Anda di halaman 1dari 24

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN

PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian,Pihak yang Membantu

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas V SDN

Kelapa Dua Wetan 02 kecamatan Ciracas, Jakarta Timur sebanyak 37

siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki

pada pokok bahasan sistem pencernaan dan hubungannya dengan

makanan dan kesehatan.

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN

Kelapa Dua Wetan 02 Pagi yang telah berdiri sejak tahun 1983 dan

terletak di Jalan Kelapa Dua Wetan Kelurahan Kelapa Dua Wetan

Kecamatan Ciracas , Jakarta Timur. Status sekolah adalah Sekolah

Negeri. Kelas ini dipilih karena rata-rata nilai ulangan harian IPA di

kelas V belum memenuhi KKM yang ditentukan sekolah yaitu 70.

3. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada awal semester

I tahun pelajaran 2016-2017 pada tanggal 11 Agustus sampai 10


September 2016. Penelitian ini berlangsung selama II siklus yang

terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi.

Tabel 3.1.

Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

No Hari/Tanggal Waktu MataPelajaran Keterangan

1 Kamis, 07.00 – 8.10 IPA Rencana Pembelajaran

11 Agustus 2016 (Pra Siklus)

2 Kamis, 07.00 – 8.10 IPA Perbaikan Pembelajaran

18 Agustus 2016 Siklus I

3 Kamis, 07.00 – 8.10 IPA Perbaikan Pembelajaran

23 Agustus 2016 Siklus II

Tabel 3.2

Jadwal Perencanaan dan PelaksanaanSiklus I dan II

No Jenis Kegiatan Bulan/ Minggu ke- Keterangan

Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Pendahuluan √

2 Perencanaan Siklus I √

3 Pelaksanaan Siklus I √

4 Observasi √

5 Refleksi Siklus I √
6 Perencanaan Siklus II √

7 Pelaksanaan Siklus II √

8 Observasi √

9 Refleksi √

10 Penyusunan Laporan √

4. Pihak yang Membantu

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang

dilakukan selama dua siklus dimana setiap siklus terdiri atas satu kali

pertemuan. Penelitian ini banyak dibantu oleh:

a. Ibu Dr. Durotul Yatimah, M.Pd selaku tutor dan supervisor I yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis dan dengan sabar telah

membimbing penulis dalam menyusun laporan PKP ini.

b. Ibu Maisuroh, S.Pd sebagai supervisor 2 yang telah membimbing

penulis dalam memperbaiki RPP dan kegiatan pembelajaran di

kelas selama 2 siklus.

c. Kepala sekolah dan guru-guru SDN SDN Kelapa Dua Wetan 02

yang telah mendukung penulis dalam melaksanakan perbaikan

siklus I dan siklus II.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR).


Pengertiannya sebagaimana diungkapkan oleh Burns (1999: 30) bahwa

penelitian tindakan adalah penerapan dari temuan fakta untuk

menyelesaikan masalah praktis dalam situasi sosial dengan pandangan

untuk meningkatkan kualitas tindakan yang diambil tersebut. Pengertian

lainnya dikutip dari Kemmis (1982: 11) yang menyatakan bahwa

penelitian tindakan adalah bentuk pertanyaan refleksi diri oleh para

partisipan yang terdiri dari guru, siswa, pihak sekolah, dsb di dalam situasi

sosial termasuk pendidikan dalam rangka meningkatkan kebangsaan dan

keadilan praktik sosial ataupun pendidikan, pemahaman praktis, serta

situasi dan institusi dimana praktik tersebut berlangsung.

Konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin dikembangkan

oleh Kemmis & Mc. Taggart. Komponen tindakan (acting) dengan

pengamatan (observing) disatukan dengan alasan kedua kegiatan itu tidak

dapat dipisahkan satu sama lain karena kedua kegitan harusalah dilakukan

dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsung suatu kegiatan dilakukan,

kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bentuk model dari

Kemmis dan Mc. Taggart dapat divisualisasikan sebagai berikut:


PERENCANAAN REFLEKSI

TINDAKAN OBSERVASI

PERENCANAAN

OBSERVASI TINDAKAN

REFLEKSI

Gambar 3.1: Model Penelitian Tagart dan Kemmis

(diadaptasi dari Kasihani Kasbolah E.S, 1998)

Model kemmis & Mc. Taggart bila dicermati hakekatnya berupa

perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri

dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan

refleksi. Untaian tersebut di pandang sebagai suatu siklus. Oleh karena itu

pengertian siklus di sini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Banyaknya siklus semakin

banyak permasalahan yang ingin dipecahkan semakin banyak pula siklus

yang akan dilalui. Jika suatu penelitian tindakan kelas mengaitkan materi

pelajaran dan kompetensi dasar dengan sendirinya jumlah siklus untuk

setiap mata pelajaran melibatkan lebih dari dua siklus. (Depdiknas,2005).


Deskripsi Persiklus

Kegiatan perbaikan pembelajaran IPA materi sistem pencernaan

dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran yang meliputi kegiatan

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada setiap siklus

perbaikan, penulis di bantu oleh rekan sejawat dan supervisor yaitu kepala

sekolah SD Negeri kelapa dua wetan 02 pagi yang selanjutnya pada laporan

ini di sebut tim peneliti. Berikut deskripsi dari setiap prosedur kegiatannya.

Siklus I

Mata pelajaran IPA siklus I sampai dengan siklus II.

( 1 ) Siklus I mata pelajaran IPA

A. Rencana Pelaksanaan

Tahap perencanaan

a. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, peneliti melakukan

persiapan sebagai berikut :

 Merancang strategi dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan

menerapkan pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya

jawab.

 Menyusun lembar kerja siswa ( LKS ) yang sesuai dengan

pendekatan belajar yang akan di laksanakan.

 Menerapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrument

pengumpulan data.
b. Tindakan yang akan di laksanakan dalam siklus I mata pelajaran IPA

adalah guru menjelaskan materi dengan menggunakan gambar di

papan tulis guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya,

dan guru memberikan latihan kepada siswa.

c. Langkah – langkah rencan perbaikan

pada siklus I peneliti menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

 Materi pokok : sistem pencernaan dan hubungannya dengan

makanan dan kesehatan

 Indikator : sistem pencernaan dan hubungannya dengan

makanan dan kesehatan

 Kegiatan pembelajaran

1. Pra kegiatan : menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan

buku sumber, membuat soal tes/evaluasi

2. Kegiatan awal ( 5 menit )

Berdoa memeriksa kehadiran siswa, memotivasi siswa agar

perhatian siswa tertuju pada pelajaran, memberi pertanyaan

yang mengarah pada materi yang akan di sampaikan.

3. Kegiatan inti ( 20 menit )

Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa

menyebutkan organ pencernaan misalnya : mulut, lambung,

usus besar dan lain – lain. Guru menjelaskan sistem

pencernaan, cara kerja atau proses sistem pencernaan dan

manfaatnya . Siswa mendengarkannya, guru memberi tugas


dengan lembar kerja siswa ( LKS ), guru membahas hasil kerja

siswa

4. Kegiatan akhir ( 5 menit )

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dan guru

mengoreksi hasil kerja siswa.

B. Pelaksanaan

1. Kegiatan awal ( 5 menit )

 Ketua kelas mempin doa, memberi salam

 Guru memeriksa kehadiran siswa, memberi motivasi kepada siswa

agar perhatian tertuju pada pelajaran

 Guru memberi pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan

di ajarkan ( apersepsi )

2. Kegiatan Inti ( 25 menit )

 Guru menjelaskan tentang sistem pencernaan, siswa di minta

macam-macam organ pencernaan yang di ketahuinya

 Guru menjelaskan tentang sistem pencernaan yang di tulis di

papan tulis

 Guru menjelaskan sistem pencernaan tersebut

 Guru memberikan tugas siswa untuk mengerjakan lembar kerja

siswa ( LKS ) terdiri dari lima soal

 Guru membahas hasil kerja siswa


3. Kegitatan Akhir ( 5 menit )

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang

belum jelas dan membuat kesimpulan

C. Pengamatan

pada pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA beberapa siswa yang

memiliki penalaran yang baik, merespon penjelasan guru dengan sikap

positif tetapi lebih banyak siswa yang terlihat bingung saat guru meminta

siswa menjelaskan proses pencernaan yang telah di jelaskan oleh guru.

