Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG

Padang Panjang merupakan kota administratif dengan luas wilayah terkecil di Provinsi Sumatera
Barat karena hanya seluas 2300 Ha atau 23 km2 dengan jumlah penduduk 51.712 (2016). Secara
umum topografi Kota Padang Panjang memiliki dataran tinggi bergelombang dengan
ketinggian 650 hingga 800 diatas permukaan laut.
Tahun 2016, Suhu tertinggi Padang Panjang adalah 28,6 oC dan suhu terendah 16 oC dengan rata-
rata suhu yaitu 22 oC. Jumlah total curah hujan 3.801,7 mm dengan jumlah hari hujan yaitu 260
hari. Kota Padang Panjang memiliki rata-rata curah hujan tinggi yaitu 3.295 mm/tahun.
Prasarana Drainase

Sistem pembuangan air hujan dan air limbah domestik kota Padang Panjang adalah sistem
tercampur, yaitu air limpasan air hujan dan air limbah domestik di alirkan melalui satu saluran.
Secara umum jaringan drainase dan pembuangan air limbah domestik dibagi atas jaringan mayor
dan jaringan minor. Jaringan mayor terdiri dari 10 sungai yang melewati Kota Padang Panjang
yang memiliki panjang 28,73 km. Sedangkan jaringan minor terdiri dari jaringan primer dan
jaringan sekunder.

Dengan morfologi yang berupa dataran, bergelombang dan perbukitan, hal inilah yang
memudahkan pengaliran air, baik air yang berasal dari limpasan air hujan maupun air
limbah domestik. Hal tersebut merupakan alasan kenapa jarang sekali terjadi banjir atau genangan
di Kota Padang Panjang, kecuali akibat penumpukan sampah, pasir, tanah, lumpur atau material
lain pada saluran tersebut yang menyebabkan saluran drainase perkotaan tidak berfungsi dengan
baik.

PDAM KOTA PADANG PANJANG

PDAM Kota Padang Panjang memanfaatkan 4 sumber air baku

1) Kandang di Tabek.
Berupa mata air di kaki Gunung Merapi pada elevasi 960mdpl. Pengaliran secara Gravitasi
Kapasitas design 45l/dt atau 3.888m3/hari, kapasitas produksi 19,34l/dt atau 1670,98
m3/hari didukung reservoir produksi 200m3 dialirkan secara gravitasi ke reservoir di
Kelurahan Bukit Suruangan dengan menggunakan pipa sepanjang 2,7 km.

2) Lubuk Mata Kucing


Terletak di kelurahan Pasar Usang pada elevasi 764mdpl didukung reservoir produksi
400m3. Sistem pengolahan air terbagi 2
a. Sistem Pompanisasi. Kapasitas design 55 l/dt atau 4752 m3/hari, kapasitas produksi
32,65 l/dt atau 2820,96 m3/hari. Air dialirkan ke reservoir Bukit Suruangan melalui
pipa sepanjang 960m dan menggunakan 2 pompa kapasitas 38m3/dt
b. Sistem Gravitasi. Kapasitas terpasang 16 l/dt yang dialirkan melalui pipa sepanjang
2.450m. Sumber ini khusus melayani Kelurahan silaing atas dan silaing bawah
3) Tungku Sadah
Merupakan sumber air tanah dalam bentuk mata air. Kapasitas design 25 l/d atau 2.610
m3/hari dan kapasitas produksi 15,14 l/dt atau 1.308,10 m3/hari dan didukung reservoir
produksi 200m3. Air dialirkan secara gravitasi dengan pipa sepanjang 1.198 m

4) Sawah Liek
Merupakan sumber air tanah dalam bentuk mata air. Kapasitas design 15 l/dt atau 1.296
m3/hari dan kapasitas produksi 6,22l/dt atau 537,41 m3/hari dengan didukung reservoir
200m3. Air dialirkan secara gravitasi dengan pipa sepanjang 1.198 m

Sebelum air didistribusikan ke pelanggan, dari sumber air disalurkan ke reservoir (bak
penampungan) selain itu pendistribusian air juga melalui BPT dan Intake. PDAM Kota Padang
Panjang memiliki 5 unit reservoir, yang telah dilaksanakan secara inter koneksi, 2 Unit BPT dan
3 Unit Bak Intake dengan rincian terlihat pada tabel 3.6.

Beradasarkan Data PDAM, pada tahun 2012 jumlah produksi air sebesar 3.960.133 M3.
Sedangkan jumlah air yang didistribusikan sepanjang tahun 2012 sebesar 3.449.405 M3. Untuk
tingkat kehilangan air, PDAM Kota Padang Panjang belum menjalankan program pengendalian
kehilangan air dengan baik.

Secara umum akurasi perhitungan tingkat kehilangan air belum dapat diandalkan, meskipun
water mater induk telah digunakan pada titik produksi dan distribusi, namun out put dari water
mater induk belum sepenuhnya dijadikan sebagai dasar perhitungan angka produksi air.

Kehilangan Air tahun tahun 2012 sebesar 34,85 % yang disebabkan oleh adanya perbaikan
tingkat akurasi perhitungan. Masih tingginya tingkat kehilangan air, terutama disebabkan oleh
jaringan distribusi yang tidak memadai, dan kondisi water meter pelanggan yang sudah tua,
pendistribusian air yang tidak merata, kesalahan pembacaan meter, kebocoran
fisik, umur pipa yang sudah tua dan pencurian air.

Anda mungkin juga menyukai