Anda di halaman 1dari 18

MACAM-MACAM SATELIT

1. Satelit Landsat
Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan
oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Pada mulanya bernama
ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite). Pertama kali diluncurkan pada tanggal 23
Juli 1972 yang mengorbit hanya sampai dengan tanggal 6 Januari 1978. Satelit Landsat
mengorbit bumi selaras matahari (sunsynchronous). Bersamaan dengan waktu peluncuran
ERTS-B tanggal 22 Juli 1975, NASA (National Aeronautic and Space Administration)
secara resmi mengubah program ERTS menjadi program Landsat (untuk membedakan
dengan program satelit oseanografi ”Seasat” yang telah direncanakan) sehingga ERTS-1
dan ERTS-B menjadi Landsat -1 dan Landsat-2. Peluncuran Landsat -3 dilakukan pada
tanggal 5 Maret 1978.
Satelit ini membawa sensor RBV (Retore Beam Vidcin) dan MSS (Multi Spectral
Scanner) yang mempunyai resolusi spasial 80 x 80 m. Satelit ERTS-1, ERTS-2 yang
kemudian setelah diluncurkan berganti nama menjadi Landsat 1, Landsat 2, diteruskan
dengan seriseri berikutnya, yaitu Landsat 3, 4, 5, 6,7 dan terakhir adalah Landsat 8 yang
diorbitkan tanggal 11 Februari 2013, NASA melakukan peluncuran satelit Landsat Data
Continuity Mission (LDCM). Satelit ini mulai menyediakan produk citra open access sejak
tanggal 30 Mei 2013, menandai perkembangan baru dunia antariksa. NASA lalu
menyerahkan satelit LDCM kepada USGS sebagai pengguna data terhitung 30 Mei
tersebut. Satelit ini kemudian lebih dikenal sebagai Landsat 8. Pengelolaan arsip data citra
masih ditangani oleh Earth Resources Observation and Science (EROS) Center. Landsat 8
hanya memerlukan waktu 99 menit untuk mengorbit bumi dan melakukan liputan pada area
yang sama setiap 16 hari sekali. Resolusi temporal ini tidak berbeda dengan landsat versi
sebelumnya.
Citra multi spektral Landsat dengan resolusi spasial 30m memiliki beberapa band
yang karakteristiknya berbeda-beda:
1. Band 1 0.45 – 0.52 mm: Band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap
tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.

1
2. Band 2 0.52 – 0.60 mm: Band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi
selain cocok untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk
diskriminasi dan assesmen vegetasi. Dimana tanaman-tanaman yang kurang
sehat dapat diketahui karena absorbsi cahaya merah oleh klorofil menurun atau
refleksi pada daerah merah naik sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
3. Band 3 0.63 – 0.69 mm: Band merah ini memiliki informasi mengenai
perbedaan antara vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya
perbedaan antara vegetasi dengan tanah khususnya pada daerah urban.
4. Band 4 0.76 – 0.90 mm: Band inframerah dekat ini memiliki informasi
mengenai varietas tanam-tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air
dengan unsur tanah, oleh karena itu dapat dilihat garis pantai dengan jelas.
5. Band 5 1.55 – 1.75 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki
informasi mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka dengan objek-objek
lain. Band ini sesuai untuk studi kandungan air tanah, air pada tanam-tanaman,
formasi batu-batuan dan geologi pada umumnya
6. Band 6 10.40 -12.50 mm: Band inframerah thermal ini memiliki informasi
tentang studi kandungan air tanah, serta dapat membedakan kelembaban tanah
dan fenomena-fenomena thermal.
7. Band 7 2.08 – 2.35 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki
informasi mengenai tanah terbuka sama halnya dengan band 5 akan tetapi lebih
mengacu pada studi geologi maupun formasi batu-batuan.
Sedangkan untuk band 8 atau sering disebut band pankromatik memilki resolusi
spasial 15m. Citra Landsat yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat ortho
14,25m dimana sudah digabungkan antara multispektral dengan pankromatiknya serta
kombinasi band yang digunakan hanya band 7, 4 dan 2.Satelit landsat 8 memiliki sensor
Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan
jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara kanal-kanal tersebut, 9 kanal (band 1-9) berada
pada OLI dan 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS. Sebagian besar kanal memiliki
spesifikasi mirip dengan landsat 7. Beriku merupakan tabel yang menjelaskan
karakterisktik band-band yang terdapat pada citra landast 8.

