Disusun Oleh :
Hapsari Kartika Dewi
201740111056
Diajukan Kepada :
dr. Yunani Setyandriana Sp.M
NAMA : An. A
Usia : 7 tahun
No RM : 143869
RPD :
Riwayat keluhan serupa (-)
Riwayat menggunakan kacamata (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes (-)
Riwayat alergi (-)
RPK :
Riwayat keluhan serupa (-)
Riwayat menggunakan kacamata (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat Diabetes (-)
RPSos :
Pasien adalah seorang pelajar kelas 1 SD
Status Generalis
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : dbn
Kepala :dbn
Mata : terlampir
Hidung : dbn
Telinga : dbn
Mulut : dbn
Leher : tidak dilakukan
Thoraks : tidak dilakukan
Cor& Pulmo: tidak dilakukan
Abdomen : tidak dilakukan
Ekstremitas : tidak dilakukan
Genitelia : tidak dilakukan
Terapi:
VOD cc S-1,00 = 6/6
VOS cc S-1,00 = 6/6
STATUS OPTHALMOLOGIS
Pemeriksaan OD OS
Inspeksi OD OS
Gangguan fungsi mata yang dapat dirasakan oleh seseorang ketika menurunnya
tajam pengelihatan termasuk pengelihatan warna dan gangguan lapang pandang.
Tajam pengelihatan ini depengaruhi oleh refraksi, kejernihan media refrakta dan
syaraf. Jika terjadi kelainan atau gangguan pada komponen tersebut maka dapat terjadi
penurunan tajam pengelihatan. Kelainan refraksi adalah keadaan dimana bayangan
tegas tidak terbentuk pada retina (macula lutea). Kelainan refraksi antara lain miopia,
hipermetropia dan astigmatisma.
Miopia adalah kelainan refraksi mata dimana sinar sejajar yang datang
difokuskan di depan retina oleh mata tanpa akomodasi, sehingga pada retina
didapatkan lingkaran difus dan bayangan kabur. Cahaya yang datang dari jarak yang
lebih dekat mungkin difokuskan tepat pada retina tanpa akomodasi. Astigmatisma
kelainan refraksi mata yang ditandai dengan adanya berbagai derajat refraksi pada
berbagai meridian, sehingga sinar sejajar yang datang ke mata akan difokuskan pada
macam-macam fokus juga. Menurut kementrian kesehatan, prevalensi di Indonesia
gangguan refraksi sebesar 0,14% menempati urutan ke-3 setelah katarak dan
glaukoma.
Menurut derajatnya:
1. Miopia ringan < 3 D
2. Miopia sedang 3 – 6 D
3. Miopia berat > 6 D
KOREKSI MIOPIA
Miopia bisa dikoreksi dengan lensa sferis negatif terkecil yang
memberikan visus 6/6. Variasi koreksi yang bisa diberikan adalah sebagai
berikut. Untuk miopia ringan-sedang, diberikan koreksi penuh yang harus
dipakai terus menerus baik untuk penglihatan jauh maupun dekat. Untuk orang
dewasa, dimana kekuatan miopia-nya kira-kira sama dengan derajat
presbiopianya, mungkin dapat membaca dengan menanggalkan kacamatanya.
Pada miopia tinggi, mungkin untuk penglihatan jauh diberikan
pengurangan sedikit dari koreksi penuh (2/3 dari koreksi penuh) untuk
mengurangi efek prisma dari lensa yang tebal. Untuk penderita >40 tahun,
harus dipikirkan derajat presbiopianya, sehingga diberikan kacamata dengan
koreksi penuh untuk jauh, untuk dekatnya dikurangi dengan derajat
presbiopianya.
Hal-hal yang perlu perhatian adalah berikut ini. Untuk orang muda,
untuk menjaga supaya miopianya tidak bertambah, maka harus dijaga
kesehatan umum dan matanya. Diusahakan cukup tidur, pekerjaan dekat
dikurangi, banyak bekerja di luar. Jangan membaca terus menerus. Kacamata
harus selalu dipakai dan penerangan lampu yang baik, dari atas dan belakang.
Membaca dalam posisi kepala tegak jangan membungkuk. Karena ada
predisposisi ablatio retina, harus hati-hati dalam berolahraga berat, terutama
untuk miopia tinggi.
IV. PENATALAKSANAAN
Tujuan penanganan adalah penglihatan binokular yang jelas, nyaman,
efisien dan kesehatan mata yang baik bagi pasien. Pilihan cara yang dapat
mngatasi kelainan refraksi tersebut
1. Kacamata koreksi
Pemilihan kacamata masih merupakan metode paling aman untuk
memperbaiki refraksi. Keuntungan penggunan kacamata adalah lebih
murah, lebih aman bagi mata dan membutuhkan akomodasi yang lebih
kecil daripada lensa kontak. Kerugian penggunaan kacamata meliputi
menghalangi penglihatan perifer, membatasi kegiatan tertentu dan
mengurangi kosmetik.
2. Lensa kontak
Keuntungan pemakaian lensa kontak memberikan penglihatan yang lebih
luas, tidak membatasi kegiatan tertentu dan kosmetik lebih baik.
Kerugiannya adalah sukar dalam perawatan, mata dapat merah dan infeksi,
tidak semua orang dapat memakainya (mata alergi dan mata kering).
3. Bedah refraktif
Pembedahan ini dilakukan untuk memperbaiki penglihatan akibat
gangguan pembiasan. Jenis pembedahan meliputi pembedahan di kornea
(radial keratomi, keratektomi fotorefrakti/PRK, automated lamellar
keratoplasti / ALK, LASIK) dan lensa (implantasi lensa intraocular, clear
lensa extraction).
DAFTAR PUSTAKA