Laporan Asuhan Kebidanan KPSP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KPSP (KUISIONER PRA SKRINING

PERTUMBUHAN)

A. KONSEP TUBUH KEMBANG


1) Pengertian
Pertumbuhan
a. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram,
kilogram, pound ), ukuran panjang, umum tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium
dan nitrogen dalam tubuh ).
( Sutjiningsih, 2005 )
b. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran – ukuran tubuh yang meliputi BB, TB, LK, LD, dan
lain-lain atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel – sel pada semua sistem organ tubuh.
(Vivian nanny, 2010 : 48)
c. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitas, yang mengacu pada jumlah,
besar, dan luas, serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan struktur biologis.
(Mansur, 2009 : 25)
Perkembangan
a. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang
komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
( Sutjiningsih, 2005 )
b. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua system organ tubuh sebagai
akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi system organ tubuh.
(Vivian nanny, 2010 : 49)
c. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
(Pemkot Malang Dinkes, 2007 : 4)
Perkembangan adalah proses menuju ke tingkat pematangan atau kedewasaan yang berlangsung
sistematis, progresif dan berkesinambungan.
1) Sistematis : Saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme dan merupakan satu kesatuan
yang harmonis.
2) Progresif : Perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik psikis maupun
fisik.
3) Berkesinambungan : Perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara
beraturan/ berurutan.

2. Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum


a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik dan aspek psikis.
1) Aspek fisik : Perubahan tinggi dan berat badan.
2) Aspek psikis : Bertambahnya pebendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir,
mengingat dan berkreatif.
b. Terjadinya perubahan dalam proporasi
1) Aspek fisik : Proporasi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan.
2) Aspek psikis : Perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas.
c. Lenyapnya tanda-tanda lama
1) Tanda fisik : Lenyapnya kelenjar tymus, rambut halus dan gigi susu.
2) Tanda psikis : Lenyapnya masa-masa mengoceh dan merangkak.
d. Diperoleh tanda-tanda baru
1) Tanda fisik : Perubahan gigi dan status sex.
2) Tanda psikis : Perkembangan rasa ingin tahu
Prinsip Tumbuh Kembang
a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
Manusia terus berkembang yang dipengaruhi pengalaman belajar semasa hidupnya.
Perkembangan berlangsung terus sejak konsepsi sampai mencapai kematangan.
b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.
Jika anak terganggu pertumbuhan fisiknya maka perkembangn aspek lain juga terganggu.
c. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu.
Setiap tahapan perkembangan merupakan hasil dari tahap sebelumnya dan merupakan syarat
perkembangan selanjutnya.
d. Perkembamgan terjadi pada tempo berlainan.
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan dalam waktu yang berbeda :
1) Otak mencapai bentuk ukuran sempurna pada umur 6-8 tahun.
2) Tangan, kaki dan hidung mencapai kematangan maksimal pada masa remaja.
e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
1) Sampai usia 2 tahun anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, gerak-gerik fisik dan
belajar bicara.
2) Pada usia 3-6 tahun perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial.
f. Setiap individu normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan. Prinsip ini berarti
bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami
fase-fase perkembangan yaitu : bayi, kanak-kanak, remaja dan dewasa.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
a. Hereditas
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Penurunan
sifat mengikuti prinsip sebagai berikut :
1) Reproduksi : Berarti penurunan sifat berlangsung melalui sel benih.
2) Konformitas ( keseragaman ) : Proses penurunan sifat meliputi generasi sebelumnya.
3) Variasi : Penurunan antara kakak dan adik bervariasi.
4) Regresi filial : Penurunan sifat kecenderumgam ke arah rata-rata.
b. Lingkungan
Faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang baik
akan menimbulkan tercapainya potensi bawaan, sedang lingkungan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio- fisisko psikososial yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
1) Faktor pranatal
Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir.
Faktor lingkungan dibagi menjadi dua, yakni :
a). Gizi ibu saat hamil
Gizi ibu saat hamil atau sebelum hamil jelek akan berakibat BBLR, lahir mati, cacat bawaan,
pertumbuhan janin terhambat, anemia, abortus dan hambatan tumbuh kembang.
b). Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi. Posisi
janin juga bisa menyebabkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis atau
kranio tabek.
c). Toksin atau zat kimia
Obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, metadnion dan obat anti kanker dapat menyebabkan
kelainan bawaan. Perokok berat dan peminum alkohol sering melahirkan bayi dengan BB
rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental.
d). Endokrin
Hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan salah satunya adalah somatotropin yang disekresi
oleh kelenjar hipofisis janin sekitar minggu ke-9. Hormon yang lain diantaranya hormon
plasenta, hormon tiroid seperti TRH, T3, T4 dan insulin.
e). Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, Kerusakan
otak, mikrosefali atau cacat lainnya.
f). Infeksi
Infeksi intrauterine yang menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH. Sedang yang dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah Varisela, Malaria, lues HIV, polio, campak, virus
influenza dan virus hepatitis.
g). Stress
Stress dapat mengaktifkan sistem syaraf autonomic ibu untuk mengeluarkan zat kimia tertentu
seperti asetilkolin dan epineprin ke dalam aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan kelenjar
endokrin khususnya adrenal menghasilkan hormon. Dengan berubahnya komposisi darah, zat
kimia baru diteruskan melewati plasenta, sehingga menghasilkan perubahan dalam sistem
peredaran darah janin. Peredaran darah ini mengganggu janin, yaitu pergerakan janin menjadi
meningkat. Bayi baru lahir dari ibu yang mempunyai keadaan emosi yang tidak stabil,
memungkinkan bayi lahir dengan hiperaktif, rewel, dan mungkin BBLR.
h. Imunitas
Pada rhesus dan ABO antagonis sering menyebabkan hidrops foetalis dan kematian janin
i. Anoksia
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta dan tali pusat dapat
menyebabkan kerusakan batang otak dan mungkin menyebabkan cacat motorik, kelumpuhan
pada tangan atau anggota gerak.
2) Lingkungn postnatal
Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir :
FAKTOR SEBELUM LAHIR SESUDAH LAHIR
Ling. Fisik Cairan Udara
Suhu Luar Umumnya tetap Berubah-ubah
Stim. Sensoris Terutama kinestetik / vibrasi Bermacam-macam stimulasi
Gizi Tergantung zat gizi yang ada Tergantung tersedianya
pada darah ibu bahan makanan dan
kemampuan saluran cerna
Penyediaan O2 Berasal dari ibu ke janin Berasal dari paru-paru ke
melalui tali plasenta pembuluh darah paru-paru
Pengeluaran Hasil Dikeluarkan ke sistem Dikeluarakan melalui paru-
Metabolisme peredaran darah ibu paru, kulit, ginjal dan
saluran cerna
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang secara umum digolongkan
menjadi :

a. Lingkungan biologis

1) Suku bangsa
Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa asia.
2) Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan dengan anak perempuan.
3) Umur
Umur yang paling rawan adalah balita. Pda masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi
kekurangan gizi.
4) Gizi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, kebutuhan anak dan
orang dewasa berbeda.
5) Perawatan kesehatan
Dengan imunisasi diharapkan anak terhindar dari penyakit yang berakibat cacat atau kematian.
6) Penyakit kronis
Anak dengan penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang dan pendidikannya.
7) Fungsi metabolisme
Fungsi metabolisme untuk berbagai umur berbeda maka kebutuhan berbagai nutrien harus
didasarkan atas perhitungan yang benar.
8) Hormon
Hormon yang berpengaruh pada tumbuh kembang adalah Growth hormon, hormon tyroid,
hormrn sex, insulin, IGF5 dan hormon yang lain.
b. Faktor fisik
1 ) Cuaca,musim dan keadan geografis
Lingkungan yang buruk akan memperburuk proses tumbuh kembang karena kurang gizi.
2) Sanitasi
Lingkungan berperan untuk menduktng keseshatan anak.
3 ) Keadaan rumah
Keadaan perumahan yang layak dan nyaman akan menjamin kesehatan penghuninya.

