Anda di halaman 1dari 12

PARAGRAF

1. Pengertian paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara
logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Paragraf terdiri atas
beberapa kalimat yang berkaitan baik isi maupun bentuknya.Isi kalimat-
kalimatmembentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis
dalam karangannya.

2. Jenis-jenis paragraf
2.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
2.1.1 Paragraf pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar
karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu.
Contoh paragraf pembuka :
Pemilu baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi,
merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan.Namun,
tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau
makan.
2.1.2 Paragraf Penghubung/isi
Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang
terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.Inti persoalan yang
akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini.

Contoh paragraf penghubung/isi:

Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru
atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah
kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai
peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA
SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang harapan.

2.1.3 Paragraf Penutup


Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan
pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf
penghubung.Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan
haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi
juga tidak berarti terlalu pendek.Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf
itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri
uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.

Contoh paragraf penutup :


Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama.Atas segala
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

2.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama


Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf, dari dasar tersebut penulis
menetapkan letak kalimat utama dalam paragraf sebagai salah satu criteria penjenisan
paragraf.

2.2.1 Paragraf Deduktif


Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat
utama terletak di awal paragraf.Paragraf dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat utama.Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.Paragraf ini biasanya
dikembangkan dari yang umum ke yang khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan
bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu.
Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2.2.2 Paragraf Induktif


Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau
perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama.Paragraf ini
dikembangkan dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancer.Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi
yang penting, efektif dan efisien.
2.2.3 Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir
paragraf.Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan
kalimat pertama.Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide
pokok karena penulis merasa perlu untuk itu.Jadi pada dasarnya paragraf
campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

2.3 Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Pengembangannya


2.3.1 Tanya jawab
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan pertanyaan terlebih dahulu.Lazimnya,
kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide
paragraf.Kalimat pengembangannya berupa jawaban atas pertanyaan
tadi.Kalimat-kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembang
paragraf.
Contoh paragraf tanya jawab:
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar
diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya
tidak mendominasi jalannya diskusi.Dia bertanggung jawab mengatur agar
diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan
bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta
menjuruskan kearah pemikiran.Dia pun harus mencegahadanya monopoli
pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau
perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya.Pada akhir diskusi,
pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.

2.3.2 Sebab-akibat
Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan
makna hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah
terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang
lain. Jadi hubungan sebab akibat ini merupakan satu rangkaian yang
berkesinambungan.

Contoh paragraf sebab-akibat:


Jalan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari
separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima.
Untuk mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara
jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas
pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang.
Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki
lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan
lalu lintas.

2.3.3 Contoh atau ilustrasi


Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh atau paragraf ilustrasi, paragraf jenis
ini dikembangkan dengan menggunakan contoh atau ilustrasi. Contoh atau
ilustrasi inilah yang memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau gagasan
paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.
Contoh paragraf ilustrasi:
Dalam rangka mengejar ketertinggalan desa baik dalam bidang pembangunan
maupun dalam bidang pengetahuan, berbagai usaha telah dilakukan oleh
pemerintah.ABRI masuk desa sudah lama kita kenal. Hasilnya pun tidak
mengecewakan, seperti: perbaikan jalan, pembuatan jembatan, pemugaran
kampung, dan lain sebagainya. Contoh lain adalah KKN yang dilaksanakan oleh
mahasiswa. Hasil-hasil yang positif telah pula dinikmati oleh desa yang
bersangkutan, misalnya: peningkatan pengetahuan masyarakat, pemberantasan
buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatan dan gizi, dan lain-lain.

2.3.4 Alasan atau keterangan


Perkataan “alasan” bisa diganti dengan “keterangan” sebab pada hakikatnya,
alasan itu merupakan keterangan.Paragraf alasan ialah paragraf yang
pengembangan ide utamanya memanfaatkan penjelasan yang bermakna
alasan.Alasan-alasan inilah yang memperkokoh ide paragraf sehingga kebenaran
ide itu dapat diterima pembacanya.
Contoh paragraf alasan atau keterangan:
Buat suatu negara yang sedang berkembang, pariwisata tampak merupakan suatu
harapan kemungkinan yang menarik. Hal ini disebabkan karena dua modal
utama bagi berhasilnya pariwisata, yakni kekhasan tradisi kebudayaan dan
pemandangan alam biasanya dimiliki oleh negara-negara ini. Statusnya yang
masih ditengah perjalanan dari keadaan “masyarakat lama” menuju ke keadaan
“negara modern” memberi negara berkembang itu warna dan corak yang khas
pada serat anyaman dari bahan masyarakatnya. Status “masyarakat lama” yang
biasanya menonjolkan kekhasan adat istiadat dan bahasa dari suatu lingkungan
pertanian yang pernah ketat masih merupakan ciri yang menarik di sebuah
negara berkembang.

