Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
Wawan Fathurrohman NIM. 5201409029
i
ii
ii
iii
iii
iv
MOTTO
1. Ridho Allah ada pada ridho kedua orang tua dan murka Allah ada pada
murka kedua orang tua (H. R. Thabrani dari Ibnu Umar).
2. Kebohongan menyelamatkanmu sementara tapi menghancurkanmu
selamanya.
3. Aku tidak khawatir akan jadi apa dimasa depan nanti, tapi yang pasti apa
yang aku lakukan sekarang akan membentukku di masa depan nanti.
4. Jadilah orang yang dihargai karena keringat sendiri, bukan karena
keturunan.
PERSEMBAHAN
Rasa syukur atas karya sederhana ini. Penulis persembahkan untuk:
1. Abah dan umi atas segala doa, kasih sayang, cinta kasih, bimbingan dan
dukungannya baik moril maupun materil semoga Allah SWT mengampuni
dosa-dosanya dan mempertemukan mereka kembali.
2. Dosen Jurusan Teknik Mesin UNNES, terima kasih atas ilmu dan
pengalaman yang diberikan, semoga Allah SWT menjadikan berkah dan
manfaat atas ilmunya.
3. Sahabatku Teknik Mesin, civitas akademika UNNES dan teman-teman
seperjuangan terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
4. Segenap guru otomotif serta karyawan di SMK Negeri 4 Semarang yang
telah banyak berbagi ilmu dan pengalaman.
5. Semua pihak yang membantu hingga selesainya skripsi ini.
iv
v
ABSTRAK
v
vi
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
rakhmat nikmat serta karunia-NYA serta telah memberi kekuatan, kesabaran serta
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan
lancar. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Alam
auliya Allah, para alim ulama serta umatnya yang saleh sampai akhir zaman.Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-
Nya.
dorongan maupun bimbingan dari pihak lain, untuk itu penulis mengucapkan
1. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
skripsi ini.
vi
vii
skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca
Wawan Fathurrohman
NIM 5201409029
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah................................................................................. 7
1.4. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
1.5. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
viii
ix
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan ............................................................................................ 67
5.2. Saran ................................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 71
ix
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 4. (Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang) ...... 74
Lampiran 11. Pelaksanaan Teaching Factory di SMK PIKA Semarang ……. 117
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
akan merugikan bangsa. Oleh karena itu, tantangan pada masa yang akan datang
komparatif yang telah dimiliki bangsa. Kelemahan yang ada diperbaiki dengan
akan mampu dihadapi apabila ada pembenahan pada sektor pendidikan. Upaya
1
2
formal yang diharapkan mampu menghasilkan calon tenaga kerja sesuai kebutuhan
dunia kerja. Proses belajar mengajar di SMK tidak berbeda jauh dengan SMA,
tuntutan dunia kerja/industry sehingga lulusan SMK siap memasuki dunia kerja
berbekal keterampilan yang telah dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan
jumlah SMK dan SMU; 70% berbanding 30%. Di Indonesia sekarang ini lebih
banyak SMU dari SMK. Hal inilah yang ingin di ubah oleh pemerintah dengan
seiring dengan tuntutan pasar tenaga kerja dan peta pengangguran di Indonesia.
Tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh lulusan dari SMU. Hal ini
2010).
2
3
memadai agar menunjang pelaksanaan kegitan tersebut. Pemerataan dalam hal ini
dalam mengajar mata pelajaran kejuruan dan sarana pendukung praktik yang
mampu menyesuaikan dengan kebutuhan orang-orang siap kerja. Para guru tidak
banyak yang punya pengalaman terjun di dunia usaha dan industri yang terus
kerja dan industri. Kenyataan ini terlihat dari berbagai pelatihan yang
untuk meningkatkan mutu guru dan pembelajaran di SMK, sejak tahun 1997
(Marlock, 2008).
industri ada tiga prinsip. Pendidikan kejuruan akan efektif jika (a) tugas-tugas
latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang
ditetapkan di tempat kerja dan (b) melatih seseorang dalam kebiasaan berfikir
dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. Selain dua
prinsip itu, ada prinsip lainnya yang terkait dengan peran industri, yaitu (c)
3
4
ketiga prinsip ini, sekolah kejuruan memerlukan biaya yang sangat besar,
2011).
SMK harus dikelola dengan mengacu pada tujuan utama, yaitu menyiapkan
lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan bekerja. Manajemen SMK harus
kebutuhan dunia kerja (demand driven). Peralatan dan mesin untuk praktik
harus disediakan dengan criteria yang sama paling tidak mendekati dunia
lulusan benar-benar siap untuk memasuki dunia kerja, dalam arti memiliki
4
5
Factory yang telah dilaksanakan pada Program Studi Keahlian Teknologi dan
globalisasi adalah karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang lemah, hal
yang prosesnya kurang berorientasi terhadap peningkatan mutu SDM yang terarah.