Guru sempat merasa bingung mencari cara untuk menjelaskan kepada

siswa yang belum mengerti meskipun sudah mengulang beberapa kali.

D. Refleksi Tindakan

Berdasarkan kegiatan dalam proses pembelajaran siklus I ada hal yang

harus di perbaiki yaitu guru sebaiknya menggunakan media benda nyata /

konkret dalam menjelaskan materi, tidak hanya menerangkan sehingga

siswa dapat memahami materi secara kongkrit.

Temuan hal positif anatar lain siswa merasa senang ketika berhasil

menjawa pertanyaan guru. Siswa juga merasa senang saat guru memberi

penguatan berupa pujian kepada siswa ketika menjawab dengan benar.

Penemuan negati dalam pelajaran anatar lain : guru sering menggiring

kearah jawaban yang di inginkan. Kelas kelihatan ribut karena siswa

merasa bosan dengan pelajaran guru yang berulang- ulang. Berdasarkan


hasil penelitian tindakan yang belum mencapai target keberhasilan yang di

tetapkan serta masukan dan hasil repleksi tersebut maka tindakan

penelitian harus di lanjutkan pada siklus ke II. Penelitian tindakan pada

siklus ke II harus membuat perencanaan dan memperhatikan hal – hal

sebagai berikut : guru harus menggunakan benda nyat / konkret dalam

menyampaikan materi. Siswa di beri kesempatan untuk menjawab

pertanyaan guru tanpa di giring menuju jawaban. Guru tidak mengulang

penjelasan materi terlalu sering.

( 2 ) Siklus II pelajaran IPA

A. Rencana perbaikan

1. Tindakan perbaikan yang akan di laksanakan dalam siklus II mata

pelajaran IPA adalah guru menjelaskan materi dengan menggunakan

media nyata / konkret, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya dan mnejawab pertanyaan guru, dan guru memberikan soal

latihan juga pekerjaan rumah pada siswa.

2. Langkah – Langkah Perbaikan

Pada Siklus II peneliti menggunakan metode demonstrasi.

 Materi pokok : sistem pencernaan dan hubunganya dengan

makanan dan kesehatan


 Indikator : memahami sistem pencernaan

 Tujuan perbaikan : siswa mampu menjawab pertanyaan guru

dengan benar dan tepat

1. Pra Kegiatan : menyusun rencana perbaikan pembelajaran,

menyiapkan buku sumber, membuata tes / evaluasi

2. Kegiatan awal ( 5 menit )

Mengkondisikan kelas memberi salam, mengabsen siswa,

memberi motivasi kepada siswa agar perhatian tertuju pada

pelajaran dan memberi pertanyaan yang mengarah pada materi

yang akan di ajarkan ( apersepsi )

3. Kegiatan inti ( 25 menit )

Secara klasikal siswa memperhatikan siswa penjelasan guru

 Guru meminta beberapa siswa secara bergantian maju ke

depan kelas untuk mendemonstrasikan perubahan sifat

benda.

 Siswa yang lain di minta guru untuk memberi tanggapan

 Guru menguatkan dan menjelaskan demonstrasi yang di

lakukan siswa di depan kelas.

 Siswa mengerjakan latihan dengan lembar kerja siswa

4. Kegaitan akhir ( 5 menit )

 Siswa di beri kesempatan untuk bertanya hal – hal yang

belum jelas

 Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan


 Siswa mengerjakan evaluasi

B. Pelaksanaan Perbaikan

1. Kegiatan Awal ( 5 menit )

 Ketua kelas memimpin doa

 Guru memeriksa kehadiran siswa

 Memberi motivasi kepada siswa agar perhatian tertuju pada

pelajaran, dengan mengajukan pertanyaan mengenai materi

sebelumnya ( apersepsi )