2.3.5 Perbandingan atau analogi


Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya merupakan perbandingan
tentang dua hal yang baik yang menyangkut kesamaan maupun
perbedaannya.Sebagai teknik pengembangan, perbandingan ini bisa bertujuan
menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau
menjelaskan kedua hal yang dibandingkan itu sekaligus.
Contoh paragraf analogi:
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar.Kadang ada di atas dan kadang
berada di bawah.Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun
yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit
sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan.Ada kalanya bagi mereka
yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa
kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara.Dan bagi mereka yang berada di
bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan
kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

2.3.6 Definisi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan paragraf yang
mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah paragraf
definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan , mungkin pula dibacakan
pengertiannya.
Contoh paragraf definisi :
Sosiolinguistik adalah ilmu antardisipliner yakni sosiologi dan
lingustik.Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam
masyarakat.Linguistik adalah ilmu tentang bahasa.Sosiolinguistik merupakan
subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan
dalam penggunaan bahasa dalam pergaulan sosial.Sosiolinguistik mengkaji
bahasa dan pemakaiannya dalam sosial budaya.Selain itu, sosiolinguistik dalam
pengembangan subsidang linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran
dalam konteks sosial.

2.3.7 Deskripsi
Paragraf pemerian adalah paragraf yang menyajikan sejumlah rincian tentang
sesuatu yang lebih cenderung pada fakta daripada khayalan.Pemerian ini bisa
berupa rincian tentang bentuk, ruang, waktu, peristiwa, atau keadaan.Kadang-
kadang urutan pernyataannya tidak ketat.Artinya, urutan pernyataan dalam
sebuah paragraf pemerian bisa dirubah, walaupun tidak selamanya.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu
seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-
pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan
punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin
seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2.3.8 Proses
Seperti halnya paragraf pemerian, paragraf proses pun tergolong jenis paragraf
deskriptif. Sesuai dengan namanya, paragraf proses ialah paragraf yang
menjelaskan proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu.urutan langkah
dalam melakukan sesuatu pun tergolong paragraf jenis ini.
Contoh paragraf proses:
Setelah sampai di darat , kendurkan semua pakaian korban yang sekiranya
menyesakkan dirinya. Bersihkan mulutnya dari pasir atau lumpur, dan lepaskan
gigi palsunya (kalau ada). Selanjutnya, telungkupkan badannya, dan berdirilah
Anda mengangkanginya. Sambil membungkukan badan ke depan, tempatkan
kedua tangan Anda pada perutnya dekat rusuk bawah. Angkatlah perutnya
sehingga kepalanya merunduk ke tanah dan air keluar dari mulutnya. Jika
pernapasannya berhenti, segeralah beri dia pernapasan buatan.
2.3.9 Penguraian (klasifikasi)
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan atau memilah-milah
(mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf penguraian atau
pemilahan ialah paragraf yang berisi penjelasan secara terurai atau pemilahan
sesuatu secara rinci.
Contoh paragraf klasifikasi:
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas,
dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak.
Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas
memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan
lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara
ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan bunter dan ikan jeler.

2.4 Berdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi lima, yaitu:


2.4.1 Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2.4.2 Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat / kesimpulan dengan data/
fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi
pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah
banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat
dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya
diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.
2.4.3 Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu
sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang
misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir
berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
2.4.4 Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan, mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian
dan saling mencintai.
2.4.5 Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.

3. Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena
kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama
paragraf.Pengembangan paragraf deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan
utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang
merupakan kebalikan dari paragraf deduktif.Demikian juga dengan tipe paragraf yang
lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf
yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau
paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode
pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .
Metode pengembangan paragrafakan bergantung pada sifat informasi yang akan
disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode
tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya
akan berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan faktor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif.Diantara banyak
metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini
diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam
penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh,
metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.Didalam
mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih
berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
3.1 Metode klimaks dan anti klimaks
pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang
paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada
gagasan tertinggi kedudukannya atau kepentingannya. Pengembangan paragraf
antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari pengembangan klimaks.
Contoh:
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring dengan
kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-
jaynya, ada traktor dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor
model tank sampai sekarang masih dipergunakan, yaitu traktor yang memakai roda
rantai. Traktor macam ini adalah hasil perusahaan Cartepillar. Di samping Cartepillar,
Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya.
Jepangpun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di
Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami
perubahan dari model-model sebelumnya.
3.2 Metode sudut pandang
Paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya.
Contoh :
Jika Anda memasuki pekarangan bangunan kuno, Anda akan berada pada jalan
berlantai batu hitam. Di kiri dan kanan jalan jalan terdapat lumbung padi, atapnya
berbentuk seperti tanduk beratapkan ijuk. Terus ke dalam Anda akan sampai pada
bangunan utama.
3.3 Metode perbandingan dan pertentangan
Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua
hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingaktanya dan kedua hal itu
memang mempunyai persamaan dan perbedaan.
Contoh:
Feristha adalah anak yang berumur sembilan tahun, mempunyai rambut lurus, berkulit
agak gelap,dan bermata sipit. Badannya ramping dan suaranya serak memesona.
Sementara itu, Anesya berusia lima tahun, berambut coklat bergelombang, badannya
sehat dan tegap, berkulit agak terang. Anaknya lincah, perian dan pemberani.
3.4 Metode analogi
paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan
bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal
umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami
dengan jelas.
Contoh:
Percabangan suatu bahasa proto menjadi bahasa baru atau lebih dapat disamakan
dengan percabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi
mengeluarkan cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas dan tumbuh
menjadi cabang baru. Demikian pula percaabangan pada bahasa.

3.5 Metode Definisi


Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan
pengertian/konsepistilah tertentu.Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis
hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep
tersebut.Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh
mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
3.6 Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan
suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian
berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut
(kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama
lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses
peristiwa sejarah.
3.7 Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan.Contoh-contoh terurai,
lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
3.8 Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu
kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya.Factor yang terpenting
dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan.Artinya, hubungan
kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan
pikiran manusia.Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah
karangan yang berisi pembahasan atau analisis.Sifat paragrafnya argumentative murni
atau dikombinasikan dengan deskriptif atau eksposisi.
3.9 Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk
mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur.Bagi penulis pemula, belajar
menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan.
Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relatif lebih
gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah
dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.
3.10 Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan
ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan
metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut
di atas, tetapi juga untuk perbedaan.Namun, pengelompokan tidak berhenti pada
inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk
mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau
dipertentangkan satu sama lainnya.
4. Syarat-syarat paragraf yang baik
4.1 Kesatuan
Syarat kesatuan paragraf terpenuhi jika suatu kalimat dalam paragraf saling
berhubungan dengan gagasan atau ide pokok paragraf.Jika kalimat-kalimat yang ada
dalam paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam pemaparan ide
pokok paragraf, maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan.

4.2 Kelengkapan
Paragraf yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang baik memiliki kalimat topik
dan kalimat penjelas.Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok, sedang
kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi rincian ide pokok.Kalimat yang hanya
terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum lengkap.

4.3 Kepaduan
Paragraf yang baik harus memiliki kepadan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang
dimaksud adalah adanya rangkaian antarkalimat yang memudahkan pembacauntuk
memahammi isinya. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara
yang satu dengan yang lain. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, di antaranya pengulangan kata kunci, pengulangan kata
ganti, penggunaan transisi, dan paralelisme.

5. Unsur-unsur Paragraf
5.1 Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok
bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
5.2 Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih
abstrak.
5.3 Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret.
Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
5.4 Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk
kongkret.
5.5 Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang
bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
5.6 Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang
koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan.contohnya
adalah kata selanjutnya, tetapi, oleh sebab itu,dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai