Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 12 No 1 Agustus 2014

GAMBARAN LAJU ENDAP DARAH (METODE SEDIMAT) MENGGUNAKAN


NATRIUM SITRAT 3,8% DAN EDTA YANG DI TAMBAH NaCl 0,85%

Yane Liswanti

ABSTRACK

Pemeriksaan LED adalah pemeriksaan darah yang menggambarkan kecepatan pengendapan


eritrosit dalam plasma darah yang menggunakan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8% dan dinyatakan
dalam mm/jam. Seiring dengan meningkatnya jumlah pemeriksaan, maka waktu yang diperlukan
akan semakin banyak, pada cara manual waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan LED maksimal 2
jam. Pemeriksaan LED cara lain yang banyak dilakukan antara lain cara automatic dengan waktu lebih
cepat kurang lebih 15 menit. Tujuan pemeriksaan untuk mengetahui gambaran pemeriksaan LED
(metode Sedimat) menggunakan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8 % dan EDTA yang ditambah NaCl
0,85 %.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik
pengumpulan data dan analisa laboratorium. Sedangkan pemeriksaan Laju Endap Darah menggunakan
metode (sedimat) dengan alat Sedimat 15®.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terhadap hasil pemeriksaan Laju Endap Darah metode
sedimat menggunakan Natrium sitrat 3,8 % dan EDTA yang ditambah NaCl 0,85 % dari 20 sampel
darah pasien rawat jalan RSUD Waled kabupaten Cirebon didapat hasil 100 % (normal).

BAB I PENDAHULUAN endap darah (LED), sedangkan


pemeriksaan darah lengkap meliputi kadar
Pemeriksaan hematologi
haemoglobin, hitung jumlah eritrosit,
merupakan salah satu pemeriksaan yang di
hitung jumlah leukosit, hitung jenis
pakai sebagai penunjang diagnosis yang
leukosit, hematokrit (Ht) dan trombosit
berkaitan dengan terapi dan prognosis,
(platelet). Pemeriksaan darah lengkap
untuk mendapatkan diagnosis yang tepat
merupakan pemeriksaan yang sering
diperlukan hasil yang teliti dan cepat.
dilakukan di Rumah Sakit maupun
Dalam perkembangannya, berbagai test
Laboratorium Klinik dan lebih di kenal
laboratorik untuk diagnosis mengalami
dengan nama Complete Blood Count
perbaikan dan kemajuan dalam menunjang
(CBC), yang merupakan pemeriksaan
pelayanan kesehatan yang efisien, teliti,
dasar dari komponen sel darah. Sebuah
dan cepat (Ibrahim N, dkk, 2006 : 45-8).
mesin otomatis (Haematologic analyzer)
Pemeriksaan hematologi meliputi
melakukan pemeriksaan ini dalam waktu
pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan
kurang dari 1 menit terhadap setetes darah,
darah lengkap, pemeriksaan darah khusus,
sedangkan LED di periksa terpisah
dan faal hemostasis, pemeriksaan darah
(Dharma R, Imanuel S, Wawan R, 2006)
rutin terdiri dari kadar haemoglobin (Hb),
Pemeriksaan LED adalah
hitung jumlah leukosit, hitung jenis
pemeriksaan darah yang menggambarkan
leukosit (differential counting) dan laju

226
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

kecepatan pengendapan eritrosit dalam Natrium Sitrat 3,8%. Hal ini dikarenakan
plasma darah yang menggunakan sampel yang dipakai untuk pemeriksaan
antikoagulan Natrium Sitrat 3,8% dan LED sama dengan sampel untuk
dinyatakan dalam mm/jam. Ada beberapa pemeriksaan darah lengkap (User s
metode pemeriksaan LED diantaranya Manual Sedimat 15® Lp Italiana Spa
metode Westergren dan Wintrobe, kedua 2004).
metode ini merupakan cara manual. Penggunaan antikoagulan untuk
Metode Westergren merupakan metode pemeriksaan LED di RSUD Waled
yang disarankan oleh International kabupaten Cirebon menggunakan EDTA
Communitte for Standarization in yang ditambahkan NaCl 0,85%.
Hematology (ICSH) (Ibrahim N, dkk,2006 Berdasarkan uraian tersebut peneliti
: 45-8;Dharma R, Imanuel S, Wawan R, berkeinginan untuk mengetahui Gambaran
2008). hasil pemeriksaan LED (metode sedimat)
Seiring dengan meningkatnya dengan menggunakan Natrium Sitrat 3,8%
jumlah pemeriksaan, maka waktu yang dan EDTA yang ditambahkan NaCl
diperlukan akan semakin banyak, pada 0,85%.
cara manual waktu yang diperlukan untuk
pemeriksaan LED maksimal 2 jam. BAB II RUMUSAN MASALAH
Pemeriksaan LED cara lain yang banyak Bagaimanakah gambaran
dilakukan antara lain cara automatic pemeriksaan LED (metode sedimat)
dengan waktu lebih cepat kurang lebih 15 menggunakan Natrium sitrat 3,8 % dan
®
menit. (User s Manual Sedimat 15 Lp EDTA yang ditambah NaCl 0,85 %?
Italiana Spa 2004;User s Manual
Sediplast® Lp Italiana Spa 2004) BAB III METODE PENELITIAN
Di RSUD Waled kabupaten A. Metode Penelitian
Cirebon pemeriksaan LED memakai Jenis penelitian yang di lakukan adalah
metode Sedimat menggunakan alat penelitian deskriptif
Sedimat 15®. Pemeriksaan LED di B. Cara Pengumpulan Data
laboratorium RSUD Waled Kabupaten Data yang di kumpulkan peneliti
Cirebon dalam bentuk sampel darah adalah data primer yang merupakan data
EDTA. EDTA yang biasa digunakan hasil dari pemeriksaan LED (metode
untuk pemeriksaan LED menggunakan Sedimat) menggunakan antikoagulan
EDTA serbuk dan ada juga yang Natrium Sitrat 3,8 % dan EDTA yang
menggunakan EDTA cair 10% bukan ditambah NaCl 0,85 %.

227
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

C. Instrumen

Tabel 3.1
Instrument Penelitian
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1 Spuit 5 ml 40 buah
2 Torniquet _ 1
3 Tabung Sediplast plastik 40 buah
4 Rak Sediplast _ 4 buah
5 Pipet Sediplast _ 40 buah
1000 ul 1 buah
6 Clinipette
200 ul 1 buah
7 Alat Sedimat 15® 1 unit
8 Botol sampel Kaca 40 buah

D. Bahan

Tabel 3.2
Bahan Penelitian
No Bahan Spesifikasi Jumlah
1 Alkohol 70 % 50 ml
2 Kapas Secukupnya _
3 Natrium Sitrat 3,8 % 3,8 gr
4 NaCl 0,85 % 0,85 gr
5 Aquadest _ 100 ml
6 EDTA 10 % 10 gr

E. Prosedur Kerja a. Sediakan botol atau tabung


1. Pembuatan Natrium Sitrat 3,8 % yang telah berisi 20 ul EDTA 10
Larutkan 3,8 gram Natrium Sitrat %
add dalam 100 ml aquadest b. Alirkan 2 ml darah vena ke
(Simmons,A.F, 1989 : 201). dalam botol tersebut dari
2. Pembuatan EDTA Cair 10 % semprit tanpa jarum.
Larutkan 10 gram EDTA serbuk c. Tutupkan botol dan segera
add dalam 100 ml aquadest. mencampurkan darah dengan
3. Pembuatan NaCl 0,85 % antikoagulan EDTA.
a. Ditimbang 0,85 gram NaCl 5. Pembuatan darah Natrium Citrat
b. Dimasukan ke dalam 3,8 %
Erlenmeyer, tambah 100 ml a. Ambil darah sebanyak 1.2 ml
aquadest kemudian dari vena, campur dengan
homogenkan. natrium sitrat 3,8 % sebanyak
c. Sterilkan dengan Autoclave 0.3 ml dalam tabung.