c. Faktor psikososial
1) Stimulasi
Stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
kurang mendapat stimulasi.
2) Motivasi belajar
Dapat ditimbulkan sejak dini sehingga memberi lingkungan yang kondusif untuk belajar.
3) Ganjaran atau hukuman yang wajar
Ganjaran dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada anak. Bisa juga berupa pujian atau
ciuman jika anak berbuat benar, jika salah memberikan hukuman yang obyektif disertai
pengertian dan maksud dari hukuman tersebut bukan untuk membuat anak jengkel.
4) Kelompok sebaya
Proses sosialisasi dengan lingkungan, anak butuh teman sebayanya.
5) Stress
Dapat mengakibatkan anak minder, rendah diri sehingga tumbuh kembangnya terganggu.
6) Sekolah
Pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup anak.
7) Cinta dan kasih sayang
8) Kualitas interaksi ana-orangtua
Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua akan menimbulkan keakraban anak dan orangtua.
d. Faktor keluarga
1) Pekerjaan/ pendapatan keluarga
Pendapatan yang memadai dapat menunjang tumbuh kembang anak
2) Pendidikan orangtua
Pendidikan yang diterima orangtua merupakan faktor penting untuk tumbuh kembang anak.
3) Jumlah saudara
Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan perekonomian kurang dapat mengakibatkan
kurangnya kasih sayang yang diterima anak.
4) Jenis kelamin dalam keluarga
Masyarakat tradisional menganggap wanita mempunyai status lebih rendah daripada laki-laki.
5) Stabilitas rumah tangga
Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan yang kurang harmonis.
6) Kepribadian ayah/ibu
Kepribadian orangtua berpenharuh pada tumbuh kembang anak, mereka cenderung meniru apa
yang diperbuat oleh orangtuanya.
7) Adat istiadat dan norma
8) Agama
Pengajaran pada anak hendaknya ditanamkan sedini mungkin sehingga anak lebih mudah
dituntun.
5. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Directional Trends, meliputi :
1) Chepalocaudal atau Head To Toe Directional ( dari arah kepala ke kaki ). Misalnya :
mengangkat kepala dahulu kemudian mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian
bawah.
2) Proximadistal atau Near To Far Direction
Menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih
jauh dari pusat. Misalnya bahu dulu baru jari-jari.
3) Mass To Specific atau Sample To Complet
Yaitu menggerakkan daerah yang lebih sederhana dahulu baru kemudian daerah yang lebih
komplet. Misal : mengangkat bahu dulu kemudian jari-jari yang lebih sulit, atau melambaikan
tangan baru bisa menggerakkan jarinya.
b. Masa sensitif
1) Masa krtis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan
digantikan oleh masa berikutnya.
2) Masa sensitife yaitu mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme.
3) Masa optimal yaitu masa diberikan rangsangan secara optimal maka akan mencapai puncaknya.
Misal : anak usia 3 tahun dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang ditingkatkan maka anak
dapat mencapai perkembangan yang optimal.
6. Tahap-tahap Penilaian Perkembangan Anak

