Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS GOOD URBAN GOVERNANCE DALAM PEMBANGUNAN

TROTOAR DI KOTA YOGYAKARTA


Oleh:
Arman Kurniawan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan trotoar di


Kota Yogyakarta sesuai dengan konsep good urban governance baik dari hasil fisik
saat ini maupun ketika melakukan perencanaan. Kenyataan dilapangan saat ini
kondisi trotoar di kota Yogyakarta tidak inklusif dan tidak ideal bagi pejalan kaki.
Good urban governance sendiri merupakan konsep yang mengedepankan
perencanaan pembangunan dan atau hasil pembangunan yang inklusif. Metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Penelitian dilakukan dengan melihat dari sisi kesetaraan akses,
transparansi dan akuntabilitas serta keterlibatan masyarakat. Hasil penelitian
menunjukan pembangunan trotoar di Kota Yogyakarta secara perencanaan indikator
transparansi dan akuntabilitas serta keterlibatan masyarakat sudah terpenuhi,
sedangkan indikator kesetaraan akses tidak terpenuhi. Begitupun dengan hasil
secara fisik saat ini, kesetaraan akses tidak dapat dipenuhi. Hal tersebut terjadi
karena beberapa hal diantaranya: Pertama, keterbatasan lahan. Pemerintah Kota
Yogyakarta menyadari bahwa kondisi trotoar saat ini sangat buruk, tetapi hal
tersebut sulit untuk diperbaiki lantaran lahan yang terbatas. Kedua, prioritas
pemerintah. Pada jalan raya, pemerintah lebih memprioritaskan lalu lintas beserta
kendaraannya dibandingkan pejalan kaki. Ketiga, pemerintah menganggap bahwa
tren pejalan kaki di Kota Yogyakarta masih rendah
Kata kunci: Good urban governance, perencanaan pembangunan, trotoar.
GOOD URBAN GOVERNANCE ANALYSYS IN THE SIDEWALK
DEVELOPMENT OF THE CITY OF YOGYAKARTA
By:
Arman Kurniawan

ABSTRACT
This research aims to determine the planning and development of sidewalk
in the city of Yogyakarta in accordance with the concept of good urban governance
both from the current results and when planning. The current reality of the sidewalks
conditions in the city of Yogyakarta is not inclusive and not ideal for pedestrians.
Good urban governance is a concept that promotes inclusive planning and
development, and inclusive outcomes. The method used in this research is qualitative
approach.
This research is conducted by explaining the equity of access, transparency
and accountability and citizens involvement. The results showed the planning of
sidewalk in Yogyakarta is suitable with the indicators of transparency and
accountability as well as citizens involvement, while the indicators of equality of
access are not met. By the current physical results, equality of access can not be met
in this development sidewalk. This happens because of several things including:
First, limited land. The local government realizes that the current sidewalks
condition is very bad, but it’s difficult to repaird due to limited land. Second, the
government's priority. On the main road, the government prioritizes the traffic and its
transportation, not the pedestrians. Third, the government considers that the trend of
pedestrian in the city of Yogyakarta is still low.

Keywords: Good urban governance, planning and development, sidewalk.


PENDAHULUA merupakan hal para pejalan kaki kegelisahan yang
N yang sangat di Yogyakarta. serupa mengenai
penting bagi Trotoar juga kondisi dan
LATAR pejalan kaki. menjadi salah satu keadaan trotoar di
BELAKANG Berdasarka ruang penting Kota Yogyakarta
n Undang-undang yang harus ada yang dianggap
Ketika
No 13 tahun 1980, dalam suatu kota tidak layak bagi
berbicara
trotoar berfungsi untuk pejalan kaki.
mengenai Kota
untuk memberikan Berdasarka
Yogyakarta,
memperlancar lalu ruang bagi pejalan n observasi secara
trotoar sangat
lintas jalan raya kaki agar para langsung di
dibutuhkan
karena tidak pejalan kaki lapangan
lantaran
terganggu atau tersebut bisa menunjukan
masyarakat yang
terpengaruh lalu berjalan kaki di bahwa trotoar di
berada di Kota
lintas pejalan kawasan yang Kota Yogyakarta
Yogyakarta terdiri
kaki. Ruang aman tanpa tidak layak bagi
dari berbagai
dibawah trotoar adanya ancaman pejalan kaki dan
komposisi
dapat digunakan kecelakaan dari penyandang
diantaranya
sebagai utilitas pengemudi disabilitas.
adalah masyarakat
dan pelengkap kendaraan Ketidaklayakan
asli, masyarakat
jalan lainnya. bermotor. Trotoar trotoar tersebut
yang menempuh
Oleh karena itu, juga idealnya terjadi akibat
pendidikan, dan
untuk dapat tersedia disetiap berbagai hal.
masyarakat yang
mewujudkan tepi jalan dan Salah satunya
berwisata. Trotoar
trotoar yang layak memanjang akibat tidak
saat ini sudah
bagi pejalan kaki, mengikuti adanya koordinasi
sangat jelas
kota tidak dapat sepanjang jalan. yang baik di lini
dibutuhkan karena
terjadi tanpa Berdasarka pemerintahan
hal tersebut bukan
adanya suatu n uraian diatas, khususnya antar
menyangkut tata
rencana untuk trotoar sangatlah dinas (Kurniawan,
kota yang baik
kepentingan penting 2013). Hal
namun juga
operasionalnya. keberadaan dan tersebut dapat
berkaitan
Melakukan kegunaannya bagi terlihat dari
langsung dengan
pembangunan suatu kota. trotoar yang pada
nyawa dan
trotoar atau Namun di Kota dasarnya sudah
keselamatan
memperbaikinya Yogyakarta layak bagi pejalan
pejalan kaki.
menjadi suatu berdasarkan hasil kaki dan layak
Berdasarkan
langkah preventif pemantauan bagi penyandang
penelitian yang
untuk secara pribadi, disabilitas –
dilakukan oleh
menghindari fungsi trotoar dan dengan lebar yang
Agnes Diana Br S
timbulnya keberadaannya cukup bagi kursi
(2015) di Kota
masalah baru kurang begitu roda dan terdapat
Yogyakarta, 54%
khususnya diperhatikan. guiding block–
responden dari
masalah yang Masyarakat Kota tetapi menjadi
penelitian tersebut
menjadi ancaman Yogyakarta juga tidak layak
mengatakan
bagi keselamatan mengalami lantaran diatasnya
bahwa trotoar
dibangun shelter penelitian ini LANDASAN proses
atau halte adalah untuk TEORI pengambilan
Transjogja. mengetahui keputusan yang
Pembangunan apakah GOOD URBAN bersifat inklusif,
halte tersebut pembangunan dan GOVERNANCE dalam arti seluruh
jelas-jelas perencanaan Good urban elemen baik
menghalangi trotoar di Kota governance pemerintah,
seluruh trotoar Yogyakarta saat merupakan suatu masyarakat,
sehingga trotoar ini sesuai dengan konsep yang swasta dan LSM
menjadi tidak konsep good melakukan berhak untuk ikut
layak. Kondisi urban governance pembangunan dan dalam menyusun
tersebut terjadi atau tidak. penataan kawasan rencana dan
lantaran Dinas RUMUSAN perkotaan ikut mengambil
Perhubungan MASALAH serta melibatkan keputusan.
sebagai pihak pihak-pihak diluar
yang berwenang Bedasarkan Pengertian
pemerintah
atas fungsi guna fenomena yang dan maksud dari
khsusunya adalah
trotoar dan Dinas dikemukakan good urban
masyarakat. Good
Pemukiman dan dalam latar governance tidak
urban governance
Prasarana Wilayah belakang di atas berbeda jauh dari
merupakan
sebagai pihak maka rumusan good governance.
konsep yang
yang berwenang masalah dalam Good urban
mengedepankan
atas fungsi fisik penelitian ini governance
kota yang
trotoar tidak adalah apakah mengadopsi nilai-
inklusif/inclusive
melakukan pembangunan nilai dari good
city dimana good
koordinasi dengan trotoar di Kota governance
urban governance
baik sehingga Yogyakarta sesuai sehingga
dapat dilihat
terjadi dengan konsep terciptalah good
sebagai proses
pembangunan good urban governance
maupun hasil.
yang tumpang governance? khusus untuk
Sebagai proses,
tindih paradigma
good urban
(Kurniawan, TUJUAN pembangunan
governance dapat
2013). PENELITIAN kota yaitu good
diartikan sebagai
Atas Tujuan penelitian urban
inclusive strategic
kondisi tersebut, yang ingin dicapai governance.
planning and
kondisi fisik dalam penelitian Fokusnya adalah
decision making
trotoar Kota ini adalah untuk pada pengaturan
processes (The
Yogyakarta saat mengetahui yang membentuk
Global Campaign
ini bisa apakah inisiatif dan
for Good Urban
disimpulkan tidak pembangunan proses
Governance,
layak bagi trotoar di Kota pengawalan suatu
2000). Selain itu
masyarakat Yogyakarta sesuai kebijakan
good urban
pejalan kaki dengan konsep perkotaan yang
governance juga
maupun difabel. good urban dilakukan oleh
dapat diartikan
Maka dari itu, governance atau pihak non
sebagai strategi
tujuan dari tidak. pemerintah
perencanaan dan
lantaran pihak
pemerintah , health, Secara akuntabilitas,
khususnya eduaction sederhana, good keterlibatan
pemerintah kota and urban governance masyarakat, dan
bukan merupakan nutrition, mengatakan keamanan (The
single actor dalam employment bahwa baik laki- Global Campaign
menentukan and public laki, perempuan, for Good Urban
kebijakan safety and ataupun anak- Governance,
pembangunan mobility” anak tidak dapat 2000).
kota, tetapi pihak dihalangi
lain seperti “good aksesnya untuk Hendriks
masyarakat, urban mendapatkan (2014)
swasta dan LSM governance keamanan, merangkum
juga ikut terlibat is the sum of lingkungan yang berbagai
(Hendriks, 2013). many ways baik, akses pengertian
individuals terhadap mengenai good
Secara hasil or kebutuhan hidup urban governance
dari suatu proses, institutions, dan kesehatan dan dari berbagai
The Global public and pendidikan. Good literatur dimana
Campaign for private, urban governance konsep dari good
Good Urban plan and merupakan urban governance
Governance manage the banyak cara yang adalah pengaturan
(2000: 8) common dilakukan kerja yang lebih
menyatakan affairs of individu, lembaga, teratur untuk
bahwa the city. It is publik, dan swasta menangani
a continuing merencanakan dan berbagai masalah
“good process pembangunan
urban mengelola urusan
through kota yang perkotaan dengan
governance which melibatkan pihak-
affirms that merupakan proses
conflicting berkelanjutan pihak diluar
no man, or diverse pemerintah
woman or dalam
interests menampung dengan penekanan
child can be may be bahwa pemerintah
denied berbagai
accomodate kepentingan bukan merupakan
access to d and single actor.
the dengan
cooperative mengambil Selain itu, good
necessities action can urban governance
of urban tindakan secara
be taken. It kooperatif. Good yang berpedoman
life, includes pada good
including urban governance
formal memiliki governance juga
adequate institutions sangat banyak
shelter, karakterisitik
as well as yaitu pihak yang
security of informal mendefinisikanny
tenure, safe berkelanjutan,
arrangemen desentralisasi, a. Hendriks (2014:
water, ts and the 564) menuliskan
sanitation, a kesetaraan,
social efisiensi, beberapa
clean capital of pengertian good
environment transparansi dan
citizens” urban governance
menurut beberapa efisiensi dan The Global Sheng
pihak diantaranya: efektifitas, Campaign for (2010)
keterbukaan Good Urban mengatakan
1. UNDP dan Governance bahwa good
(United transparansi, (2000), urban governance
Nations rule of law, mengutarakan 7 dapat
Development kode etik, karakteristik good didefinisikan
Porgramme), kompetensi urban governance secara sederhana
telah dan kapasitas, yaitu diantaranya: yaitu relasi yang
menggunakan inovasi dan berkelanjutan, kuat antara
dan keterbukaan desentralisasi pemerintah dan
menentukan terhadap otoritas, masyarakat.
standar dan perubahan, kesetaraan dalam Sheng (2010)
kualitasnya keberlanjutan akses, efisiensi mengatakan pilar-
bredasarkan dan orientasi dalam pelayanan pilarnya antara
mereka jangka publik, lain yaitu:
sendiri yaitu: panjang, transparansi dan inklusif,
partisipasi, manajemen akuntabilitas, partisipasi,
visi strategis, keuangan keterlibatan transparansi dan
rule of law, yang sehat, masyarakat, dan akuntabilitas,
transparansi, hak asasi keamanan. Namun kesetaraan,
responsif, manusia, dan dalam penelitian predictability,
orientasi akuntabilitas. ini hanya akan serta ketaatan
konsensus, diambil tiga dari terhadap aturan
membangun 3. The Dutch tujuh pilar hukum. Menurut
kesetaraan, Ministry of tersebut yang akan Sheng (2010)
akuntabilitas, the Interior digunakan sebagai good urban
efektifitas dan and Kingdom alat analisis governance
efisiensi. Relations lantaran tiga hal menunjukan
(Ministrie tersebut lah yang bahwa semua
2. Dewan Eropa van BZK
(2008) memungkinkan masyarakat
2009): untuk dilakukan termasuk
mendefinisika keterbukaan
n “Dua Belas analisis dalam masyarakat
dan integritas, perencanaan dan miskin dan
Prinsip ketentuan
Praktik pembangunan kelompok
pelayanan trotoar di Kota masyarakat
Demokrasi yang baik,
yang Bagus Yogyakarta. Tiga termarjinalkan
partisipasi, hal tersebut yaitu memiliki hak
pada Level orientasi
Daerah/Lokal kesetaraan akses, diantaranya:
tujuan dan transparansi dan
” yaitu: efisiensi, 1. Untuk
Perilaku akuntabilitas, serta
legitimasi dan keterlibatan berpartisipasi,
wajar pemilu, keadilan, self langsung
representatif masyarakat.
correction maupun secara
dan and learning 1. Kesetaraan tidak langsung,
partisipatif, capacity, dan Akses dalam
responsif, akuntabilitas. pembuatan
keputusan yang pembangunan sangat diperlukan. terhadap berbagai
mempengaruhi yang semuanya Abe (2005) informasi publik
kehidupan bersumber dari mengatakan adalah merupakan
mereka dan masyarakat dan bahwa sesuatu yang
mata dapat dirasakan perencanaan paling mendasar.
pencaharian oleh masyarakat partisipatif adalah Secara organisasi
mereka; (Sumaryadi, perencanaan yang maupun secara
2005). Melalui dalam tujuannya individu sebagai
2. Untuk diakui program melibatkan pejabat publik,
atas kontribusi pembangunan kepentingan transparansi dan
mereka dalam partisipatif masyarakat, dan akuntabilitas
pengembangan tersebut dalam prosesnya harus dipegang
dan diharapkan semua melibatkan teguh dalam
pembangunan elemen masyarakat (baik rangka
perkotaan, masyarakat dapat secara langsung pemenuhan
meskipun secara bersama- maupun tidak integritas
hanya melalui sama langsung). birokrasi dan
sektor informal berpartisipasi Murtiono dan birokratnya.
perkotaan; dan dengan cara Wulandari (2014)
mencurahkan mengungkapkan Jika
3. Untuk berbagi ditemukan
dalam manfaat pemikiran dan bahwa masyarakat
sumber daya yang adalah pihak yang ketidaksesuaian
yang dihasilkan pembangunan
melalui dimiliki guna lebih mengetahui
memenuhi akan kebutuhan yang dilakukan
pembangunan oleh pemerintah
perkotaan, kebutuhannya dan permasalahan
sendiri. mereka, sehingga dan masyarakat
termasuk sebagai pihak
manfaat untuk Peningkatan tata jika melibatkan
kelola perkotaan masyarakat dalam yang menerima
mengakses sekaligus pihak
infrastruktur meletakan proses perumusan
penekanan pada kebijakan maka yang memonitor
dasar dan pembangunan
pelayanan kontribusi yang masyarakat akan
akan dibuat oleh merasa terbantu diluar
publik, serta pemerintahan
lahan untuk sistem demokrasi akan kebijakan
dan partisipasi tersebut dan tidak berhak untuk
perumahan. meminta
masyarakat akan terjadi
Agar dimana peran kebijakan yang informasi
pembangunan pemerintah yang salah sasaran. mengenai
dapat diakses terkesan single ketidaksesuaian
secara setara oleh actor dapat 2. Transparansi tersebut.
berbagai pihak dikurangi (Gilbert, dan Pemerintah harus
diperlukan 2006). Akuntabilitas bersedia untuk
pembangunan membuka seluruh
Selain Bagi informasi yang
yang partisipatif. pemerintahan
Pembangunan pembangunan diperlukan dan
partisipatif, yang transparansi pemerintah harus
partisipatif dan akuntabel,
merupakan perencanaan terbuka kepada
partisipatif juga akses yang bebas masyarakat
pendekatan
sebagai bentuk berdasarkan aan informasi yang
transparansi dan prosedur-prosedur pemerintahan terkait dengan
akuntabilitas yang ada sebagai , yakni aktifitas
mereka lantaran bentuk informasi pengelolaan
pemerintah adalah akuntabilitas tentang sumber daya
abdi masyarakat pemerintah dalam kebijakan, publik kepada
yang harus melakukan suatu proses pihak yang
melakukan pembangunan. pembuatan membutuhkan
berbagai hal serta hasil yaitu masyarakat.
dengan orientasi yang dicapai.
citizenship. b).
Transparansi dan Mustopa Akuntabilitas
akuntabilitas juga a). Transparansi Didjaja
(2003 :261) Menurut
diperlukan Secara Rasul (2002)
pemerintah transparansi
sederhananya, adalah akuntabilitas
apabila konsep adalah
masyarakat yang keterbukaan
transparansi yaitu pemerintah kemampuan
telah dilibatkan terbukanya akses memberi
sebelumnya dalam
bagi masyarakat membuat pertanggungja
merasa bahwa apa dalam waban
yang sudah kebijakan-
memperoleh kebijakan mengenai hal-
disepakati sebagai informasi hal yang
perencanaan tidak sehingga
mengenai dapat dilakukan
sesuai dengan perencanaan, dalam suatu
realita diketahui
pelaksanaan, oleh lembaga/instan
pembangunan pengawasan dan si kepada
yang telah masyarakat.
pertanggungjawab Transparansi otoritas yang
dilaksanakan. an. Hal ini berhak atas
Bentuk atau sikap pada
didasarkan pada akhirnya pertanggungja
pemerintah yang pendapat beberapa waban tersebut.
demikian akan
ahli, yaitu sebagai menciptakan Hadi
merupakan bentuk berikut:
transparansi dari akuntabilitas (2006)
pemerintah Lalolo antara mengatatakan
kepada warga (2003: 43) pemerintah bahwa
masyarakatnya. transparansi dengan akuntabilitas
Berbeda lagi adalah rakyat. yakni para
dengan prinsip yang Mardiasmo pengambil
akuntabilitas, menjamin dalam Kristianten keputusan
pemerintah harus akses atau (2006: 63) (pemerintah)
melakukan kebebasan menyebutkan yang memiliki
pembangunan bagi setiap transparansi pertanggungja
sesuai dengan apa orang untuk adalah waban terhadap
yang disepakati memperoleh keterbukaan penerima
dan melakukan informasi pemerintah dalam keputusan
pembangunan tentang memberikan (masyarakat
penyelenggar umum).