Bukti dari masalah tersebut berupa tingginya tingkat pengangguran SMK yang
5
6
Factory akan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien apabila berbagai
arah antara SMK dan DU/DI, kurangnya kesadaran budaya kerja yang benar,
diampunya.
6
7
Semarang?
Semarang.
7
8
8
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Hal
hidup (life skill). Siswa di SMK lebih ditekankan untuk melakukan praktik
9
10
menghasilkan SDM yang siap kerja, cerdas, dan kompetitif, selain hal tersebut
tahun 2015. Kebijakan ini ditujukan agar keluaran pendidikan dapat lebih
berorientasi pada pemenuhan dunia kerja serta kebutuhan dunia usaha dan
industri. Selama kurun tahun 2005 - 2008, SMK telah dibangun lebih
banyak dari pada SMA, yaitu sebanyak 466 Unit Sekolah Baru (USB)
10
11
SMK sebesar Rp.175 milyar pada tahun 2007 dan Rp.209 milyar pada
tahun 2008; sedangkan untuk BOMM SMA sebesar Rp.94 milyar pada
tahun 2007 dan Rp.85 milyar pada tahun 2008. Bantuan khusus murid
peserta didik SMK : SMA menjadi 46 : 54, dibandingkan pada akhir tahun
berbagai bentuk SMK, seperti SMK besar di kawasan industri, SMK kelas
menengah terpadu.
dalam mencapai perbandingan 70% siswa SMK dan 30% siswa SMA
depan gemilang;
11
12
pendidikan SMK.
lulus.
12
13
sebagai berikut:
13
14
dengan sistem blok atau juga day release. Praktik kerja industri
14
15
kerja sama antara sekolah dengan pihak dunia usaha dan industri,
15
16
pekerjaan melayani siswa lain dan guru saja. Tidak terjun dalam
real bisnis.
16
17
masyarakat.
bahwa konsep Link and Match antara lembaga pendidikan dan dunia kerja
dianggap ideal. Jadi, ada keterkaitan antara pemasok tenaga kerja dengan
17
18
kebutuhan kerja. Contoh nyata Link and Match dengan program magang
yang amat berharga dan bukan hanya sekedar kertas tanpa makna, yaitu
produk ini masih sangat jarang dilirik oleh industri di Indonesia. Produk
Link and Match bukanlah hal yang sederhana. Karena itu, idealnya, ada tiga
and Match yaitu perguruan tinggi, dunia kerja (perusahaan) dan pemerintah.
tinggi harus mau melakukan riset ke dunia kerja. Tujuannya adalah untuk
18
19
(kompetensi) apa yang diperlukan dunia kerja dan teknologi sepuluh tahun
ke depan. Jika program Link and Match berjalan baik, pemerintah juga
sehingga diharapkan program Link and Match ini berjalan semakin baik dan
semakin mampu membawa manfaat bagi semua pihak. Manfaat yang dapat
dipetik dari pelaksanaan Link and Match sangat besar. Diharapkan semua
stake holders dunia pendidikan bersedia membuka mata dan diri dan mulai
sebagai materi kuliah utama. Perusahaan juga harus membuka pintu selebar-
19
20
a. Memfokuskan diri pada aspek yang spesifik yaitu skills yang dapat
sebagai what the learner can do. Tujuan utama CBT adalah
c. Fleksibel dalam isi materi (multiple entry and exit point). CBT
20
21
konvensional lainnya.
adanya penciptaan suatu standar yang diakui oleh semua pihak yang
21
22
Nilai lebih CBT dibanding dengan sistem pelatihan lain boleh jadi
dan Pengembangan. PBT terdiri dari prinsip strategi dan pendekatan serta
22
23
1) Orentasi
2) Pengembangan Program
yang juga harus agar program dapat berdayaguna dan berhasil guna
adalah:
23
24
kesejahteraan masyarakat).
PP No 29 tahun l990.
24
25
4) Strategi Pembelajaran
5) Pendekatan Pembelajaran
25
26
kejuruan menjadi model sekolah produksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
yang disampaikan oleh Triatmoko (2009 : 35) bahwa SMK masih kesulitan
Mesin Indonesia). Oleh karena itu dimunculkan istilah Teaching Factory yang
atau unit produksi sebagai tempat untuk pembelajaran siswa. Dalam unit usaha
Siswanto).
satu sampai dua hari per minggu. Dengan demikian, Teaching Factory adalah
produksi baik berupa barang atau jasa di dalam lingkungan pedidikan sekolah.
26
27
Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas sehingga layak jual dan
sudah ada yaitu CBT (Competency Based Training) dan PBT (Production
Based Training). CBT adalah pelatihan yang didasarkan atas hal-hal yang
diharapkan oleh siswa ditempat kerja. CBT ini memberikan tekanan pada apa
yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil pelatihan (output) bukan
job) untuk menghasilkan barang atau sesuai dengan tuntutan pasar atau
mengkombinasikan antara teori dan praktek yang bertujuan agar siswa dapat
27
28
barang atau jasa sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Secara
1) Manajemen unit produksi kecil tingkat kelas yang terdiri dari manajer
toolman.
dari kepala regu untuk menilai hasil kerja karyawan dan disahkan oleh
28
29
produksi kecil.
b. Prosedur
manajer.
unit masing-masing.
29
30
11) Hasil pekerjaan dinilai oleh assesor sesuai kriteria penilaian yang telah
ditetapkan.
12) Pesanan /order yang sudah jadi dikemas dan dikirim ke pemesan.
yang ada. Pada konsep Teaching Factory ini jadwal pembelajaran yang
tepat adalah dengan sistem blok sehingga siswa dapat secara maksimal
30
31
penelitian ini adalah potensi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran
belah pihak, baik pihak sekolah maupun pihak industri dapat saling
resource sharing.
31
32
produk yang dihasilkan berupa barang maupun jasa sebagai bentuk hasil
Factory yang benar sesuai dengan ketentuan pelaksanaan akan dapat mencapai
tujuannya untuk mencetak lulusan yang siap kerja karena kurikulum sampai
Teaching Factory. Sumber daya manusia adalah faktor tujuan yang hendak dicapai
32
33
yang dijadikan mitra untuk lebih mendekatkan proses pembelajaran agar sesuai
DU/DI. Produk merupakan hasil akhir dari serangkaian proses produksi, produk
yang baik apabila terpenuhinya standar minimum produk yang dihasilkan DU/DI.
33
67
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
belum maksimal dikarenakan oleh beberapa hal yang menghambat seperti: (1)
Sumber Daya Manusia atau pelaksana kegiatan Teaching Factory kurang karena
disamping waktu pelaksanaan setelah KBM sehingga para siswa, guru atau
karyawan sudah lelah dan juga bersamaan dengan kegiatan lain baik
ekstrakurikuler maupun kegiatan di rumah yang lain, (2) Lahan bangunan sekolah
yang kurang luas karena lokasi di tengah kota sehinggan tidak memungkinkan
adanya pelebaran lahan, bahkan untuk ruang kelas pun terkadang rebutan dan
sebagian besar pelaksana praktek adalah siswa yang ingin belajar dan tidak
adanya tim Assesor, (4) Tidak ada rencana produksi karena hanya bergantung
pada pesanan dari konsumen, sehingga jika tidak ada pesanan maka tidak ada
permesinan karena masih menerima banyak pesanan dari konsumen, itupun akan
67
68
terlaksana ketika menerima pesanan dari konsumen seperti halnya Program Diklat
lainya.
yang sudah merencanakan dengan membuat program jangka panjang, menengah dan
Factory di SMK St. Mikael Surakarta ialah program pendirian unit produksi yang
memiliki badan hukum dan penerapan model backward design dalam proses
pembelajaran.
budaya atau kultur yang baik, sumber daya manusia yang berkompeten di
5.2. Saran
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Gatot Ardito. (2008). Work Based Learning di Unit Produksi SMK Negeri 1 Subang.
Diambil pada tanggal 30 November 2013 dari http://up-
smkn1subang.blogspot.co.id/
Ibn Sukron. (2012). Konsep Link and Match: Fungsi Pendidikan Sebagai Pemasok
Tenaga Kerja Siap Pakai. Diambil pada tanggal 30 November 2013 dari
https://ibnsukron.wordpress.com/2012/01/29/konsep-link-and-match-fungsi-
pendidikan-sebagai-pemasok-tenaga-kerja-siap-pakai/
Silverius Bangung (2011). SMK Solusi Atasi Krisis. Diambil pada tanggal 30
November 2013 dari http://edukasi.kompasiana.com
Sudiyanto, Yoga Guntur dan Ibnu Siswanto. Teaching Factory di SMK ST. Mikael
Surakarta. Jurnal PT. Otomotif FT UNY
_____ (2008). Pengalaman Guru SMK Masih Kurang. Diambil pada tanggal 04
Desember 2013 dari http://nasional.kompas.com/read/2008/08/26/19383267/
pengalaman.guru.smk.masih.kurang
69
70
70