dengan suhu 121 C selama 15 A. Pengambilan darah Vena
menit. (Soemarno,1987:54) 1. Memasang torniquet
4. Pembuatan darah EDTA pada lengan bagian atas

228
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

kira-kira di atas siku diminta untuk tetap


dan meminta pasien menekan dengan kapas
untuk mengepal- alkohol.
ngepalkan tangannya 6. Jarum ditutup kembali
agar vena terlihat dengan tutupnya.
dengan jelas. 7. Melepaskan jarum dari
Kemudian dilakukan spuitnya dan
desinfeksi pada darah mengalirkan darah ke
tersebut dengan kapas dalam botol
alkohol 70 % dan penampungan masing-
membiarkan kering. masing1,5 ml ditambah
2. Memeriksa Spuit, Natrium Sitrat 3,8 %
adakah udara dan 300 µl dan 1,5 ml lagi
jarum di kencangkan ditambah EDTA serbuk
agar bisa menghisap 1,5 mg, kocok hingga
dengan mudah. homogeny (Ganda
3. Kulit di tegangkan dan Soebrata R . 2001 : 8-
jarum ditusukan pada 38).
sudut 45 % dengan B. Pemeriksaan LED Metode
posisi jarum sejajar Sedimat
dengan arah vena dan a. Prinsip
jarum menghadap ke Darah dengan
atas. antikoagulan Natrium
4. Setelah vena terasa Sitrat 3,8 % dimasukan
tertusuk, jarum diputar dalam tabung
®
menghadap ke bawah Sediplast , kemudian
dan darah akan tusuk dengan pipet
mengalir dengan sediplast secara tegak
sendirinya. Kepalan lurus tekan pelan-pelan
tangan di buka dan maka darah akan
darah di hisap pelan- mengalir dengan
pelan sebanyak 3 ml. sendirinya, letakan ke
5. Melepaskan Torniquet dalam alat Sedihmat
®
dan jarum ditarik 15 . Tes secara otomatis
kemudian bekas akan mengukur
tusukan ditekan dengan kecepaatan pengendapan
kapas alkohol. Pasien

229
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

eritrosit dalam waktu 15 D. Metode Sedimat


menit. menggunakan EDTA +
C. Metode Sedimat NaCl 0,85 %
menggunakan Natrium 1. Mengambil darah EDTA
Sitrat 3,8 %. sebanyak 1000 µl dari
1. Mengambil darah sitrat botol penampung
sebanyak 1200 µl dari memasukan dalah
botol penampung tabung Sediplast
masukan ke dalam 2. Menambah 200 µl NaCl
tabung Sediplast. 0,85 % campur sampai
2. Meletakan tabung homogen.
Sediplast pada rak 3. Meletakan tabung
Sediplast. Sediplast pada rak
3. Menusuk Tabung Sediplast tegak lurus,
Sediplast yang berisi menekan pelan-pelan
darah dengan pipet hingga darah mengalir
Sediplast tegak lurus, sampai angka nol.
menekan pelan-pelan 4. Menusuk tabung
hingga darah mengalir Sediplast yang berisi
sampai angka nol. darah dengan pipet
4. Meletakan pipet Sediplast tegak lurus,
Sediplast berikut Menekan pelan-pelan
tabungnya ke dalam alat hingga darah mengalir
sedimat 15® yang sampai angka nol.
sebelumnya alat sudah 5. Letakan pipet Sediplast
dalam posisi Ready. berikut tabungnya ke
5. Menekan Enter. dalam alat sedimat 15®
6. Setelah 15 menit alarm yang sebelumya alat
akan berbunyi sudah posisi Ready.
menandakan 6. Menekan Enter.
pemeriksaan telah 7. Setelah 15 menit alarm
selesai ( End). akan berbunyi
7. Menekan Enter. menandakan
8. Hasil akan keluar secara pemeriksaan tekan
otomatis. selesai (End)
8. Menekan Enter,