Dalam pasal akan datang. (accuntabili juga diartikan
7 Undang- UNDP (2013) ty for sebagai
Undang No.28 menyebutkan probity and akuntabilitas
tahun 1999 bahwa legality) kinerja
menjelaskan akuntabilitas (performance
bahwa yang dapat diperoleh Akuntabi accountability)
dimaksud asas melalui: litas hukum adalah
akuntabilitas terkait dengan pertanggungja
adalah asas yang 1. Usaha untuk dilakukannya waban untuk
menentukan membuat para ketaatan akan melakukan
bahwa setiap aparat humu dan pengelolaan
kegiatan dan hasil pemerintahan aturan-aturan organisasi
dari kegiatan mampu lain yang secara efektif
penyelenggaraan bertanggungja mengikat dan efisien
negara harus dapat wab untuk dalam suatu sesuai dengan
dipertanggungjaw setiap perilaku instansi, kaidah-kaidah
abkan kepada pemerintah dan sehingga manajemen
masyarakat / responsive menjamin dalam suatu
rakyat sebagai pada identitas ditegakannya organisasi yang
pemegang dimana mereka aturan dan sesuai dengan
kedaulatan memperoleh supremasi visi dan misi
tertinggi negara kewenangan; hukum. lembaga.
sesuai dengan Kemudian
2. Penetapan akuntabilitas 3. Akuntabilita
ketentuan kriteria untuk
peraturan kejujuran s Program
mengukur terkait dengan
perundang- performan Akuntabi
undangan yang penghindaran
aparat berbagai litas program
berlaku. Menurut pemerintahan merupakan
UNDP (2013), penyalahgunaa
serta penetapan n jabatan pertanggungja
akuntabilitas mekanisme waban terhadap
adalah evaluasi seperti korupsi
untuk dan lain suatu program
terhadap proses menjamin dimana
pelaksanaan sebagainya
bahwa standar yang program yang
kegiatan/kinerja telah terpenuhi. dilaksanakan
organisasi untuk menjadikan
organisasi lebih harus sesuai
dapat Rasul rencana dan
dipertanggungjaw (2002) sehat dan para
pemegang kebutuhan serta
abkan serta mengungkapka sesuai dengan
sebagai umpan n bahwa jabatannya
berlaku jujur apa yang ingin
balik bagi terdapat lima dicapai oleh
pimpinan dimensi dan adil.
suatu lembaga.
organisasi untuk akuntabilitas 2. Akuntabilita Suatu program
dapat lebih diantaranya: s Manajerial harus
meningkatkan 1. Akuntabilita dipertanggungj
kinerja organisasi Akuntabili awabkan oleh
s hukum dan tas manajerial
pada masa yang kejujuran lembaga
yang dapat
(khususnya digunakan untuk setempat harus pemerintah
lembaga keperluan publik melalui berbagai bersama-sama
publik) dari dengan alokasi dengar pendapat dengan
mulai sesuai kebutuhan bersama dengan masyarakat
perencanaan tanpa terjadinya masyarakat, agar sehingga
hingga setelah kebocoran atau masyarakat kecenderungan
pelaksanaan. bahkan bagi-bagi sendiri dapat memerintah
anggaran diantara mengungkapkan sendiri dengan
4. Akuntabilita pejabat publik. permasalahan mengabaikan
s Kebijakan Hal tersebut harus mereka serta warga negara atau
Hal dilaporkan oleh solusi yang masyarakat harus
ini terkait setiap mereka butuhkan, segera diperbaiki.
kebijakan yang lembaga/instansi sehingga
kepada kebijakan yang Bentuk
dilakukan.
instansi/lembaga dibuat merupakan partisipasi
Bentuk
lain yang berhak kebijakan yang masyarakat dalam
akuntabilitas
untuk mengaudit berasal dari tahapan
ini merupakan
serta meminta masyarakat, untuk pembangunan ada
suatu
pertanggungjawab masyarakat serta beberapa bentuk.
pertanggungja
an finansial. oleh masyarakat Menurut Ericson
waban atas
(Winarno, 2008). (dalam Santoso,
kebijakan yang
3. Keterlibatan Orientasi 2016) bentuk
dirumuskan,
Masyarakat pembangunan partisipasi
apakah
harus ditujukan masyarakat dalam
kebijakan Keterlibatan
untuk pembangunan
tersebut masyarakat dalam
kesejahteraan terbagi atas tiga
memiliki pembangunan
masyarakat serta tahap, yaitu:
output atau menjadi sangat
bahkan impact penting karena pembangunan (1). Partisipasi
khususnya bagi masyarakat yang dilakukan dalam tahap
keadaan merupakan inti harus benar-benar perencanaan
dimasa depan. dari dilakukannya menjamin akses (idea
pembangunan. masyarakat untuk planning
5. Akuntabilita menikmati
Masyarakat tidak stage).
s Finansial pembangunan.
boleh dilihat lagi Partisipasi
Akuntabilita sebagai objek Hendriks (2014: pada tahap ini
s ini merupakan pembangunan 559) mengatakan maksudnya
pertanggungjawab melainkan harus bahwa hasil dari adalah
an lembaga publik dijadikan sebagai gagasan atau pelibatan
untuk subjek kebijakan yang seseorang
menggunakan pembangunan. demokratis tidak pada tahap
dana publik Oleh karena itu, hanya penyusunan
(public money) untuk kebijakan diberlakukan oleh rencana.
dengan baik. pembangunan pemerintah untuk Masyarakat
Maksudnya daerah yang masyarakat, tetapi berpartisipasi
adalah, dana dilakukan oleh harus dengan
publik harus pemerintah diberlakukan oleh memberikan
pendapatnya ini, maka sangat Penelitia
dalam segala hal penting. n ini
berbagai yang menurut menggunakan
pertemuan mereka tidak METODE metode
yang sesuai dapat PENELITIAN penelitian
diberikan segera diatasi kualitatif dengan
oleh dan tidak Jenis pedekatan studi
pemerintah menjadi penelitian yang kasus. Menurut
perdebatan digunakan dalam Stake (dalam
(2). Partisipasi dikemudian penelitian ini Creswel, 2010)
dalam tahap hari. adalah metode studi kasus
pelaksanaan penelitian merupakan
(implementati (3). Partisipasi kualitatif. strategi
on stage). dalam Penelitian penelitian di
Partisipasi pemanfaatan kualitatif mana di
pada tahap ini (utilitazion merupakan jenis dalamnya
maksudnya stage). Hasil penelitian sebagai peneliti
adalah dari suatu pendekatan menyelidiki
pelibatan pembangunan atau penelusuran secara cermat
seseorang dalam tahap untuk suatu program,
pada tahap ini mengeksplorasi peristiwa,
pelaksanaan masyarakat dan memahami aktivitas, proses,
pekerjaan dapat suatu gejala atau sekelompok
suatu berpartisipasi sentral, yang individu. Pada
kegiatan atau dengan cara kemudian data penelitian ini,
proyek. menggunakan yang berupa kata- proses
Masyarakat atau kata atau teks pembangunan
disini dapat memanfaatka dianalisis yang trotoar kota
menjadi pihak n apa yang berupa gambaran Yogyakarta akan
yang telah atau deskripsi dari menjadi fokus
melakukan dibangun suatu fenomena utama dari mulai
monitoring serta ketika (Raco, 2010). perencanaan
pelaksanaan dalam Jadi, dapat hingga tahap
pembangunan pemanfaatann disimpulkan pengambilan
agar ya ada bahwa penelitian keputusan untuk
pembangunan ketidaksesuai kualitatif melakukan
berjalan an, maka merupakan pembangunan.
dengan baik peran penelitian yang Alasan
dan tidak masyarakat menggambarkan penelitian ini
melenceng untuk hasil pengamatan menggunakan
dengan apa melaporkan fenomena saat penelitian
yang telah atau penelitian kualitatif karena
direncanakan. mengadvokas dilakukan tanpa peneliti ingin
Apabila ikannya melalui prosedur mengetahui
masyarakat kepada kuantifikasi. lebih dalam
berpartisipasi pemerintah apakah
dalam tahap menjadi
perencanaan dan Namun demikian, kepentingan atas bersama Kepala
pembangunan pihak yang akses keluar Seksi Jalan dan
trotoar di Kota berwenang atas masuk rumah atau Jembatan bidang
Yogyakarta saat trotoar bukan pertokoan milik Bina Marga,
ini sesuai dengan hanya Dinas mereka masing- Dinas Pekerjaan
konsep good Pekerjaan Umum masing. Dalam Umum,
urban saja, melainkan hal ini untuk Perumahan, dan
governance atau banyak pihak. mengurusi fungsi Kawasan
tidak. Dinas Pekerjaan guna trotoar, perlu Permukiman, Sigit
Umum hanya komunikasi dan Setiawan pada
GAMBARAN bertanggung koordinasi antar tanggal 2 Mei
UMUM jawab atas pihak khususnya 2017, beliau
KEBIJAKAN pembangunan dinas-dinas terkait membenarkan
PEMBANGUNA fisik dan di Pemerintah bahwa belum
N DAN pemeliharaan fisik Kota Yogyakarta seluruhnya
PEMELIHARA trotoar. agar trotoar tetap masyarakat
AN TROTOAR terawat secara mendapatkan
PEMERINTAH Ketika berbicara fisik oleh Dinas kesetaraan akses
KOTA mengenai Pekerjaan Umum baik dari sisi
YOGYAKARTA kegunaan serta serta digunakan perencanaan
Segala utilitas lain yang sesuai fungsinya. maupun
hal yang terkait ada pada trotoar, pemanfaatan
dengan maka banyak PEMBAHASAN infrastruktur.
