesuai dengan situasi dan kondisi tempat
dan peserta PA.

Kiranya Panduan ini dapat bermanfaat dan bila ada hal-hal yang
diperjelas dapat menghubungi kantor sinode maupun tim penyusun. Selamat
ber-PA, Tuhan memberkati.

Tim Penyusun Panduan PA Edisi 2/2010:

1. Pdt. A.T. Hariyanto, Spd., M.Div


2. Pdt. Alfred Ruben Gordon Ta’ek, S.Si
3. Pdt. Bambang Nugroho Hadi, M.Th
4. Pdt. Ferry Romel Orlando Panjaitan, S.Si
5. Pdt. Kurniawan Diwanto Wijaya, S.Si
6. Pdt. Pornomo Sidi, S.Si
7. Pdt. Wahyu Kristiono, S.Si
8. Pdt. Yohanes Fajar Handoyo, S.Th

Metro, Mei 2010

2
Minggu : hal

Minggu 1 Juli 2010 4


Minggu 2 Juli 2010 6
Minggu 3 Juli 2010 9
Minggu 4 Juli 2010 13
Minggu 1 Agustus 2010 16
Minggu 2 Agustus 2010 19
Minggu 3 Agustus 2010 22
Minggu 4 Agustus 2010 25
Minggu 5 Agustus 2010 27
Minggu 1 September 2010 30
Minggu 2 September 2010 33
Minggu 3 September 2010 36
Minggu 4 September 2010 39
Minggu 1 Nopember 2010 43
Minggu 2 Nopember 2010 46
Minggu 3 Nopember 2010 50
Minggu 4 Nopember 2010 52
Minggu 1 Desember 2010 55
Minggu 2 Desember 2010 58

***

3
Panduan PA Minggu ke-1 Juli 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Yohanes 9:1-7

LATAR BELAKANG BACAAN

Pada waktu peristiwa ini terjadi, ada pemahaman diantara orang banyak bahwa
ada keterkaitan antara kebutaan dengan dosa. Bila ada satu orang yang buta
sejak lahir, berarti ada yang sudah berbuat dosa. Mungkin orang itu sendiri, atau
mungkin juga kedua orang tuanya. Oleh karena itu murid-murid menanyakan
kebenaran pemahaman itu kepada Yesus ”Guru, siapakah yang berbuat dosa,
orang ini sendiri atau orang tuanya sehingga ia dilahirkan buta”.
Yesus menanggapi pertanyaan murid-murid dengan mengungkapkan satu fakta
yang lebih penting dari pada sekedar mencari siapa yang salah, siapa yang
benar. Tetapi mencari makna dibalik semua peristiwa tersebut, yaitu karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam orang buta tersebut.

PROSES BER-PA

What What For How


(Isi Materi) (Tujuan) (Kegiatan)
Pembukaan Peserta memiliki Pemandu mengajak peserta PA
kesiapan hati untuk untuk menyanyikan dua atau tiga
mengikuti PA lagu, kemudian memimpin doa
pembukaan.
Pembacaan Peserta mengetahui isi Pemandu meminta beberapa orang
teks teks yang akan di PA peserta untuk memperagakan
kan. perikop yang di PA-kan
Pengertian Peserta dapat Pemandu meminta peserta
pekerjaan mengungkapkan mengungkapkan apa yang mereka
Allah pemahamannya ketahui tentang pengertian
tentang pekerjaan pekerjaan Allah
Allah.

4
Contoh Peserta dapat Pemandu minta kepada peserta
pekerjaan menyebutkan untuk menuliskan di papan
Allah contoh-contoh tulis/kertas/karton atau
pekerjaan Allah menyebutkan, satu orang satu
contoh pekerjaan Allah
Pekerja- Peserta dapat pemandu meminta peserta
pekerja Allah memahami siapa mendiskusikan siapa yang harus
yang harus mengerjakan pekerjaan Allah
mengerjakan pada waktu itu dan pada waktu
pekerjaan Allah sekarang
Cara Peserta memahami Pemandu meminta peserta
mengerjakan cara mengerjakan mendiskusikan bagaimana
pekerjaan pekerjaan Allah pekerjaan Allah dikerjakan pada
Allah pada waktu itu dan waktu itu dan bagaimana
penerapannya pada pekerjaan Allah dilakukan pada
masa sekarang. zaman sekarang, serta apa
penerapannya dalam kehidupan
berjemaat, berklasis dan
bersinode.
Contoh Peserta menemukan Pemandu mengajak peserta
pekerjaan contoh-contoh menemukan contoh-contoh
Allah yang pekerjaan Allah pekerjaan Allah yang bisa
dapat yang bisa dilakukan dilakukan secara kebersamaan
dikerjakan secara kebersamaan jemaat lokal, dan sinodal.
secara jemaat lokal dan
kebersamaan. sinodal.
Penutup Peserta termotivasi Pemandu minta peserta memilih
untuk melakukan satu lagu untuk dinyanyikan
hasil PA dalam bersama, setelah itu meminta
kehidupan sehari- salah satu atau beberapa peserta
hari. untuk memimpin doa syafaat dan
penutup.
(ATH)

5
Panduan PA Minggu ke-2 Juli 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan Alkitab: Ibrani 12: 1-11

PENGANTAR PEMAHAMAN ALKITAB

Ibrani adalah nama lain dari bangsa Israel. Karena orang Ibrani atau
Israel pada mulanya menganut agama Yahudi, maka mereka sering juga
disebut sebagai orang Yahudi. Surat kepada Orang Ibrani ini ditujukan
kepada orang-orang Ibrani yang menjadi Kristen. Karena mereka
meninggalkan agama Yahudi dan menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat mereka, maka mereka sering mengalami aniaya
baik secara fisik maupun mental dari saudara sebangsanya yang masih
menganut agama Yahudi (dapat dibandingkan dengan Ibrani (11: 36-37).
Sebagian orang memang menyangkal imannya, tapi masih banyak juga
yang setia sampai mati.

Penulis Surat ini mendorong agar Orang-orang Ibrani yang Kristen ini
bertabah hati, tekun dalam iman dan menjalani penderitaan dengan
gagah. Penderitaan yang mereka alami patutlah dihayati sebagai latihan
rohani yang pada akhirnya menghasilkan buah kebenaran yang
memberikan damai dan sukacita (Ibrani 12: 11). Memang, penderitaan
ketika dialami mendatangkan dukacita, tetapi bila orang Kristen menjaga
kesetiaan dan iman maka segala sesuatu yang dialami itu sungguh
menghasilkan kebaikan yang membawa mereka kepada anugerah
kekudusanNya (Ibrani 12: 10).

(Referensi)

Mengapa ada orang-orang yang mampu bertahan, sementara orang lain


gagal atau bahkan mengundurkan diri? Mengapa ada perusahaan-
perusahaan yang terus maju dalam persaingan, sementara perusahaan lain
hancur? Mengapa ada orang tua yang mampu mendidik anaknya menjadi
6
warga Negara yang baik di lingkungan yang penuh dengan kekerasan dan
obat-obatan terlarang?
Mengapa ada orang yang cacat yang mengukir prestasi sementara ada
yang bertubuh sempurna menjadi pemabuk? Mengapa ada anak orang
miskin bisa menjadi Profesor bahkan Presiden tetapi ada anak orang kaya
yang menjadi pecandu Narkoba?

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Sambutan Tuan  Semua yang hadir  Tuan rumah mengucapkan
Rumah merasa diterima dan selamat datang dan berterima
siap berpartisipasi kasih atas kedatangan peserta
PA, dan menyerahkan waktu
Ucapan  Tuan rumah merasa sepenuhnya kepada MJ.
Terimakasih dan dihargai  Anggota MJ mengucapkan
Syukur  Peserta PA terimakasih kepada Tuan
memiliki kesiapan rumah dan juga kepada semua
hati untuk peserta PA yang hadir.
mengikuti PA.  Memimpin peserta
menyanyikan KJ 438:1-2 atau
KJ 436 :1, 3 kemudian
menyerahkan kepada
Pemandu PA

PendalamanTeks  Peserta menghayati  Pemandu PA membuka


pembacaan Ibrani dengan salam dan doa
12:1-11 pembukaan.
 Peserta  Alkitab dibaca secara
mendapatkan bergantian.
informasi keadaan  Pemandu PA membacakan
dan tantangan yang Pengantar Pemahaman
dihadapi oleh Orang Alkitab dan kemudian
Ibrani yang kristen. meminta 2 peserta yang tidak
 Peserta PA berlatarbelakang kristen
mengetahui keturunan untuk bercerita
kesaksian iman tentang proses mereka
sesamanya. menjadi kristen.
7
 Peserta  Pemandu PA memberikan
mendapatkan apresiasi atas proses
pengertian bahwa pertumbuhan iman yang
dalam situasi dikerjakan Tuhan atas mereka.
burukpun, ada  Pemandu PA membacakan
pilihan dan Referensi dan kemudian
kemungkinan untuk mempersilahkan peserta untuk
bertumbuh dalam memberikan tanggapan yang
iman dan menjadi dihubungkan dengan ayat 11.
sukses dalam
berbagai bidang
kehidupan.

Inventarisasi Terinventarisir (terdata)  Pemandu PA meminta peserta


(terdata) nilai- nilai : keuletan, syukur, untuk menginventarisir
nilai yang ketabahan, kesetiaan, (mendata) nilai-nilai seperti
menyebabkan keberanian, apa yang berkembang dalam
seseorang pengharapan, dll yang diri orang-orang yang sukses.
mampu akan membawa (hubungkan dengan
mengubah seseorang pada Referensi.
hambatan kesuksesan.  Peserta PA menjawab dan
menjadi peluang pemandu menuliskan hasil
jawaban peserta, kemudian
membacakanya.
Rencana Aksi
Peserta PA membuat
komitmen untuk tabah
 Pemandu memimpin
menghadapi situasi
inventarisasi pokok doa dan
yang dihadapinya dan
anggota jemaat yang sedang
menginventarisir pokok
bersusah hati untuk didoakan
doa bagi mereka yang
secara khusus.
menderita.
 Mendata anggota jemaat yang
perlu didoakan dan
dikunjungi.
(BNH)

8
Panduan PA Minggu ke-3 Juli 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 17: 1-19

PENGANTAR PEMAHAMAN ALKITAB

Raja Yosafat sadar, bahwa penderitaan dan kemunduran kerajaan Yehuda


terjadi tatkala umat Tuhan berlaku tidak setia kepada Tuhan dan lebih
mengandalkan manusia (mengandalkan kerjasama politik dengan raja
lain misalnya raja Aram atau Mesir) daripada mengandalkan Tuhan. Hal
ini juga pernah ditempuh oleh ayahnya. Oleh sebab itu, Yosafat
memiliki mimpi/ cita-cita agar Yehuda dalam kepemimpinannya
menjadi kerajaan yang jaya dan diberkati Tuhan.
Sebagai Raja dan pemimpin Kerajaan Yehuda (Israel Selatan) yang baru,
Raja Yosafat mengambil beberapa langkah strategis guna mengokohkan
kerajaannya. Langkah-langkah strategis yang dilakukannya dapat dibagi
dalam tiga kelompok besar: langkah-langkah politik – militer,
memajukan dunia pendidikan/ pengajaran dan langkah-langkah spiritual/
rohani.
Raja Yosafat memperkuat dirinya dengan menempatkan tentara di semua
kota yang berkubu di Yehuda, mengirim pasukan pendudukan di tanah
Yehuda serta kota-kota Efraim yang telah direbut Asa, ayahnya. Raja
Yosafat juga menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan tiang berhala,
serta dengan tabah hati berusaha hidup menurut jalan yang ditunjukkan
Tuhan.
Pada tahun yang ketiga, ia mengutus para cendekiawan yang ada untuk
berkeliling dan mengajar di kota-kota Yehuda. Turut diutus juga para
rohaniwan yaitu orang-orang Lewi dan imam-imam untuk mengadakan
kuliah kebangunan rohani bagi rakyat Yehuda di seluruh kota.

