2. Agar HIP dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu adanya upaya
yang dilakukan oleh pengusaha, pekerja, maupun pemerintah. Salah
satunya adalah perlu adanya sarana utama dalam pelaksanaan HIP
tersebut.
Hubungan Industrial Pancasila (HIP) adalah suatu sistem hubungan yang
terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (pekerja,
pengusaha, dan pemerintah) yang didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan
manisfestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan UUD 1945, yang tumbuh dan
berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
HIP merupakan hubungan antara pelaku dalam proses produksi barang ataupun
jasa yang melibatkan 3 (tiga) unsur utama yang ada dalam suatu usaha, yaitu: Pihak
pemerintah, pihak pengusaha, dan pihak pekerja untuk menjalankan hak dan
kewajiban masing-masing yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalain
Pancasila (Butir 16 UU No. 13 Tahun 2003).
Tujuan HIP adalah mengemban cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara
Republik Indonesia 17 Agustus 1945 di dalam Pembangunan Nasional ikut
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
1. Serikat pekerja/serikat buruh
Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan
untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
2. Organisasi pengusaha
Sama halnya dengan pekerja, para pengusaha juga mempunyai hak dan
kebebasan untuk membentuk atau menjadi anggota organisasi atau asosiasi
pengusaha. Asosiasi pengusaha sebagai organisasi atau perhimpunan wakil
pimpinan perusahaan-perusahaan merupakan mitra kerja serikat pekerja dan
Pemerintah dalam penanganan masalah-masalah ketenagakerjaan dan hubungan
industrial. Asosiasi pengusaha dapat dibentuk menurut sektor industri atau jenis
usaha, mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat kabupaten, propinsi hingga tingkat
pusat atau tingkat nasional.
Sumber :
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/60265/mod_resource/content/1/HUBUNGAN
%20INDUSTRIAL.pdf
http://www.economy.wordpress.com
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/60265/mod_resource/content/1/HUBUNGAN
%20INDUSTRIAL.pdf
file:///C:/Users/asus/Downloads/3259-Article%20Text-2011-1-10-20150728.pdf