pembangunan pihak yang terlibat “...Kemudia
infrastruktur baik secara 1. Kesetaraan n untuk
berupa fisik serta langsung maupun Akses misalnya
perawatan dan tidak langsung. a. Akses dalam forum
atau Misalnya Dinas Partisipasi difabel dan
pemeliharaannya Perhubungan Perencanaan sebagainya
merupakan memiliki dan atau kami masih
tanggung jawab kewenangan atas Pembuatan belum bisa
dan wewenang fungsi trotoar Keputusan kesana
dari Dinas untuk kepentingan Dalam hal karena gini,
Pekerjaan Umum. parkir serta halte tersebut, dari sisi kondisi
Begitupun dengan Transjogja, Dinas partisipasi dalam eksisting
pembangunan dan Perindagkop atas perencanaan dan jalan itu
atau pemeliharaan pedagang kaki atau pengambilan tidak
trotoar di kota lima, pihak swasta keputusan semuanya
Yogyakarta yang misalnya PLN pemerintah kota bisa
merupakan terkait tiang listrik Yogyakarta belum terencana
wewenang dan serta instrumen mampu untuk sesuai
tanggung jawab kabel yang berada menciptakan dengan
dari Dinas dibawah trotoar, kesetaraan akses ruang-ruang
Pekerjaan Umum, bahkan bagi yang
Perumahan, dan masyarakat masyarakatnya. dibutuhkan
Kawasan sebagai pihak Dalam wawancara oleh difabel.
Permukiman. yang memiliki
Contoh mendapatkan memanfaatkan n nanti bisa
trotoar kota akses yang sama akses keluar berjalan”
yang ada di untuk masuk melewati
kota Jogja berpartisipasi trotoar. Karena “...Kalau
sekarang ini misalnya seperti memiliki kemudian
mayoritas kaum difabel. kepentingan kita
sudah Kaum difabel langsung, maka dituntut
berfungsi dijadikan sebagai warga yang trotoar
lain. Begitu salah satu acuan bersangkutan akan tidak
berfungsi untuk melihat diundang dalam ramah
lain begitu kesetaraan akses perencanaan, difabel, iya
nanti kita dalam sedangkan jika memang.
menerapkan pembangunan tidak memiliki Tapi begitu
konsep trotoar lantaran kepentingan mereka
perencanaan kembali pada langsung maka saya minta
ideal yang fungsi utama tidak begitu pendapat
kemudian trotoar. Fungsi dilibatkan dalam terus
melibatkan utama trotoar perencanaan, langkah
seluruhnya diperuntukan bagi hanya berupa apa yang
contohnya pedestrian/pejalan sosialisasi saja. harus
seperti yang kaki atau orang dilakukan,
lagi ngetrend yang melakukan “...Kalau mereka
sekarang mobilitas tanpa ini kaum diem”
kan difabel, menggunakan difabel (Kepala
begitu nanti kendaraan masih Seksi Jalan
kita muncul bermotor, dan dalam dan
disana pada konteks ini konteks Jembatan
hampir pasti difabel menjadi diskusi ini Dinas PU,
perencanaan bagian dari mas. Sigit
tidak bisa pejalan kaki yang Workshop- Setiawan: 2
berjalan” membutuhkan workshop Mei 2017).
(Kepala fasilitas tertentu kalau itu”
Sudah
Seksi Jalan untuk melakukan
“...Jadi dibahas pada bab
dan mobilitasnya.
keterlibata awal bahwa
Jembatan
Masyarakat n trotoar yang ideal
Dinas PU,
yang diundang ke masyarakat sangatlah
Sigit
perencanaan disitu dibutuhkan
Setiawan: 2
adalah masyarakat adalah hal- lantaran
Mei 2017)
yang memiliki hal yang penggunanya
Jadi kepentingan kira-kira bukan hanya
menurut pihak langsung dengan mungkin, masyarakat saja
PU, dalam sisi trotoar misalnya mungkin tetapi juga kaum
perencanaan pada warga sekitar artinya difabel. Maka dari
saat ini belum seperti pemilik memang itu dari sisi
seluruhnya rumah atau toko perencanaa perencanaan
masyarakat yang maupun eksekusi
pembangunan prioritas kaum difabel tidak difabel kita
haruslah sesuai pemerintah di menjadi prioritas suruh geser
dengan standar jalan, kaum pemerintah. tiang listrik
yang layak bagi difabel bukan belum tentu
kaum difabel. merupakan Pemerinta nanti ada
Tetapi kesetaraan prioritas utama h menganggap tempatnya
akses bagi seluruh dan tidak bahwa mereka untuk
masyarakat dari memungkinkan bisa saja menggeser.
sisi perencanaan untuk melakukan Karena
infrastruktur diterjemahkan pembangunan dan praktisi
belum bisa kedalam perencanaan kota itu
dipenuhi oleh perencanaan yang trotoar yang bisa tiang
pemerintah kota bisa berjalan diakses oleh listriknya
Yogyakarta. nantinya. Pihak seluruh ditengah,
Pemerintah kota pemerintah juga masyarakat. trotoar
Yogyakarta mengamini bahwa Namun pada fakta lebarnya
melalui dinas PU trotoar tidak dilapangan, hal cuma 75cm
mengakui bahwa ramah bagi difabel tersebut tidak bisa sudah tidak
sering mendapat lantaran pihak dilakukan bisa di
kritik dan saran pemerintah sehingga apa-
terkait trotoar mengatakan hal pemerintah fokus apakan
yang tidak ramah tersebut pada perbaikan lagi.”
bagi difabel. terkendala lahan. fisik misalnya
Pihak pemerintah Maka dari itu trotoar yang Jadi dari
bukan tidak ketika dari rusak, roboh, dan semua hal
menanggapi atau perwakilan kaum sebagainya, bukan tersebut pada
merespon kritik difabel ataupun fokus pada intinya
dan saran tersebut dari masyarakat pembangunan kesetaraan akses
tetapi pemerintah yang peduli akan trotoar yang ideal dalam
hanya mampu hak-hak difabel, lantaran hal perencanaan
membangun merasa tersebut sudah pembangunan
seperti yang ada kebingungan dan susah untuk trotoar tidak
saat ini lantaran hanya diam ketika dilakukan. tercapai lantaran
terganjal oleh pemerintah pemerintah
“...Contoh belum bisa
kondisi yang tidak menanyakan
disuatu mengakomodasi
memungkinkan. solusi apa yang
penggal seluruh
harus dilakukan
Kaum trotoar ada kebutuhan
pemerintah.
difabel belum tiang pejalan kaki
Memang
diikutkan dalam listrik, dan khususnya
pemerintah yang
sisi perencanaan apabila difabel, sehingga
seharusnya
hanya terbatas kita karena
mencari solusi,
pada konteks mengacu pemerintah
tetapi ketika
diskusi dan pada mengetahui
berbagai solusi
workshop lantaran perencanaa kebutuhan yang
tidak
kaum difabel n ideal dimaksud tidak
memungkinkan,
dalam piramida untuk dapat
diterjemahkan khususnya kita difabel
kedalam suatu difabel. harus dengan
program membuat kursi
pembangunan, “...Lebar langsam. roda
maka akses itu kalau Dan sudah
menjadi tertutup. nanti kita kalau susah
mengacu misal sekali.
b. Kesetaraan ke aturan trotoarny Itu dari
Akses dalam yang a dengan sisi
Memanfaatkan dulu lebar lebarnya
Trotoar tahun tertentu saja.