9
Dampak yang terjadi ialah:
1. Tuhan mengokohkan kerajaan Yehuda dalam kepemimpinan raja
Yosafat.
2. Seluruh Yehuda memberikan persembahan kepadanya sehingga raja
Yosafat menjadi kaya dan sangat terhormat (ay. 5)
3. Ketakutan yang dari Tuhan menimpa semua kerajaan di negeri-negeri
sekeliling Yehuda, sehingga tidak ada satupun yang berani berperang
melawan Yehuda (ay. 10)
4. Beberapa kerajaan sekitarnya memberikan persembahan, dan perak
sebagai upeti kepada raja Yosafat (ay. 11).

Semua terjadi karena raja Yosafat menanam investasi/ tabungan di


bidang iman, politik-militer dan pendidikan dalam kepemimpinannya.
Akibat investasi/ tabungannya, Yosafat menuai: Yehuda menjadi umat
yang takut akan Tuhan, secara politik negeri Yehuda menjadi negeri yang
aman sentosa dan pendidikan rakyat menjadi maju. Siapkah Saudara
berinvestasi/ menabung?

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Sambutan  Semua yang hadir  Tuan rumah mengucapkan
Tuan Rumah merasa diterima dan selamat datang dan berterima
siap berpartisipasi. kasih atas kedatangan
peserta PA, dan
menyerahkan waktu
sepenuhnya kepada MJ.
 Anggota MJ mengucapkan
Ucapan  Tuan rumah merasa
terimakasih kepada Tuan
Terimakasih dihargai.
rumah dan juga kepada
dan Syukur  Peserta PA memiliki
semua peserta PA yang
kesiapan hati untuk
hadir.
mengikuti PA.
 Memimpin peserta
menyanyikan PKJ 241:1-3
atau PKJ 231:1-2 kemudian
menyerahkan kepada
10
Pemandu PA.
 Peserta menghayati
Pendalaman pembacaan 2 Tawarikh  Pemandu PA membuka
Teks 17 : 1-19 dengan salam dan doa
 Peserta mendapatkan pembukaan.
informasi tentang  Alkitab dibaca secara
langkah-langkah bergantian.
strategis yang dilakukan  Pemandu PA membacakan
Raja Yosafat. Pengantar.
 Peserta mendapatkan  Pemandu PA mengajak
pengertian bahwa kunci peserta untuk merenung
keberhasilan Raja sejenak mengenai bacaan
Yosafat adalah : Alkitab.
kemampuan melihat  Peserta diminta untuk
masa depan berdasarkan menginventarisir (mendata)
refleksi masa lampau langkah-langkah yang
(memiliki visi), dilakukan Raja Yosafat
melakukan langkah- dalam berinvestasi
langkah konkret sebagai (merencanakan masa depan)
usaha preventif melalui pembangunan di
(pencegahan) di bidang bidang :
politik dan militer agar  iman,
dijauhkan dari serangan  politik dan militer
Negara lain, serta
 dan pendidikan
usaha-usaha memajukan
rakyat dalam
pendidikan rakyat dan
kepemimpinannya.
mengadakan
kebangunan rohani.

Terinventarisir langkah-
Relevansi langkah konkret untuk  Pemandu PA mengajak
bacaan 2 mewujudkan impian peserta untuk
Taw 17:1-19 keluarga merelevansikan
dengan (mengaitkan) bacaan teks
perencanaan dengan kehidupan sehari-
masa depan hari dengan memberikan
keluarga pertanyaan misalnya :
langkah-langkah konkret apa

11
yang bisa dilakukan untuk
menggapai impian keluarga?
(impian keluarga misalnya :
menyekolahkan anak hingga
Perguruan tinggi, rencana
membeli kebun, masa
Peserta PA membuat pensiun yang sejahtera, dst)
Rencana komitmen untuk memiliki  Peserta PA diminta
Aksi tabungan hari tua mengemukakan impian
Dan Penutup mereka dan investasi apa
yang perlu dilakukan untuk
mewujudkan impian.

Pemandu PA mendata pokok-


pokok doa dan meminta salah
satu peserta untuk memimpin
doa.
(BNH)

***

12
Panduan PA Minggu ke - 4 Juli 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Amsal 22: 6, 15

LATAR BELAKANG BACAAN

Perikop Amsal 22 ini sebagaimana bagian yang lain dari Kitab Amsal ini
berisi berbagai pengajaran yang cukup besar dan penting. Sehingga tidak
mudah dikelompokkan atau dibagi dalam perikop-perikop besar
melainkan bagian-bagian pendek saja bahkan kadang hanya ayat per
ayat.

Amsal 22: 6 dan 15, merupakan Bagian Pengajaran dari Amsal yang
menekankan pentingnya didikan atau pengajaran yang diberikan dari
orang tua kepada orang yang lebih muda atau kepada anak-anaknya.
Pendidikan yang dimaksudkan dalam Amsal 22: 6, 15 ini tentu
pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu pendidikan di dalam
segala aspek kehidupan yang mungkin dan bisa diberikan kepada anak-
anak muda sesuai usia dan kapasitas mereka.

Namun dalam hal didik-mendidik ini, sekarang kita harus berhati-hati.


Terlebih lagi dalam ayat 15 ada istilah “tongkat” yang bisa diartikan
bermacam-macam, bisa berarti: didikan yang disiplin, atau didikan yang
keras secara fisik, atau bisa berupa perkataan yang tegas, macam-macam.
Tergantung dari mana kita melihatnya. Tetapi yang perlu diwaspadai
adalah agar dalam tujuan mendidik tersebut tidak terjadi unsur tindak
kekerasan yang mengarah pada melukai/ menyakiti secara fisik.
Bagaimana pendapat kita tentang hal-hal tersebut, mari kita bahas
bersama dalam PA kali ini

13
PROSES BER-PA

What What For How


(Isi Materi) (Tujuan) (Kegiatan)
1. Pembukaan Peserta memiliki Pemimpin mengajak peserta
kesiapan hati untuk untuk menyanyi lagu pujian
mengikuti PA. yang sudah hafal dan yang
semangat.
2.Perkenalan Peserta saling Pemimpin meminta salah
mengenal dan lebih seorang warga baru (bila ada)
akrab (bisa dilakukan untuk memperkenalkan
bisa tidak). dirinya.
3. Penjajagan Mengetahui sampai Pemimpin meminta/
Pemahaman sejauh mana memandu setiap peserta
Peserta pemahaman peserta untuk menyampaikan ide/
tentang materi yang gagasan: Apa itu yang
akan digumuli dimaksud didikan?
bersama.
4. Apa itu Peserta mendapat Pemimpin meminta seorang
didikan informasi awal peserta membaca Amsal 22:
tentang pengertian 6, 15. Dan setelah selesai,
didikan, kapan perlu kemudian Pemimpin
dimulai didikan, menegaskan dengan
alasan pentingnya membaca kembali Amsal 22:
didikan itu. 6,15. Pengulang-ulangan ini
dimaksudkan untuk
memancing/ memberi
rangsangan pada daya
tangkap peserta.
Setelah Pembacaan selesai,
Pemimpin meminta peserta
untuk menyebutka:
1. Apa itu Didikan yang
dimaksud dalam Amsal
22: 6 + 15
2. Didikan itu dalam bidang
14
apa saja?
3. Kapan didikan itu
seharusnya dimulai
4. Mengapa didikan itu
diperlukan?
5. Model- Peserta menemukan Peserta diajak untuk
model didikan model model didikan menyebutkan:
Berbagai model didikan yang
bisa mereka terapkan dalam
mendidik anak-anak mereka/
generasi muda.
6. Rencana Peserta termotivasi Pemimpin mengajak peserta
Aksi untuk mendidik anak- untuk:
anak mereka/ kaum 1. Mendampingi anak-anak
muda. dalam belajar
2. Mendampingi anak-anak
dalam menonton TV
3. Menahan diri untuk tidak
berkata-kata yang kurang
pantas, atau bertindak
kasar pada anak-anak.
4. Memberi teladan cara
hidup yang baik, santun
dan bermartabat.

9. Penutup Peserta dapat pulang Pemimpin mengajak Peserta


dengan semangat menyanyikan PKJ 268 “Hai
baru. dengarlah anakku” atau
PKJ 288 “Inilah rumah kami”
(Wahyu)

15
Panduan PA Minggu ke - 1 Agustus 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Yesaya 43:14-21

LATAR BELAKANG TEKS

Bacaan diatas bagian dari perikop yang merupakan janji Tuhan untuk
memulihkan keadaan Israel mengembalikan mereka dari Babel ke Yerusalem.
Tuhan mengingatkan umatNya melalui Yesaya supaya mereka:
1. Melupakan dan meninggalkan dosa-dosa mereka yang telah lalu.
2. Melupakan penderitaan pahit di Babel dan berpengharapan untuk
kehidupan yang baru di Yerusalem.
3. Umat yang dipulihkan ini akan menjadi Israel yang baru dengan masa
depan yang baru. Tugas yang baru memberitakan kemasyhuran Tuhan.
Alasan mengapa mereka harus melupakan masa lalu itu, karena Tuhan sendiri
yang telah menebus Israel (14).

