Anda di halaman 1dari 48

PEMBAHASAN TRY OUT

PENYAKIT DALAM

Created By.
Sharing On Me

Sharing On Me
Gastrohepatologi
1. Soal GERD

Jawaban : C. Hindari minum alkohol dan cokelat


Pembahasan : Dari kasus diketahui :
Rasa panas pada dada hilang timbul
Terkadang terasa pahit di mulut terutama
saat pasien berbaring setelah selesai
makan
Sekarang sedikit nyeri menelan
Minum alkohol
Makan cokelat disaat stres
Kurang istirahat
Sering telat makan
BMI 25 kg/m2
TTV Norma & Nyeri Epigastrium (-)
Dari gejala dan faktor risiko diketahui diagnosis pasien adalah GERD (Gastroesophageal
Reflux Disease. Adapun gejala GERD sesuai teori adalah :

Gejala Esophageal : Faktor Risiko :


 Rasa Terbakar (Heartburn)  Usia > 40 tahun.
 Nyeri dada atipikal  Obesitas
 Regurgitasi  Kehamilan
 Disfagia  Konsumsi alcohol, makanan pedas, kopi, cokelat, makanan
berlemak, makanan cepat saji
 Merokok
Adapun edukasi yang dapat diberikan adalah “ Modifikasi Gaya Hidup “  Hindari Faktor
Risiko yaitu C. hindari minum alkohol dan cokelat.

Alasan Option lain salah :


a. Istirahat yang cukup  kurang tepat, karena penyebab utamanya bukan karena kurang
istirahat.
b. Makan yang banyak dan tepat waktu  makan sedekit – sedikit tapi sering dan tepat waktu,
pada pasien GERD malah tidak dianjurkan untuk makan banyak sekaligus.
c. Hindari minum alkohol dan cokelat  Benar.
d. Makan makanan yang berlemak biar energi cukup  makanan berlemak justru faktor risiko,
pasien GERD dianjurkan meningkatkan karbohidrat dan protein.
e. Kurangi berat badan  pada kasus ini BMI nya masih normal 25 kg/ m2 (batas akhir normal).

Sharing On Me
Life style yang utama untuk GERD adalah :
 Meninggikan kepala ketika tidur
 Menghindari makan dalam 3 jam sebelum
tidur
 Menurunkan berat badan jika obesitas

2. Soal Dispepsia

Jawaban : C. Makan sedikit – sedikit tapi sering


Pembahasan :
nyeri perut di daerah ulu hati
biasanya muncul saat pasien makan
makanan pedas ataupun terlambat makan
mual dan perut terasa kembung
Nyeri Tekan epigastrium (+)

Dari gejala tersebut diketahui bahwa pasiennya menderita dyspepsia.

Gejala Dispepsia : Terapi Non Farmakologi :


 Nyeri ulu hati  Makan tepat waktu
 Mual  Makan sering dengan porsi kecil.
 Kembung  Hindari makanan yang meningkatkan asam
 Muntah lambung seperti teh, kopi, makanan pedas.
 Rasa penuh atau cepat kenyang
 Sendawa

Sharing On Me
Alasan option lain salah :
a. Hindari makanan yang tinggi protein  yang dihindari makanan pedas, yang bisa memicu
asam lambaung
b. Berikan obat PPI selama 10 minggu. yang ditanya edukasi, lagipula cukup 4 – 8 minggu
kalau gejala berat, jika ringan, cukup simtomatis saja.
c. Makan sedikit – sedikit tapi sering.  BENAR
d. Makan gizi seimbang  untuk kurang gizi
e. Hindari makanan seperti kacang – kacangan, daun berwarna hijau.  untuk penyakit lain
misalnya asam urat.

3. Soal Kegawatdaruratan pada kasus hepatitis

Jawaban : E. Pasang infus kristaloid


Pembahasan :
Pasien syok TTV : TD 90 / 70 mmHg, N : 110 x / i, RR : 26 x /i, T : 37, jadi tindakan awal
yang harus dilakukan adalah pemberian cairan “ pasang infus “ kristaloid.

4. Soal Hepatitis A

Jawaban : A. Hepatitis A akut


Pembahasan :
IgM anti HAV Infeksi akut saat ini
IgG anti HAV Riwayat infeksi hepatitis
A, Vaksin

Ig “ M “ : Masih berlangsung berarti “ akut “


Ig “ G “ : Gak lagi  riwayat infeksi / infeksi kronis

5. Soal Hepatitis A dengan vaksinasi Hep B

Jawaban : b. Infeksi hepatitis A dan pernah mendapatkan vaksin hepatitis B


Pembahasan :
IgM anti HAV (+), HBsAg (-), anti HBs (+) dan anti HBeAg (-)
IgM anti HAV (+)  Hepatitis A Akut
anti HBs (+)  Vaksin Hep. B
Serologi Marker Hepatitis B
Hepatitis B HBsAg HBeAg HBV DNA Anti HBs Anti HBc Anti HBe
IgM IgG
Akut (+) (+) (+) - (+) - -
Window Period - - - - (+) (+) -
Kronik (simptomatis) (+) (+) (+) - - (+) -

Sharing On Me
Kronik (asimtomatis) / non (+) - - - - (+) (+)
replikatif / non infeksius
Sembuh dari Hepatitis B - - - (+) - (+) (+)
Vaksin Hep. B (+)

Urutan kemunculan serologi, pahami ini jadi tau kenapa (+) / (-)

Serologi terdeteksi pertama :

HBsAg 2 – 6 minggu sebelum gejala muncul, persisten 6 bulan

HBeAg Derajat replikasi virus yang aktif, marker kualitatif

HBV DNA HbeAg timbul bersamaan dengan HBV DNA (marker kuantitatif

Menghilang sesaat sebelum HbsAg menghilang.


HBeAg & HBV
Jika Sehat DNA menghilang HbeAg & HBV DNA menghilang, baru HbsAg
menghilang.

HbsAg
menghilang

Muncul Bisa menetap, bisa hilang


Sehat
Anti HBs

Window Period
igM Anti – HBc  HbsAg hilang, tapi virus akut masih terdeteksi.
igG Anti – HBc  Setelah Anti HBc igM hilang, IgG menetap (+) bertahun – tahun.

Sharing On Me
6. Soal Hepatitis

Jawaban : A. Hepatitis Virus Akut


Pembahasan : Dari kasus diketahui :
Demam 5 hari
BAK warna teh
Urin bilirubin (+)
Nyeri epigastrium dan pembesaran hepar 1
jari bawah costa
Gejala dan tanda tersebut sesuai dengan teori, sehingga diagnosis yang tepat adalah hepatitis
virus akut, adapun teorinya :

Hepatitis virus akut adalah inflamasi hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung
selama < 6 bulan

Gejala : Pemeriksaan Fisik :


 Anoreksia  Ikterus.
 Nausea  Hepatomegali
 Muntah 1 – 5 hari  Splenomegali
 Fatique sebelum ikterus
 Malaise muncul Laboratorium :
 Atralgia
 Myalgia  SGOT
 Sakit kepala  SGPT
 Demam  Bilirubin
 Serologi

Alasan option lain salah :


a. Hepatitis virus akut  BENAR
b. Hepatitis imbas obat  ada faktor risiko obat hepatotoksisitas
c. Ikterus obstruktif  cerita di soal kurang lengkap, kalau ikterus obstruktif, sklera ikterus
dan gejala ikterusnya lebih ditekankan.
d. Hepatitis kronis  di soal < 6 bulan, dikatakan kronis apabila HbsAg (+) dalam 2 x
pemeriksaan jarak 6 bulan, atau HbsAg tetap (+) > 6 bulan, sedangkan di soal pasien
mengeluh belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
e. Kolesistitis  nyeri kolik perut kanan atas, nyeri tekan perut kanan atas (murphy
sign (+).

Sharing On Me
7. Soal Hepatitis B

Jawaban : A. Window Period


Pembahasan :
Sama seperti tabel pembahasan soal nomor 5

8. Soal Hepatitis B

Jawaban : B. HbeAg
Pembahasan : Sama seperti bagan nomor 5
Infeksi
9. Soal Sirosis Hepatis

Jawaban : B. Pecahnya varises esofagus


Pembahasan : Dari kasus diketahui :
Keluhan muntah darah sebanyak ½
gelas (100ml)
Mata kuning dan keluhan rambut mudah
rontok
Konjuktiva sklera subikterik
Genikomastia (+)
Lien schueffner II
Spider naevi (+)
Pekak sisi meningkat, pekak pindah (+)
 Acites
Palmar eritem (+)
Dari gejala dan tanda pasien ini mengalami sirosis hepatis dengan komplikasi Ruptur
Varises Esofagus.

Sirosis Hepatis
Kriteria SEKASIH
S  Splenomegali
Komplikasi :
E  Eritema palmar
Ruptur Varises Esofagus  Hematemesis,
K  Kolateral Vena melena. Diagnosis pasti : Endoskopi  Cobble
Stone.
A  Acites
S  Spider Nevi
I  Inverse albuminoglobulin
H  Hematemesis

Sharing On Me
10. Soal Sirosis Hepatis

Jawaban : D. Meningkatnya bilirubin direk di serum


Pembahasan :

Pada sirosis hepatis  terjadi ikterus hepatik

Sharing On Me
11. Soal Diare

Jawaban : A. Metronidazole 3 x 500 mg


Pembahasan :

Dari gejala yang dikasus, pasien ini menderita disentri amoeba (amoebiasis)
Tatalaksana : Metronidazole 3 x 500 – 750 mg / hari selama 5 – 10 hari atau kalau mau pakai
dosis 250 mg harus 4 x sehari.

Sharing On Me
12. Soal Diare

Jawaban : D. Shigelosis
Pembahasan : BAB 10 x, ada kram perut ada darah dan lendir. Seperti tabel soal no 11.

13. Soal DBD

Jawaban : B.DBD
Pembahasan : Demam hari ke-3, demam mulai turun, nyeri kepala, mimisan, perut terasa
mual, TTV DBN, trombositopenia, hematokrit naik

Sharing On Me
Alasan Option lain salah :
a. Thyfoid fever  Demam 4 -5 hari, lidah kotor, widal (+), Tubex (+)
b. DBD  Benar
c. Malaria  Trias malaria, pemeriksaan malaria (+)
d. DBD derajat 1  Di soal pasien mimisan  perdarahan spontan  derajat 2.
e. Leptospirosis  Nyeri tekan gastrocnemius.

14. Soal DBD

Jawaban : E. NS1
Pembahasan : keluhan DBD pada hari ke – 2

15. Soal DBD

Jawaban : E. Berikan cairan kristaloid 10 cc/kgbb habis selama 1 jam.


Pembahasan : Dari kasus diketahui :
Demam hari ke - 3, badan nyilu, kemarin
menggigil.
Kesadaran somnolen, TD 100/78, HR
136 x / i, T. 38◦C akral dingin CRT ≥ 2
detik
Urin mulai menurun
HCT 44, Trombosit 38000

Dari gejala dan tanda, Kesadaran sudah mulai menurun tapi masih respon, TD sistolik normal,
tapi tekanan nadi mulai menyempit (100 – 78 = 22, normalnya 40 – 60 mmHg), nadi
meningkat, akral dingin serta pemeriksaan penunjang HT meningkat dan trombosit menurun,
pasien ini menderita DBD dengan syok terkompensasi :

Sharing On Me
Oleh karena itu, tatalaksananya adalah cairan kristaloid 10 cc/kgbb habis selama 1 jam.

Sharing On Me
Alasan option lain salah :
a. Berikan cairan 7 ml / kgbb  untuk terapi warning sign tanpa syok
b. Berikan cairan 5 ml / kgbb  untuk terapi warning sign tanpa syok, perbaikan
c. Berikan cairan 10 ml / kgbb habis secepatnya  habis dalam 1 jam, yang secepatnya
kalau syok dekompensata.
d. Berikan cairan kristaloid 20 cc/kgbb habis selama 15 menit.  syok dekompensata
e. Berikan cairan kristaloid 10 cc/kgbb habis selama 1 jam.  BENAR

Sharing On Me
16. Soal DBD

Jawaban : D. Berikan cairan rl 7 cc / kgbb / jam


Pembahasan : Demam hari ke – 3, tapi hari ini demam mulai turun, badan nyeri – nyeri, os
sudah muntah > 4 x dari kemarin, ia juga mengeluhkan nyeri perut, nyeri terus menerus terasa
sangat tidak nyaman sehingga ia sulit beraktivitas, makan dan minum masih mau. TTV DBN,
Penunjang : HB : 11 mg/dl, Leukosit : 5000, Hematokrit : 48 Trombosit : 98000. Diagnosis
pada pasien ini adalah DBD dengan warning sign tapi tanpa syok, jadi terapi nya mengikuti
terapi pasien Group B dengan warning sign.

Alasan Option Lain Salah :


a. Berikan cairan oral karena masih mau minu, edukasi tentang DBD, pasien boleh pulang. 
jika tidak ada warning sign
b. Berikan carian rl 3 cc / kgBB / jam  jika terapi awal perbaikan.
c. Berikan cairan rl 5 cc / kgbb / jam  jika terapi awal perbaikan.
d. Berikan cairan rl 7 cc / kgbb / jam  BENAR
e. Dirawat untuk observasi, tapi berikan cairan oral, anjurkan minum yang banyak  jika tidak
ada warning sign dan ada alasan sosial untuk merawat.

Sharing On Me
17. Soal DBD

Jawaban : A. Darah rutin dan urin rutin


Pembahasan : Pemeriksaan di saat gawat darurat, dan untuk tatalaksana awal cukup darah
rutin, jika di tambah boleh dengan urin rutin. Setelah gawat darurat terlewati boleh periksa
penunjang yang lain – lain.

18. Soal DBD

Jawaban : C. Menghindari gigitan nyamuk.


Pembahasan 3 M Plus

Sharing On Me
19. Soal DBD

Jawaban : C. Pasang Infus RL 20 cc / kgbb / 15 menit

Pembahasan : Dari diagnosis, pemeriksaan fisik, dan penunjang, Pasien Syok Dekompensata,
sehingga tatalaksananya :

Sharing On Me
Alasan Option lain salah :
a. Intubasi  kurang tepat GCS masih 9, RR bagus, belum ada tanda – tanda gangguan
napas.
b. Pasang O2  benar, tapi kurang tepat karena RR bagus, tanda – tanda sesak tidak ada.
Selain itu O2 nya berapa liter ? pakai apa ?
c. Pasang Infus RL 20 cc / kgbb / 15 menit  BENAR
d. Pasang Infus koloid 20 cc / kgbb / 15 menit  kurang tepat, fase awal kristaloid lebih
berefek.
e. Pasang Pasang Infus RL 10 cc / kgbb / 1 jam  untuk syok terkompensasi.