90an itu maka Belum
Pemer hanya kita lagi nanti
intah seperti boleh harus ada
yang keluar langsamk utilitas-
dibahas 4m an utilitas
sebelumnya masuk sehingga lain,
menyadari 4m. Tapi bisa tiang
dan begitu untuk telfon,
mengakui kita lihat kursi tiang
bahwa riil roda. PLN,
trotoar di dilapang Nah apalagi
Kota an tanah praktis nanti
Yogyakarta mereka dilapang masalah
sebagian mukanya an itu perut
besar tidak hanya hampir (PKL).”
aksesibel 6m, tidak sebagian (Kepala
bagi seluruh mungkin besar Seksi
masyarakat bisa trotoar Jalan dan
lantaran dilaksan dikota itu Jembatan
kondisinya akan. Itu dengan Dinas
yang buruk masalah lebar 1m PU, Sigit
dan jauh lebar. aja Setiawan:
dari ideal. Terus sudah 2 Mei
Namun hal kemudia bersukur 2017).
tersebut n sekali
terjadi masalah Jadi,
karena
akibat elevasi, alasan pemerintah
keterbata
kondisi kalau belum mampu
san
lapangan kita untuk
lahan.
yang tidak berbicar menyediakan
Begitu
memungkin a trotoar yang bisa
kita ingin
kan untuk masalah diakses oleh
menerap
dibangun kenyama seluruh elemen
kan yang
dan bisa nan masyarakat adalah
ideal
diakses oleh difabel, ketersediaan
untuk
pejalan kaki maka lahan. Jika lahan
yang digunakan Tapi motor kan” keharusan bagi
untuk trotoar konsekuensin (Kepala pemerintah dan
memungkinkan ya berimbas Seksi Jalan hak bagi
untuk dibuat ideal pada jalan, dan masyarakat. Jika
dengan dilakukan padahal Jembatan ada anggapan
pelebaran serta jalan itu lalu Dinas PU, seperti itu maka
penambahan lintasnya Sigit trotoar yang ideal
fasilitas bagi sekian oh Setiawan: 2 tidak akan pernah
difabel, itu akan berarti harus Mei 2017). terwujud lantaran
dilakukan ada kondisi saat ini
pemerintah. Tetapi manajemen Maka dari tidak layak dan
pada kenyataan lalu lintas itu, pemerintah menyebabkan
dilapangan, lahan yang ini belum masyarakat
untuk trotoar harusnya memprioritaskan enggan berjalan
sangatlah sedikit dua arah pejalan kaki kaki lantaran tidak
dan apabila menjadi satu lantaran ada aman, nyaman,
diperlebar akan arah karena prioritas yang dan ideal,
memakan badan akibat lebih utama yaitu kemudian
jalan yang justru pelebaran kelancaran lalu pemerintah
membuat trotoar. Jadi lintas jalan. Selain menunggu tren
permasalahan lalu tidak bisa itu, pemerintah berjalan kaki
lintas. Ketika hal dipukul rata. juga menganggap meningkat untuk
tersebut terjadi, Nanti ketika bahwa pada saat memprioritaskan
pemerintah kita ketemu ini tren untuk pejalan kaki,
dibenturkan mengutamak masyarakat padahal yang
kepada dua hal an difabel berjalan kaki membuat tren
yakni maka kita khususnya tersebut tidak
memprioritaskan nanti masyarakat kota meningkat adalah
kelancaran lalu benturannya Yogyakarta belum pemerintah itu
lintas jalan atau ke yang lain, begitu tinggi sendiri yang
pengguna trotoar. lalu sehingga trotoar terlalu melakukan
lintasnya.” yang benar-benar pembiaran.
“...Contoh ideal belum begitu
misalnya oh “...mungkin penting. Padahal Kemudian
mau nanti kalo seharusnya dari pihak Dinas
dijadikan trennya itu pemerintah tidak Perhubungan
percontohan sudah harus menunggu yang memiliki
untuk trotoar seneng pada tren berjalan kaki kewenangan atas
yang bagus, jalan kaki. masyarakat halte Transjogja
oke buat Kalau Yogyakarta serta parkir yang
dulu sekarang meningkat banyak terjadi
aturannya. kan trennya lantaran diatas trotoar
Sehingga memang menyediakan memberikan
nanti trotoar masyarakat infrastruktur argumennya.
yang kurang jogja itu ke publik yang ideal, Bahkan pihak
dari 1m kita warung situ aman, dan Dinas
lebarkan. aja naik nyaman adalah Perhubungan
mengatakan keselamatan. tapi tidak sesuai
bahwa mereka ” (Kepala akhirnya dengan banyak
memiliki Seksi sama-sama fakta dilapangan.
kewenangan Manajemen tidak bisa Pada
terhadap dan maksimal, kenyataannya,
keselamatan lalu Rekayasa tidak bisa halte yang
lintas beserta Lalu Lintas optimal. Tapi dibangun diatas
pejalan kaki. Dinas jadi ada trotoar selalu
Perhubungan halte tapi menghabiskan dan
“...Jadi , Heri juga fungsi memakan badan
kalau Purwanto: 29 pejalan trotoar secara
keselamatan Mei 2017). kakinya ada keseluruhan
itu memang “...Kalau juga. Maka sehingga akses
juga menjadi terkait ketika kita bagi pengguna
salah satu dengan buat trotoar hilang.
kewenangan penempatan perencanaan Kondisi tersebut
perhubungan nya di halte tetep menjadi
. Makanya trotoar diberikan berbanding
kita selalu karena lahan akses untuk terrbalik dengan
konsen agar ditempat kita pejalan kewenangan
disetiap ruas kan sangat kaki.” Dinas
jalan itu bisa terbatas. (Kepala Perhubungan
disediakan Jadi kan Seksi terkait
trotoar atau memang kita Manajemen keselamatan
dalam istilah lebar jalan dan pejalan kaki
kita itu juga sangat Rekayasa lantaran media
fasilitas terbatas, Lalu Lintas untuk berjalan
untuk sementara Dinas kaki dengan aman
pejalan kaki. juga kita Perhubungan dan nyaman yaitu
Jadi biar dia juga untuk , Heri trotoar telah
tidak menangani Purwanto: 29 diambil sendiri
tercampur kemacetan Mei 2017). oleh Dinas
lalu lintas lalu lintas itu Perhubungan
kendaraan. memang Dari apa untuk kepentingan
Jadi biar dengan yang dikatakan lain.
lebih safety. angkutan oleh pihak Dinas
Jadi kalau umum dan Perhubungan 2. Transparansi
dikatakan angkutan mengenai dan Akuntablitas
tentang umum juga pemanfaatan
kewenangan, trotoar sebagai a. Transparansi
butuh
itu prasarana tempat untuk
1. Ketersediaan
kewenangan berupa halte membangun halte
dan Aksesibilitas
tidak itu. Makanya Transjogja yang
Dokumen
langsung akhirnya kita dibangun dengan
terkait tempatkan di tetap memberikan Terkait
dengan pinggir jalan akses atau ruang transparansi yang
utamanya untuk pejalan kaki dilakukan, Dinas
PU belum bisa Lantaran masyarakat. mau
memberikan demikian, pihak Kemudian design pembanguna
transparansi PU menolak jika tersebut n. Abis itu
kepada instansinya disosialisasikan kita
masyarakat secara disimpulkan tidak kepada ngundang
langsung transparan. PU masyarakat agar lagi. Ini lho
meskipun hal mengatakan masyarakat pak kemaren
tersebut akan bahwa mereka mengetahui dan yang
lebih baik jika sudah transparan setuju terhadap perencanaan
dilaporkan secara dalam apa yang akan tahun ini
langsung. perencanaan dan dibangun di dikerjakan
Misalnya seperti pembangunan wilayahnya, sekarang.
sumber dana atau trotoar kepada sehingga ketika Pada saat
terkait informasi masyarakat dilakukan perencanaan
yang pada proses melalui dua hal pembangunan itu nanti kita
perencanaannya yaitu ketika tidak ada protes mengatakan
dibuat sendiri oleh perencanaan dan dari masyarakat kemungkinan
pihak pemerintah ketika mulai atau masyarakat ini akan
tanpa pembangunan. yang merasa dibangun
mengundang Jadi pada awal kebingungan tahun sekian,
pihak lain, itu perencanaan dengan apa yang kalau
belum bisa pembangunan sedang dibangun didalam
dilaporkan secara atau pemeliharaan oleh pemerintah design itu
langsung kepada trotoar, melalui PU. tidak ada
masyarakat pemerintah akan Kemudian setelah perubahan
lantaran dianggap mengundang pembangunan, yang
tidak begitu masyarakat untuk pihak PU kembali substansi
urgent bagi memberikan mengundang kita gak
masyarakat. informasi bahwa elemen ngundang
Tetapi apabila di daerahnya akan masyarakat untuk masyarakat.
masyarakat ingin dibangun trotoar mensosialisasikan ” (Kepala
mengetahui dan atau trotoar di apa yang sudah Seksi Jalan
mencari seluruh daerahnya akan dibangun dan
informasi terkait dilakukan berdasarkan Jembatan
perencanaan dan revitalisasi/pemeli kesepakatan dan Dinas PU,
pembangunan haraan dengan sosialisasi pada Sigit
trotoar dengan design yang sudah tahap Setiawan: 2
menemui dibuat oleh perencanaan. Mei 2017).
langsung pihak pemerintah. “Kalau ini Pada tahap
pemerintah, Design beserta laporannya ini, pemerintah
pemerintah tidak dokumen tipenya ada mampu untuk
akan menghalangi pendukung dua. Pada menyediakan atau
dan akan lainnya akan saat memperlihatkan
membuka seluruh diperlihatkan pada perencanaan dokumen yang
informasi umum saat pertemuan kemudian penting dan perlu
yang diinginkan. dengan pada saat disampaikan pada
masyarakat ketika dimaksud tanpa Silahkan Yogyakarta.
melakukan diminta oleh dicermati Keterbukaan
pertemuan. masyarakat. gitu.” proses tersebut
2. Kejelasan dan “.. kalau (Kepala dilakukan dengan
Kelengkapan masyarakat Seksi Jalan mengadakan
Informasi datang ke dan pertemuan khusus
Pada tahap kita Jembatan dalam tahap
ini, pemerintah membutuhka Dinas PU, perencanaan
mengungkapkan n atau Sigit terkait
bahwa segala jenis pengen tau Setiawan: 2 pembahasan
informasi yang nih rincian Mei 2017). pembangunan
sifatnya umum penggunaan Maka dari itu, trotoar yang akan
dalam rencana anggaran dalam hal dilakukan, serta
pembangunan atau dana, kejelasan dan jika pada akhirnya
khususnya kita silahkan kelengkapan terjadi perubahan
pembangunan aja, boleh- informasi dalam ditengah proses
trotoar dapat boleh saja pembangunan pengerjaan,
diakses oleh kok mas trotoar, pertemuan
masyarakat secara karena itu pemerintah tersebut akan
bebas memang mampu untuk dilakukan kembali
bertanggungjawab sudah bersikap oleh pemerintah.