PROSES BER-PA :

ISI MATERI TUJUAN KEGIATAN


Pembukaan Peserta siap  Pemandu menyapa peserta dan
mengikuti kegiatan mengucapkan terima kasih
PA. kepada tuan rumah.
 Lalu mengajak peserta
menyanyikan KJ. 331 dan
berdoa.
Brainstorming Peserta dapat  Pemandu meminta peserta
(curhat). mengungkapkan mengungkapkan
masa lalunya. pengalamannya tentang sebuah
peristiwa di masa lalu yang
sampai hari ini masih
”mengganjal” di hati.
Pemahaman atas Peserta memiliki  Pemandu mengajak peserta
Firman Tuhan. pemahaman yang bersama-sama membaca kitab
16
baik dari Firman Yesaya 43:18-19.
Tuhan ini berkaitan  Pemandu mengajak peserta
dengan masa lalu untuk menemukan apa pesan
yang kelam. Firman Tuhan dalam
hubungannya dengan masa
lalu.
Pemulihan atas Peserta memahami  Pemandu meminta peserta
masa lalu yang bahwa masa lalu untuk menyebutkan contoh-
mengganggu. pasti bisa contoh masa lalu yang sudah
dipulihkan di dalam dipulihkan Tuhan.
kasih Tuhan.  Pemandu mengajak peserta
mendiskusikan sikap hidup
Kristiani setelah mengalami
pemulihan.
Rencana Aksi Peserta termotivasi  Pemandu memotivasi peserta
untuk berani untuk merenungkan kembali
melupakan masa kasih Tuhan yang sudah
lalu yang kelam diterimanya.
dan menyongsong  Pemandu mengajak peserta
masa depan yang membuat komitmen agar
indah yang harus benar-benar mau melupakan
dijalani. masa lalu yang kelam.
 Pemandu membacakan bagian
Referensi.
 Pemandu meminta peserta
saling mendoakan dengan
orang yang duduk
disampingnya, agar dapat
memberikan pengampunan
terhadap masa lalu dan meraih
hidup baru yang telah Tuhan
sediakan.
Penutup Peserta pulang ke  Pemandu mengucapkan terima
rumah dengan kasih kepada seluruh peserta
semangat baru yang PA untuk proses yang sudah
telah Tuhan berjalan.
berikan.  Pemandu meminta seorang
peserta untuk membawakan
17
doa syafaat.
 Mengajak peserta memuji
Tuhan dengan nyanyian sambil
mengumpulkan persembahan;
lalu meminta seorang peserta
berdoa penutup.

REFERENSI
Kita semua pasti pernah memiliki kenangan masa lalu. Barangkali kenangan
yang indah, berkesan, menyenangkan. Atau sebaliknya, kenangan buruk yang
sangat mengecewakan. Sayangnya, ketika kita mengalami hal-hal pahit, hal itu
menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk kita lupakan. Kita sulit untuk
menghapus hal-hal yang mengecewakan dalam ingatan kita, bahkan hal itu
menjadi trauma yang dapat membuat kita menjadi takut dan khawatir akan masa
depan. Hal tersebut bisa disebut sebagai sesuatu yang normal karena trauma
adalah manusiawi dan dapat terjadi pada siapa saja. Namun, jika hidup kita
harus dihantui masa lalu yang kelam, yang ada kita justru akan menjadi lemah
dan sulit untuk bangkit kembali. Bagaimanapun juga, apapun yang menimpa
kita, semua itu harus dihadapi. Mengapa? Karena kita tidak berkuasa untuk
merubah kenyataan atau memutar kembali waktu. Firman Tuhan dalam ayat 18
berkata, "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu ...” Perkataan ini dapat
menguatkan kita untuk kembali bangkit dan tidak terus menoleh ke belakang.
Mungkin saat ini ada di antara kita masih tinggal di dalam suasana masa lalu?
Mungkin kita tidak mau bangkit dari keterpurukan kita? Mungkin kita tidak
mau melihat bahwa kita memiliki rancangan terbaik dari Tuhan, yakni masa
depan yang indah yang harus kita jalani?
Saudara-saudara, tidak ada gunanya bagi kita tenggelam dalam masa lalu.
Mungkin hal itu untuk diingat menjadi pelajaran berharga, tetapi bukan berarti
kita mengingat-ingat kembali yang akhirnya membuat diri kita semakin
terpuruk.
Sudah saatnya kita bagkit dari keterpurukan kita untuk menjalani masa depan
bersama Yesus. Yakinilah bahwa Tuhan sudah merancangkan masa depan yang
terbaik untuk kita. Jangan lagi tengok ke belakang! Apa yang pernah kita alami
dulu, baik cerita ”suka maupun duka”, ambillah hikmahnya!! (Fajar).***

18
Panduan PA Minggu ke- 2 Agustus 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Yeremia 29 : 1-14
Nats : Yeremia 29 : 7

LATAR BELAKANG BACAAN

Surat ini ditulis oleh Nabi Yeremia ditujukan kepada orang-orang


Yehuda di tanah pembuangan- Babilonia. Melalui Surat ini nabi
Yeremia hendak mengingatkan mereka bahwa pembuangan tersebut
tidak lepas dari perhatian TUHAN sebagai Allah Israel. Sekalipun
mereka terbuang karena dosa namun Tuhan tidak meninggalkan mereka
begitu saja. Mereka akan di bawa kembali pulang ke Yerusalem.
Nabi Yeremia mengingatkan orang Yehuda/ Israel di pembuangan agar
mereka bersikap hormat dan patuh pada penguasa di Babel dan malah
bekerja dengan tekun. Peringatan ini demi kebaikan mereka, supaya
tidak melakukan perbuatan yang merugikan bahkan mencelakakan
mereka dan kaum keluarganyan.

Dalam Yer 29: 7, TUHAN memerintahkan kepada orang-orang buangan


itu melalui Nabi Yeremia agar mereka mengusahakan kebaikan/
kesejahteraan kota Babel. Babel bukanlah tanah air atau tanah tumpah
darah orang Yehuda/ Israel, tetapi karena sekarang mereka berada di
sana, maka mau tidak mau mereka harus mengusahakan kebaikan dan
kesejahteraan kota tersebut. Sebab baik dan buruknya kota tersebut akan
sangat berpengaruh pada kehidupan mereka juga.

19
PROSES BER-PA

What What For How


(Isi Materi) (Tujuan) (Kegiatan)
1. Pembukaan Peserta memiliki Pemimpin mengajak peserta
kesiapan hati untuk untuk menyanyi lagu pujian
mengikuti PA yang semangat, misal KJ. 336
“Indonesia Negaraku” atau KJ.
337 “Betapa kita tidak
bersyukur”
2.Perkenalan Peserta saling Pemimpin meminta salah
mengenal dan lebih seorang warga baru (bila ada)
akrab untuk memperkenalkan dirinya
terlebih dahulu.
3. Penjajagan Mengetahui sampai Peserta diminta menyebutkan
Pemahaman sejauh mana apa tanggungjawab orang
Peserta pemahaman peserta Kristen terhadap lingkungan
tentang materi yang sekitarnya.
akan digumuli
bersama.
4. Pembacaan Peserta mendapat Pemimpin meminta Peserta
perikop. informasi tentang isi untuk Membaca secara
perikop. bergantian Yeremia 29 : 1 –
14.
5. Isi surat Peserta dapat Pemimpin meminta peserta
Yeremia. mengerti dan menyebutkan pokok/ inti surat
menyebutkan Yeremia 29: 1–14 tentang
beberapa poin 1. Apa pesan TUHAN
penting dalam surat kepada orang-orang
Yeremia buangan itu?
2. Apa kata TUHAN tentang
masa pembuangan mereka
? berapa lama mereka akan
berada di pembuangan?
3. Apa kata para nabi palsu
yang menentang TUHAN
20
dan nabi Yeremia?
4. Mana yang benar yang
harus dilakukan oleh
orang-orang buangan itu?
6. Berkat bagi Peserta dapat Pemimpin meminta peserta
Negeri yang mengerti, memahami untuk mesharingkan pesan
didiami. dan menyebutkan TUHAN dalam Yeremia 29:7
bahwa orang Kristen yang relevan pada kehidupan
juga dipanggil untuk saat ini, dan bagaimana
menjadi berkat bagi melakukan pesan itu dalam
orang lain. kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

7. Rencana Peserta memiliki Pemimpin mengajak peserta


Aksi Semangat dan untuk membangun komitmen
Komitmen untuk bersama menjadi berkat bagi
menjadi berkat bagi sesama.
orang lain dan bagi
bangsa Indonesia
8. Penutup Peserta dapat pulang Pemimpin mengajak Peserta
dengan semangat menyanyikan KJ 432 : “Jika
baru. Padaku ditanyakan”
(Wahyu)

***

21
Panduan PA Minggu ke-3 Agustus 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Roma 13: 1-7

LATAR BELAKANG BACAAN

Kesan pertama pada bagian ini merupakan suatu yang amat


mengherankan, karena tampaknya memberikan nasehat bagi orang-orang
Kristen untuk mentaati secara mutlak pada kekuasaan pemerintah.
Bagian ini adalah suatu hukum yang mewarnai seluruh Perjanjian Baru
(Bnd I Tim 2:1,2; Titus 3:1, I Petrus 2: 13-17). Kesan lain, ada yang
mengatakan bahwa bagian ini ditulis ketika pemerintah Romawi belum
melakukan penganiayaan atas orang-orang Kristen. Yang menarik dan
penting ialah setelah bertahun-tahun bahkan berabad-abad setelah
berlaku penganiayaan terhadap orang Kristen dan orang-orang Kristen
dianggap pelanggar-pelanggar hukum, pemimpin-pemimpin Kristen tetap
mengatakan hal yang sama yaitu Kepatuhan kepada pemerintah.
Hal ini tidaklah muncul begitu saja, jelas ada sebab Paulus
menekankan hal kepatuhan kepada pemerintah. Paulus melihat orang
Yahudi pada saat itu terkenal suka memberontak. Dalam tulisannya ini
Paulus bermaksud untuk memisahkan kekristenan dari pemberontakan
yang terjadi dan untuk menjelaskan bahwa kekristenan dan
kewarganegaraan yang baik berjalan bersama-sama. Tidak ada orang
yang benar-benar dapat memisahkan dirinya dari masyarakat dimana ia
hidup dan pada saat yang sama menjadi bagian dari masyarakat itu.
Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap negara. Ketaatan kepada
pemerintah bukan berarti kita harus tunduk secara mutlak dan kehilangan
sikap kritis. Kita wajib takut kepada pemerintah jikalau berbuat jahat,
sebaliknya jika kita berbuat baik maka kita tidak perlu takut kepada
pemerintah.