2
Tabel 1. Spesifikasi satelit landsat-8

Gambar 1. Contoh citra satelit Landsat.

2. Satelit SPOT (Sytsem Pour I’ Observation De La Terre)


Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4)
dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80
derajat. satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua
sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing

3
sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan
satelit merekam sampai 7 bidang liputan. Fungsi dari satelit SPOT adalah untuk akurasi
monitoring bumi secara global.

Gambar 2. Contoh Citra Satelit SPOT.


SPOT 1 diluncurkan pada 22 Februari 1986 dengan dilenkapi sistem pencitraan 10
pankromatik dan kemampuan resolusi gambar multispektral pada tingkat 20 meter.
Ditinggalkan Satelit jenis ini mulai ditingglakan pada 31 Desember 1990 karena
diluncurkannya satelit SPOT jenis baru. SPOT 2 diluncurkan pada 22 Januari 1990 dan
masih tetap digunakan. SPOT 3 diluncurkan pada 26 September 1993. Berhenti difungsikan
pada 14 November 1997. SPOT 4 diluncurkan pada 24 Maret 1998. Memiliki kemajuan
yang cukup besar dari satelit sebelumnya , SPOT - 1 ,2,dan 3. Perubahan yang utama
adalah modifikasi dari HRV (High Resolution Visible) menjadi High Resolution Visible
and Infrared Instrument (HRVIR). Sehingga memiliki kemampuan tambahan dalam
mendeteksi gelombang tengah inframerah (1.58 - 1.75 microm) untuk keperluan survei
geologi, survei vegetasi dan survei tutupan salju. SPOT 5 diluncurkan pada 4 Mei 2002
dengan kemampuan resolusi tinggi yang berkisar pada level 2,5 meter , 5 meter, dan 10
meter. Pencitraan SPOT-5 mempunyai 3 band + 1 band infra red.

4
Tabel 2. Spesifikasi satelit SPOT
Band Panjang Gelombang Resolusi Spektral
B1 0.50-0.59 µm 10 m x 10 m
B2 0.61-0.68 µm 10 m x 10 m
B3 0.79-0.89µm 10 m x 10 m
SW IR 1.58-1.75µm 20 m x 20 m

3. Satelit ASTER (Advanced Spaceborne Emission and Refleciton Radiometer)


Satelit yang dikembangkan negara Jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari
VNIR, SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang
menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi
mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi
tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian
orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2 derajat.

Gambar 3. Contoh citra satelit ASTER.


Sensor Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer -
ASTER merupakan peningkatan dari sensor yang dipasang pada satelit generasi
sebelumnya, JERS - 1. Sensor ini terdiri dari Visible and Near-Infrared Radiometer

5
(VNIR), Short Wavelength Infrared Radiometer (SWIR), Thermal Infrared Radiometer
(TIR), Intersected Signal Processing Unit dan Master Power Unit.
VNIR merupakan high performance dan high resolution optical instrument yang
digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi dengan range dari level
visible hingga infrared (520 – 860 µm) dengan 3 bands. Dimana band nomor 3 dari VNIR
ini merupakan nadir dan backward looking data, sehingga kombinasi data ini dapat
digunakan untuk mendapatkan citra stereoskopis. Digital Elevation Model (DEM) dapat
diperoleh dengan mengaplikasikan data ini, sehingga data ini tidak hanya untuk peta
topografik saja, tetapi bisa juga digunakan sebagai citra stereo.
SWIR merupakan high resolution optical instrument dengan 6 bands yang
digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaaan bumi dengan short
wavelength infrared renge (1,6 – 2,43 µm). Penggunaan radiometer ini memungkinkan
menerapkan ASTER untuk identifikasi jenis batu dan mineral, serta untuk monitoring
bencana alam seperti monitoring gunung berapi yang masih aktif.
TIR adalah high accuracy instrument untuk observasi thermal infrared radiation
(800 – 1200 µm) dari permukaan bumi dengan menggunakan 5 bands. Band ini dapat
digunakan untuk monitoring jenis tanah dan batuan di permukaan bumi. Multi-band
thermal infrared sensor dalam satelit ini adalah pertama kali di dunia. Ukuran citra adalah
60 km dengan ground resolution 90 m.