20. Soal DBD

Jawaban : E. Penyuluhan
Pembahasan :

Sharing On Me
21. Soal DBD

Jawaban : C. Menggunakan Repelan


Pembahasan : 3 M Plus (menghindari gigitan nyamuk )
Menggunakan Repelan (Bahan-bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk menjauhkan
serangga dari manusia, sehingga dapat dihindari gigitan serangga atau gangguan oleh serangga
terhadap manusia)

22. Soal DBD

Jawaban : B. Foto thorax lateral dekubitus kanan


Pembahasan : Tiba – tiba ia sesak napas, kesadaran compos mentis, RR 28 x / I, SpO2 : 92%,
pemeriksaan Thorak : rk +/ +. Kemungkinan pada pasien ini kelebihan terapi cairan atau ada
akumulasi cairan, sehingga pemeriksaan penunjangnya :

Efusi pleura dan asites dapat dideteksi :


Pemeriksaan foto dada (terutama posisi right lateral decubitus) dan ultrasonografi abdomen

23. Soal Malaria

Jawaban : B. Anopheles Barbirostris


Pembahasan :
Anopheles Barbirostris ditemukan di NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara.

Alasan Option lain :


Aedes Aegypty  DBD
Anopheles Barbirostris  BENAR
Anopheles barbumbrosus  Sulawesi Tengah.
Anopheles Anullaris  Sulawesi barat
Anopheles Brancrofti  Papua & papua barat

Sharing On Me
24. Soal Malaria

Jawaban : B. Malaria Vivax


Pembahasan : Demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari
Pola demam
P. falciparum (demam hampir setiap hari)
P. vivax/ovale (demam setiap 3 hari/ tertiana, bebas demam 2 hari )
P. malariae (demam setiap 4 hari / kuartana, bebas demam 3 hari)

25. Soal Malaria

Jawaban : C. di dominasi respon humoral


Pembahasan :
Pasien orang NTT, kemungkinan sudah pernah terpapar, tapi dihadapi oleh sistem imun non
spesifik jadi tidak sakit, kemudian ke NTT terpajan lagi, yang bereaksi adalah sistem imun
yang munculnya lambat yaitu imun spesifik (imun seluler pada tahap awal, jika berlanjut oleh
sistem humoral). Pasien ini sudah tidak sadarkan diri berarti proses serangan dari agen terhadap
hospes sudah berlanjut sehingga reaksi imun yang bereaksi adalah respon humoral.
Penjelasan sistem imunnya ada di bahan materi ya.

Kalau yang ditanya sifat dari imunitasnya, baru lambat datang, pendek, dan cepat
menghilang. Tapi, kalau yang ditanya imunitasnya, imunitas hanya ada spesifik (selular &
humoral) dan non spesifik.

*** tapi, tahun kemarin ada yang katanya dia jawab 2 soal terakhir jawab imunitas cepat
menghilang, kata keluarganya poinnya bertambah -__-. Jadi, besok disesuain aja dengan soal
ya.

Kalau Sharing On Me untuk sementara jawab didominasi respon humoral dulu kalau sudah
sampai tahap tidak sadar, seperti kasus ini. Kalau teman – teman nanti ada sumber lain, bisa
diskusi di group.

Sharing On Me
26. Soal Malaria

Jawaban : E. Doksisiklin 100 mg/hari.


Pembahasan :

Terapi Profilaksis
Daerah sensitif klorokuin ; ibu hamil ; imunitas rendah : 2 tablet Kloroquin (250 mg) tiap minggu (1 minggu
sebelum mulai perjalanan dan dihentikan 4 minggu selesai perjalanan). Indonesia sudah RESISTEN.

Daerah Resisten Klorokuin :


Doksiklin : 100 mg/hari (1-2 hari sebelum perjalanan dan dihentikan 4 minggu selesai perjalanan)
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh diberikan
lebihdari 3 (tiga) bulan.
Mefloquin : 250 mg/minggu (2-3 minggu sebelum perjalanan dan dihentikan 4 minggu selesai perjalanan)
Klorokuin 2 tablet /minggu + Proguanil 200 mg / hari.
Alternatif :
Primakuin (1 hari sebelum perjalanan dan dihentikan 7 Hari setelah selesai perjalanan), 0,5 mg / kgbb/ hari.
Malarone ( 1-2 hari sebelum perjalanan dan dihentikan 1 minggu setelah selesai perjalanan)

Hamil : Mefloquine 1x250 mg/minggu (dikonsumsi sejak 2 minggu sebelum pergi hingga 4 minggu
setelah kembali)

Sharing On Me
27. Soal Malaria

Jawaban : A. Malaria Vivax rekuren


Pembahasan :

Sharing On Me
Relaps
 Rekrudensi (kambuh dalam 8 minggu)
 Rekurensi (kambuh dalam lebih dari 24 minggu).