22
PROSES BER-PA

MATERI TUJUAN KEGIATAN

Pembukaan Peserta mengetahui  Pemandu PA memulai PA


keadaan keluarga dengan mengucapkan selamat
yang mereka datang, selamat ber-PA kepada
kunjungi dan turut peserta dan ucapan terima kasih
mendoakannya serta kepada bapak dan ibu yang
mempersiapkan hati rumahnya menjadi tempat
peserta untuk terlaksananya PA (bila dilakukan di
mengikuti PA rumah jemaat).
 Pemandu PA mempersilahkan
bapak dan ibu yang rumahnya
menjadi tempat terlaksananya PA
menyampaikan keadaan keluarganya
dan hal-hal yang ingin didoakan.
 Pemandu PA mengajak peserta
memuji Tuhan dari KJ 17: 1-2. Lalu
meminta salah seorang peserta
memimpin doa pembukaan.

Penjajagan Mengetahui Pemandu PA meminta setiap peserta


pemahaman pemahaman peserta untuk mengungkapkan apa yang
peserta terhadap materi mereka pahami tentang kata
yang akan “patuh/taat” dan contoh-contoh
dipelajari. taat/patuh dalam kehidupan sehari-
hari serta mengapa seseorang perlu
taat/patuh terhadap orang lain.
Biarkan pendapat yang ada mengalir
apa adanya, tanpa harus ditanggapi
benar atau salah.
Patuh/taat Peserta memahami  Pemandu PA meminta
kepada tugas & peserta membaca Roma 13: 1-7.
pemerintah tanggungjawab  Pemandu PA meminta
orang-orang pilihan peserta menyebutkan mengapa
sebagai orang kita harus taat/patuh kepada
beriman sekaligus pemerintah ? Apakah wujud dari
23
warga negara yang taat/patuh kepada pemerintah
baik. menurut teks? (Bila
memungkinkan bagilah peserta
PA menjadi beberapa kelompok
agar mereka bisa saling bertukar
pendapat).
 Setelah selesai, pemandu
meminta dua atau tiga orang
Peserta memahami
peserta/kelompok untuk
Takut kepada pengertian takut
mengungkapkan pendapatnya
pemerintah kepada pemerintah
tentang hal di atas dan meminta
peserta lain untuk mendengar
dan menanggapi.
 Pemandu PA meminta
peserta untuk mendiskusikan
tentang pengertian takut kepada
pemerintah.

Rencana aksi Peserta menerapkan  Pemandu PA mengajak


hasil PA dalam peserta untuk menerapkan hasil
kehidupan sehari- diskusi tentang wujud taat
hari kepada pemerintah dalam
kehidupan sehari-hari setelah
selesai PA.
Penutup Peserta mendoakan  Pemandu PA meminta
pokok-pokok doa peserta PA untuk menyampaikan
yang disepakati pokok-pokok doa yang perlu
didoakan.
 Pemandu PA meminta satu
orang peserta untuk memimpin
doa syafaat dan penutup.
 Pemandu PA mengajak
peserta PA memuji Tuhan dari
KJ 424 : 1-2

(Ferry)

24
Panduan PA Minggu ke-4 Agustus 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Lukas 7:1-10

LATAR BELAKANG TEKS

Kisah cerita ini terjadi di daerah Kapernaum. Melalui tua-tua Yahudi,


seorang perwira meminta pertolongan Yesus untuk menyembuhkan
hambanya. Sebab hamba yang sangat dihargainya itu sakit keras dan
hampir mati. Para tua-tua Yahudi itu datang kepada Yesus dan dengan
sangat meminta pertolongan-Nya. Mereka berkata “Ia layak Engkau
tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung
pembangunan rumah ibadat kami”. Dan Yesus mengabulkan
permintaan mereka. Yesus menyembuhkan hamba perwira itu.

Penulis Injil Lukas (dan Matius) tidak menyebut nama perwira itu.
Penulis hanya mengatakan bahwa ia seorang perwira, menghargai
hambanya, mengasihi umat Yahudi dan menanggung pembangunan
rumah ibadah Yahudi. Ia mengaku tidak layak menerima Yesus dan
juga tidak layak datang kepada-Nya. Berhadapan dengan Yesus, ia
sungguh tahu diri. Ia percaya dengan mengatakan sepatah kata saja
Yesus dapat menyembuhkan hambanya itu. Yesus memuji imannya.
Antara si perwira dan masyarakat Yahudi di Kapernaum tercipta sikap
toleran. Si perwira dapat menempatkan dirinya secara tepat di tengah
masyarakat Yahudi yang agamis itu. Dan masyarakat Yahudi dapat
menerima kehadirannya selaku saudara yang layak ditolong.

PROSES BER-PA

MATERI TUJUAN KEGIATAN


Persiapan Peserta memiliki Pemandu mengajak bernyanyi
kesiapan diri untuk dari KJ/ PKJ.
masuk dalam proses Doa pembukaan oleh salah satu
25
belajar bersama. peserta.
Penjajagan Mengetahui  Pemandu meminta peserta
pemahaman pemahaman peserta untuk mengungkapkan
peserta terhadap materi yang apakah yang dimaksud
akan dipelajari. dengan Toleransi.
Sikap Mengetahui sikap  Pemandu meminta peserta
Perwira non Perwira yang tidak untuk membentuk kelompok
Yahudi membedakan antara kecil (2-3 orang)
Yahudi dan non mendiskusikan sikap
Yahudi Perwira tersebut.
 Pemandu meminta peserta
mengungkapkan hasil
diskusi mereka di dalam
kelompok dan ditanggapi
peserta yang lain.
Sikap Tua- Peserta menemukan  Pemandu meminta peserta
tua Yahudi sikap positif yang untuk mengungkapkan sikap
dimiliki oleh Tua-tua positif yang dimiliki oleh
Yahudi. Tua-tua Yahudi dan apa
yang melatarbelakanginya.
Rencana Aksi Peserta memiliki  Pemandu meminta peserta
komitmen untuk mengungkapkan
menjadikan dua komitmennya untuk
pihak tersebut meneladani toleransi yang
sebagai teladan ditunjukkan oleh Perwira dan
dalam menciptakan Tua-tua Yahudi.
toleransi.
Penutup Peserta PA memiliki  Pemandu mengajak
semangat yang bernyanyi KJ/PKJ.
tinggi untuk hidup  Ditutup dengan doa dan
bersama dengan dilanjutkan dengan
orang lain. kebiasaan setempat.
(Alfred)

26
Panduan PA Minggu ke- 5 Agustus 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Filipi 2:1-8

PENJELASAN TEKS

Surat ini ditulis oleh Paulus kepada Jemaat di Filipi yang sedang
mengalami perpecahan. Diantaranya adalah Euodia dan Sinthike (4: 2).
Maka Paulus memberikan nasihat-nasihatnya untuk menghadapi
permasalahan tersebut.
Sesuai dengan judulnya, perikop ini mengajak jemaat di Filipi untuk
bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus, menganggap yang lain
lebih utama dari dirinya sendiri, saling mengasihi sebagai satu tubuh
Kristus.

PROSES BER-PA :

MATERI TUJUAN KEGIATAN


Pembukaan Peserta memiliki  Pemandu menyapa peserta
kesiapan hati dan mengucapkan selamat
untuk mengikuti datang, selamat ber-PA dan
kegiatan PA. juga ucapan terima kasih
kepada tuan rumah.
 Minta tuan/ nyonya rumah
menyampaikan ungkapan
hatinya serta pokok-pokok
doa yang nanti akan didoakan.
 Lalu mengajak peserta
menyanyikan KJ. 257 dan
berdoa.
Memahami Peserta dapat  Pemandu meminta setiap
arti dari memahami arti peserta untuk menyebutkan
sebuah dari kesatuan. bahan material untuk
kesatuan.
27
membuat sebuah rumah.
 Pemandu meminta peserta
menceritakan bagaimana
seandainya satu atau dua
bahan tidak tersedia?
Pembacaan Peserta memiliki  Pemandu mengajak peserta
dan pemahaman yang bersama-sama membaca Surat
pendalaman baik dari Firman Filipi 2:1-11.
perikop. Tuhan tentang  Setelah selesai membaca,
kesatuan di dalam Pemandu membaca ulang ayat
Kristus. 1-4 yang menjadi fokus PA.
 Pemandu mempersilahkan
peserta untuk menyebutkan
pokok-pokok penting dalam
bacaan Alkitab tadi (ayat 1-4).
Penerapan Peserta menyadari  Pemandu meminta peserta
pola pikir dan memahami untuk mengungkapkan
kesatuan pentingnya pentingnya kesatuan jemaat.
jemaat. kesatuan jemaat.  Pemandu meminta peserta
untuk menyebutkan syarat-
syaratnya agar bisa memiliki
kesatuan.
Rencana Aksi Peserta  Pemandu meminta peserta
termotivasi untuk untuk menuliskan atau
terus mengucapkan satu kalimat
meningkatkan yang dapat memotivasi
kesatuan di dalam meningkatkan kesatuan di
jemaat. dalam jemaat.
 Pemandu mengajak peserta
membaca Referensi.
 Pemandu mengajak peserta
berkomitmen agar hidupnya
benar-benar menjadi magnet
bagi kesatuan jemaat.
Penutup Peserta pulang ke  Pemandu mengucapkan
28
rumah dengan terima kasih kepada selurh
semangat baru peserta PA untuk proses yang
yang telah Tuhan sudah berjalan.
berikan.  Pemandu meminta seorang
peserta untuk membawakan
doa syafaat.
 Mengajak peserta memuji
Tuhan dengan nyanyian KJ.
256 sambil mengumpulkan
persembahan; lalu meminta
seorang peserta berdoa
penutup.

REFERENSI :
Gaya tarik bumi disebut gravitasi yang membuat isi bumi memiliki berat,
sehingga kita dapat menapak di bumi. Ketika kita melemparkan sebuah
benda ke langit akan kembali ke bumi. Jika bumi sudah tidak memiliki
gaya gravitasi, dapat dibayangkan betapa kacaunya kehidupan di bumi
ini. Ini merupakan suatu misteri alam dan tidak ada seorangpun manusia
yang sanggup merubahnya.
Kehidupan sebagai orang Kristen kita dapat diibaratkan seperti magnet
yang membuat orang lain tertarik untuk datang kepada kita. Hal ini akan
nampak dalam kehidupan keluarga. Setiap orang makin rindu untuk
berada di dalam rumah berkumpul dengan anggota keluarga. Berarti ada
magnet dalam keluarga itu. Magnet itu dapat berbentuk: tersedianya
makanan kesukaan, terciptanya suasana yang nyaman, terpenuhinya
segala keinginan hati. Namun kita akan mendapatkan magnet yang
sebenarnya, jika apa yang kita butuhkan ternyata tidak tersedia di dalam
keluarga, tapi kita tetap merindukan ada bersama keluarga.
Magnet yang sesungguhnya ada dalam keluarga adalah terciptanya kasih
yang tulus yang bersumber dari Allah. Dengan demikian tujuan Tuhan
menciptakan keluarga akan terwujud, karena masing-masing menyadari
tugasnya. Memahami arti keluarga berarti akan menghasilkan kehidupan
persekutuan yang penuh kasih. (Fajar).