Tabel 3. Spesifikasi satelit ASTER


Karakteristik VNIR SWIR TIR
Spectral range Band 1: 0.52-0.60 µm Band 4: 1.600- Band 10: 8.125 -
Nadir looking 1.700 µm 8.475 µm
Band 2: 0.63-0.69 µm Band 5: 2.145- Band 11: 8.475 -
Nadir looking 2.185 µm 8.825 µm
Band 3: 0.76-0.86 µm Band 6: 2.185- Band 12: 8.925 -
Nadir looking 2.225 µm 9.275 µm
Band 3: 0.76-0.86 µm Band 7: 2.235- Band 13: 10.25 -

6
Backward looking 2.285 µm 10.95 µm
Band 8: 2.295- Band 14: 10.95 -
2.365 µm 11.65 µm
Band 9: 2.360-
2.430 µm

4. Satelit Quickbird
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada
ketinggian 450 km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu
pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di
California, AS. Quickbird memiliki empat saluran (band). Fungsi dari satelit QUICKBIRD
adalah untuk mendukung aplikasi kekotaan, pengenalan pola permukiman, perluasan
daerah terbangun, menyajikan variasi fenomena yang tekait dengan kota, dan untuk lahan
pertanian, terkait dengan umur, kesehatan, dan kerapatan tanaman semusim, sehingga
seringkali dipakai untuk menaksir tingkat produksi secara regional. Satelit Quickbird,
diluncurkan pada bulan Oktober 2001, memperoleh gambar hitam dan putih dengan
resolusi 61 cm dan gambar berwarna (4 band) dengan resolusi 2,44 m dengan luas
permukaan sebesar 16,5 km x 16,5 km.

Gambar 4. Citra satelit Quickbird.

7
5. Satelit IKONOS
Ikonos adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999.
merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m. Ketinggian orbitnya 681 km. Citra
resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil, misalnya wilayah perkotaan tapi tidak
efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat regional. Fungsi dari satelit IKONOS
adalah untuk pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, menghasilkan peta
baru, memperbaharui peta topografi yang sudah ada, dan mengoptimalkan penggunaan
pupuk dan herbisida.

Gambar 5. Citra satelit IKOONOS.


Band pankromatik memiliki resolusi spasial 0,82 m pada nadir. 4 band warna
memiliki resolusi spasial 4 m pada nadir. Citra yang diperoleh pada sudut off-nadir akan
memiliki resolusi spasial lebih baik dari yang disebutkan di atas. Data IKONOS
dikumpulkan dengan presisi radiometrik 11-bit (nilai piksel dari 0 sampai 2.047) tapi juga
dapat dibuat skala lebih rendah menjadi 8-bit (0-256).
Tabel 5. Karakterisasi satelit IKONOS.
Band Resolusi (m) Panjang Gelombang (µm) Deskripsi
1 4 0,445-0,516 Biru
2 4 0,506-0,595 Hijau
3 4 0,632-0,698 Merah

8
4 4 0,757-0,853 Indframerah dekat
Pan 0.82 0,526-0,929 Pankromatik

6. Satelit ALOS (Advanced Land Observing Satellite)


Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan
teknologi satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced
Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit pemantau
lingkungan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi
wilayah,pemantauan bencana alam dan survey sumber daya alam.

Gambar 6. Citra satelit ALOS.


Satelit ALOS diluncurkan pada tanggal 24 januari 2006 dan berhenti beroperasi
pada bulan april 2011, mempunyai 5 misi utama yaitu pegamatan kartografi, pengamatan
regional, pemantauan bencana alam, penelitian sumber daya alam dan pengembangan
teknologi satelit JERS-1 dan ADEOS. Satelit ALOS bergerak pada orbit sinkron matahari
dengan ketinggian 691.65 km pada ekuator, sudut inklinasi 98.16 derajat. ALOS melintasi
khatulistiwa pada pukul 10.30 waktu lokal pada posisi satelit ke arah kutub selatan atau
mode menurun (descending mode) dan pukul 22.30 waktu lokal pada posisi satelit ke arah

9
kutub utara atau mode menaik (ascending mode). Periode pengulangan orbit adalah 46 hari,
dengan kemampuan pengulangan 2 hari untuk sensor pandangan sisi (side looking).