ak

anak
7. Anamnesa Tumbuh Kembang Pada Anak
Meliputi :
a. Anamnesa faktor prenatal dan perinatal
Anamnesa harus menyangkut semua faktor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan
mental anak termasuk faktor resiko untuk terjadinya tuli, buta, serebral palsi. Penyakit keturunan
yang diderita oleh keluarga
b. Kelahiran Premature
Bayi kecil sesuai masa kehamilan, pertumbuhan intra uterinyang tidak sempat dilaluinya tidak
boleh diperhitungkan. Jadi tidak boleh di bandingkan pada anak dengan umur yang sama dengan
bayi BB yang normal serta usia kehamilan yang aterm Pada bayi kecil sesuai masa kehamilan,
keterlambatan mungkin disebabkan karena insufisiensi plasenta
c. Faktor Lingkungan
Faktor internal, seperth BB yang erat sekali hubungan dengan kemampuan motorik
Faktor Eksternal, kesempatan dan stimulus yang diberikan oleh orang tua dan pola asuh dari
orang tua
d. Penyakit yang memepengaruhi Tumbang
Seperti penyakit yang diderita ibu sebelum kehamilan ( TORCH, cacar air, hepatitis, PMS, dll )
dapat menyebabkan cacat tubuh atau organ ( cacat jantung, tuli, buta ) dan retardasi mental.
e. Kecepatan Perkembangan Anak
Dengan mengkaji bagaimana kecepatan perkembangan anak maka tingkat perkembangan anak
tersebut dapat diprediksikan. Faktor yang mempengaruhinya bisa karena penyakit.
f. Pola Perkembangan Anak dalam Keluarga
Apakah dalam keluarga ada pola perkembangannya ada yang mengalami keterlambatan.
8. Perkembangan Anak Berdasarkan Pada Usia
Berdasarkan skala Yaumil Mimi ( Perkembangan Mental, Gerakan-gerakan Kasar dan
halus, Emosi , Sosial, Perilaku, dan Bicara )
a. Lahir sampai usia 3 bulan
1) Belajar mengangkat kepala
2) Belajar mengikuti objek dengan matanya
3) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
4) Bereaksi terhadap suara dan bunyi
5) Mengenal ibunya, dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dengan kontak
6) Menahan barang yang dipegangnya
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. 3 bulan – 6 bulan
1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
2) Mulai meraih benda-benda yang ada di dalam atau di luar jangkauannya
3) Menaruh benda-benda di mulutnya
4) Berusaha memperluas lapang pandang
5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak bermain
6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. 6 bulan – 9 bulan
1) Dapat duduk tanpa dibantu
2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekayti seseorang
4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
6) Bergembira dengan melempar benda-benda
7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
8) Mengenal wajah anggota keluarga dan takut pada orang lain
9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. 9 bulan – 12 bulan
1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu
2) Dapat berjalan dengan dituntun
3) Menirukan suara
4) Mengulang bunyi yang didengarnya
5) Belajar menyatakan satu / dua patah kata
6) Mengerti perintah sederhana dan larangan
7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja
dan memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya
8) Berpartisipasi dalam permainan
e. 12 bulan – 18 bulan
1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah
2) Menyusun dua s.d tiga kotak
3) Dapat mengatakan 5 – 10 kata
4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f. 18 bulan – 24 bulan
1) Naik turun tangga
2) Menyusun enam kotak
3) Menunjuk mata dan hidungnya
4) Menyusun dua kata
5) Belajar makan sendiri
6) Menggambar garis di atas kertas dan pasir
7) Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
8) Menaruh minat kepada anak lain atau bermain0main dengan mereka
g. 2 tahun – 3 tahun
1) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
2) Membuat jembatan dengan tiga kotak
3) Mampu menyusun kalimat
4) Menggambar lingkaran
5) Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarga
h. 3 tahun – 4 tahun
1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangganya
2) Berjalan pada jari kaki
3) Mulai berpakaian dan memnbuka pakaian sendiri
4) Menggambar garis silang
5) Menggambar orang hanya kepala dan badan
6) Mengenal dua atau tiga warna
7) Bicara dengan baik
8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
9) Banyak bertanya
i. 4 tahun – 5 tahun
1) Melompat dan menari
2) Menggambar orang terdiri dari tiga bagian yakni kepala, lengan dan badan
3) Menggambar segitiga dan kotak
4) Pandai bicara
5) Dapat menghitung jari-jarinya
6) Dapat menyebut hari-hari dalam satu minggu
7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
8) Minat kepada kata baru dan artinya
9) Mengenal empat warna
10) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda
( Bag Psikologi Anak UI & UKK Pediatri Sosial IDAI )
Pendidikan dan stimulasi yang perlu diberikan untuk mendukung perkembangan
anak, antara lain :
a. Akademik sederhana, seperti pengenalan uang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
c. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d. Menyanyi , menggambar
e. Bahasa, misalnya bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana
f. Melatih daya ingat dengan bermain jualan, menyampaikan berita
g. Membuat permainan dari kertas
h. Mengenal tugas dan larangan-larangan
i. Aktifitas sehari-hari ( makan, minum sendiri, kontrol Bak 7 BAB )
j. Pemberian pujian ( reward )
9. Penilaian Tumbuh Kembang Anak
Pertumbuhan
a. Tergantung Umur
umur
umur
umur
p umur
b. Tidak Tergantung Umur
p TB, LLA terhadap TB, dll.
nda Pemeriksaan Fisik
a). Keseluruhan fisik
b). Jaringan otot
c). Jaringan lemak
d). Rambut
e). Gigi geligi
f). Gejala / tanda pemeriksaan Lab / Radiologi