230
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

9. Hasil akan keluar secara BAB IV HASIL PENEITIAN


otomatis. Berdasarkan hasil penelitian
Nilai Normal : tentang gambaran Laju Endap Darah
Laki – laki : 0 – 10 (metode sedimat) menggunakan Natrium
mm/jam Sitrat 3,8% dan EDTA yang ditambah
Wanita : 0 – 20 NaCl 0,85% terhadap 20 sampel yang
mm/jam ( Ganda diperoleh dari pasien yang dirawat di
Soebrata R, 1994 : 32- RSUD Waled Kab. Cirebon, diperoleh
35) hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1
Data Hasil Penelitian
Pemeriksaan LED
Kode Jenis Umur Menggunakan EDTA +
No. Menggunakan Natrium
Sampel kelamin (Tahun) NaCl 0,85% (mm/jam)
Sitrat 3,8% (mm/jam)

1 C1 L 45 4 4
2 C2 L 36 5 5
3 C3 L 21 6 6
4 C4 L 40 6 6
5 C5 L 43 7 7
6 C6 L 25 7 7
7 C7 P 49 8 8
8 C8 P 25 9 9
9 C9 P 37 9 9
10 C10 P 43 10 10
11 C11 P 64 12 12
12 C12 P 60 15 15
13 C13 P 64 7 7
14 C14 P 60 20 20
15 C15 P 39 13 13
16 C16 P 40 17 17
17 C17 P 25 15 15
18 C18 P 30 5 5
19 C19 P 38 10 10
20 C2O P 61 8 8

Pengolahan Data Rumus perhitungan presentase(𝜋)


𝑥
Dari hasil penelitian diperoleh hasil π= 𝑛 ×100%
yang normal dengan menggunakan Keterangan :
antikoagulan Natrium sitrat 3,8 % dan
π : nilai presentase
EDTA yang ditambah NaCl 0,85% x : jumlah sampel
adalah:

231
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

n : jumlah semua sampel (Sudjana, Standarization in Hematology (ICSH).


2002 : 204). Berdasarkan ICSH harus menggunakan
1. Presentase hasil LED yang normal metode Westergren menggunakan
dengan menggunakan Natrium antikoagulan Natrium sitrat 3,8 % namun
sitrat 3,8 % metode ini mempunyai kelemahan waktu
Perhitungan : yang lama maksimal 2 jam. Sedangkan di
Dik : x = 20 n lapangan memerlukan waktu yang cepat,
= 20 Sehingga dilapangan banyak yang
𝑥
π = 𝑛 x 100% menggunakan metode sedimat untuk
pemeriksaan Laju Endap Darah.
π= x 100%
Metode pemeriksaan Laju Endap

π = 100% Darah yang digunakan pada penelitian ini

2. Presentase hasil LED yang normal yaitu Metode Sedimat, Adapun

dengan menggunakan EDTA dan keuntungan dari metode Sedimat yaitu

NaCl 0,85% lebih cepat dalam pemeriksaanya dan

Perhitungan : tidak memerlukan banyak darah,

Dik : x = 20 sedangkan metode lain memerlukan darah

n = 20 yang cukup banyak dan membutuhkan


pengenceran yang lebih banyak.
π= x 100%
Antikoagulan yang digunakan
π= x 100% dalam pemeriksaan ini yaitu larutan
EDTA 10% dan larutan Natrium sitrat
π = 100 %
3,8%. Larutan EDTA 10% ini digunakan
untuk mencegah terjadinya pembekuan
BAB V PEMBAHASAN
darah.
Berdasarkan hasil dari
Larutan Natrium sitrat 3,8%
pemeriksaan LED menggunakan metode
merupakan larutan isotonis dengan darah
sedimat dengan menggunakan
artinya larutan mempunyai tekanan
antikoagulan Natrium sitrat 3,8 % dan
osmosis yang sama dengan tekanan cairan
EDTA yang ditambah NaCl 0,85 %
pembanding atau memiliki sifat
didapat hasil 100 % normal. artinya
bertegangan tetap sehingga tidak
memiliki persamaan hasil pemeriksaan
mempengaruhi kecepatan pengendapan
LED yang sama walaupun memakai
eritrosit.
antikoagulan yang berbeda.
Laju endap darah menggambarkan
Metode Westergren merupakan
komposisi plasma dan perbandingan
metode yang disarankan oleh
antara eritrosit dengan plasma. Darah
International Communitte for
dengan antikoagulan yang dimasukan ke