. Tetapi, seharusnya transparan. Tetapi “Dari sisi
pemerintah belum jadi bentuk kekurangannya perencanaan
mampu untuk pertanggung adalah pihak dan
menyediakan jawaban kita pemerintah tidak sebagainya
informasi yang kok. Cuma membuat hal (masyarakat
akan dibutuhkan ya itu, kita tersebut bisa diundang).
masyarakat terkait belom bisa diakses kapan saja Kalau ada
perencanaan dan untuk dan dimana saja perbedaan
atau menampilka sehingga kita pasti
pembangunan n semuanya fleksibilitas ngundang
pada media atau misal di web masyarakat dalam lagi. Misal
sesi khusus. gitu, belum mencari informasi nih, kita
Pemerintah ada yang dibutuhkan merencanaka
mengatakan untuk medianya. menjadi n jalan Cik
hal tersebut ... Bahkan terganggu. Ditiro.
pemerintah sangat mas pada 3. Keterbukaan Disitu
terbuka terhadap saat Proses panjangnya
segala informasi pembanguna Keterbukaan misal 1,5 km.
dan membolehkan n proses baik dari Pada saat
masyarakat untuk masyarakat proses perencanaan
mengaksesnya LPMK perencanaan dan ideal kita
tetapi belum pada ataupun RW atau ajak
tahap kalau minta pembangunan masyarakat
menyediakan RAB saya dapat dilakukan bahwa
informasi yang kasih kok itu. Pemerintah Kota perencanaan
, tahun 2018 mengatur dipakai oleh mas. Kita
misalnya. khususnya dari masyarakat sudah
Tapi ternyata pemerintah pusat untuk banyak lah
pada tahun sebagai bentuk memonitor yang
2018 itu implementasi lembaga negara meriksa.
anggarannya birokrasi yang beserta Dari sisi
gak sampe. jujur dan bersih. penyelenggaran perencanaan
Karena Lebih jelasnya, ya. dan
harus ada Undang-Undang b. Akuntabilitas sebagainya.
yang lebih Nomor 14 tahun 1. Akses Publik ” (Kepala
prioritas 2008 tentang Terhadap Seksi Jalan
misalnya. Keterbukaan Laporan dan
Dari Informasi Publik Pada Jembatan
walikota yang sifatnya dasarnya hal ini Dinas PU,
bahwa visi mengikat bagi tidak berbeda Sigit
misi untuk lembaga publik dengan apa yang Setiawan: 2
tahun kedua tidak terkecuali dibahas Mei 2017).
itu harus Pemerintah Kota sebelumnya dalam Hal tersebut
misalnya Yogyakarta. transparansi. memang sudah
yang Undang-undang Pemerintah Kota menjadi suatu
ditonjolkan tersebut Yogyakarta rutinitas bagi
itu mengharuskan membebaskan suatu lembaga
pembanguna Pemerintah Kota masyarakat untuk pemerintahan
n UMKM Yogyakarta mengakses segala dimana mereka
nya bersikap secara bentuk informasi dalam setiap
misalkan. transparan dalam atau laporan yang periode waktu
nah itu kita berbagai hal yang dibutuhkan. tertentu akan
komunikasik secara langsung Bahkan untuk selalu dmintai
an.” (Kepala mendorong laporan akuntabilitasnya
Seksi Jalan pemerintah untuk akuntabilitas sebagai lembaga
dan menjamin pemerintah, itu publik melalui
Jembatan transparansi. sudah ada berbagai laporan
Dinas PU, Dalam undang- lembaga atau yang kemudian
Sigit undang tersebut otoritas yang rutin diperiksa oleh
Setiawan: 2 dikatakan melakukan hal otoritas yang lebih
Mei 2017). bahwa tersebut misalnya berwenang
4. Kerangka informasi Kemenpan RB misalnya melalui
regulasi yang merupakan dan atau BPK Laporan Kinerja
menjamin kebutuhan dalam hal Akuntabilitas
transparansi pokok bagi keuangan. Pemerintah
Dalam hal setiap individu, “Kalau kepada Kemenpan
ini, kerangka serta akuntabel RB, dan
regulasi yang keterbukaan kan lebih akuntabilitas
menjamin informasi kepada keuangan kepada
transparansi sudah publik sebagai transparansi BPK.
ada yang sarana yang bisa nya, sudah
2. Penjelasan ideal kita Sigit dalam
Terhadap ajak Setiawan: 2 kategori
Tindakan masyarakat Mei 2017). aman bagi
Pemerintah bahwa Dari sisi pejalan kaki.
Akuntabilita perencanaan perencanaan Padahal
s terhadap , tahun 2018 dan seharusnya
pembangunan misalnya. pembanguna sebagai
trotoar dikatakan Tapi ternyata n, Dinas PU bentuk
bahwa menurut pada tahun menganggap akuntabilitas
pihak PU, 2018 itu bahwa lain
lembaganya sudah anggarannya lembaganya pemerintah
akuntabel lantaran gak sampe. sudah cukup yang
apa yang Karena akuntabel menjamin
dibangun sesuai harus ada khususnya keamanan
dengan apa yang yang lebih terkait masyarakat
direncanakan. PU prioritas kesesuaian dalam
mengklaim bahwa misalnya. antara mengakses
tindakan Dari perencanaan infrastruktur
pemerintah yang walikota dan publik,
dilakukan pada bahwa visi pembanguna ketika trotoar
tahap perencanaan misi untuk n. Tetapi, diketahui
dan pembangunan tahun kedua sebagai belum aman
telah sesuai itu harus bentuk maka harus
kesepakatan misalnya akuntabilitas dicarikan
bersama, sehingga yang lain dari solusi
jika ada ditonjolkan pemerintah secepat
perubahan itu yang harus mungkin
ditengah pembanguna memastikan agar menjadi
pengerjaan maka n UMKM masyarakatn aman
PU dapat nya ya aman dan lantaran hal
menjelaskan hal misalkan. nyaman tersebut
tersebut. nah itu kita ketika sangatlah
“Kalau ada komunikasik mengakses penting
perbedaan an. Yang trotoar, ketika
kita pasti dulu sekian Dinas PU berbicara
ngundang jadi sekian mengatakan mengenai
lagi. Misal pak karena dan keamanan
nih, kita seperti ini. mengamini dan
merencanaka Jadi bentuk bahwa keselamatan.
n jalan Cik akuntabilitas trotoar di 3. Penjelasan
Ditiro. nya seperti kota harus dalam
Disitu itu.” (Kepala Yogyakarta Forum Terbuka
panjangnya Seksi Jalan saat ini Dalam hal
misal 1,5 km. dan masih ini, pihak
Pada saat Jembatan banyak yang pemerintah
perencanaan Dinas PU, belum masuk khususnya
Dinas Pekerjaan Ketika mengundang yang
Umum telah proses masyarakat untuk berkepenting
melakukan perencanaan, menunjukan hasil an disitu.
forum terbuka masyarakat akan dari kinerja Contoh
mengenai diundang untuk mereka selama ini misalnya
perencanaan diberikan dan menunjukan daerah
dan informasi dan bahwa apa yang tersebut
pembangunan sosialisasi dibangun adalah adalah
seperti yang mengenai trotoar apa yang telah daerah
telah dijelaskan yang akan disepakati dan pertokoan,
dalam dibangun/direvital direncanakan maka dia
pembahasan isasi bersama-sama. memerlukan
transparansi. diwilayahnya. Namun ketika ada akses untuk
Jika pemerintah Dalam pertemuan perubahan keluar
akan melakukan tersebut, ditengah proses masuk
tindakan/pemba masyarakat pembangunan., pertokoan.
ngunan, maka diberikan pemerintah akan Maka disitu
pemerintah informasi segera kembali kita perlu
mengundang perencanaan oleh mengundang akan
masyarakat pemerintah masyarakat untuk keterlibatan
dalam forum sehingga apabila menginformasikan mereka”
terbuka untuk masyarakat tidak hal tersebut. (Kepala
mensosialisasik setuju ataupun Seksi Jalan
an hal tersebut. memberikan kritik “Hal ini dan
Pun demikian dan saran, kalau Jembatan
jika ada hal lain pemerintah dapat konteks Dinas PU,
yang harus menampungnya sebagai Sigit
dijelaskan dalam sesi pemangku Setiawan: 2
ditengah tersebut. Dengan kepentingan Mei 2017).