29
Panduan PA Minggu ke- 1 September 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan : Yohanes 15 : 9-17

LATAR BELAKANG BACAAN

Kata-kata sentral dalam perikop bacaan ini adalah perkataan :


”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”. Ini
menunjukkan suatu bentuk pemilihan Yesus kepada murid-muridNya.
Dan pemilihan itu adalah inisiatif (prakarsa/ide/keinginan) Tuhan sendiri.
Bukan karena kekudusan juga kepintaran orang yang dipilihNya. Sekali
lagi : Bukan. Melainkan karena kasih karuniaNya saja. Untuk
menunjukkan kasihNya kepada umat pilihanNya, Yesus mengorbankan
nyawaNya. Hal itu sekaligus menunjukkan kesediaanNya menuruti
perintah BapaNya.
Selanjutnya Yesus memberikan perintah kepada umat pilihanNya
untuk saling mengasihi, sama seperti Yesus yang sudah mengasihi
mereka. Dan harus pergi menghasilkan buah yaitu buah yang terbaik
(dalam bahasa asing disebut Misio Kristi).

PROSES BER-PA

MATERI TUJUAN KEGIATAN

Pembukaan Peserta memiliki Mulai PA dengan ucapan


kesiapan hati selamat datang, selamat ber
untuk mengikuti PA kepada peserta dan ucapan
PA terima kasih kepada bapak dan
ibu yang rumahnya menjadi
tempat terlaksananya PA (bila
dilakukan di rumah jemaat).
Minta bapak dan ibu yang

30
rumahnya menjadi tempat
terlaksananya PA
menyampaikan keadaan
keluarganya dan hal-hal yang
ingin didoakan.
Pemandu PA mengajak
peserta memuji Tuhan dari KJ
17 : 1-2. Lalu meminta salah
seorang peserta memimpin doa
pembukaan.
Penjajagan Mengetahui Pemandu PA meminta setiap
pemahaman pemahaman peserta untuk mengungkapkan apa
peserta peserta terhadap yang menjadi tugas dan
materi yang tanggungjawab dari seorang
akan dipelajari. ayah/ibu/anak dalam keluarganya.

Tugas & Peserta Pemandu meminta


Tanggung memahami tugas peserta membaca Yohanes 15:
jawab orang- & 9 - 17.
orang pilihan. tanggungjawab Pemandu PA meminta
orang-orang peserta menyebutkan apa
pilihan tugas & tanggung jawab
orang-orang percaya beserta
contoh nyata dalam kehidupan
saat ini. (Bila memungkinkan
bagilah peserta PA menjadi
beberapa kelompok agar
mereka bisa saling bertukar
pendapat dan berilah waktu
yang cukup bagi peserta agar
bisa maksimal berdiskusi).
Pemandu PA meminta
dua atau tiga orang
peserta/kelompok untuk
mengungkapkan pendapatnya
tentang hal di atas dan
meminta peserta lain untuk
mendengar dan memberi

31
masukkan.

 Pemandu PA meminta peserta


Menghasilkan Peserta mendiskusikan pengertian
buah mengetahui buah yang harus dihasilkan
buah-buah yang orang percaya.
sebaiknya  Pemandu PA meminta peserta
dihasilkan oleh menggambar buah dan
orang percaya menuliskan buah-buah yang
sebaiknya dihasilkan orang
percaya pada gambar
tersebut. Bila tidak
memungkinkan peserta dapat
menyebutkan buah-buah yang
sebaiknya dihasilkan orang
percaya.
Rencana aksi Peserta memiliki Pemandu PA mengajak
komitmen untuk peserta untuk menuliskan atau
menghasilkan menyebutkan komitmennya
buah dalam untuk menghasilkan buah
kehidupan dalama dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari.

Penutup Peserta Pemandu PA meminta


mendoakan peserta untuk mendoakan
komitmen komitmen masing-masing
masing-masing secara pribadi kemudian
dalam pemandu memimpin doa
menghasilkan penutup.
buah. Pemandu PA mengajak
peserta PA memuji Tuhan dari
KJ 392: 1-2
(Ferry)
Perlengkapan yang diperlukan:
1. Kertas.
2. Spidol, pena atau alat tulis lainnya.

32
Panduan PA Minggu ke-2 September 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Kejadian 47: 27-31

LATAR BELAKANG BACAAN

Perikop ini adalah sebuah peristiwa dilatarbelakangi keluarga besar dari


Yakub setelah mulai tinggal di tanah Mesir. Sebelumnya keluarga
Yakub ini tinggal di tanah Kanaan dan Yusuf anak Yakub yang telah
dijual suadara-saudaranya telah menjadi penguasa di Mesir. Karena
kelaparan yang hebat akhirnya saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir
untuk mendapatkan bahan mekanan. Dan melalui perjalanan drama yang
panjang keluarga ini bertemu dengan Yusuf dan akhirnya keluarga
Yakub berkumpul di Mesir. Di Mesir, atas kuasa Firaun, keluarga Yakub
tinggal di tanah Gosyen.
Diakhir sisa-sisa hidupnya Yakub begitu menikmati masa tuanya. Kalau
kita memperhatikan keadaan Yakub awal pertama tinggal di Mesir,
usianya kurang lebih 130 tahun. Di tanah Gosyen keluarga Yakub
semakin bertambah banyak, dan nampak diperikop bahwa usia Yakub
ditambahkan 17 tahun lagi, artinya usia Yakub telah mencapai 147 tahun.
Yakub benar-benar menikmati masa usia indahnya dengan begitu
menggembirakan. Istri, anak dan cucu tinggal dalam hubungan yang
dekat. Nilai pengampunan dan kepedulian yang telah diberikan Yusuf
membuahkan dampak yang besar bagi masa depan keluarga Yakub.
Komunikasi Yakub dan Yusuf sebagai penguasa yang besar terjalin
dengan baik. Yusuf begitu perhatian terhadap orang tuanya.
Ditunjukkan dengan Yakub mengungkapkan permohonan ketika nanti

33
dia meninggal, dan Yusuf dengan penuh hormat menyanggupi
permohonan Yakub.

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Pembukaan Peserti memiliki Pemandu mengajak peserta PA
kesiapan hati untuk menyanyikan 2-3 lagu
untuk mengikuti pujian yang berhubungan dengan
PA bahan PA.
Minta peserta untuk memimpin
doa pembukaan.
Keluarga yang berketempatan
dapat menceritakan pengalaman
terbaik mereka di minggu ini.
Dilanjutkan dengan pujian
dilakukan tepuk tangan: Kucinta
Keluarga Tuhan
Dilanjutkan dengan doa pelayanan
Firman
Membaca Peserta membaca Minta peserta membaca teks
Kejadian Teks Kejadian 47:27-31
47:27-31
Hal yang Peserta 1.Peserta diminta
baik yang menemukan hal menggambarkan sosok Yakub
diajarkan yang baik teks yang telah tua dan bagaimana
Kejadian Kejadian 47:27- pendapat mereka mengenai
47:27-31 31 keluarga Yakub?
2.Peserta dapat menanggapi sikap
Yusuf terhadap orang-tuanya?

Peduli pada Peserta berbagi 1. Peserta dapat menemukan


lansia cerita mengenai keterbatasan-keterbatasa apa
pendampingan saja yang dihadapi lansia?

34
terhadap lansia. 2. Minta perserta untuk
menceritakan pengalaman-
pengalaman indah mereka
dalam mendampingi lansia?
3. Bagaimana tanggapan peserta
mengenai ”Mikul dhuwur,
mendhem jero” terhadap orang
tua (yang artinya kalau orang
tua mempunyai kebaikan, kita
banggakan atau dijunjung
tinggi sebaliknya jika
mempunyai keburukan kita
tutupi keburukannya atau
pendam sedalam mungkin)?
4. Apakah yang dilakukan
Yusuf dalam rangka “Mikul
dhuwur, mendem jero”?

Rencana Aksi Peserta memiliki  Peserta dapat membangun


sikap semakin komitmen peduli terhadap
peduli kepada pendampingan lansia.
lansia.
 Mendoakan para lansia
sesuai konteks masing-
masing.

Penutup Peserta dapat Peserta mengucap syukur melalui


mengucap syukur persembahan yang dikumpulkan.
senantiasa dan Menyanyikan lagu penutup
termotifasi untuk
selalu melakukan
hal yang baik.
(Sidi)

35
Panduan PA Minggu ke-3 September 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Kisah Para Rasul 1:15-26

PENGANTAR
Pemilihan Matias bukan hanya bertujuan mengisi kekosongan
sepeninggal Yudas Iskariot. Pemilihan Matias menunjuk pada
kelangsungan Misi Kristus yang dilaksanakan oleh murid-muridNya.
Matias adalah salah satu pengikut Kristus (Kis.1: 21-22). Pada saat
Yesus masih di dunia, ia tidak termasuk golongan para murid. Tidak ada
penjelasan tentang kehidupan Matias. Para murid berdoa dan membuang
undi (Kis.1:26), maka terpilihlah nama Matias.

Pemilihan itu tidak bertujuan untuk memperoleh status dalam


persekutuan Jemaat, melainkan untuk melaksanakan tugas pengutusan
(istilah rasul berasal dari Bahasa Arab yang berarti utusan). Gereja
yang rasuli sama artinya Gereja yang Diutus Allah).

Murid-murid atau para rasul itu dengan sukacita berupaya mengadakan


proses penggantian Yudas Iskariot dalam rangka tugas pelayanan dapat
berlanjut. Murid-murid memandang perlu ada penambahan satu orang
rasul untuk mengisi kekosongan tersebut, tetapi lebih pada berbagi
tanggungjawab, agar pelayanan diantara mereka terus berlanjut. Inisiatif
penggantian tersebut ada pada murid-murid.

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Persiapan Peserta memiliki  Pemandu mengajak bernyanyi
kesiapan diri untuk dari KJ/ PKJ.
masuk dalam proses  Doa pembukaan oleh salah
belajar bersama. satu peserta.