232
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

dalam tabung berlumen kecil dan maka sering digunakan dalam unit
diletakkan vertical akan menghasilkan transfuse darah ACD (Acid Citric
pengendapan eritrosit dengan kecepatan Dextrose) dan LED. Dan kerugiannya
tertentu. Kecepatan pengendapan ini yaitu pemakaian terbatas dalam
ditentukan oleh interaksi antara 2 kekuatan pemeriksaan hematologi.
fisik yang berlawanan, yaitu tarikan EDTA yang dipakai dalam bentuk
kebawah oleh grativasi dan tekanan ke garam kalium ( K2EDTA ) dan garam
atas akibat perpindahan plasma. natrium (Na2EDTA). Garam-garam ini
Pengendapan sel ini yang disebut Laju mengubah ion calcium dari darah menjadi
Endap Darah (LED) nilainya pada bentuk yang bukan ion. EDTA tidak
keadaan normal relatif kecil karena berpengaruh terhadap besar dan bentuk
pengendapan eritrosit akibat tarikan eritrosit juga terhadap bentuk leukosit.
grativasi diimbangi oleh tekanan ke atas. Selain itu EDTA mencegah trombosit
Makin berat partikel yang mengendap menggumpal. Tiap 1 mg EDTA dapat
makin besar tarikan grativasi, tetapi makin mencegah pembekuan 1ml darah dan
besar luas permukaan partikel makin besar digunakan dalam keadaan kering (serbuk)
tekanan ke atas yang diterimanya (Siti Perbandingan darah dengan antikoagulan
boedina kresno, 1998). harus tepat bila pemakaian EDTA lebih
Antikoagulan Natrium sitrat dari 1 mg/ml darah akan mempengaruhi
(Na3C6H5O7.2H2O) Sering digunakan bentuk eritrosit sehingga eritrosit akan
dalam bentuk larutan isotonis dengan mengkerut maka nilai Hematokrit menjadi
konsentrasi 3,8 % dan 3,2 %, dimana cara rendah yang akan menyebabkan LED
kerjanya sebagai bahan yang isotonis menjadi rendah. EDTA sering dipakai
dengan darah dan mencegah pembekuan juga dalam bentuk larutan 10%, dimana
darah dengan mengikat ion Ca++ melalui perbandingannya yaitu 0,1 ml untuk 1 ml
gugus karboksilat dari senyawa lini darah tetapi ini akan terjadi pengenceran
membentuk ikatan kompleks khelasi larut. darah.
Sering digunakan beberapa macam Keuntungan EDTA yaitu tidak
pemeriksaan percobaan hemostasis dan berpengaruh terhadap besar dan bentuknya
LED metode westergren, pemeriksaan eritrosit dan leukosit, mencegah trombosit
LED metode westergren digunakan menggumpal, dapat digunakan berbagai
perbandingan 1 bagian Natrium sitrat 3,8 macam pemeriksaan hematologi.
% dan 4 bagian darah. Antikoagulan Kerugiannya yaitu lambat larut karena
Natrium sitrat 3,8 % dan 3,2 % tidak bisa sering digunakan dalam bentuk kering
lagi digunakan bila mengalami kekeruhan. sehingga harus menggoncangkan dulu
Keuntungan antikoagulan Natrium yang berisi darah EDTA selama 1-2 menit.
sitrat 3,8 % yaitu bersifat tidak toksis

