Anda di halaman 1dari 2

1.

Ilmu yang mempelajari mengenai Pelepasan, disolusi, diffusi dan absorpsi obat adalah
cabang ilmu:
a. Biokimia
b. Biofarmasetik
c. Farmakokinetik
d. Farmakodinamik
e. Farmasi Fisika

2. Dibawah ini salahsatu alasan dilakukannya pengembangan produk baru yaitu:


a. Transpor transmembran yang baik
b. Usaha penetuan merk dagang
c. Secara in vivo waktu paruh panjang
d. Tidak stabil dalam lingkungan cerna
e. Pertimbangan faktor saluran cerna

3. Mekanisme kerja obat meliputi beberapa tahapan, yakni:


a. Mekanisme fisika, kimia, dan interaksi non kovalen
b. Mekanisme membran sel, mekanisme lintas membran sel, mekanisme antar organ
c. Mekanisme pH, mekanisme bentuk kristal, mekanisme fisika
d. Mekanisme antar membran
e. Mekanisme disolusi

4. Bentuk sediaan “patch” merupakan jenis obat dengan rute pemberian:


a. Oral
b. Rektal
c. Transdermal (pada/melalui kulit)
d. Intranasal/pulmonal
e. Parenteral

5. Dalam studi biofarmasetika prosedur yang menggunakan peralatan dan perlengkapan uji
melibatkan binatang laboratorium atau manusia disebut dengan metode:
a. Invivo
b. Invitro
c. Invivo dan Invitro
d. Intraseluler
e. Ekstraseluler

6. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui suatu rangkaian proses,
proses tersebut meliputi :
a. Disolusi, disintegrasi, metabolisme
b. Disintegrasi, disolusi, absorbsi
c. Metabolisme, dan ekskresi
d. Distribusi, metabolisme, dan ekskresi
7. Obat- obat yang memiliki pH basa dilepaskan di organ bagian:
a. Usus
b. Lambung
c. Ginjal
d. Pankreas
e. Hati

8. Contoh Obat yang memiliki pH asam adalah:


a. Antasida
b. Aspirin
c. Omeprazole
d. Lansoprazole
e. Obat- obat yang memiliki kandungan (Mg(OH)2)

9. Pada Istilah Disolusi terdapat nilai Q 15 = 80% artinya adalah:


a. Dalam 15 menit bahan aktif obat harus sudah terdisolusi 80%
b. Dalam 15 menit seluruh obat harus sudah terdisolusi 80%
c. Dalam 15 menit bahan aktif larut 100%
d. Pada 15 menit pertama obat akan larut 50% dan 15 menit selanjutnya obat larut 50%
e. 80% obat larut seluruhnya

10. Persamaan yang di ungkapkan oleh noyes – withney mengenai disolusi adalah:
a. dC
x 2  K (Cs  Ct )
dt

b. dC
 K (Cs  Ct )
dt

dC
c.  K1S (Cs  Ct )
dt

dC DS
d.  K2 (Cs  Ct )
dt vh

dC
e. K
dt

11.

Anda mungkin juga menyukai