36
Penjajagan Mengetahui  Pemandu menanyakan kepada
pemahaman pemahaman peserta peserta seberapa pentingnya
peserta terhadap materi yang keberlanjutan kepemimpinan
akan dipelajari. di gereja.
 Pemandu menanyakan apa sisi
positif dari diberinya
kesempatan kepada generasi
berikut untuk melanjutkan
atau bersama-sama memegang
tongkat kepemimpinan di
gereja?
Sikap para Mengetahui sikap  Pemandu meminta peserta
Rasul Para Rasul tentang menemukan alasan Para Rasul
sepeninggal upaya penggantian mencari pengganti Yudas
nya Yudas Yudas Iskariot. Iskariot.
Iskariot  Pemandu meminta peserta
menemukan kriteria yang
dipakai oleh Para Rasul untuk
menemukan pengganti Yudas
Iskariot.

Berbagi  Peserta  Pemandu mengarahkan


pengalaman mengetahui peserta untuk melihat bahwa
(sharring) bahwa panggilan ada 2 Panggilan dalam
tentang pelayanan atau pelayanan, yakni Panggilan
pengalaman panggilan untuk Batiniah dan panggilan
menemukan melanjutkan Lahiriah. Panggilan Batiniah
generasi- pelayanan adalah Panggilan yang
generasi berasal dari berasal dari Allah dan
baru untuk Tuhan dirasakan oleh orang yang
melanjutkan (Panggilan terpanggil untuk terlibat
kepemimpin Batiniah) dalam pelayanan
an  Peserta (kepemimpinan bergereja).
bergereja. mengetahui Panggilan Lahiriah adalah
bahwa panggilan yang berasal dari

37
panggilan Allah melalui orang lain
pelayanan atau (jemaat) untuk memilih yang
panggilan untuk bersangkutan menerima
melanjutkan tanggungjawab kepemimpinan
pelayanan juga tersebut.
berasal dari  Pemandu memberikan
dukungan kesempatan kepada peserta
anggota lain untuk memberikan
persekutuan tanggapan.
yang lain.  Pemandu mencatat point
(Panggilan penting yang diungkapkan
Lahiriah) peserta dan menyimpulkan
diskusi tersebut.
Rencana  Peserta memiliki Pemandu mengajak peserta untuk
Aksi komitmen untuk mendoakan:
memberikan  Pemimpin-pemimpin gereja
dukungan agar dapat memfungsikan diri
kepada dengan baik demi pelayanan
pemimpin gereja dan kesaksian.
yang sudah dan  Generasi berikut untuk pada
yang akan saatnya melanjutkan tugas
terpanggil kepemimpinan bergereja.
melayani dalam
gereja.
Penutup Peserta memiliki Pemandu mengajak peserta
semangat untuk menyanyikan sebuah pujian dari
terlibat dalam proses KJ/PKJ yang berhubungan dengan
kepemimpinan di materi PA ini. Dilanjutkan dengan
gerejanya. Doa, dan kebiasaan yang ada
dalam setiap kelompok PA.
(Alfred)

38
Panduan PA Minggu ke-4 September 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan Alkitab: Kejadian 41: 25-36

PENGANTAR
Setiap keluarga memiliki pendapatan keluarga yang jumlahnya terbatas
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas. Demikian juga
dengan sebuah bangsa. Alkisah, Tuhan memberitahukan kepada Firaun
melalui mimpi, bahwa bangsa Mesir dan sekitarnya akan mengalami
kelimpahan panen selama 7 tahun berturut-turut dan akan mengalami
gagal panen dan bahaya kekeringan selama 7 tahun berikutnya.
Kekeringan itu juga terjadi dan melanda sampai negeri-negeri yang jauh
(Kej. 41: 57). Makna mimpi yang demikian merupakan tafsiran Yusuf
anak Yakub yang pada saat itu masih terpenjara karena adanya
perselisihan dengan keluarga Potifar.
Akhirnya, Yusuf diangkat menjadi penguasa di Mesir sebagai wakil raja.
Ia ditugasi untuk membuat rencana dan kebijakan mengelola pasca panen
dan mengantisipasi bahaya kelaparan akibat kekeringan. Mulailah Yusuf
bekerja. Ia membuat gudang besar di semua kota Mesir dan menabung
segala bahan makanan sebanyak-banyaknya. Ia menetapkan penilik-
penilik atas negeri yang bertugas memungut seperlima dari segala hasil
tanah Mesir untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan. Dalam
kepemimpinan Yusuf, Seluruh rakyat Mesir berpartisipasi dalam
program tabungan Negara ini. 7 tahun kelimpahan hasil tanah
dipergunakan sebagai kesempatan untuk menabung sehingga 7 tahun
kekeringan berikutnya dapat dilalui dengan baik.
Pada masa kini, instrument (alat atau cara) tabungan untuk masa depan
lebih banyak ragam dan caranya. Bisa menabung melalui ternak,
tabungan di bank, arisan, asuransi, deposito, saham, obligasi, dsb.

39
PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Sambutan Tuan  Semua yang hadir  Tuan rumah mengucapkan
Rumah merasa diterima dan selamat datang dan berterima
siap berpartisipasi kasih atas kedatangan peserta
PA, dan menyerahkan waktu
Ucapan  Tuan rumah merasa sepenuhnya kepada MJ.
Terimakasih dan dihargai  Anggota MJ mengucapkan
Syukur  Peserta PA memiliki terimakasih kepada Tuan
kesiapan hati untuk rumah dan juga kepada semua
mengikuti PA. peserta PA yang hadir.
 Memimpin peserta
menyanyikan PKJ 274:1-2
atau PKJ 227:1-2 kemudian
menyerahkan kepada
Pemandu PA

 Peserta menghayati  Pemandu PA membuka


PendalamanTeks pembacaan dengan salam dan doa
Kejadian 41:25-36 pembukaan.
 Peserta  Alkitab dibaca secara
mendapatkan bergantian.
informasi tentang  Pemandu PA mengajak
pentingnya peserta untuk mendiskusikan
mengantisipasi pesan tentang mimpi Firaun.
masa depan.  Pemandu PA meminta peserta
untuk menyebutkan langkah-
langkah apa saja yang diambil
oleh Yusuf dalam rangka
mengantisipasi situasi /
bahaya yang akan terjadi.

Peserta PA membuat  Pemandu PA membacakan


komitmen untuk hidup Pengantar dan kemudian
hemat dan menabung meminta peserta untuk
bagi kepentingan bercerita tentang pentingnya
40
keluarga. menabung.
Persekutuan PA  Pemandu PA memberikan
mengusulkan kepada apresiasi atas keberhasilan
Majelis Jemaat untuk peserta yang telah
merencanakan memprogramkan tabungan
tabungan bagi keluarga.
kepentingan jemaat di  Pemandu PA mengajak
masa depan, misalnya : peserta mengungkapkan
dana dukacita, pendapatnya, tentang
persiapan peti mati, seberapa penting gereja
dana kesehatan, memiliki antisipasi terhadap
penyediaan pastori, masa depan ? Program
pengadaan motor, kongkret/nyata apa yang
tabungan pembangunan mungkin dilakukan ?
gedung gereja,
pemanggilan pendeta,
rumah emeritus, dll.  Pemandu PA mengajak
Rencana Aksi peserta untuk mulai
menabung demi kepentingan
keluarga dan jemaat.
 Pemimpin PA memimpin
pembuatan Rencana tindak
lanjut apa yang strategis bisa
dilakukan sesuai dengan
materi Firman Tuhan yang
baru saja dipelajari. Misalnya
: dana dukacita, persiapan peti
mati, dana kesehatan,
penyediaan pastori,
pengadaan motor, tabungan
pembangunan gedung gereja,
pemanggilan pendeta, rumah
emeritus, dll.
 Pemandu PA mengumpulkan
pokok-pokok doa dan
meminta seorang peserta PA
untuk memimpin doa.

(BNH)
41
MATERI PEMAHAMAN ALKITAB
PADA BULAN OKTOBER 2010
MEMAKAI BAHAN
MASA PERAYAAN HIDUP BERKELUARGA
GKSBS TAHUN 2010

42
Panduan PA Minggu ke-1 Nopember 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Titus 2: 1–15

LATAR BELAKANG TEKS

Ada tiga hal yang dikemukakan di dalam surat ini. Pertama, Titus
diingatkan mengenai sifat-sifat orang yang boleh menjadi pemimpin
jemaat. Hal itu dikemukakan terutama karena kelakuan orang-orang di
Kreta banyak yang jahat (Pasal 1). Kedua, Titus dinasihati mengenai
bagaimana seharusnya ia mengajar setiap golongan orang yang menjadi
anggota jemaat itu, yaitu golongan laki-laki dan wanita yang sudah tua
(yang seharusnya mengajar pula orang-orang yang lebih muda dari
mereka), golongan orang-orang muda, dan golongan hamba-hamba.
(pasal 2). Akhirnya Titus diajar mengenai bagaimana seharusnya
kelakuan orang Kristen. Yang paling penting ialah bahwa orang Kristen
harus peramah dan suka damai, jangan membenci orang, jangan suka
bertengkar atau menimbulkan perpecahan (pasal 3).

“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah


nyata.” (ayat. 11) adalah penyemangat hidup. Ia mendidik supaya kita
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya
kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia
dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita
Yesus Kristus.

PROSES BER-PA

Isi Materi Tujuan Kegiatan


Pembukaan Peserta siap lahir  Awali PA dengan “Syalom”
batin untuk dan ucapan selamat datang,
mengikuti PA selamat ber-PA kepada
43
peserta dan ucapan
terimakasih kepada nyonya
dan tuan rumah (bila
dilakukan di rumah jemaat)
 Kata sambutan dari Nyonya/
tuan Rumah tentang keadaan
keluarga. Mungkin juga
berkaitan dengan pokok-
pokok doa dari keluarga.
 Pemandu mengajak
bernyanyi: PKJ 14; KJ 337
dilanjutkan dengan doa
pembukaan.
Pembacaan peserta mengerti alur  Pemandu mengajak peserta
perikop perikop yang dibaca. untuk membaca Titus 2:1-
15.