PERKEMBANGAN

a. Test Intelegensi Stanford – binet


b. Skala Intelegensi Wechsler untuk anak pra sekolah & sekolah
c. Skala Perkemnbangan Menurut Gesell
d. Skala Bayley
e. Test Skrinning Perkembangan Menurut Denver ( DDST )
f. Diagnostik perkembangan fungsi Muncen tahun pertama
g. Test bentuk geometric
h. Test motor visual Bender Gestalt
i. Test menggambar orang
j. Test perkembangan adaptasi social

10. Tujuan Penilaian Tumbuh Kembang


a. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan kelainan
perkembangan tersebut
b. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan / konseling genetis
c. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke tempat / pusat yang lebih tinggi
(Sutjiningsih, 2005)

B. KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN


Kuisioner pra skrining perkembangan ( KPSP ) adalah suatu daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada orangtua dan digunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan
perkembangan ank usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.

1. Kegunaan KPSP

KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan perkembangan anak.
Namun hasil positif tidak selalu berarti bahwa perkembangan anak tersebut normal, tetapi hal ini
menunjukkan anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Cara penggunaan KPSP

Petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih dahulu dan kemudian memberi
kesempatan kepada orangtua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia
anak. Hasil dicatat di dalam kartu Data Tumbuh Kembang.

3. Cara menhitung usia anak

Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Satu tahun sama dengan 12 bulan, satu bulan
sama dengan 30 hari. Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.

4. Cara memilih pertanyaan KPSP

Pertanyaan ditujukan kepada orangtua dan dipilih kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia
anak.

5. Cara memilih KPSP

a. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab


b. Hitung jawaban “ Ya “
c. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal ( N )
d. Apabila jumlah jawaban “ Ya ” kurang dari 9 maka perlu diteliti kembali mengenai :
 Cara menghitung usia anak
 Cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak
 Apakah jawaban orangtua/ pengasuh sesuai denagn usia yang dimaksudkan
e. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ kurang dari 7 atau 8 untuk dilakukan pemeriksaan ulang 1
minggu kemudian ( U ). Apabila hasilnya tetap maka anak tersebut perlu pemeriksaan lebih
lanjut/ dirujuk ( TN ).
f. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ sama dengan 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut atau dirujuk ( TN ).

6. Cara melakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP

Pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP dilaksanakan pada 3 keadaan di bawah ini :
a. Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban “ Ya “ sama dengan 9 atau lebih , pemeriksaan ulang
dapat dilakukan :
 Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 12 bulan
 Tiap 6 bulan untuk usia 12-72 bulan
Walaupun demikian pemeriksaan lebih sering akan lebih akurat.
b. Hasil KPSP dengan jawaban “ Ya “ sama dengan 7 atau 8, pemeriksaan ulang dilakukan 1
minggu kemudian setelah pemeriksaan pertama.
c. Hasil KPSP dengan jawaban “ Ya “ kurang dari 7 atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak perlu
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.