6.1 ALOS PRISM


PRISM (Panchromatic Remote-Sensing Instrument for Stereo Mapping) merupakan
radiometer pankromatik yang memiliki resolusi spasial 2,5 meter pada titik nadir. Data
yang diekstrak menyediakan model permukaan digital (Digital Surface Model) yang akurat.
PRISM memiliki tiga titik optik independen untuk melihat titik nadir, depan dan belakang
(Backward and Forward). Masing-masing optik teleskop terdiri dari tiga cermin dan
beberapa detektor CCD untuk penyapuan memanjang. Teleskop Nadir mampu mencakup
lebar 70 km, sedangkan teleskop depan dan belakang mencakup lebar area 35 km (lihat
ilustrasi). Teleskop dipasang pada sisi optical bench pada suhu yang tepat.
Tabel 6.1. Spesifikasi ALOS PRISM.
Jumlah Band 1 (pankromatik)
Panjang Gelombang 2,5 m (pada Nadir)
Jumlah Optik 3 (Nadir, Maju, Mundur)
Dasar-ke-Tinggi rasio 1.0 (Forward dan Backward antara tampilan)
Lebar Petak 70 km (Nadir saja) / 35km (modus Triplet)

S/N > 70
MTF > 0,2
28000 / band (Lebar petak 70km)
Jumlah Detektor
14000 / band (35km Lebar petak)
-1.5 Untuk 1,5 derajat
Menunjuk Sudut
(Triplet Mode, Cross-track arah)
Panjang bit 8 bit
Resolusi spasial 2,5 m (pada Nadir)

10
6.2 ALOS AVNIR-2
AVNIR-2 (The Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type 2) merupakan
gelombang visible dan radiometer yang digunakan untuk mengamati daratan dan wilayah
pesisir. AVNIR-2 menyediakan peta cakupan lahan dengan spasial yang baik dan peta
klasifikasi penggunaan lahan untuk pemantauan lingkungan daerah. AVNIR-2 adalah
penerus AVNIR yang terdapat pada Advanced Earth Observing Satellite (ADEOS), yang
diluncurkan pada bulan Agustus 1996. The Instantaneous Field-of-view (IFOV) adalah
peningkatan utama atas AVNIR. AVNIR-2 menyediakan gambar dengan resolusi spasial
10m, perbaikan atas resolusi 16m dari AVNIR di wilayah multi-spektral. AVNIR-2
memiliki peningkatan detektor CCD (AVNIR memiliki 5.000 pixel per CCD; AVNIR-2
7.000 pixel per CCD) dan elektronik mengaktifkan resolusi yang lebih tinggi. Sebuah
fungsi lintas-track menunjuk untuk observasi prompt dari daerah bencana adalah perbaikan
lain. Sudut menunjuk (Pointing angle) dari AVNIR-2 adalah 44 dan - 44 derajat.
Tabel 6.2. Spesifikasi ALOS AVNIR-2
Jumlah Band 4
Band 1: 0,42-0,50 mikrometer
Band 2: 0,52-0,60 mikrometer
Panjang Gelombang
Band 3: 0,61-0,69 mikrometer
Band 4: 0,76-0,89 mikrometer
Resoludi spasial 10m (Nadir)
Dasar-ke-Tinggi rasio 1.0 (Forward dan Backward antara tampilan)
Lebar Petak 70 km (Nadir saja)

S/N > 200


Band 1 sampai 3:> 0,25
MTF
Band 4:> 0,20
Jumlah Detektor 7000/band
Pointing angle -44 sampai +44 derajat
Panjang Bit 8 bit

11
6.3 ALOS PALSAR
PALSAR (Phased Array type L-Band Synthetic Aperture Radar) merupakan sensor
gelombang mikro aktif pada L-band (frekuensi-pusat 1270 MHz 23.6 cm) yang
dikembangkan oleh JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) bekerja sama dengan
JAROS (Japan Resource Observation Systems Organization). Sensor PALSAR mempunyai
kemampuan off-nadir dengan variable antara 10-51 derajat (sudut datang 8-60 derajat)
dengan menggunakan teknik phased array aktif dengan 80 modul-modul untuk
mentransmisikan/penerimaan.
ALOS PALSAR adalah suatu instrument yang secara penuh polarimetrik, bekerja
dengan salah satu mode sebagai berikut :
 FBS (Fine Beam Single-Polarization) atau polarisasi tunggal (HH),
 FBD (Fine Beam Dual-Polarization) atau polarisasi rangkap dua (HH, HV),
 Polarisasi penuh (HH, HV,VH,VV).
Polarisasi diubah dalam setiap pulsa dari sinyal transmisi, dan sinyal polarisasi ganda
diterima secara simultan.