pengerjaan demikian, ketika iya. Jadi b. Partisipasi
pembangunan dilakukan misalnya dalam Tahap
trotoar pembangunan saya Pelaksanaan
(misalnya tidak ada protes merencanaka
terjadi dari masyarakat n trotoar di Terkait
perubahan), sekitar yang jalan mana, keterlibatan
masyarakat juga menganggap itu maka masyarakat dalam
akan diundang pembangunan masyarakat rangka
dalam forum yang dilakukan sekitar yang pelaksanaan
terbuka untuk tidak sesuai dan kami pembangunan
memberi atau lain libatkan” trotoar, konteks
sosialisasi. sebagainya. ini bisa juga
“Nah begitu diartikan sebagai
3. Keterlibatan Begitupun setelah
akan kita patisipasi atau
Masyarakat pembangunan
perbaiki keterlibatan
a. Partisipasi dilakukan,
maka kita masyarakat dalam
dalam Tahap pemerintah akan
ngundang mendukung
Perencanaan kembali
masyarakat pembangunan
atau pemeliharaan Dinas PU, Dinas Kritik dan Jembatan
sesuai kapasitas PU akan sarannya itu Dinas PU,
yang bisa memberikan lewat UPIK Sigit
dilakukan seperti tanggapan ada, maka Setiawan: 2
memberikan terhadap laporan responnya ya Mei 2017).
laporan, kritik dan tersebut apakah semampu
atau saran. laporan tersebut yang bisa Dinas PU akan
masuk dan akan kita. Begitu menindaklanjuti
Dalam ditindaklanjuti sudah dalam waktu
memberikan atau masuk dan berbenturan dekat jika
laporan, kritik dan sudah diterima dengan tata laporan yang
saran mengenai tetapi tidak bisa ruang diterima
kondisi existing langsung kemudian menurut mereka
trotoar di kota ditindaklanjuti. kepentingan merupakan
Yogyakarta, ekonomi laporan yang
pemerintah juga “Kalo dari masyarakat, bisa
memberikan akses sisi ke PU ya seperti ditindaklanjuti
terhadap hal an, ini yang yang oleh PU seperti
tersebut melalui bisa diutarakan trotoar rusak
laporan online ditangani tadi mau dan lain
milik Pemerintah PU saja. diprioritaska sebagainya.
Kota Yogyakarta Misalnya n yang mana Tetapi jika
yang dinamakan trotoar dulu gitu. Itu laporan yang
UPIK (Unit ambrol, yang mampu diterima
Pelayanan guiding kami meminta untuk
Informasi dan blocknya laksanakan. dilakukan
Keluhan). Setiap rusak, itu Kalau pelebaran dan
masyarakat yang langsung memang lain sebagainya,
melihat secara kita tangani. mau yang Dinas PU tidak
langsung kondisi Tapi begitu ideal ya bisa
trotoar yang rusak mengatakan harus sadar menindaklanjuti
ataupun pak itu kalau hal tersebut
masyarakat yang kurang lebar, memang secara langsung
menganggap pak itu trotoar mau lantaran adanya
bahwa salah satu elevasinya difungsikan keterbatasan
ruas trotoar harus naik untuk lahan jalan,
berbahaya, maka turun, tapi pejalan kaki serta seperti
masyarakat bisa begitu ya semuanya yang sudah
melaporkan hal dilapangan harus dibahas
tersebut melalui yang punya berbesar sebelumnya
UPIK dengan toko tokonya hati, PKL ya bahwa PU akan
mengakses saja udah jangan menentukan
upik.jogjakota.go. masuk begini disitu.” skala prioritas.
id. Dari laporan kalau kita (Kepala Maka dari itu
tersebut yang naikan ya Seksi Jalan sebenarnya
kemudian akan mereka dan masyarakat
diterima oleh gabisa. dilibatkan dari
mulai nyaman. Tetapi Yogyakarta bukan pembangunan dan
perencanaan salah satu merupakan good pemilik utilitas
sampai setelah penyebab urban. Konsep yang berada di
selesai terutupnya good urban trotoar, sedangkan
dibangun, partisipasi governance yang masyarakat yang
begitupun pemanfaatan dijadikan berkebutuhan lain
masyarakat tersebut juga indikator dalam seperti difabel
diberikan akses akibat tidak penelitian ini tidak diundang
untuk sadarnya diantaranya oleh pemerintah.
memberikan masyarakat akan kesetaraan akses, Hal tersebut
kritik dan saran fungsi dan transparansi dan lantaran
terhadap pentingnya trotoar akuntabilitas, serta pemerintah
pembangunan sehingga keterlibatan menganggap
secara langsung masyarakat masyarakat. Hal bahwa apa-apa
kepada sendiri banyak yang paling tidak yang sekiranya
pemerintah, yang terpenuhi adalah akan diinginkan
namun menyalahgunakan dari sisi kesetraan oleh kaum difabel
kemudian demi kepentingan akses baik dari dalam
pemerintah pribadi atau sisi perencanaan perencanaan tidak
tidak bisa kelompok. maupun hasil dari bisa diwujudkan
menindaklanjuti pembangunan dalam
hal tersebut PENUTUP berupa fisik pembangunan.
seluruhnya KESIMPULAN trotoar yang sudah
lantaran Hasil dari ada saat ini. Dari segi
terkendala hal- penelitian ini hasil
hal yang sudah menunjukan Dari sisi pembangunan dan
sulit untuk bahwa trotoar di perencanaan, kondisi trotoar di
ditindaklanjuti kota Yogyakarta pemerintahan kota Yogyakarta
dilapangan. secara fisik saat belum mampu yang ada saat ini
C. Partisipasi ini tidak ideal bagi untuk diakui oleh Dinas
dalam pejalan kaki tetapi mewujudkan PU masih jauh
Pemanfaatan secara kesetaraan akses dari ideal bagi
Dalam hal perencanaan bagi seluruh pihak pejalan kaki serta
ini masyarakat sebagian besar khususnya masih banyak
belum seluruhnya telah memenuhi masyarakat yang belum aman
bisa berpartisipasi dan sesuai dengan sebagai pengakses dan hal tersebut
dan sadar akan prinsip good infrastruktur kota. terjadi disebagian
pemanfaatan urban governance Pemerintah Kota besar trotoar kota
tersebut. meskipun tidak Yogyakarta Yogyakarta. Hal
Dikatakan sepenuhnya sesuai melalui Dinas PU tersebut terjadi
demikian lantaran dengan konsep dalam akibat dua hal.
belum semua tersebut. Tetapi, perencanaan Pertama,
masyarakat bisa dengan tidak trotoar hanya keterbatasan lahan
untuk mengakses terpenuhinya mengundang di kota
trotoar dengan trotoar yang ideal masyarakat sekitar Yogyakarta yang
aman dan bagi pejalan kaki wilayah yang akan mengakibatkan
menjadikan kota dilakukan trotoar hanya
dibangun yang nyata ideal karena menghambat
seadanya dan jauh sehingga kondisi pada pejalan kaki.
dari ideal tanpa tersebut masih beberapa ruas 3. Dalam
fasilitas tambahan akan tetap terjadi jalan melakukan
bagi difabel. dalam beberapa terkendala perencanaan
Kedua, skala tahun kedepan. lahan, maka pemerintah
prioritas dimana pemerintah harus
pemerintah lebih Mengenai tetap harus mengundang
memprioritaskan Transparansi dan memperbaiki seluruh pihak
kelancaran lalu akuntabilitas serta dan atau tanpa
lintas keterlibatan membangun terkecuali
dibandingkan masyarakat dalam trotoar yang (misalnya
pejalan kaki. perencanaan dan ideal tersebut pihak difabel
pembangunan pada wilayah yang tidak
Kemudian trotoar di kota tertentu yang diikut
trotoar di kota Yogyakarta, pihak memiliki sertakan)
Yogyakarta pemerintah volume lantaran hal
banyak yang khususnya Dinas pejalan kaki tersebut
sudah cukup lebar PU dan Dinas yang tinggi adalah hak
dan terdapat Perhubungan seperti daerah masyarakat.
fasilitas bagi dapat dikatakan pusat 4. Setiap
difabel tetapi telah transparan pendidikan, stakeholders
terhalang oleh dan akuntabel pusat baik itu pihak
fasilitas publik serta selalu ekonomi, dan swasta ataupun
lain misalnya melibatkan pusat pemerintah
halte Transjogja. masyarakat pelayanan yang memiliki
Hal tersebut sebagai pihak publik kepentingan
menurut Dinas yang harus lainnya. dan
Perhubungan diperhatikan 2. Trotoar yang kewenangan di
terjadi lantaran dalam sudah ideal trotoar harus
tidak ada opsi lain pembangunan seperti di memiliki
untuk membangun trotoar di kota Jalan Cik rencana jangka
halte selain diatas Yogyakarta, serta Ditiro dimana panjang untuk
trotoar akibat pemerintah selalu terdapat menciptakan
lahan yang memberikan sekolah, trotoar yang
terbatas sehingga laporan kepada rumah sakit aman dan
trotoar dan pejalan masyarakat jika serta pasar nyaman bagi
kaki kembali hal tersebut swalayan pejalan kaki di
dikorbankan. dibutuhkan. harus kota
Untuk mengatasi disterilkan Yogyakarta.
hal tersebut saat REKOMENDAS dari PKL dan Rencana
ini Dinas I halte Trans jangka panjang
Perhubungan 1. Jika Jogja lantaran tersebut bisa
belum memiliki pemerintah hal tersebut dilakukan
rencana jangka tidak mampu menghalangi bertahap, tidak
pendek maupun menyediakan trotoar dan harus dalam
jangka panjang trotoar yang
kurun waktu Misalnya Abe, Alexander. Cornell
satu atau dua Dishub fokus (2005). University.
tahun harus mengatasi Perencanaan
terlaksana, parkir liar dan Daerah Conyers, Diana.
yang terpenting halte diatas Partispatif. (1991).
adalah adanya trotoar, Dinas Yogyakarta: Perencanaan
progress PU fokus Pustaka Jogja Sosial Dunia
perbaikan, terhadap Mandiri. Ketiga.
pembangunan, pembangunan Yogyakarta:
dan atau fisik trotoar, Awang, San Afri. Gadjah Mada
revitalisasi Dinas (1999). Politik University
fisik trotoar. Perindagkop Kehutanan Press.
5. Setiap SKPD fokus Masyarakat.
Yogyakarta: CCS Creswell, W.
yang mengatasi PKL
John. (2014).
bertanggung diatas trotoar
Budiati, Lilin. Research
jawab atas dan lain
(2012). Good Design:
kondisi fisik sebagainya.
Governance Qualitative,
dan 6. Setiap SKPD
dalam Quantitative,
pemanfaatan harus
Pengelolaan and Mixed
trotoar harus menghargai
Lingkungan Methods
memiliki visi fasilitas publik
Hidup. Approaches.
dan misi yang beserta hak
Yogyakarta: PT New York:
sama untuk pemakainya
Ghalia Sage
mewujudkan yang sudah
Indonesia. Publications.
trotoar yang ada, dan tidak
ideal. Parkir boleh Budihardjo dan Fraenkel Jack R.
liar, halte, berpikiran Djoko Sujarto. dan Norman E.
PKL, dan lain pendek tanpa (2009). Kota Wallen. (1990).
sebagainya ada rencana Berkelanjutan. How to Design
yang menjadi jangka panjang Bandung: PT and Evaluate
penghalang untuk memakai Alumni. Research in
harus diatasi trotoar sebagai Education.
oleh SKPD tempat untuk Cohen, John M. New York:
masing-masing ditempatkanny dan Norman McGraw-Hill
dengan visi a fasilitas Thomas Publishing
yang publik yang Uphoff. (1977). Company.
terintegasi lain yang Rural
bersama agar menghilangkan Development Gilbert, A. (2006).
tidak ada fungsi utama Participation: Good Urban
tumpang tindih trotoar. Concepts and Governance:
kebijakan yang Measures for Evidence from
nantinya akan DAFTAR Project a Model City?.
membuat PUSTAKA Design, Bulletin of
permasalahan Implementatio Latin
di trotoar Buku, Jurnal, n and American
teratasi. Penelitian dan Evaluation. Research, 25
Artikel New York: (3), 392-419.
Hendriks, F. Pembangunan Pustaka Kualitatif dan
(2014). Pertanian. Pelajar. R&D.
Understanding Surakarta: Santoso, Bandung:
Good Urban Universitas Widjajanti Alfabeta.
Governance: Sebelas Maret. Mulyono.
Essentials, (2016). Ilmu Sumarto, Hetifah.
Shifts, and Melville, C. Sosial di (2003).
Values. Urban Branen. (1995). Indonesia: Inovasi,
Affairs Review, Perencanaan Perkembangan Partisipasi dan
50 (4), 553- Kota dan Good
576. Komprehensif. Tantangan. Governance:
Yogyakarta: Jakarta: 20 Prakarsa
Heryanto, Gadjah Mada Yayasan Inovatif dan
Bambang. (2011). University Pustaka Obor Partisipatif di
Roh dan Citra Press. Indonesia. Indonesia.
Kota. Surabaya: Muluk, Khairul. Soejachmoen, Jakarta:
Brilian (2007). Kuki. H. Yayasan Obor
Internasional. Menggugat (2004). Indonesia.
Partisipasi Keselamatan
Kurniawan Publik dalam Tangkilisan,
Pejalan Kaki
Pratama, Arief. Pemerintahan Hessel Nogi.
dan
(2013). Daerah. (2005).
Transportasi.
Fragmentasi Malang: Manajemen
Artikel.
Birokrasi dan Banyumedia. Publik. Jakarta:
Slamet, Y. (1992).
Implikasinya Nurmandi, PT Gramedia
Pembangunan
dalam Achmad. Widiasarana
Masyarakat
Pengelolaan (2014). Indonesia.
Berwawasan
Fungsi Trotoar Manajemen Partisipasi. Winarno, Budi.
Studi Kasus: Perkotaan. Surakarta: (2008).
Jalan Hayam Yogyakarta: Universitas Globalisasi:
Wuruk Jusuf Kalla Sebelas Maret Peluang atau
Kecamatan School of Press. Ancaman bagi
Danurejan, Government Sheng, Y.K Indonesia.
Kota Universitas (2010). Good Jakarta:
Yogyakarta. Muhammadiya Urban Erlangga.
Skripsi. h Yogyakarta. Governance in
Fisipol, Raco, J.R. (2010). Southeast Asia.
Manajemen Metode Penelitian Environment
dan Kebijakan Kualitatif. Jakarta: Undang-Undang
and
Publik, Grasindo Urbanization Republik
Universitas Sabari Yunus, ASIA, 1(2), Indonesia.
Gadjah Mada, Hadi. (2011). 131-147. 1965. Undang-
Yogyakarta. Manajemen Sugiyono. (2006). Undang No 18
Kota Metode
Mardikanto, tahun 1965,
Perspektif Penelitian
Totok. (1994). tentang Pokok-
Spasial. Kuantitatif dan
Bunga Rampai Pokok
Yogyakarta:
Pemerintahan BPS Dimulai, Ini http://www.jogj
Daerah. http://bps.go.id Tahapannya, akota.go.id/abo
Republik /linkTabelStatis Harian Jogja ut/kondisi-
Indonesia. 1980. /view/id/1276.h http://www.hari geografis-kota-
Undang-Undang tml diakses anjogja.com/ba yogyakarta.htm
No 13 Tahun tanggal 12 ca/2016/04/20/ l diakses
1980, tentang September penataan- tanggal 18
Jalan. 2016 malioboro- September
Republik pembangunan- 2016
Indonesia. Fauziah, Lutfi. trotoar-
1999. Undang- (2016). Daffa, malioboro- Pemerintah Kota
Undang No 22 Trotoar dan dimulai-ini- Yogyakarta,
Tahun 1992, Hak Pejalan tahapannya- (2016).
tentang Kaki, National 712256.html Bappeda Kota
Pemerintahan Geographic diakses tanggal Yogyakarta
Daerah. http://nationalg 29 Mei 2017 Gelar Training
Republik eographic.co.id dan Workshop
Indonesia. /berita/2016/04 Kementerian Perencanaan
2009. Undang- /daffa-trotoar- Pendayagunaan Kota Inklusi,
Undang No 22 dan-hak- Aparatur https://www.jo
Tahun 2009, pejalan- Negara dan gjakota.go.id/n
tentang Lalu kaki.html Reformasi ews/Bappeda-
Lintas dan diakses tanggal Birokrasi, Kota-
Angkutan 17 Juli 2017 (2014). Upik Yogyakarta-
Jalan. Dongkrak Gelar-Training-
Ikatan Ahli Partisipasi dan-Workshop-
Republik
Perencanaan, Masyarakat di Perencanaan-
Indonesia.
(2014). Kota Kota-
2010.
Indonesia Most Yogyakarta Inklusi.html
Peraturan
Livable City https://www.m diakses tanggal
Pemerintah No
Index 2014, enpan.go.id/cer 15 Juni 2017
68 tahun 2010,
IAP ita-sukses- Sabandar, Switzy.
tentang
http://www.iap. rb/2254-upik- (2016). Kritik
Pelaksanaan
or.id/publicatio dongkrak- Para Difabel
Hak dan
ns/indonesia- partisipasi- Atas Trotoar
Kewajiban
most-liveable- masyarakat-di- Kota
Serta Bentuk
city-index- kota- Yogyakarta,
Tata Cara
2014.html yogyakarta.htm Liputan6
Peran Serta
diakses tanggal l diakses http://regional.l
Masyarakat
2 Februari tanggal 15 Juni iputan6.com/re
dalam Penataan
2017 2017 ad/2686208/kri
Ruang.
tik-para-
Jiwana. Gilang. Pemerintah Kota
Artikel Berita difabel-atas-
(2016). Yogyakarta,
dan Laman trotoar-kota-
Pembangunan Kondisi
Badan Pusat yogyakarta
Trotoar Geografis Kota
Statistik, 2015, .html diakses
Malioboro Yogyakarta
tanggal 15 Juni Kaki, Wahana
2017 Lingkungan
Sajarwo, Hidup
Gandang. Indonesia
(2013). http://www.wal
Problem hi-
Kemacetan jogja.or.id/inde
Ancam Kota x.php/ruang-
Jogja, Kompas media/walhi-
http://regional. di-media/265-
kompas.com/re yogyakarta-
ad/2013/03/08/ bertekad-
10421493/Prob ciptakan-
lem.Kemacetan kenyamanan-
.Ancam.Kota.J bagi-pejalan-
ogja.html kaki.html
diakses tanggal diakses tanggal
19 September 16 Juni 2017
2016
University
Setiawan, Priyo. College
(2012). 80 London, The
Persen Trotoar Global
di Kota Campaign for
Yogyakarta Tak Good Urban
Layak Governance,
Digunakan, http://www.ucl.
Okezone ac.uk/dpu-
http://news.oke projects/drivers
zone.com/read/ _urb_change/ur
2012/08/29/51 b_governance/
0/682286/80- pdf_trans_corr
trotoar-di-kota- upt/HABITAT_
yogyakarta- Global_Campa
tak-layak- ign_Good_Urb
digunakan.html an_Governance
diakses tanggal .pdf.html
19 september diakses tanggal
2016 5 September
2016
Teristi Ardi, Hadi.
(2012).
Yogyakarta
Bertekad
Ciptakan
Kenyamanan
Bagi Pejalan

Anda mungkin juga menyukai