7. Cara mencatat hasil KPSP

Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak. Tulislah jawaban “ Ya “ atau “
Tidak “ pada kotak yang disediakan untuk tiap pertanyaan menurut golongan usia anak .
Kemudian hitunglah jawaban “ Ya “.
 Apabila penilaian KPSP sama dengan 9 atau 10 jawaban “ Ya “ berarti perkembangan anak
baik.
 Apabila penilaian KPSP sama dengan 7 atau 9, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa ulang
1 minggu kemudian.
 Apabila penilaian KPSP sama dengan kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk ( TN )
(Dinkes RI, 2007)
B. KONSEP MANAJEMEN KPSP

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal pengkajian:
A. DATA SUBYEKTIF
Nama anak :nama anak ditanyakan untuk mengenali dan memanggil anak agar tidak keliru dengan anak lain.
Umur : untuk mengetahui usia anak saat ini. Umur yang paling rawan adalah masa balita oleh karena
pada masa balita merupakan dasar Pembentukan kepribadian anak.
Jenis Kelamin : pada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamian laki – laki setelah lahir akan
cenderung lebih cepat, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan dibandingkan dengan anak
perempuan.
(Hidayat,2009: 18)
Nama orang tua: nama ayah, ibu atau wali pasien sering harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru dengan
orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama, bila ada title yang bersangkutan harus
disertakan.
Umur orang tua: sebagai tambahan identitas dan memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan pendekatan.
Agama orang tua: sebagai data tentang agama juga memantapkan identitas, disamping itu perlu seseorang
tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama. Kepercayaan dapat
menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat.
Pekerjaan : status sosial dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dengan sosial
ekonomi tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisinya sangat cukup baik dibandingkan anak dengan
sosial ekonomi rendah.
(Hidayat,2009: 19)
Pendidikan : tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima asuhan dan mereka sering tidak mau atau
tidak yakin akan pentingnya pelayanan kesehatan yang menunjang dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
(Hidayat,2009: 19)
Alamat : tempat tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan lengkap, kejelasan alamat keluarga
ini amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi, misalnya bila pasien sangat gawat atau
setelah pasien pulang diperlukan kunjungan rumah. Daerah tempat tinggal pasien juga
mempunyai arti epidemologi
an orangtua : Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan yang kurang harmonis.
a keluarga : Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan perekonomian kurang dapat
mengakibatkan kurangnya kasih sayang yang diterima anak.
: posisi anak dalam keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Dapat dilihat pada
anak I intelektualnya akan lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi
dengan orang dewasa. Tapi kemampuan motoriknya terhambat karena tidak ada stimulus yang
biasa dilakukan saudara kandung. (Hidayat,2009:20)
uh anak : Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua ak`n menimbulkan keakraban anak dan
orangtua.
hatan sekarang : status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan.
Anak dengan kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan tumbuh kembang sangatlah mudah.
Tapi bila kondisi status kesehatan kurang akan terjadi perlambatan.
(Hidayat,2009: 20)
akit yang pernah dialami: pada riwayat perjalanan penyakit ini disusun cerita yang kronologis. Terinci dan jelas