28. Soal Malaria

Jawaban : C. Malaria Serebral


Pembahasan : Sebelum mengalami malaria cerebral, pasien biasanya mengalami gejala malaria
terlebih dahulu. Selain itu, pada kasus ini ada gejala malaria berat yaitu :

Malaria Berat
Penurunan GCS <11 pada dewasa atau Blantyre coma score <3 pada
Kesadaran anak

Kejang Lebih dari 2 episode dalam 24 jam

Anemia berat ≤ 7 g/dL pada dewasa, ≤ 5 g/dL pada anak <12 tahun dengan
hitung parasit >10.000/µL. Untuk endemis tinggi < 5 g /dl, untuk
endemis sedang – rendah < 7 g/dl
Syok Kompensata – CRT ≥3 detik
Dekompensata – Sistol <80 mmHg pada dewasa atau <70
pada anak dengan akral dingin dan CRT >3 detik
Asidosis Bikarbonat <15 mmol/L, laktat plasma ≥5 mmol/L, napas
Metabolik cepat

Ikterus Bilirubin total >50 µmol/L (3 mg/dL) dengan hitung


parasit >100.000/µL
Edema Pulmo Konfirmasi radiologis ATAU SaO2 <92% tanpa bantuan
oksigen dengan RR >30/menit
Perdarahan hebat Perdarahan berulang atau lama (hidung, bibir, lokasi
pungsi vena), hematemesis, melena
Hipoglikemia Glukosa < 40 mg/dL pada dewasa dan anak >5 tahun,
<54 mg/dL untuk anak <5 tahun
Gangguan ginjal Kreatinin >3 mg/dL atau BUN >20 mmol/L,
hemoglobinuria (black water fever)
Hiperparasitemia P. falsiparum >500.000/µL

Sharing On Me
29. Soal Malaria

Jawaban : D. Malaria Palcifarum


Pembahasan :

Sediaan Apusan Darah Tepi Keterangan


Eritrosit tidak membesar
Malaria Palcifarum Ring form, marginal form (accole), titik maurer, banana/
sosis shape.
Malaria Malariae Band Form / basket form, titik Zieman. Merozoit dan
Skizon  Roset
Eritrosit Membesar
Malaria Vivax Bentuk Ameboid, titik schuffner.
Malaria Ovale Bentuk Komet, titik James

Ojol  Ovale  James VS  Vivax  Schuffner


Zainuddin MZ  Malariae  Zieman

Sharing On Me
30. Soal malaria

Jawaban : D. ACT
Pembahasan : Diagnosis Malaria Palcifarum, terapi :

Sharing On Me
31. Soal Malaria

Jawaban : D. Primakuin
Pembahasan : primakuin sebagai gametosidal dan hipnozoidal.

Artesunat & Amodiakuin  Membunuh


parasit stadium aseksual.
Primakuin  membunuh gametosit dan
hipnozoit di sel hati dan aseksual di
eritrosit.
Klorokuin  Membunuh stadium
seksual & aseksual.
 Kina  Aseksual.
32. Soal Malaria

Jawaban : A. Plasmodium vivax


Pembahasan :

Sharing On Me
33. Soal Tifoid

Jawaban : A. Mencuci tangan sebelum makan


Pembahasan :
Pencegahan Keterangan
Pencegahan primer Mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau
mencegah orang yang sehat menjadi sakit.
 Imunisasi
 Mengkonsumsi makanan sehat
 PHBS  budidaya cuci tangan yang benar pakai
sabun dan PHBS lainnya.

Pencegahan sekunder  Mendiagnosis Penyakit secara dini.
Penemuan penderita maupun karier secara dini melalui
peningkatan usaha surveilans demam tifoid.
 Pengobatan yang cepat dan tepat
Pengobatan yang tepat serta perawatan umum dan nutrisi
selama sakit.
Pencegahan tersier Upaya yang dilakukan untuk
mengurangi keparahan akibat komplikasi.

34. Soal Tifoid

Jawaban : A. Tubex dan kultur biakan empedu


Pembahasan : pemeriksaan yang sensitif & tepat adalah tubex dan kultur biakan empedu
(kultur darah). Pemeriksaan penunjang merupakan metode diagnostik utama demam tifoid.
Teknik kultur merupakan standar utama diagnosis demam tifoid, terutama kultur darah
merupakan standar diagnosis demam tifoid yang direkomendasikan oleh WHO. Pemeriksaan
penunjang lain yang relatif lebih murah dan sederhana terus dikembangkan untuk
mempermudah diagnosa demam tifoid. Saat ini dua pemeriksaan yang paling umum
digunakan adalah Tes Widal dan Rapid Diagnostid Test (TUBEX), Tubex memiliki tingkat
akurasi yang lebih baik dibandingkan tes Widal. Walaupun, Tubex memiliki
kekurangannya.
Alasan option lain salah :
a. Tubex dan kultur biakan empedu
b. Widal dan kultur darah  Tubex lebih baik daripada widal
c. Kultur sumsum tulang  Paling sensitif tapi invasif dan membutuhkan waktu, sedangkan
di soalnya yang “ tepat “ sesuai kasus, bukan hanya sensitif. Kalau menunggu lama,
nanti pasien tidak tertangani dengan baik hanya gara – gara pemeriksaan penunjang.
d. Widal dan urin Tubex benar, tapi tubex lebih sensitif.
e. Darah rutin dan kultur empedu.  kultur biakan empedu (kultur darah) butuh waktu,
sedangkan kita butuh penunjang yang tepat, yaitu bisa memberikan gambaran untuk
tatalaksana pasien saat ini.