7. Satelit GeoEye-1
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh
Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6
September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu
memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit
komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini. Fitur sensor
satelit Geo Eye -1 digunakan untuk sistem penginderaan jauh komersial, dirancang untuk
projek besar yang dapat merekam 350,000 km2 pan-sharpen multispektral setiap hari.
Satelit Geo Eye -1 terbang pada ketinggia di atas 681 kilometer dan mampu memproduksi
citra satelit dengan jarak ground sampling 46 centimeter yang berarti dapat mendeteksi
objek berdiameter teersebut maupun di atasnya.
Satelit GeoEye-1 awalnya menghasikan citra satelit (dalam posisi nadir) yaitu 41 cm
(0.41 m) untuk moda pankromatik dan 1.65 m untuk moda multispektral, sebelum pada
tahun 2013 silam, orbit Satelit GeoEye-1 dinaikkan dari awalnya berada di ketinggian 681

12
km menjadi 770 km di atas permukaan laut. Perubahan tersebut membuat Ground Sample
Distance (GSD) dari citra satelit yang dihasilkan Satelit GeoEye-1 pun turut berubah,
dimana untuk moda pankromatik dari awalnya mempunyai GSD sebesar 0.41 m
menjadi 0.46 m, sedangkan untuk moda multispektral menjadi 1.84 meter dari awalnya
1.65 meter.

Gambar 7. Citra satelit GeoEye.

Tabel 7. Spesifikasi satelit GeoEye-1


0.46 Meter (Band pankromatik) – Nadir
Jumlah Band
1.84 Meter (Band multispektral) – Nadir
Pankromatik: 450-800 nm
Biru: 450-510 nm
Band
Merah: 655-690 nm
Inframerah jarak dekat: 780-920 nm
Altitude/Ketinggian 700 km
diatas permukaan laut
Inklinasi 98 derajat
Waktu pengambilan 10:30 AM waktu lokal (Pagi hari)
data
Tipe orbit Sun-shynchronous

13
Lebar sapuan 15.2 km – Nadir
Pointing angle -44 sampai +44 derajat
Akurasi 5 meter dan 3 meter CE 90 (Tanpa titik kotrol dan
tergantung topografi)

8. Satelit Worldview-2
Satelit World View-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digital globe yang
diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memiliki
resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap
dibandingkan produk citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit
WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu: 0.46 m-0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m
untuk citra multispektral. Citra multispektral dari World View-2 ini memiliki jumlah band
sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial sumber
daya alam dan lingkungan hidup.

Gambar 8. Citra satelit Worldview

Tabel 8. Spesifikasi satelit Worldview-2

14
Tanggal: 8 Oktober 2009
Roket peluncur: Delta 7920
Peluncuran
Lokasi peluncuran: Vandenberg Air Force Base,
California.
Tinggi: 770 kilometer Sun synchronous, jam 10:30 am
Orbit Descending node
Periode orbit: 100 menit
Masa Operasidiatas 700 km7.25 tahun, meliputi seluruh yang terpakai dan
yang mengalami penyusutan (mis. bahan bakar).
Dimensi Satelit 4.3 meter tinggi x 2.5 meter lebar, 7.1 meter lebar panel
Energi surya
Bobot dan Power Bobot: 2800 kg
3.2 kW panel surya, 100 Ahr battery
Pankromatik
Sensor Bands 8 Multispektral: 4 standard colors: blue, green, red, near-
IR 1, 4 new colors: coastal, yellow, red edge, near-IR 2.
Resolusi Sensor (GSD Pankromatik : 0.46 meter GSD pada nadir
= Ground Sample 0.52 meter GSD pada 20° off-nadir
Distance) Multispektral: 1.84 meter GSD pada nadir
Dynamic Range 11-bit per pixel
Lebar Sapuan 16.4 kilometer pada nadir
Kapasitas penyimpanan 2199 Gigabit
Perekaman per orbit 524 Gigabit

9. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)


Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National
Oceanicand Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini
untukmenggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra
Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (i Observation Sattelite,tahun

15
1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km,inklinasi
sekitar 98,7° – 98,9°, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam
(sehari semalam).
Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6 (enam) sensor utama, yaitu :
1. AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer);
2. TOVS (Tiros Operational Vertical Sonde);
3. HIRS (High Resolution Infrared Sounder (bagian dari TOVS);
4. DCS (Data Collection System)
5. SEM (Space Environtment Monitor);
6. SARSAT (Search And Rescue Satelite System).
Satelit NOAA digunakan untuk membuat peta suhu permukaan laut (Sea Surface
Temperature Maps/SST Maps), monitoring iklim, studi El Nino, dan deteksi ars laut untuk
memandu kapal-kapal pada dasar laut dengan ikan berlimpah.

Gambar 9. Citra satelit NOAA


Secara umum sensor AVHRR mempunyai karakteristik sebagai berikut:
 Kepekaan Saluran merah infra termal 0,12 K pada 300 K
 Jumlah pixel sebanyak 1024
 IFOV (Instantaneous Field of View) adalah 1,3 ± 0,1 m rad
 Resolusi terkecil adalah sebesar 1,1 x 1,1 km
 Lebar liputan/sapuan adalah 2.590 km

16
 FOV (Field of View) adalah 55,4°
 Kecepatan garis (line rate) adalah 360 garis per menit
 Kecepatan data (line data) adalah 665,4 x 103 bps
Sensor AVHRR terdiri dari 5 Saluran (band) dengan panjang gelombang tertentu.
Berdasarkan jenis pengamatan dan panjang gelombang yang digunakan oleh satelit NOAA
dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:

Tabel 9. Spesifikasi band satelit NOAA


Band Panjang Gelombang (µm) Daerah Spektrum
1 0,56 – 0,68 Tampak
2 0,73 – 1.10 Tampak sampai inframerah dekat
3 3,55 – 3,93 Inframerah tengah
4 10,5 – 11,5 Inframerah jauh
5 11,5 – 12,5 Inframerah jauh

10. Satelit The Indian Remote Sensing (IRS)


IRS adalah sistem satelit untuk meyediakan informasi manajemen sumberdaya alam
yang berharga. Fungsi dari citra satelit ini adalah untu perencanaan perkotaan dan
manajemen bencana.

Gambar 10. Citra satelit IRS.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Septiani, Selfa. 2013. “Macam-Macam Jenis Citra Satelit dan Penggunaannya Serta
Menggabungkan Band Pada Landsat”. 23 April 2017.
https://selfaseptianiaulia.wordpress.com/2013/05/17/pertemuan-1-macam-macam-
jenis-citra-satelit-dan-penggunaannya-serta-menggabungkan-band-pada-landsat/.

Elkom 1 2011 Unesa. 3 April 2013. “Macam-Macam Satelit”. 23 April 2017.


http://elkom1unesa.blogspot.co.id/2013/04/macam-macam-satelit.html.

Dwi, Erika. 26 Juni 2013. “Spesifikasi Beberapa Citra Satelit”. 23 April 2017.
http://erikadwic.blogspot.co.id/2013/06/spesifikasi-beberapa-citra-satelit.html.

Dyonz Blog. 25 April 2015. “Kombinasi Band dalam Citra Landsat dan Kegunaannya”. 23
April 2017. https://irfaniadiah.wordpress.com/2013/04/25/kombinasi-band-dalam-
citra-landsat-dan-kegunaannya/.

Geomatics Information. 26 Agustus 2011. “Penginderaan Jauh: Satelit ALOS”. 23 April


2017. http://indigeomatikaits.blogspot.co.id/2011/08/penginderaan-jauh-satelit-
alos.html.

Parangtritis Geomaritime Science Park. 16 Mei 2016. “Mengenal Lebih Dekat dengan
Satelit NOAA”. 23 April 2017. http://pgsp.big.go.id/satelit-noaa/.

Pengolahan Citra Satelit. “Worldview-2”. 23 April 2017.


https://sellquickbird.wordpress.com/worldview/.

Ramadhan, Anugrah. 2012. “Citra Quicbird Penginderaan Jauh”. 23 April 2017.


https://imahagiregion3.wordpress.com/2012/11/09/citra-quickbird-penginderan-
jauh/.

Satelit Imagine Corporation. 2001. “GeoEye-1 Sattelite Sensor”. 23 April 2017.


http://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/geoeye-1/.

Titik Cerah. 26 Maret 2011. “SPOT (Sattelite Pour I’Observation de la terre)”. 23 April
2017. https://titikcerah.wordpress.com/2011/03/26/spot-satellite-pour-observtion-
de-la-terre/.

18

Anda mungkin juga menyukai