Disusun oleh :
1. Landasan idiil yaitu Pancasila yang artinya sila-sila dari Pancasila harus
ditafsirkan dan diterapkan secara terkait satu sama lain secara bulat dan utuh. Jadi,
semua perilaku yang terlibat dalam hubungan industrial (pengusaha buruh dan
pemerinta) wajib berpedoman pada nilai-nilai Pancasila yang merupakan
pandangan hidup bangsa.
1. Masalah Pengupahan
2. Pemogokan
Permasalahan
Keresahan para pekerja dan pegaduan mereka ke DPR bukan tidak mengandung
konsekuensi. Banyak sekali buruh yang diputuskan hubungan kerja (PHK) karena
hal tersebut atau hal-hal lain. Secara yuridis, pengusaha harus meminta izin
dahulu kepada Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuan (P4) Daerah dan
Pusat. Sayangnya lembaga peradilan perburuan ini hanya mengurus PHk-nya saja
dan tidak meneliti sebab-sebab keresahan kaum pekerja.
Dengan demikian sistm ekonomi pancasila ini tampak lebih manusiawi tanpa
perlu mengesampingkan kaidah-kaidah yang harus diikuti dalam suatu usaha
pencapaian tujuan tertentu. Dalam keadaan seperti itu, muncul pertanyaan dimana
letak dan posisi buruh didalamnya. Berdasarkan tabel posisi sumber daya manusia
dalam berbagai sistem perekonomian perlu ditelaah lebih lanjut yang menyangkut
hubungan kerja. Dalam pembahasan ini variabel-variabel hubungan kerja
dinyatakan dalam (i) upah, (ii) jam kerja, dan (iii) lingkungan kerja. Untuk
melihat kedudukan dari tenaga kerja atau sumber daya manusia dalam berbagai
sistem perekonomian dapat dilihat pada tabel.
Didalam sistem ekonomi kapasitas, upah diberikan atas dasar kekuatan pasar,
sehingga seorang buruh akan menerima upah tergantung dari kekuatan penawaran
dan permintaan buru dalam pasaran kerja. Sedangkan sistem ekonomi yang
berbahu sosialisasi atau komunis, upah ditentukan oleh negara. Hal ini untuk
menyeragamkan upah buruh yang ada. Sementara itu dalam ekonomi pancasila,
upah buruh ditentukan secara lebih manusiawi. Itulah alasannya, selalu dicoba
untuk mengadakan penyesuaian antara upah yang diterima dengan KFM
(kebutuhan fisik manusia) atau KHM (kehidupan fisik minimum yang berlaku).
Mengenai masalah jam kerja, di dalam sistem ekonomi kapasitas hal ini telah
diatur melalui kontrak kerja yang berlaku. Artinya teteap berlaku sesuai dengan
persetujuan yang telah disepakati bersama antara buruh dengan majikan.
Sebaliknya, di dalam sistem ekonomi yang lebih mengarah pada sosialis komunis,
jam kerja itu telah ditentukan oleh negara itu sendiri. Di dalam sistem ekonomi
pancasila yang lebih manusiawi, jam kerja ditentukan oleh pemerintah dengan
mengingat kesehatan dan keselamatan kerja yang harus dijamin oleh negara.
Penutup
Masa depan adalah era bakal diperuhi dengan pertumbuhan industri yang
sangat pesat, baik industri yang meghasilkan barang-barang untuk ekspor maupun
untuk keperluan pasar dalam negeri. Semua itu berkembang merata di seluruh
tana air. Kepengusahaan akan berkembang dengan cepat yang sudah tentu akan
dibarengi dengan semakin besarnya jumlah karyawan. Untuk itulah penataan
hubungan pengusaha karyawan, timbulnya pemogokan, dan lain-lain, tidak hanya
merugikan pengusaha maupun karyawan tetapi juga kepentingan masyarakat pada
umunya. Bukan tidak mungkin, hal ini akan menyebabkan para investor
kehilangan minatnya untuk menanamkan modal dinegara kita.
Daftar Pustaka