Pendalaman Peserta memahami  Pemandu menggali pendapat


perikop. isi perikop Alkitab dari peserta tentang teks
yang dipelajari tersebut, dengan membaca
sekali lagi teks dengan
perlahan. Yaitu dengan
memberikan pertanyaan
yang sifatnya informasi,
misalnya: berapa kali
perikop ini mencatat kata
sehat, dan apa maksudnya.
 Minta peserta menemukan
dari perikop ini nasehat yang
diberikan Paulus kepada
laki-laki, perempuan, orang-
orang muda dan hamba-
hamba.
 Kemudian mendiskusikan
cara menerapkan nasehat

44
tersebut dalam kehidupannya
sekarang ini.
 Peserta diminta untuk
membuat daftar hal-hal yang
harus ditinggalkan dan hal-
hal yang harus dilakukan
oleh orang yang sudah
diselamatkan.
Rencana Peserta memiliki  Setelah selesai PA setiap
Aksi semangat dan keluarga dapat
komitmen berperan membicarakan ulang peran
dalam keluarga masing-masing anggota
sesuai dengan situasi keluarga berdasarkan isi
dan kondisinya perikop ini dan sesuai
dengan situasi dan
kondisinya.
Penutup Peserta dapat pulang  Menyanyikan nyanyian
dengan semangat penutup: KJ 439.
baru
(Diwanto)

***

45
Panduan PA Minggu ke- 2 Nopember 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan Utama: II Tesalonika 3 : 1–15


Pembanding: Mazmur 126 : 4 – 6

LATAR BELAKANG BACAAN

Dalam 2 Tesalonika 3: 1-15 Paulus memberikan nasihat supaya jemaat


Tesalonika tetap berdoa dengan tekun sekaligus gemar bekerja keras
dalam kehidupan mereka. Inti Pesan Paulus dalam perikop ini adalah
hidup dengan seimbang. Keseimbangan antara hal berdoa dan bekerja.
Bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
bahkan menjadi berkat bagi orang lain, sebagaimana Paulus, Silfanus dan
Timotius. Mereka tidak lalai bekerja tetapi berjerih payah siang malam
supaya tidak menjadi beban bagi orang lain. Ini dilakukan dalam rangka
memberikan teladan kepada jemaat Tesalonika.
Paulus juga menasehati jemaat Tesalonika supaya menjauhkan diri dari
setiap orang yang tidak melakukan pekerjaannya atau yang tidak bekerja.
Bahkan memperingatkan setiap orang yang tidak mau bekerja agar
jangan makan.

PROSES BER-PA

What What For How


(Isi Materi) (Tujuan) (Kegiatan)
1. Pembukaan Peserta memiliki Pemimpin mengajak peserta
kesiapan hati untuk untuk menyanyi lagu pujian
mengikuti PA pembukaan dengan semangat,
misal PKJ 7 “Bersyukurlah
Pada Tuhan”. PKJ 14
46
“Kunyanyikan Kasih Setia
Tuhan” / PKJ 231 “Di dalam
suka di dalam duka”
2.Perkenalan Peserta saling Pemimpin meminta salah
mengenal dan lebih seorang warga baru (bila ada)
akrab. untuk memperkenalkan dirinya
terlebih dahulu.
3. Penjajagan Mengetahui sampai Pemimpin meminta/ memandu
Pemahaman sejauh mana setiap peserta untuk
Peserta pemahaman peserta menyampaikan pendapatnya apa
tentang materi yang itu: Bekerja? Apakah mencuri,
akan digumuli merampok, mengemis itu
bersama. termasuk bekerja?
4. Pembacaan Peserta mendapat Pemimpin meminta peserta
perikop informasi tentang bergantian membaca mulai dari
isi perikop 2 Tes 3: 2 Tes 3: 6 – 16.
6 – 16
5. Teladan Peserta tahu dan Pemimpin meminta peserta
Paulus bisa menyebutkan untuk :
hal apa yang telah 1. Mengemukakan pendapat
dilakukan oleh mereka tentang 2 Tes 3: 6-
Paulus dan menjadi 16.
teladan bagi Jemaat 2. Menyebutkan teladan apa
di Tesalonika. yang diberikan oleh Paulus
pada Jemaat Tesalonika
3. Nasihat apa yang diberikan
oleh Paulus kepada Jemaat
Tesalonika
6. Pentingnya Peserta mempunyai Pemimpin meminta peserta
jemaat bekerja Pengetahuan, menyebutkan mengapa orang
Pemahaman dan Kristen harus giat bekerja?
Kesadaran tentang
pentingnya giat
bekerja.
7. Sharing Peserta dapat saling Pemimpin mengajak peserta

47
(berbagi berbagi “Cerita untuk berbagi cerita.
pengalaman) Suka Duka” tentang 1. Pada saat mereka sudah
bekerja. bekerja dengan tekun tetapi
hasil yang didapat masih
belum maksimal.
2. Setelah mereka / anak
mereka bekerja dengan giat
dan tekun dan mendapatkan
hasil yang memuaskan.
3. Kesaksian Iman mereka baik
dalam “Keberhasilan
langsung” maupun dalam
“Keberhasilah yang masih
tertunda”
8. Rencana Peserta memiliki Permainan:
Aksi Semangat untuk
Rajin Bekerja dan 1. Pemimpin mengajak peserta
tidak mudah untuk mengadakan
menyerah kalau permainan memunculkan
gagal. angka 7 :
alat Bantu 2 buah Dadu/
Kubus atau 1 set kartu
Domino.
2. Atau dengan permainan
uang memunculkan jumlah
Rp 600,- dari dua keping
mata uang receh logam.

9. Penutup Peserta dapat Pemimpin mengajak Peserta


pulang dengan menyanyikan PKJ 130 “Kita
semangat baru. Kan Menang”

48
Permaiana 1:
Minta salah satu peserta maju dan melempar 2 dadu, 1 kali dan terus
sampai bisa mendapat jumlah angka 7 dari kedua Dadu tersebut. Bila
mendapat angkat 7 berarti dia Berhasil. Bila belum mendapat angkat 7 ya
dicoba terus sampai berhasil.

Permainan 2:
Atau dengan permainan uang memunculkan jumlah Rp 600,- dari dua
keping mata uang receh logam. Alat bantu uang receh logam Rp 500,-
yang kuning sebanyak 1 keping. dan uang receh logam Rp 100,- juga
yang kuning sebanyak 9 keping dimasukkan dalam kantong hitam.
Peserta diminta mengambil secara acak dan cepat 2 buah keping uang
receh terdapat dalam kantong hitam tersebut dan menunjukkannya, kalau
hasilnya Rp 600,- dia Berhasil.
Kalau belum ya dicoba terus sampai berhasil.

Bila peserta tersebut telah berhasil, maka pemimpin menekankan hal


berikut ini:

Ini adalah Permainan Kemungkinan dan Ketekunan. Angka 7 itu atau


jumlah Rp 600,- kita ibaratkan Keberhasilan. Dan Satu yang Pasti adalah
bahwa Angka 7 atau jumlah Rp 600,- itu bisa muncul beberapa kali dan
Tidak Mungkin Tidak Muncul, Pasti akan Muncul. Asalkan kita tekun
dan terus mencoba, cepat atau lambat kita pasti akan berhasil.
Demikian juga dengan Berkat Tuhan berupa Keberhasilan. Keberhasilan
itu adalah suatu hal yang pasti terjadi, tidak mungkin tidak terjadi.
Asalkan kita tekun, mencoba dan terus berusaha. Berkat Tuhan
Keberhasilan dalam usaha dan pekerjaan kita pasti akan menjadi milik
kita. Amin. (Wahyu)

49
Panduan PA Minggu ke- 3 Nopember 2010

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Hakim-hakim 5:1-9

PENGANTAR

Debora adalah seorang perempuan yang menjadi hakim di Israel dan pahlawan
bagi bangsanya. Ia tampil sebagai pahlawan untuk mengusir musuh Israel yang
telah menguasai bangsa itu selama 20 tahun (Hakim-hakim 4: 3-4).
Keberhasilan Debora mengusir dan mengalahkan tentara pendudukan yang
menindas Israel bukan karena keahlian berperang, tetapi karena Allah sendiri
yang bergerak dan melangkah maju berperang (Hakim-hakim 5:4-5).

Keyakinan Debora kepada Tuhan sebagai seorang nabiah mendorongnya terjun


ke perang, mendampingi Barak, seorang lelaki Israel sebagai mitra kerjanya.
Debora berkata: “sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang
perempuan” (Hakim-hakim 4:9). Debora sadar bahwa Allah patut dipuji dan
disembah (Hakim-hakim 5:3,9). Melalui nyanyian, Debora dan Barak
memuliakan Tuhan atas kemenangan mereka terhadap musuh.

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Persiapan Peserta memiliki  Pemandu mengajak bernyanyi
kesiapan diri untuk dari KJ/PKJ.
masuk dalam proses  Doa pembukaan oleh salah satu
belajar bersama. peserta.
Penjajagan Mengetahui  Pemandu meminta beberapa
pemahaman pemahaman peserta peserta untuk mengungkapkan
peserta terhadap materi yang cerita singkat tentang
akan dipelajari. pengalaman pribadinya atau
pengalaman orang lain yang
bertindak sebagai pahlawan.
 Pemandu mencatat poin
penting dari cerita-cerita

50
tersebut.
 Pemandu meminta tanggapan
peserta atas cerita-cerita
tersebut (tanggapan positif).
Perempuan Mengetahui bahwa  Pemandu meminta peserta
menjadi Debora sebagai menemukan apa alasan Debora
Pahlawan perempuan bisa menjadi memperjuangkan keadilan dan
yang besar pahlawan bagi kebenaran bagi bangsanya.
dan kuat bangsanya.  Pemandu meminta peserta
mendiskusikan apa kekuatan
dan perlengkapan yan dimiliki
Debora sehingga dia bisa
menjadi pahlawan bagi
bangsanya?
Tuhan Mengetahui bahwa  Pemandu mengajak peserta
Pahlawan Tuhan berdiri di depan mendiskusikan, apa sikap
sejati ketika orang beriman Tuhan dan alasan mengapa
memperjuangkan Tuhan perduli dengan soal
sebuah keadilan dan keadilan dan kebenaran?
kebenaran
Rencana Peserta memiliki Pemandu mengungkapkan kembali
Aksi keberanian untuk hasil diskusi dan mengajak peserta
menjadi pahlawan untuk mengungkapkan rencana aksi
dalam hal keadilan dan atau komitmen apa yang dapat
kebenaran bagi dilakukan.
sesamanya.
Penutup Ada semangat dari Pemandu mengajak menyanyikan
peserta agar menjadi sebuah lagu dari KJ/PKJ.
Pribadi yang Mendoakan rencana aksi atau
memperjuangkan komitmen yang terungkap dan
keadilan dan kebenaran dilanjutkan dengan kebiasaan
bagi sesamanya dimulai masing-masing kelompok PA.
dari dalam rumah,
tetangga, persekutuan
dan masyarakat.
(Alfred)

51
Panduan PA Minggu ke-4 Nopember 2010
Adven 1

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Lukas 1:26-38

LATAR BELAKANG BACAAN.

Perikop ini adalah pemberitaan tentang kehadiran Yesus melalui Maria


untuk menerima tugas menjadi ibu bagi Sang Juru Selamat. Allah
menyampaikan pesan melalui malaikat Gabriel mengenai situasi yang
akan dialami Maria. Tentu bagi Maria cara kerja Allah ini sangat
mengejutkan sehingga ia mengatakan “Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami” (ayat 34). Cara kerja Allah
sungguh mustahil diluar batas pikiran manusia waktu itu dan tentu
sekarang juga, apalagi kita dapat memperhatikan kondisi perempuan
pada masa itu yang kurang dihargai/ dipandang sebagai kelas dua.
Tentunya berkat Tuhan yang diberikan kepada Maria adalah berkat yang
luar biasa. Bisa juga kita pahami bahwa berkat yang diterima
mengandung penugasan didalamnya.
Maria begitu bersyukur akan berkat ini ditengah kehidupannya sebagai
perempuan. Ia dipanggil untuk tugas yang luar biasa, sehingga ia
mengatakan “sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu itu.” (ayat 38).

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Pembukaan Peserta memiliki Pemandu mengajak peserta PA
kesiapan hati untuk untuk menyanyikan 2-3 lagu pujian
mengikuti PA (Kj: 403, 393, dll) yang
berhubungan dengan bahan PA.
52
Minta peserta untuk memimpin doa
pembukaan.
Keluarga yang berketempatan dapat
menceritakan pengalaman terbaik/
berkat Allah yang begitu luar biasa
yang dirasakan mereka diminggu
ini. Dilanjutkan dengan pujian dan
doa pelayanan Firman.
Membaca Peserta membaca Minta peserta membaca teks Lukas
Lukas 1: Teks ini 1: 26-38 secara bergantian.
26-38
Hal yang Peserta menemukan 1. Peserta diminta mengambarkan
baik yang hal yang baik teks sosok Maria dan menjelaskan
diajarkan Lukas 1:26:38. resiko apa saja yang akan
oleh Lukas
diterima Maria?
1: 26:38
Tugas Peserta dapat 2. Perserta diminta untuk
dibalik mendengar cerita- menyebutkan pengertian
berkat. cerita indah tentang mereka mengenai berkat.
pemahaman bahwa
Selanjutnya peserta
setiap berkat pasti
mengandung tugas menyebutkan bentuk-bentuk
dan tanggung jawab berkat.
sehingga dinikmati
bersama. 3. Peserta dapat menceritakan
secara singkat pengalaman-
pengalaman peserta mengenai
kerja Allah yang melampaui
akal pikiran dan hal-hal yang
mereka lakukan setelah
menerima berkat yang luar
biasa tersebut?

Rencana Peserta memiliki  Peserta semakin mengimani


Aksi sikap syukur
53
bahwa Allah memelihara
manusia dengan berkat Tuhan
yang luar biasa, kadang-
kadang diluar pikiran manusia.

 Bersyukur bahwa berkat Tuhan


melimpah, dan manusia diberi
kekuatan untuk mengelola
berkat Tuhan tersebut.

Penutup Peserta dapat Peserta mengucap syukur melaui


mengucap syukur persembahan yang dikumpulkan.
senantiasa dan Menyanyikan lagu penutup
termotifasi untuk
selalu melakukan
hal yang baik.
(Sidi)

***

54
Panduan PA Minggu ke-1 Desember 2010
Adven 2

Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama

Bacaan: Lukas 12: 35-48

LATAR BELAKANG BACAAN

Setiap kali akan merayakan natal manusia diingatkan bahwa Tuhan


Yesus telah datang sebagai Juru Selamat, sekaligus diingatkan dalam
pelayanan-Nya. Maka setiap orang percaya kepada-Nya memiliki
tanggung jawab meneruskan pelayanan-Nya di dunia ini. Jadi natal
bukan sekedar penyambutan kelahiran namun juga penyambutan
penerusan dalam perjalanan misi karya pelayanan.
Sabagaimana perikop ini adalah rangkaian pemberitaan pengajaran Yesus
kepada para murid tentang menyambut kedatangan anak manusia. Hal
yang perlu diperhatikan adalah ketika para murid mendengar berita
adalah bagaimana sikap hidup meraka setelah penantian yang lama dalam
menyambut anak manusia.
Berikut ada 2 model menyambut kedatangan anak manusia:
1. Pelayan yang setia dan bijaksana (35-44) adalah hamba yang
tetap menunaikan tugas yang diberikan ketika sang tuan pergi,
sehingga kapanpun sang tuan datang, sang hamba didapati
malakukan tugas dengan baik.

2. Pelayan yang tidak bijaksana adalah adalah hamba yang tidak


menunaikan tugasnya dengan baik (45).

Dalam dunia timur pelayan memiliki kuasa yang hampir tidak


terbatas. Ia sendiri adalah seorang hamba, namun juga memiliki
tugas mengawasi hamba lainnya. Seorang pelayan dipercaya untuk
mengatur segala sesuatu yang terjadi dalam rumah tuannya.

55
Perikop ini berakhir dengan peringatan pengetahuan dan hak istimewa
yang senantiasa menuntut pertanggung jawaban.

PROSES BER-PA

Materi Tujuan Kegiatan


Pembukaan Peserti memiliki Pemandu mengajak peserta PA untuk
kesiapan hati menyanyikan 2-3 lagu pujian yang
untuk mengikuti berhubungan dengan bahan PA.
PA Minta peserta untuk memimpin doa
pembukaan.
Keluarga yang berketempatan dapat
menceritakan pengalaman terbaik.
Dilanjutkan dengan pujian
dan doa pelayanan Firman
Membaca Peserta Minta peserta membaca teks Lukas
Lukas 12: mengetahui alur 12: 35-51 secara bergantian.
35-51 cerita
Hal yang Peserta 1. Peserta diminta menanggapi 2
baik yang menemukan hal sikap yang tertera pada teks dan
diajarkan yang baik pada konsekuensinya masing-masing.
oleh Lukas teks Lukas
12:45:51 12:45:51
Cerita Indah Peserta dapat 2.Peserta menyebutkan pengalaman
Menyambut mendengar cerita- mereka dalam persiapan
Yesus cerita indah penyambutan natal?
tentang
3.Peserta juga menyebutkan
menyambut
Yesus. pengalaman indah mereka dalam
keterlibatan mereka dalam
pelayanan ibadah natal?
4.Peserta juga dapat menyebutkan
perbedaan pelayanan ibadah natal
dengan pelayanan ibadah rutin
selain natal?

56
Rencana Peserta memiliki  Peserta bersedia terlibat dalam
Aksi kesetiaan dalam pelayanan ibadah natal.
pekerjaan
pelayanan.  Peserta bersedia terlibat dalam
setiap ibadah/ kegiatan gereja
dengan setia.

Penutup Peserta pulang Peserta mengucap syukur melaui


dengan semangat persembahan yang dikumpulkan.
yang baru Menyanyikan lagu penutup yang
menyemangati pelayanan.

(Sidi)

***

57
Panduan PA Minggu ke-2 Desember 2010
Adven 3
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Yohanes 1: 1 – 9

PENJELASAN TEKS

Pada mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan


Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama
dengan Allah. (Ay. 1,2). Firman itu telah ada pada permulaan dari
segala sesuatu. Pikiran Yohanes kembali kepada ayat pertama dari
seluruh Alkitab. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”
(Kej.1:1). Yang hendak dikatakan adalah bahwa firman itu bukanlah
salah satu atau sebagian benda-benda yang diciptakan; firman itu telah
ada di sana sebelum penciptaan; firman itu bukanlah bagian dari dunia
yang dijadikan di dalam waktu; firman itu adalah bagian dari kekekalan
dan sudah ada bersama dengan Allah sebelum waktu dan dunia ada. Injil
Yohanes berfikir tentang apa yang disebut pra-eksistensi Kristus, yaitu
keberadaan Yesus sebelum Ia ada secara fisik di dunia ini.
Firman itu adalah Allah. Penulis Injil Yohanes tidak bermaksud bahwa
firman itu identik dengan Allah; tetapi bahwa firman itu mempunyai
keberadaan, esensi, kualitas dan karakter seperti Allah. Maksudnya ialah
bahwa Yesus begitu sempurna seperti Allah di dalam pikiran, hati dan
keberadaan, sehingga di dalam Dia kita dapat melihat rupa Allah secara
sempurna. Jadi dalam bagian ini, bahwa di dalam Yesus, dan hanya di
dalam Dia saja, Allah telah dinyatakan kepada manusia; yaitu Allah yang
ada dahulu, sekarang dan selanjutnya, dan yang mempunyai perasaan
serta kehendak terhadap manusia.

58
PROSES BER-PA

Isi Materi Tujuan Kegiatan


Pembukaan Peserta  Awali PA dengan “Syalom” dan
memiliki ucapan selamat datang, selamat
kesiapan hati ber-PA kepada peserta dan
yang utuh ucapan terimakasih kepada
dalam ber-PA nyonya dan tuan rumah (bila
dilakukan di rumah jemaat)
 Kata sambutan dari Nyonya/ tuan
Rumah tentang keadaan
keluarga. Mungkin juga
berkaitan dengan pokok-pokok
doa dari keluarga.
 Pemandu mengajak bernyanyi :
PKJ 13; PKJ 15; (atau lagu
dalam PKJ/KJ masa Advent)
dilanjutkan dengan doa
pembukaan.
Pembacaan Peserta  Membaca bacaan hari ini:
Alkitab mengetahui Yohanes 1:1-9
alur, suasana,  Pemandu memberikan pengantar
konteks dan dalam PA untuk masuk dalam
teks Alkitab. teks (dapat diambilkan dari Latar
belakang)
Firman = Peserta  Peserta diajak untuk
Yesus = memahami mengungkapkan pendapatnya
Allah tentang Yesus tentang “pada mulanya adalah
dan Allah. firman”. (Yoh.1:1).
 Peserta diminta untuk
menceriterakan pemahamannya
tentang Yesus dan Allah.
Relasi Peserta  Peserta diminta mendiskusikan
manusia mengetahui bagaimana relasi orang percaya
dengan Allah makna dengan Allah. Dan bagaimana
59
relasinya memperoleh relasi tersebut.
dengan Allah
Rencana Aksi Peserta  Peserta diajak mengucap syukur
memiliki secara pribadi atas relasinya
memiliki relasi dengan Allah.
yang baik  Peserta diajak untuk menjaga
dengan Allah. relasinya dengan Allah dengan
cara rajin bersekutu (PA, Ibadah/
kebaktian), renungan harian
pribadi/ keluarga.
Penutup Peserta  Peserta bersyukur atas terjadinya
bersyukur dan PA dengan persembahan.
memiliki Diiringi dengan Nyanyian KJ
semangat yang 403
baru  Diakhiri dengan doa.
(Diwanto)

***

60

Anda mungkin juga menyukai