mengenai keadaan kesehatan anak sejak sebelum terdapat keluhan sampai ia dibawa berobat.
Pengobatan yang diterima anak saat sakit ditanyakan kapan berobat, kepada siapa serta obat apa
saja yang telah diberikan dan bagaimana hasil pengobatan tersebut.
atal :meliputi gizi waktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti posisi janin dalam uterus,
penggunaan obat-obatan, alkohol, kebiasaan merokok dan lain – lain yang berpengaruh pada
pertumbuhan janin.
(hidayat,2009: 18)
linan/natal : riwayat kelahiran denganvacum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala bayi
sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
(Nursalam,2005: 41)
Riwayat penyakit keluarga/genogram
Data imunisasi
Imunisasi yang diperoleh anak serta reaksinya
Umur Jenis Imunisasi
0 - 7 hari Hepatitis B1
1 bulan BCG
2 bulan HB2, Polio 1, DPT 1
3 bulan HB3, Polio 2, DPT 2
4 bulan DPT3 Polio 3
9 bulan Campak, polio 4
(MTBS,2008;8)
1. Riwayat Tumbuh Kembang
Apakah tumbuh kembang anak berjalan normal sesuai dengan tahap yang
harus dilalui anak. Seperti: usia 9 – 12 bulan
- Gerakan motorik kasar
 Berdiri dengan berpegangan
 Bangkit untuk berdiri
 Bangkit untuk duduk
 Berdiri 2 detik
- Gerakan motorik halus
 Mengambil 2 kubus
 Memegang ibu jari dan jari
 Membenturkan 2 kubus
- Komunikasi aktif
 Mengoceh
 Papa mama spesifik
 1 kata
- Kecerdasan
 Menaruh kubus di cangkir
 Merah
 Kombinasi silabel
- Menolong diri sendiri
 Makan sendiri
 Minum cangkir 1 tangan
- Tingkah laku sosial
 Daag daag dengan tangan
 Menyatakan keinginan
 Tepuk tangan
(Soetjiningsih,1995:93-94)
2. Riwayat Psikososial
Kondisi atau kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan anak
3. Pola kebiasaan/aktivitas sehari-sehari
a. Nutrisi
Umur 0 – 6 bulan : Hanya berikan ASI, susui bayi setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8
kali sehari.
Umur 6 m- 9 bulan : Terus berikan ASI, mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI)
seperti bubur susu dan bubur tim lumat
Umur 9-12 bulan: Terus berikan ASI, berikan MP – ASI yang lebih padat contohnya bubur nasi,
nasi tim, nasi lembek
Umur 1 – 2 tahun : Mulai umur 1 tahun berikan makanan orang dewasa isinya nasi, lauk pauk,
dan sayur, 3 kali sehari, sebanyak 1/3 piring orang dewasa. Beri makanan selingan 2 x sehari,
terus berikan ASI, beri buah, ajari makan sendiri.
Umur 2 – 3 tahun : Lanjutkan beri makanan orang dewasa, porsi ½ piring orang dewasa, beri
makanan selingan 2 kali sehari. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab
bisa mengurangi nafsu makan.
(Buku KIA, 2009;35 – 39)
b. Eliminasi
BAB normal 1- 2 sehari, BAK normal 4- 5x sehari
(Alimul aziz.2009.66-73)
c. Personal Hygene
Bagaimana Ibu menjaga kebersihan tubuh anaknya. Berapa kali ganti popok, pakaian, dan
bagaimana cara membersihkan dari anak. Berapa kali mandi dan gosok gigi.
(alimul aziz,2009.111)
d. Istirahat
Kebutuhan tidur manusia tergantung pada tingkat perkembangannya
lan : 14 – 18 jam/hari
ulan : 12 – 14 jam/hari
an – 3 tahun : 11 – 12 jam/ hari
(alimul aziz,2009.111)
e. Aktivitas
Kebiasaan anak setiap hari.
Apakah anak aktif,pasif,autis atau hiperaktif (alimul aziz,2009.111)
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik,cemas, rewel
Kesadaran : Composmentis
Nadi : normalnya 80-120x/menit
Bayi : 120 – 160/menit
Todler : 90- 140/ menit
Prasekolah :80 – 110/ menit
(Potter A, dkk.2005:787)
Suhu &nbrp; : normalnya 36,50C-37,50C
Pernapasan : normalnya 20-40x/menit
BL : 35- 40
ayi (6 bulan) : 30 – 50
odler (2 tahun) : 25 -32
(Potter A,dkk. 2005:709)
anan Darah : Normalnya 120/80