233
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

NaCl 0,85 % merupakan larutan Evelyn C. Pearce. Anatomi dan Fisiologi


fisiologis yang terdapat dalam tubuh, oleh untuk Paramedis. Jakarta.Gramedia
karena itu maka larutan ini tidak Pustaka Utama. 2009 : 133 – 40.
menimbulkan reaksi hipersensitifitas Frances K. Widman. Clinical
terhadap tubuh. Larutan fisiologis ini Interpretation of Laboratory Test.
merupakan larutan isotonis aman untuk Diterjemahkan oleh Siti Boedina
tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi Kresno, R. Ganda Soebrata, J. Latu.
jaringan dari kondisi kering. NaCl Jakarta. EGC, edisi 9. 1994 : 32-5.
fisiologis ini di pakai untuk mengencerkan Gabriel J.F. Fisika Kedokteran. Jakarta.
EDTA pada pemeriksaan LED. EGC. 1999 : 43 – 4.
Ganda Soebrata R. Penuntun

BAB VII KESIMPULAN Laboratorium Klinik. Jakarta. Dian

Berdasarkan hasil penelitian Rakyat 2001 : 8 – 38.

terhadap hasil pemeriksaan Laju Endap Hematologi, Hitung Darah Lengkap

Darah metode sedimat menggunakan Available at

Natrium sitrat 3,8 % dan EDTA yang http://id.wikipedia.org/wiki/hematolo

ditambah NaCl 0,85 % dari 20 sampel gi. Januari 2012.

darah pasien rawat jalan RSUD waled Hoffbrand A. V, Pettit J.E. Kapita Selekta

kabupaten Cirebon didapat hasil 100 % Haemtologi. Alih bahasa oleh Iyan

(normal) tidak ada perbedaan. Darmawan. Jakarrta. EGC, edisi ke


4.2005 : 15 – 7, 287 – 8.

DAFTAR PUSTAKA Ibrahim N, dkk. Hasil Tes Laju Endap

Anonim, Petunjuk Pemeriksaan Darah Manual dan Automatik.

Hematologi, Depkes RI, Jakarta, Indonesia Journal of Clinical Patologi

1989. and Medical Laboratory, vol 12 no.2

Depkes RI. 1989. Hematologi. Jakarta Makasar. Maret 2006 : 45-8 Availabe

Depkes RI at

Dharma R, imanuel S, Wawan R, http://journal.unair.uc.id/filerPDF/LJ

Penilaian Hasil Pemeriksaan LPML Desember 2012.

Hematologi Rutin. Patologi Klinik Lili T Susilo. Laju Endap Darah ( LED )

Fakultas Kedokteran Universitas Avalailable at

Indonesia/ RSCM, Jakarta. http://www.kalbe.co.id//files/cdk/files

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/ /23. desember 2012.

10.Penilaian Hasil Nazwafahrini, Dentistry, http://

pemeriksaan.pdf/10. Desember 2012 najwafahrini.blogdetik.com, 2013.


Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Departemen Kesehataan RI.

234
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Hematologi. Jakarta 1999 : 15-30, Soemarno. Penuntun Praktikum


117-120 Bactereologi, Yogyakarta : CV
Raphael, Stenley S, Lynch’s Medical karyono, 1987.
Laboratory Technology, 3th edition, Sunarto Hariman. Kumpulan Karya Ilmiah
Philadelphia, WB Saunders, 1976. Laju Endap Darah. Bagian Patologi
Simmons. Arthur, Haemotologi a Klinis Fakultas Kedokteran
Combined Theoretical & Technical Universitas Diponegoro.
Approach, W. B Saunders Company, Semarang.1998.
Philadelphia, 1989. User Manual Sedimat 15® Lp Italiana Spa
Siti Boedina Kresno. Pengantar 2004
Hematologi dan Imunohematologi. User Manual Sediplast® Lp Italiana Spa
Jakarta. Gaya baru. 1998 : 14-31. 2004.

235

Anda mungkin juga menyukai