ABSTRAK
Gangguan kognitif ringan atau mild cognitive impairment (MCI) mengacu pada keadaan transisi antara perubahan kognitif karena usia dan
gambaran awal demensia. MCI umumnya dibagi menjadi dua kategori, yaitu amnestic dan non-amnestic. Individu dengan MCI memiliki
peningkatan risiko terkena penyakit Alzheimer, terutama jika masalah utama adalah memori. Deteksi dan intervensi dini akan mengurangi
risiko berkembangnya penyakit Alzheimer dan demensia lain setelah terjadi MCI.
ABSTRACT
Mild cognitive impairment (MCI) refers to the transitional state between the cognitive changes due to age and the beginning of dementia.
MCI is usually classified into amnestic and non-amnestic categories. Individuals with MCI have an increased risk of developing Alzheimer's
disease, especially if the main problem is memory. Early detection and intervention is important to reduce the risk of developing Alzheimer's
disease and other dementias after MCI. Beny Rilianto. Mild Cognitive Impairment (MCI): Transition from Normal Aging to Alzheimer.
PENDAHULUAN ningkatan risiko untuk menjadi Alzheimer, Tabel 1. Istilah yang telah digunakan untuk mild cognitive
Peningkatan usia meningkatkan risiko terutama jika masalah utama adalah memori. impairment5
seseorang untuk terkena penyakit de-
Tahun Istilah
generatif, salah satunya gangguan memori. Prevalensi MCI meningkat seiring usia, yaitu
Fungsi memori pada usia tua sebagian akan 10% pada usia 70-79 tahun dan 25% pada 1962 Benign senescent forgetfulness
mengalami penurunan dan sebagian lagi usia 80-89 tahun. Petersen melaporkan 1962 Malignant senescent forgetfulness
tidak. Fungsi memori yang relatif stabil seiring bahwa 10-15% MCI akan berlanjut menjadi Mild cognitive impairment not amounting
1978
peningkatan usia adalah memori semantik demensia setiap tahun. Pada studi Mayo dementia
dan memori prosedural, sedangkan fungsi Clinic, didapatkan bahwa prevalensi amnestic 1982 Mild cognitive decline
memori yang menurun seiring usia adalah MCI usia 70 sampai 89 tahun sebesar
1982 Questionable dementia
memori kerja (working memory), memori 11,1% dan non-amnestic MCI sebesar 4,9%.
episodik, kecepatan pemrosesan, dan memori Banyak penelitian mengindikasikan risiko Age-associated memory impairment
1986
(AAMI)
prospektif.1-2 penyakit Alzheimer lebih tinggi pada wanita
dibandingkan pria, demikian juga MCI.1,4 1989 Late-life forgetfulness (LLF)
Mild cognitive impairment (MCI) didefinisikan 1991 Possible dementia prodome (PDP)
sebagai fungsi kognitif di bawah normal Konteks Sejarah 1991 Mild cognitive impairment (MCI)
tetapi tidak cukup untuk diagnosis demensia. Banyak penyelidikan terkait penuaan yang
1992 Mild cognitive disorder
MCI berbeda dengan penyakit Alzheimer berfokus terhadap perubahan kognitif pada
atau demensia lainnya; perubahan kognitif penuaan normal. Beberapa istilah seperti 1993 Age-associated cognitive decline (AACD)
pada MCI tidak berat dan tidak mengganggu age-associated memory impairment, age- 1994 Mild cognitive decline
aktivitas harian. Tidak semua penderita MCI associated cognitive decline, benign senescent 1994 Age-related cognitive decline (ARCD)
mengalami perburukan, sebagian dapat forgetfulness, dan late life forgetfulness
1997 Cognitive impairment no dementia (CIND)
mengalami perbaikan.3,4 Akan tetapi, diketahui telah digunakan untuk menggambarkan
1997 Mild cognitive impairment
bahwa individu dengan MCI memiliki pe- perubahan kognitif. Age-associated memory
Pemeriksaan Neuropsikologi
Pemeriksaan neuropsikologi sangat mem-
bantu, tetapi bukanlah suatu pemeriksaan
definitif untuk MCI. Pemeriksaan neuro-
psikologi dibutuhkan untuk memastikan
apakah skor tes memori di bawah standar.
Pemeriksaan serial dianjurkan untuk menilai
apakah fungsi kognitif meningkat, tetap, atau
memburuk menuju demensia. Pemeriksaan
yang sering digunakan adalah Mini Mental
State Examination (MMSE), Clinical Demensia
Rating (CDR), dan Global Deterioration Scale
(GDS).
rapa studi menunjukkan Montreal Cognitive dan mencapai 50% dalam 5 tahun. Transisi sindrom peningkatan risiko, bukan diagnosis
Assesment (MoCA) lebih sensitif dalam biasanya menjadi demensia Alzheimer, definitif penyakit neurodegeneratif.7
mendeteksi MCI. jarang menjadi demensia vaskuler. Dalam
populasi klinik, kebanyakan pasien dengan TATALAKSANA
Laboratorium diagnosis MCI bertahan dengan gangguan Dari perspektif klinis, MCI harus dicurigai
Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus kognitif ringan atau berkembang menjadi sebagai gejala awal penyakit Alzheimer.
untuk MCI. Pemeriksaan bertujuan untuk demensia, pada pasien tersebut terdapat MCI merupakan suatu proses abnormal
menyingkirkan kondisi penyebab demensia temuan karakteristik penyakit Alzheimer dan outcomenya belum dapat dipastikan.
yang dapat diobati, seperti penyakit tiroid secara neuropatologi, termasuk plak senilis. Seseorang yang didiagnosis MCI sebaiknya
dan defisiensi kobalamin. Mendapati temuan ini, beberapa peneliti dire-evaluasi setiap enam bulan, untuk
percaya bahwa MCI merupakan bentuk melihat apakah gejala menetap, membaik,
Neuroimaging prodromal penyakit Alzheimer, bukan suatu atau memburuk.1,4,7
Pencitraan otak tidak rutin dilakukan diagnostik yang terpisah. Namun, dalam
untuk diagnosis MCI. Pemeriksaan hanya penelitian, didapatkan pengembalian Farmakologi
terbatas pada dugaan seperti infark, tumor, signifikan yang diamati (20% -25%) dari MCI Sampai saat ini belum ada pengobatan yang
atau hematoma subdural. Namun, teknik menjadi fungsi kognitif yang normal.1,4,7,8 disetujui oleh Food and Drug Administration
pencitraan terus berkembang. Volume lobus (Grafik 1) (FDA). Beberapa uji klinis terkontrol dengan
medial pada MRI dilaporkan lebih kecil pada plasebo atas pengobatan yang biasa di-
pasien MCI dibandingkan penuaan normal Boyle, et al, melaporkan bahwa pasien gunakan pada Alzheimer (donepezil,
(Gambar). Namun, ukuran volume tidak dengan MCI tujuh kali lebih mungkin galantamine, rivastigmine) tidak menunjuk-
dapat dijadikan standar penilaian klinis. menderita penyakit Alzheimer daripada kan penurunan signifikan progresivitas MCI.1
orang usia lanjut tanpa gangguan kognitif. Donepezil dapat mengurangi perkembangan
Transisi Menjadi Penyakit Alzheimer MCI dikatakan menjadi Alzheimer setelah MCI menjadi Alzheimer pada 2 tahun per-
MCI memiliki risiko tinggi berkembang 6 tahun.1 Dengan demikian, pasien MCI tama. Dosis 10 mg Donepezil setiap hari
menjadi demensia. Kecepatan transisi MCI adalah kelompok risiko tinggi untuk men- dapat mengurangi risiko amnestic MCI
menjadi demensia diperkirakan 10-15% jadi penyakit Alzheimer. MCI adalah suatu menjadi Alzheimer selama satu tahun. Akan
tetapi, manfaat itu menghilang dalam waktu
tiga tahun. Penelitian juga menunjukkan
bahwa 2.000 IU vitamin E setiap hari tidak
mengurangi risiko berkembangnya MCI
amnestic menjadi Alzheimer.1,4
Aktivitas Fisik
Bukti studi epidemiologi mendukung bahwa
latihan dan aktivitas fisik dihubungkan dengan
rendahnya risiko demensia. Hubungan ter-
sebut tampaknya terkait tidak hanya dengan
Gambar. MRI koronal pada pasien dengan fungsi kognitif normal, MCI, dan penyakit Alzheimer4
jumlah kalori yang dikeluarkan saat latihan,
tetapi juga dengan jumlah kegiatan, yang
menunjukkan bahwa ada sinergi antara
latihan dan stimulasi kognitif. Data penelitian
telah menunjukkan hubungan antara adanya
faktor risiko kardiovaskuler dengan MCI dan
peningkatan risiko demensia. Suatu studi
menunjukkan bahwa program latihan fisik
(150 menit per minggu) selama 6 bulan dapat
meningkatkan fungsi kognitif.1,8
SIMPULAN
MCI diketahui sebagai keadaan transisi
perubahan kognitif dari proses penuaan
normal ke arah demensia. Individu dengan
MCI mampu berfungsi dalam kegiatan
harian, tetapi mengalami gangguan
memori, bahasa, kemampuan visuospasial
Grafik. Progesivitas dari penuaan normal menjadi penyakit Alzheimer dan demensia lainnya.10 atau fungsi eksekutif. Penegakan diagnosis
MCI tidak berdasarkan pemeriksaan status berisiko demensia. Diagnosis MCI sering (global deterioration scale). Saat ini tidak ada
kognitif, tetapi pemeriksaan tersebut dapat dibantu dengan pemeriksaan fungsi kognitif pengobatan untuk MCI; penatalaksanaan
menjadi bahan pertimbangan. Penilaian seperti CDR (clinical dementia rating), MMSE ditujukan untuk memperlambat progesivitas
status kognitif bermanfaat pada orang yang (mini mental state examination), dan GDS menuju demensia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson HS. Mild cognitive impairment [Internet]. 2014 [cited 2014 Jul 20]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1136393-overview.
2. Brigman AM, Stern Y. Aging and memory in human. Encyclopedia Neuroscience 2009; 1: 175-80.
3. Alzheimer Association. Mild cognitive impairment [Internet]. 2014 [cited 2014 Jul 19]. Available from: http://www.alz.org/demensia/mild-cognitive-impairment-mci.asp.
4. Petersen RC. Mild cognitive impairment in clinical practice. N Eng J Med. 2011; 364: 2227-34.
5. Miller LB, Boeve FB. The behavioral neurology of dementia. Cambridge: Cambridge University; 2004.
6. Mervis R. Alzheimer’s disease and mild cognitive impairment: A review of etiology, clinical diagnosis, and the involvement of dendritic spines [Internet]. 2011 [cited 2014 Jul 30]. Available
from: http://www.researchgate.net/publication/.
7. Rosenberg PB, Johnston D, Lyketsos CG. A clinical approach to mild cognitive impairment. Am J Psychiatr. 2006; 163(11): 1884-8.
8. Petersen RC, Smith GE, Waring SC. Mild cognitive impairment: Clinical characterization and outcome. Arch Neurol. 1999; 56(3):303-8.
9. Smith T, Gildeh N, Holmes C. The montreal cognitive assessment: Validity and utility in memory clinic setting. Canad J Psychiatr. 2007: 52(5); 329-32.
10. Institute for memory impairment and neurological disorder. Mild cognitive impairment MCI: Transition from normal aging to dementia [Internet]. 2014. Available from: http://mind.uci.
edu/alzheimers-disease/what-is-alzheimers/mild-cognitive-impairment/