Sharing On Me
35. Soal Tifoid

Jawaban : D. Tiamfenikol 4 x 500 mg


Pembahasan :

Sharing On Me
36. Soal Tifoid

Jawaban : E
Pembahasan :

37. Soal Tifoid

Jawaban : D. Amoksisilin 3 x 500 mg


Pembahasan : sesuai tabel soal 35 yang aman untuk ibu hamil adalah amoksisilin.

38. Soal Tifoid

Jawaban : A. Kultur Darah


Pembahasan : sama dengan pembahasan soal nomor 34.

39. Soal Kegawatdaruratan

Jawaban : B. Bersihkan jalan napas, persiapan intubasi


Pembahasan : di soal pasien mengorok, napas tersenggal – senggal, ini menunjukkan bahwa
airway nya bermasalah, GCS 6, rk (+/+). Jadi, tindakan nya A, B, C. A = Bersihkan jalan napas,

Sharing On Me
pada pasien ini sudah menggunakan NRM 10 lpm tapi RR & SpO2 nya masih tidak bagus,
selain itu GCS 6, indikasi pasang intubasi untuk mengamankan pernapasannya.

40. Soal Leptospirosis

Jawaban : D. Agen penyebab dapat ditemukan pada urin pasien


Pembahasan : Diagnosis Leptospirosis, agen penyebab dapat ditemukan di urin binatang
bukan manusia.
41. Soal (Cacing – cacingan)

Jawaban : B. Paragonimus westermani


Pembahasan : Telur cacing bentuk kopi warna kecokelatan, batuk darah, suka makan sayur
tanaman air.
Pembahasan cacing lain di materi SOM cacing – cacingan.

42. Soal Cacing – cacingan

Jawaban : A. Necator americanus


Pembahasan : telur dengan bentuk oval sitoplasma jernih berisi segmented ovum, suka tidak
pakai sendal, datang dengan keluhan mual, muntah, gatal, nyeri perut, PF CA (+/+)

43. Soal Cacing – cacingan

Jawaban : A. FE 1 x 200 mg
Pembahasan : Pembahasan : telur dengan bentuk oval sitoplasma jernih berisi segmented
ovum, suka tidak pakai sendal, datang dengan keluhan mual, muntah, gatal, nyeri perut, PF
CA (+/+), penyebaba Necator Americanus, Tatalaksana Anemia FE 1 x 200 – 300 mg.

44. Soal Cacing – cacingan

Jawaban : A. Pirantel pamoat 10 mg / kgbb


Pembasahan : feces dengan direct smear dengan larutan garam fisiologis ditemukan oval
biconcave dengan dinding simetris berisi larva cacing  cacing penyebab enterobiu
vermicularis (cacing kremi) :
Semua regimen diulang dalam waktu 2 minggu
1. Mebendazole 500 mg PO SD
2. Albendazol 400 mg PO SD
3. Pirantel Pamoat 10 – 11 mg/ kgbb atau (2 tablet pada orang
dewasa).

Sharing On Me
45. Soal Filariasis

Jawaban : C. Anopheles barbirostris.


Pembahasan : dibahan KMK Filariasis

46. Soal Filariasis

Jawaban : A. Letakan bagian yang bengkak lebih tinggi daripada bagian tubuh lain.
Pembahasan :

Sharing On Me
Soalnya “ Rehabilitasi “. Jadi yang lebih berhubungan dengan tindakan rehabilitasi adalah
meninggikan (elevasi) kaki.

47. Soal HIV

Jawaban : C. HIV stadium 3


Pembahasan :
Dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluh sering
sariawan pada mulutnya dan BB menurun. Pasien juga sering diare. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan IMT 17, TD: 100/70, N: 80x/menit, RR: 18x/menit, S: 36
x/menit, ves +/+, wh-/-, rh +/+ pada apek paru. Saat dilakukan foto thorax didapatkan hasil
infiltrate pada apek paru D/S.

Sharing On Me
Sharing On Me
48. Soal Hipertensi

Jawaban : C. Nicardipine IV
Pembahasan : TD 220/100  krisis hipertensi. Ada keluhan pandangan kabur menandakan
ada organ target yang terkena  HT emergency. Tatalaksana sebagai berikut :

Sharing On Me
49. Soal

Jawaban : E. LFG (Laju filtrasi Glomerulus)


Pembahasan : Untuk mengetahui kerusakan target organ ginjal bisa dengan GFR
(Glomerulus Filtration Rate)

Sharing On Me
50. Soal

Jawaban : C. Asidosis metabolik, hiperkalemia

Pembahasan : Dari gejala, tanda, dan penunjang, pasien ini menderita CKD, komplikasi yang
memungkinkan yaitu :

51. Soal ISK

Jawaban : A. Ciprofloksasin 2 x 250 mg


Pembahasan : dari gejala, pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien ini menderita ISK.

Antibiotics Daily dose Duration of Comments


Therapy
First choice
Fosfomycin 3g SD 1 day
trometamol
Nitrofurantoin 100 mg bid 5 days Avoid in G6PD
macrocrystal
Pivmecilinam 400 mg bid 3 days

Alternatives
Ciprofloxacin 250 mg bid 3 days Not during
pregnancy

Sharing On Me
Levofloxacin 250 mg qd 3 days Not during
pregnancy
Ofloxacin 200 mg bid 3 days Not during
pregnancy
Cephalosporin (e.g 500 mg bid 3 days Or comparable (see
cefadroxil) Appendix 4.5)
If local resistance patterin is known (E. Coli resistance <20%)
TMP 200 mg bid 5 days TMP not in the first
trimenon of
pregnancy
TMP-SMX 160/800 mg bid 3 days SMX not in the last
trimenon of
pregnancy
SD= single dose; G6PD= Glucose-6-phosphate dehydrogenase; TMP=trimethoprim;
SMX=sulphamethoxazole

Obat parenteral pada Pielonefritis akut berat tanpa komplikasi


Terapi antibiotic IV dahulu, setelah perbaikan dapat diganti antibiotic oral hingga total
pengobatan selama 1-2 minggu.
Antimikroba Dosis Lama
Cefepim 1 gram 12 jam
Ciprofloksasin 400 mg 12 jam
Levofloksasin 500 mg 24 jam
Ofloksasin 400 mg 12 jam
Gentamisin (+ampisilin) 3-5 mg/kg 24 jam
1 mg/kg 8 jam
Ampisilin(+gentamisin) 1-2 gram 6 jam
Tikarsilin-klavulanat 3,2 gram 8 jam
Piperasilin-tazobactam 3,375 gram 2-8 jam
Imipenem-cilastatin 500-500mg 6-8 jam

Sharing On Me
52. Soal DM

Jawaban : E. Insulin
Pembahasan : Pada kasus ini os sudah minum obat teratur, tapi berat badan menurun drastis,
selain itu GDS masih : 320 mg/dl. Hal ini bisa disebabkan OHO nya kurang atau ada penyebab
lain. Oleh karena itu, terapi yang paling tepat untuk mengurangi komplikasi badannya yang
semakin menurun bisa digunakan insulin.

Insulin diperlukan pada keadaan:


(1) Ketoasidosis diabetik
(2) Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
(3) Hiperglikemia dengan asidosis laktat
(4) Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke)
(5) Kehamilan dengan DM atau diabetes melitus gestasional (DMG) yang tidak terkendali
dengan perencanaan makan
(6) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
(7) Penurunan berat badan yang cepat
(8) Gagal dengan kombinasi obat antihiperglikemia oral dosis optimal
(9) Kontraindikasi dan atau alergi terhadap obat antihiperglikemia oral
(10) Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi

53. Soal Hipoglikemia

Jawaban : E. Pemberian D40% 1 fl


Pembahasan : Pasien dewasa dibawa ke IGD lesu, lemas, pusing, os masih bisa bicara tapi
pelan, dengan hasil pemeriksaan GDS 30. Terapi Awal ….
Ke IGD lesu, lemas, pusing
Masih bisa bicara tapi pelan
Pemeriksaan GDS 30

GDS pasien GDS 30 dengan adanya gejala hipoglikemia lesu, lemas, pusing, berarti pasien
mengalami hipoglikemi.

Sharing On Me
Pasien sadar, tapi sudah ada gejala neuroglikopenia yaitu lesu , lemas, pusing, dan GDS nya
sudah 30 mg/dl, jadi kita berikan tatalaksana parenteral (IV).

*Kepmenkes HK 01.07 / 2020 Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata


Laksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa

Apabila di Soal nya ada penyakit kritis atau pasien tidak sadar di ruangan intensif care bisa kita
pertimbangkan terapi seperti ini :

Sharing On Me
Apabila di soal pasien sadar penuh, gejala ringan bisa dipertimbangakan terapi seperti ini :

Sharing On Me
54. Soal Edukasi DM

Jawaban : B. Cek Gula darah dan modifikasi hidup sehat

Pembahasan : Terapi pertama dalam DM dan bisa juga untuk edukasi adalah modifikasi
gaya hidup.

55. Soal Edukasi DM

Jawaban : A. Ubah pola hidup


Pembahasan : Terapi pertama dalam DM dan bisa juga untuk edukasi adalah modifikasi
gaya hidup.
56. Soal KAD

Jawaban : C. NaCl 1 liter /jam

Pembahasan :
Dalam keadaan tidak sadar. Pada saat dilakukan pemeriksaan, GCS 6, TD: 90/70 mmHg,
N: 100x/menit, S: 37,5, RR: 30x/menit, SpO2 = 97%, pernapasan kusmaull dan bau napas
keton. Diagnosis adalah Ketoasidosis Diabeticum dan ada tanda – tanda syok.
Tatalaksananya yang awal adalah NaCl 1 liter /jam.

Sharing On Me
57. Soal Dislipidemia

Jawaban : C. Somatostatin
Pembahasan : Somatostatin bukan nama obat, tapi nama hormon.

58. Soal Dislipidemia

Jawaban : D. Olahraga rutin diteruskan


Pembahasan : Terapi non farmakologi, bisa untuk edukasi yaitu modifikasi gaya hidup, salah
satunya olahraga.

59. Soal Hipertiroid

Jawaban : B. T3, T4, TSH


Pembahasan :
Keluhan mudah lelah, banyak keringat, mata agak melotot, nafsu makan meningkat. Sering
BAB, ujung tangan sering gemetar. Berat badan 40 kg, tinggi badan 160 cm. Dari gejalanya,
diagnosis pasien ini adalah hipertiroid, pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan adalah
T3, T4, TSH.

Sharing On Me
60. Soal Rheumatoid atritis

Jawaban : A. Kaku sendi di pagi hari minimal 1 jam sebelum perbaikan maksimal
Pembahasan :

Sharing On Me
61. Soal Reumatoid Athritis

Jawaban : D. Rheumatoid factor


Pembahasan :

62. Soal Rheumatoid Athritis

Jawaban : A. Metotreksat
Pembahasan :

63. Soal Gout Athritis

Jawaban : A. Gout Arthritis

Pembahasan : dengan keluhan nyeri di jempol kanan, sendi terasa sakit 3 hari ini dan pagi ini
sendi menjadi bengkak. TTV : DBN PF : Tofus (+).

Sharing On Me
64. Soal SLE

Jawaban : A.
Pembahasan : merah di daerah pipi  Butterfly rash. Tes Smith Ag (+)
Smith antibodi merupakan biomarker yang sangat spesifik untuk diagnosisi SLE.
Antibodi ini ditemukan pada sekitar 20% pasien SLE.

Alasan Option lain salah :


A. SLE  Benar
B. Artritis Gout  ada tofus (+), nyeri sendi (+), bengkak (+)
C. Osteoarthritis
D. Sindrom Sjogren  Ciri utama mulut dan mata kering.
E. Rheumatoid arthritis  kriteria menurut ACR

Mata kering disertai sensasi terbakar, gatal,


atau berpasir. Sedangkan mulut kering,
sering dideskripsikan, seperti perasaan penuh
dalam mulut dan menyebabkan kesulitan
menelan dan berbicara.

Pengidap sindrom Sjogren dapat mengalami


nyeri, bengkak, dan kekakuan pada sendi.
Selain itu, dapat ditemukan kelenjar ludah
yang membengkak, biasanya di daerah
rahang dan telinga. Sindrom Sjogren dapat
menyebabkan ruam dan kekeringan pada
kulit, batuk kering terus-menerus, dan rasa
lemas atau kelelahan yang berkelanjutan.
Sharing On Me
65. Soal Osteoathritis (OA)

Jawaban : B. Osteoathritis sekunder


Pembahasan : keluhan nyeri lutut yang semakin memberat ketika lama berjalan. IMT 30
kg/m2. Jadi, pasien ini menderita OA sekunder  karena obesitas. OA primer  idiopatik,
tidak ada penyebab, hanya karena faktor usia saja.

66. Soal Anemia

Jawaban : B. Anemia
Pembahasan : badan lemas 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai wajah pucat dan jantung
berdebar-debar tapi tidak demam, nyeri bagian tubuh lain tidak ada. Dari gejala diagnosis
yang paling mungkin adalah anemia.

67. Soal Anemia

Jawaban : D. Anemia megaloblastik


Pembahasan : keluhan lemah, mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu. 1 minggu terakhir
mengeluh nafas sengal bila bekerja sehari-hari. Keluhan sebelumnya tidak ada, riwayat
perdarahan tidak ada, sakit serupa dalam keluarga tidak ada. Pada pemeriksaan fisik : pucat,
lain-lain dalam batas normal. Hb= 6,6; retikulosit= 0,7%; RBC=3,4 juta,leukosit=8.100;
trombosit=480.000; MCV = 105 fl; MCH=28,7 fl. Dari gejala dan hasil penunjang
diagnosisnya adalah anemia megaloblastik.

Sharing On Me
68. Soal Covid 19

Jawaban : C. Probable Covid 19


Pembahasan :

69. Soal Covid 19

Jawaban : B. Covid 19 ringan


Pembahasan :

Sharing On Me
70. Soal Covid 19

Jawaban : B. Isolasi mandiri 10 hari sejak gejala ditambah 3 hari bebas demam dan gangguan
napas.

Pembahasan :

Sharing On Me
Sharing On Me

Anda mungkin juga menyukai