2. Kegiatan Inti ( 25 menit )

 Guru mendemonstrasikan perubahan sifat benda

 Guru meminta beberapa siswa maju ke depan secara bergantian

untuk mendemonstrasikan perubahan sifat benda

 Siswa yang lain di minta untuk memberi tanggapan

 Guru menegaskan dan menjelaskan demosntrasi yang di lakukan

oleh siswa

 Guru memberi latihan berupa lembar kerja siswa

3. Kegiatan Akhir

 Siswa di beri kesempatan untuk bertanya hal – hal yang belum jelas

 Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan

 Siswa mengerjakan evaluasi


C. Pengamatan

Pada pelaksanaan Siklus ke II rekan sejawat dan supervisor yang bertugas

sebagai observasi mengamati proses pembelajaran di pojok belakang.

Dengan berbekal lembar observasi yang telah di sepakati bersama

mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran yang berlangsung

dalam dua kali pertemuan. Dari hasil pengamtan di temukan bahwa

seluruh siswa terlihat merespons penjelasan guru dengan sikap positif

karena semua siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru. Setelah semua

kegiatan selesai kami melakukan diskusi untuk membahas kelemahan dan

kelebihan dalam proses pembelajaran yang telah di lakukan hal ini akan di

jadikan dasar refleksi untuk proses perbaikan pembelajaran selanjutnya.

Tahap perencanaan

1. Menentukan kompentensi dasar

2. Merancang RPP

3. Menyusun skenario pembelajaran dengan metode konvensional yaitu

metode demonstrasi.

4. Menyiapkan LKS

5. Menyiapkan sumber belajar

6. Menetapkan indikator ketercapaian proses dan hasil belajar dan

evaluasi

Tindakan yang akan di laksanakan adalah


1. Mengajar sesuai RPP dengan metode demonstrasi

2. Memeberi penguatan

3. Menyimpulkan pembelajaran

4. Melakukan evaluasi

Pengamatan yang akan di lakukan

1. Peneliti mengamati partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung

2. Sebagai guru, maka dilakukanlah tindakan menggunakan metode

pembelajaran konvensional yaitu meotde demonstrasi

3. Sebagai peneliti kemudian mencatat aktivitas siswa dalam lembar

pengamatan yang telah di siapkan.

Refleksi – Refleksi

Pada tahap ini penulis bersama – sama denga teman sejawat,

mendiskusikan hasil tindakan. Hasil tindakan tersebut peneliti merefleksikannya

dengan melihat dan mengamatinya ( mengobservasi ). Pada tahap ini dapat dilihat

nilai evaluasi siswa sangat rendah, yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal

hanya 16 orang ( 40% ) oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem pencernaan dengan cara

melakukan PTK, dengan bantuan teman sejawat. Selanjutnya peneliti melakukan

PTK ( siklus I ) .
C. Teknik Analisa Data

Teknik analisis datanya meliputi (1) analisis data hasil tes formatif,

untuk mengetahui hasil ketuntasan belajar. Belajar dikatakan berhasil jika

80% siswa mencapai nilai lebih atau sama dengan KKM yaitu 70. (2)

Lembar observasi/pengamatan keaktifan guru dan siswa.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, setiap siklus diamati

oleh kolaborator untuk mengetahui pelaksanaan tindakan dapat

menghasilkan perubahan yang diinginkan. Data-data yang dijadikan

sebagai bahan untuk mengetahui perubahan siswa setelah dilakukan

tindakan adalah sebagai berikut : pemantauan dilakukan oleh 1 orang

kolaborator dengan mengisi instrument yang sudah disiapkan. Guru

memantau siswa pada saat pembelajaran.

Untuk mengetahui perubahan siswa setelah dilakukan tindakan

dapat diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh siswa pada akhir

pembelajaran. Sedangkan untuk mengevaluasi peningkatan hasil belajar

siswa dilihat dari hasil tes yang diadakan tiap akhir siklus. Sedangkan

wawancara dilakukan oleh guru sebagai peneliti kepada siswa pada saat

akhir pembelajaran siklus I. Berikut ini adalah instrument-instrumen yang

digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini :


Tabel 3.3

Instrument Observasi Kegiatan Guru Dalam KBM

Penelitian Tindakan Kelas

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Sekolah : SDN kelapa Dua wetan 02

Siklus : I/II

SKOR
No. ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4

1. Melaksanakan prosedur pembelajaran

2. Memotivasi siswa

3. Memberi perhatian pada siswa

Mendororong siswa untuk melakukan eksperimen


4.
atau penemuan (Inquiry)

Siswa diberi kesempatan menggali ide


5.
(konstruktivisme)

6 Mendorong siswa untuk bertanya (Questioning)

7. Mendorong siswa untuk berdiskusi dan berinteraksi


dengan teman (Learning Community)

Memberi modul tentang bagaimana belajar


8.
(Modelling)

Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan


9.
refleksi (Reflection)

10. Memberi tugas dan penilaian (Authentic Assesment)

11. Penampilan dalam pelaksanaan pembelajaran

12. Pengelolaan waktu

13. Pengelolaan kelas

14. Penguasaan materi

15. Teknik bertanya

Keterangan:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

Jumlah skor yang diperoleh


Persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru = x 100%
Jumlah skor maksimum
Kriteria Penilaian:

< 60% : Pengelolaan pembelajaran kurang

60% - 69% : Pengelolaan pembelajaran cukup

70% - 84% : Pengelolaan pembelajaran baik

85% - 100% : Pengelolaan pembelajaran sangat baik


Tabel 3.4

Observasi Kegiatan Siswa Pada KBM

Penelitian Tindakan Kelas

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan

Siklus : I/II

SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4

1. Antusias mengikuti pelajaran

2. Melakukan kegiatan mendemonstrasikan perubahan sifat

benda

3. Melakukan percobaan dan penemuan

4. Membuat kesimpulan

5. Saling bertanya

6. Saling bekerjasama

7. Memformulasikan gagasan (tertulis)

8. Menyampaikan gagasan (lisan)

9. Menyelesaikan masalah
10. Melakukan refleksi

Keterangan:

1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%

2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%

3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% - 74%

4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 75% - 100%


Tabel 3.5

Angket Siswa

Penelitian Tindakan Kelas

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Sekolah : SDN Kelapa dua Wetan

Siklus : I/II

Nama : ……………………………

Kelas : ……………………………

No. Pernyataan TS S SS

1. Pembelajaran Demonstrasi mudah dipelajari bagi saya

2. Pembelajaran Demonstrasi menyenangkan bagi saya

Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan


3.
pemahaman materi pelajaran

Pembelajaran Demonstrasi membuat saya lebih berani


4.
bertanya

Pembelajaran Demonstrasi membuat saya lebih berani


5.
mengungkapkan pendapat teman

6. Pembelajaran Demonstrasi membuat saya lebih aktif dan


mandiri dalam memecahkan masalah

Pembelajaran Demonstrasi membuat saya termotivasi


7.
lebih giat dalam belajar

Pembelajaran Demonstrasi membantu saya menemukan


8.
pengetahuan baru

Pembelajaran Demonstrasi melatih saya berpikir lebih


9.
sistematis

Pembelajaran Demonstrasi membuat saya malas mencari


10.
pemecahan masalah

11. Saya senang dengan pembelajaran hari ini

12. Saya tidak menyukai pembelajaran Demonstrasi

Saya merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran


13.
Demonstrasi

Saya merasa kesulitan bekerja sama dengan teman saat


14.
belajar dengan pembelajaran Demonstrasi

Dengan presentasi dan Demonstrasi membuat saya


15.
kurang paham terhadap materi

16. Dengan Mendemonstrasikan membuat saya lebih berani


tampil

Dengan presentasi membuat saya lebih paham terhadap


17.
materi

Dengan Demonstrasi membuat saya kurang aktif dalam


18.
bertanya

Saya merasa kesulitan untuk bertanya pada saat


19.
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

Saya merasa kesulitan dalam mengemukakan pendapat


20.
saat pembelajaran Demonstrasi berlangsung

Keterangan :

TS = Tidak setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Anda mungkin juga menyukai