1 tahun : 95/85
(Potter ,dkk.2005 :797)
2. Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Anthropometri
 BB : usia + 6 tahun menggunakan rumus = (umur (tahun) x 2) + 8
 TB : usia 2 – 12 tahun rumus = (umur x 6) + 77
 LILA: saat lahir lila sekitar 11 cm, pada tahun pertama 16 cm, ukuran tersebut tidak berubah
hingga sekitar usia 3 tahun
 LIKA: saat lahir 34-35cm, bertambah ± 0,5 cm/bulan pada bulan2 pertama. Tahun pertama lika
tidak bertambah lebih dari 5 cm/tahun sampai 18 tahun.
(Nursalam,2005:48-53)
 Pemeriksaan Khusus
Kepala : pemeriksaan rambut dilakukan untuk menilai warna,kelebatan, distribusi, dan karekteristik
rambut. Dalam keadaan normal, rambut menutupi semua bagian tubuh kecuali telapak tangan
dan kaki, serta permukaan labia sebelah dalam. Rambut yang kering, rapuh dan kekurangan
pigmen dapat menunjukkan adanya kekuranag gizi, rambut jarang atau tumbuh kurang subur
dapat menunjukkan malnutrisi,penyakit hipotiroidis,efek obat dll
(alimul aziz,2009:167)
Muka : pucat/tidak.
Untuk menilai adanya pembengkakan daerah wajah,asimdtris atau simetris pucat atau tidak
(alimul azis,2009:168)
Hidung : bersih/tidak
Pemeriksaan hidung bertujuan menilai adanya kelainan bentuk hidung dan menentukan epistakis
dan memeriksa adanya sekret atau tidak
(alimul aziz,2009:169)
Telinga : pemeriksaan telinga dapat dilakukan mulai dari telinga bagian luar kedalam. Pada daun telinga
dapat menentukan bentuk,besar dan posisi serta serum. Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan
membran timpani,yang normal mengkilat dan cekung.
Mulut : selaput lendir mulut dan bibir kering/tidak,selain itu menilai adanya trismus,halitosis,dan
labioskikis. Selanjutnya pemeriksaan pada gusi untuk menilai edema dan tanda – tanda radang.
Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis/tidak
Dada : pernapasann cepat/tidak
Menilai bentuk dada yaitu funnel chest,pigeon chest,dan barrel chest
Perut : bising usus dan peristaltik usus meningkat/tidak
Kulit : keadaan turgor kulit,warna kulit, sianosis, ikterus,
eksema,pucat,purpura,eritema,makula,papula,vesikula,ulkus,pustula,kelembapan,teksture dan
edema
(alimul aziz,2009:167-178)
Hasil Pemeriksaan KPSP
 Menghitung usia anak
Tanggal tes dikurangi Tanggal lahir, bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan
(depkes RI,2005:48)
II.INTERPRETASI HASIL KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak. Tulislah jawaban “ Ya “ atau “
Tidak “ pada kotak yang disediakan untuk tiap pertanyaan menurut golongan usia anak .
Kemudian hitunglah jawaban “ Ya “.
 Apabila penilaian KPSP sama dengan 9 atau 10 jawaban “ Ya “ berarti perkembangan anak
baik.
 Apabila penilaian KPSP sama dengan 7 atau 9, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa
ulang 1 minggu kemudian.
 Apabila penilaian KPSP sama dengan kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk ( TN )
 Untuk jawaban tidak perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan.
(Depkes RI, 2005:49)
III.INTERVENSI
Sesuai dengan intrepertasi hasil.
Pada perkembangan anak sesuai umur:
1. Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
2. Teruskanlah pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan
3. Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesring mungkin, sesuai dengan umur dan
kesiapan anak
4. Ikutkan posyandu, jika sudah masuk usia prasekolaj (36-72 bulan) dapat diikutkan PAUD,
kelompok bermain, dan taman kanak – kanak
5. Lakukan skrining rutin KPSP setiap 6 bulan
IV.IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi yang ada
V.EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai